Part 5

Adaline memejamkan kedua matanya, air mata mengalir dari kedua sudut matanya itu.

"Maafkan aku kak Dave, maaf." Gumam Adaline dalam tangisnya.

Adaline menghapus air matanya, lalu berjalan keluar dari kamar itu.

"Apa mereka belum kembali?" Tanya Adaline pada salah satu penjaga di rumah Carlos.

"Belum nona muda. Tuan Hans meninggalkan rumah dengan menerobos hutan yang berada di depan jalan."

Kedua mata Adaline terbuka lebar mendengar itu, "Menerobos hutan?"

"Benar nona muda."

Adaline bergegas menuruni tangga dan berlari menuju mobilnya, raut wajahnya menampakkan rasa kekhawatirannya pada Hans.

Dengan cepat Adaline melajukan mobilnya untuk mencari keberadaan Hans, dengan menyusuri jalanan yang berada di tengah hutan itu.

Dia juga menghubungi beberapa orang untuk mencari dimana Hans. Bahkan semua petugas yang bertugas untuk memantau CCTV juga di hubungi Adaline agar mereka melihat layar monitor dengan lebih fokus lagi, untuk mengetahui kemana perginya Hans.

...----------------...

Sementara itu Hans yang berada di hutan terus berlari, dia melewati hutan itu dengan mudah seperti dia sudah sangat memahami keadaan dalam hutan itu.

Dengan cepat Hans menuruni gunung yang harus di tempuh setidaknya dua jam dengan mobil.

Sampai di tepi sungai, Hans mencari batang kayu yang cukup besar. Dia lalu menggoreskan batu tajam diatas kayu itu dan menghanyutkannya ke aliran sungai yang ada di bawah gunung.

Setelah itu Hans mencari tempat untuk bersembunyi, karena dia yakin kalau Carlos dan anak buahnya pasti masih mengejarnya.

"S*al! Mereka itu benar-benar menyebalkan. Aku tidak akan diam setelah ini. Kakak lihat saja, aku akan membalas perbuatan mereka." Umpat Hans sambil terus berlari.

Hans berjalan masuk kembali kedalam hutan, dia mencari beberapa tumbuhan yang akan mengelabuhi indra penciuman binatang, sebab Hans yakin Carlos dan anak buahnya pasti membawa 4njing pelacak.

Hans berjalan menyusuri hutan, dia melihat ada beberapa pohon yang sangat lebat. Dengan cekatan Hans menaiki pohon itu tanpa meninggalkan jejak.

Hans yang sudah terlatih dan terbiasa hidup di alam liar, membuatnya begitu cepat bergerak dan berpikir untuk menyembunyikan dirinya.

Ya, setelah Dave meninggal, Hans memutuskan untuk hidup menantang alam liar.

Sudah puluhan binatang buas yang dia bunuh, dan sekarang dia menjadi ketua dari beberapa kelompok dunia bawah yang tidak di ketahui oleh Carlos dan Adaline.

Saat ini Hans sudah berada diatas pohon yang lebat, dia melihat beberapa orang yang berada tidak jauh dari tempatnya bersembunyi.

Dan benar, beberapa diantara mereka membawa anjing pelacak. Tetapi mereka tidak bisa menemukan dimana Hans berada.

"Dasar b0doh! Hutan itu rumah kedua bagiku. Kalau hanya mengelabui penciuman para 4njing kalian, itu sangatlah mudah." Ucap Hans pelan.

Hampir satu jam anak buah Carlos menyusuri hutan itu, namun mereka tidak menemukan Hans dimanapun.

"Bagaimana, sudah ketemu?" Tanya Carlos pada anak buahnya.

"Tidak ketua. Sepertinya dia tidak lewat sini, karena anjing pelacak yang kami bawa tidak menemukan baunya."

"Baiklah kita pergi ke tempat lain."

"Siap ketua."

Carlos dan anak buahnya pergi meninggalkan area tempat dimana Hans bersembunyi.

Tidak lama setelah orang-orang itu pergi, seekor gagak terbang kearah Hans lalu terbang menjauh lagi darinya.

"Jadi mereka sudah sampai." Gumam Hans.

Hans turun dari pohon tempatnya bersembunyi lalu berjalan kearah dimana burung gagak tadi pergi.

Setelah berjalan selama 10 menit, Hans melihat 3 mobil di depannya . Mereka adalah anak buah Hans.

Ya, Hans mengirim sinyal pada anak buahnya lewat kayu yang dia hanyutkan ke sungai tadi.

Hans sengaja memerintahkan semua anak buahnya berpencar di kota N. Entah itu di kota, desa maupun didalam hutan.

Karena dia tahu kelak dia akan mendapatkan kesulitan, dan dia tidak ingin mengambil resiko besar dengan menjadikan semua anak buahnya dalam satu tempat saja.

"Bos!" Seru beberapa orang anak buah Hans.

"Segera keluar dari sini." Ucap Hans tanpa menghentikan langkahnya.

"Baik bos."

Hans masuk kedalam mobil dan di ikuti oleh beberapa orang anak buahnya.

Tiga mobil melaju kearah berlawanan dengan mobil yang kendarai oleh Carlos.

"Alan, ambil jalan yang tidak ada kamera CCTV." Ucap Hans pada supir yang membawa mobil.

"Baik bos."

Mereka memutari gunung untuk menghindari jalanan yang ada CCTV. Walaupun di pegunungan, namun setiap tikungan di lengkapi oleh CCTV.

Itu karena jalanan tersebut selalu di lewati oleh Adaline dan pengawal berani mati keluarganya, jadi banyak CCTV berada di jalan pegunungan menuju rumah Carlos.

"Mereka benar-benar menganggap uang sebagai kertas biasa. Memasang CCTV di setiap tikungan jalan." Ucap anak buah Hans.

"Benar sekali." Ucap yang lain.

"Lanjutkan saja menyetir, kita harus keluar sebelum gelap." Ucap Hans yang duduk di kursi belakang.

"Oke bos."

Hans duduk sambil melihat keluar jendela. Dia tidak menghiraukan dua anak buahnya yang saling berbicara.

"Alan, setelah keluar dari area ini langsung pergi ke b4r Cloe." ucap Hans.

"Ke b4r Cloe, bos?"

"Iya."

"Untuk apa pergi kesana bos?"

"Sejak kapan kau ingin tahu urusan ku, Alan?"

"Hehehe maaf bos, saya hanya bertanya."

Alan kembali fokus mengendarai mobil, sementara Hans kembali melihat jalanan yang dia lalui.

Terpopuler

Comments

༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅

༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅

Kayu? Untuk apa?

2023-08-26

0

༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅

༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅

Wah di hutan juga ada cctv

2023-08-26

0

💜⃞⃟𝓛 ️🌸ναℓ_ναℓ🍒⃞⃟🦅

💜⃞⃟𝓛 ️🌸ναℓ_ναℓ🍒⃞⃟🦅

tenyata Hans kau seorang bos mafia juga wkwkk.. semoga bisa bertemu lagi Hans dan Adeline

2023-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!