Dua hari kemudian
Hari ini,hari ulang tahun Abi.Arumi sudah menyiapkan makanan kesukaan Abi juga sudah menyiapkan kue ulang tahun buatan Arumi.Bukan karena Arumi masih mencintai suaminya itu,tapi dia tidak ingin dicurigai jika telah mengetahui perselingkuhan Abi.
Cukup kemarin karena tak dapat menahan emosinya membuatnya melontarkan sindiran.Arumi hanya harus menahan kesabarannya,apalagi dia belum memberikan hadiah yang akan membantunya mencari bukti yang lebih kuat itu.
"Selamat ulang tahun Ayah sayang,mudah-mudahan umurnya diberkati,makin banyak rezeki untuk istri dan anaknya."Ucap Arumi dan Lia bersamaan.
Mereka bertiga sedang merayakan ulang tahun Abi yang ke 34 tahun.
"Makasih Umma sayang,makasih juga untuk putri Ayah yang cantik ini."Sahut Abi sambil mencium pipi istri dan anaknya itu.
Arumi dicium oleh Abi menahan jijik.Sungguh bukan Arumi berniat durhaka terhadap suaminya itu,tapi mengingat sosok suami yang didepannya ini juga punya perempuan lain dibelakangnya membuatnya jijik.
Arumi sadar jika perselingkuhan orang yang sudah menikah pastilah akan ke ranjang.Apalagi mengingat selingkuhan suaminya itu cukup seksi,lelaki normal yang mata keranjang pastilah tak akan melewatkan kesempatan untuk mengerasai milik perempuan itu.
"Umma,cepat potong kuenya!,Lia pengen kuenya Umma."Seru Lia membuyarkan lamunan Arumi.
"Eh iya sayang,Umma ambilkan ya."
Arumi mengambilkan kue bikinannya itu kedalam piring kecil untuk mereka bertiga.
"Oh iya Mas,aku sudah nyiapin hadiah buat Mas,besok dipakai ya Mas."Ucap Arumi menyerahkan tas kantor yang sudah dibungkus kertas kado.
"Wah makasih Sayang,kamu tau aja kalau Mas lagi ngincer tas ini."
Abi membuka tas kantor itu dengan tatapan berbinar,dia mendekatkan wajahnya untuk mencium pipi Arumi,tapi Arumi yang sadar hal itu memalingkan wajahnya.
"Eh aku lupa ngambil sesuatu lagi Mas,aku ambil dulu ya."Alasan Arumi ketika sadar raut wajah Abi yang heran melihatnya tidak mau dicium.
Arumi berlari pelan ke dapur.Membuka kulkas terus mengambil puding buah yang memang disiapkannya tadi.Syukurlah tadi dia lupa meletakkan itu di atas meja makan,sehingga dia punya alasan yang bagus.
***
Arumi telah memejamkan matanya saat telinganya mendengar getaran ponsel di atas sofa kamar tidurnya dan Abi.Arumi pun duduk dan menoleh ke arah sofa.Getaran ponsel itu ternyata dari tas kerja Abi,terlihat dari tas kantor Abi yang juga bergetar.
Arumi beranjak dari tempat tidur menuju pintu.Arumi dengan pelan membuka pintu kamar sedikit,mencoba mengintip apa yang dilakukan Abi.Telihat Abi yang ketiduran di ruang keluarga dengan televisi yang menyala menayangkan sepak bola.Arumi pun kembali menutup pintu dan menguncinya jaga-jaga kalau Abi terbangun.
Arumi pun melangkah ke arah sofa.Mengambil tas kerja Abi dan membuka tas itu.Terlihat dalam tas itu ponsel baru yang tidak pernah dilihat Arumi digenggam Abi.
'Hp baru pasti biar bisa ngehubungin tu j*lang.Pantas saja biarpun sudah di sadap,gak ada bukti chat mereka.'
Untung saja ponsel itu tidak dikunci password ataupun pin,sehingga Arumi pun dengan mudah mengecek apa saja yang ada dalam ponsel itu.
Arumi mulai menyadap ponsel itu dengan cepat,juga mengirim foto dan video yang terdapat dalam galeri ponsel itu.Foto dan video mesra,juga terdapat video mesum Abi dan selingkuhannya itu.
'Sialan bener Abi !! Cium-cium habis megang tu perempuan!Aku akan bikin karir kamu hancur Abi.'Geram Arumi dalam hati.
Arumi sudah tak menangis lagi melihat bukti perselingkuhan Abi.Biarpun hatinya masih sakit,tapi dia tidak akan buang-buang air mata buat lelaki brengsek seperti Abi lagi.
***
Beberapa hari kemudian.
{Bu,saya sudah mendapatkan data perempuan yang ibu cari,juga foto dan video dengan suami Ibu.}.Wa dari salah satu preman yang disuruh Arumi untuk memata-matai Abi.
{Ok,nanti datang aja ke resto Dapur Nenek.Saya tunggu disana.}
{Ok bu.}
Sebenarnya Arumi juga sudah dapat nama perempuan selingkuhan Abi.
Friska Ulina,dipanggil Friska umur 23 tahun.11 tahun lebih muda dari Abi,dan lebih muda 5 tahun dari Arumi.Sebenarnya mendengar nama itu,Arumi terasa familiar,tapi dia tak ingat siapa pemilik nama itu.
Arumi pun bersiap berangkat menuju restorannya.Melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang,Arumi kembali memikirkan pemilik nama Friska Ulina itu.
'Aku harus tahu siapa dia.Dan orang tuanya,aku merasa tak asing dengan nama itu.'
Tak begitu lama,Arumi pun sampai di restoran.Arumi keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam.
Arumi berjalan menuju ruang kerjanya,dia sudah berpesan jika ada orang yang mencarinya untuk segera diantar ke dalam ruang kerjanya.
Arumi setelah sampai di ruang kerjanya mulai bekerja dengan laporan penjualan bulanan restoran.
Tak sampai sejam,orang yang ditunggunya pun telah datang.
"Ini data yang ibu inginkan".Preman itu pun menyerahkan data yang diperlukan Arumi.
Arumi pun membuka dan membacanya dengan teliti.Sampai ke nama orang tua Friska membuat Arumi terkejut.
"Ini semua datanya benar ?" Tanya Arumi kepada preman suruhannya itu.
"Semuanya benar Bu."Jawab preman itu.
"Ok,sisa bayarannya nanti saya transfer.Terimakasih,nanti di depan saya sudah pesan kepada karyawan saya untuk menyiapkan makanan untuk dibawa pulang untuk keluarga anda."
"Baik bu,terimakasih.Istri saya pasti senang dapat makanan enak dari restoran ini.Gