"Saya terima nikah dan kawinnya Srimadona Putri binti Bapak Amar Yusuf dengan mahar tersebut dibayar tunai."
"Saaaahhh..."
Tolong siapapun, sadarkan Dona. Bilang padanya kalau penyakit halunya lagi tidak kumat. Seriously, Dona tidak menyangka akan disebut sakral namanya oleh Hiro di depan Papanya dan pak penghulu serta saksi saksi di ruangan kantor KUA langsung.
Senaaaangnya itu sebesar gunung dan seluas samudera. Lebay memang, tapi kenyataannya perasaan Dona itu kini melambung jauh.
Menuai doa baik dari satu persatu dua keluarga saat ini juga membuat Dona terharu. Apalagi nasehat Papanya ke Hiro yang berbunyi, "Dona sekarang adalah tanggung jawabmu, Hiro. Papa memohon agar segala kekurangannya kamu terima. Cintai dan sayangi anak Papa, Nak. Jangan sakiti anak kami yang telah Papa percayakan seutuhnya padamu. Berbahagialah selalu!"
Hiro yang serba salah, hanya bisa mengangguk dan tersenyum paksa mananggapi harapan dan kepercayaan Pak Amar padanya. Rasanya, Hiro ingin terbang ke bulan saja untuk menyepi dari situasi yang menjebaknya ini.
Inilah namanya nasi sudah menjadi bubur. Ia tidak bisa mengulang waktu untuk sekadar menghindari pernikahan dini yang sudah terjadi.
Selesai acara, mereka semua meninggalkan kantor KUA tersebut. Dona yang biasanya cerewet, tumben tumbenan jadi pendiam di sepanjang perjalanan. Jujur, jantungnya itu bekerja dua kali. Deg degannya mungkin terdengar oleh Hiro yang duduk di sampingnya.
"Ingat ya, kalian harus menyembunyikan ini dari teman-teman sekolah kalian. Untuk Olla, Papa sudah berbicara padanya," tutur Pak Fauzi lembut di balik kemudi. Ada Mama Hiro juga di sampingnya.
"Iya, Pa," jawab Dona dan Hiro tidak sengaja begitu kompak. Ibu Tania terkekeh lucu melihat anak mantunya.
Sampai rumah, Dona langsung digiring masuk ke dalam kamar Hiro oleh Ibu Tania.
OMG, serius nih, ia akan satu kamar dengan Hiro?
"Sekarang, kamar ini juga milik mu. Baju ganti sudah Mama siapin di dalam lemari. Selamat istirahat..." Ibu Tania mencubit gemas pipi Dona. Dari dulu, ibunya Hiro itu sudah sayang pada Dona yang notabenenya adalah anak sahabatnya. Menjadi menantunya, jelas ada rasa bahagia. Istimewa, ia tidak punya anak perempuan. Pasti asyik diajak masak masak atau belanja bersama.
Di kamar Dafa, Hiro enggan sekali meninggalkan teritoria adiknya itu. Ia tahu, Dona sudah berada di biliknya.
"Abang tidur di sini ya, Daf."
"Kagak boleh!" tolak Dafa tegas. Bocah itu langsung loncat ke kasurnya. "Lihat kan, kasur Dafa cuma cukup satu orang, sempit!"
"Pelit...!"
"Bodo amat!"
"Hirooo....!"
Suara Tania terdengar memanggil.
"Ada di sini, Maaa..."
Kunyuk nih bocah, niat hati ingin bersembunyi, Dafa malah balas berteriak.
Ceklek...
"Ngapain di sini?" kata Tania memicing curiga. Jangan bilang akan kabur di malam pertama.
"Itu, Ma. Dafa minta ngerjain PR nya ke Hiro."
Dafa mendapat delikan galak seketika. "Mau jadi apa anak bangsa, jika masih kecil saja udah belajar nipu. Kerjain sendiri pakai otak bukan pakai dikerjain."
Siapa suruh pelit, ma'am tuh omelan.
"Hir, ini handuk baru untuk Dona. Mama lupa ngasihnya. Buruan beri sana."
Adakah lubang semut? Hiro ingin sembunyi.
"Iya, Ma."
"Iya, iya-nya saja tapi nggak gerak gerak."
Dafa tersenyum senyum manakala melihat ketidakberdayan Hiro.
"Sabar, Ma. Ini juga mau jalan kok."
Ogah ogahan sebenarnya kakinya itu beranjak, tapi Mamanya masih mengawasi sampai bayangannya masuk ke kamarnya.
"Alhamdulillah, Dona nggak ada. Mungkin uda pulang ke rumahnya kali ya." Hiro elus dada lega.
Cepat cepat dia mengunci kamar, manakala sudah memastikan kamar mandinya itu kosong.
"Aman..." Hiro bisa bernafas bebas barang sesaat. Membuka satu persatu kancing kemeja formalnya, lalu berbaring ke kasur empuknya yang sedikit berantakan. Biarkan ia menikmati dahulu kamar tenang nya sebelum Dona kembali.
"Haii, suamikuuu...!"
Eh, buset. Hiro terjungkal kaget ke lantai dari kasur saat kepala Dona yang tadinya di balik selimut, muncul begitu saja. Ternyata, Dona dari tadi di atas kasur.
"Dasar sapi bocor! Lo mau jadi janda di hari pertama karena bikin gue jantungan, hah?" sembur Hiro galak pakai banget.
"Kalau pun lo mati, gue akan jadi janda kembang yang setia." Deklamasi Dona terdengar lebay. Hiro berdiri dari lantai, menarik guling lalu memukulkannya ke wajah Dona.
Alamaaak. Dona baru sadar, kalau Hiro telah bertelanja** dada tepat di depan matanya. Pahatan perut kotak kotak itu, berhasil membuat cairan hidung Dona menjulur angka sebelas. Bukan mimisan ya, karena itu terlalu lebay. Dona cuma ingusan tiba-tiba.
"Lo pasti PIKTOR ya...!" Hiro membalut bagian atas dengan handuk yang diberikan Mamanya tadi.
"Yeeh, nggak lah. Gue memang istri lo dan jujur, gue terkesima dengan tubuh keras lo yang seksi bingitz itu. Tapi, sebagai wanita yang punya harga diri, ogah juga gue di sentuh tanpa cinta."
"Baguslah lo masih punya harga diri dan berpikir demikian karena gue nggak bakalan nyentuh cewek tanpa cinta yang lo omongin tadi."
Sedih sih mendengarnya, tapi... Dona kan tahu, Hiro memang tidak ada rasa untuknya. Ralat... Maksudnya, untuk sesaat ini, Hiro boleh menolaknya. Manatau dengan kepercayaan dirinya yang tinggi, bisa saja Hiro luluh padanya.
"Gue nggak mau loh, ya, pernikahan kita bocor pada siapapun diluar sana. Apalagi teman-teman sekolah kita. Kalau terbongkar, gue jadiin lo sapi guling."
"Jangan galak-galak sama istri, ah. Nanti kalau uda bucin, gue nya yang jual mahal loh." Dona membalas semburan galak Hiro dengan santai sembari berkedip menggoda wajah asem Hiro.
"Daaaan... Lo harus mutusin Liana!" Memangnya Hiro doang yang bisa memperingatinya tegas. Dona juga bisa dong.
"Lo nggak ada hak ngatur hidup gue. Begitupun sebaliknya, gue juga nggak akan mempersulit lo." Menghindari perdebatan dengan Dona, Hiro langsung beranjak masuk kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
UNTUNG GK SALTO TU HIRO...🤣🤣🤣🤣🤣
2023-07-21
1
meE😊😊
siap2 ya don ngrsain skit hati trus2n.. tp tr lma2 bucin jg tuh s hiro n tepatin ucapn mu itu glirn udh bucin jgn lpa jual mahal🤣🤣
2023-06-03
0
Rhiedha Nasrowi
ahh ilah mas Hiro jangan kek gitu dong nanti kalo udah terserang virus bucin gak bisa sembuh lohh🤣🤣🙏
2023-06-03
0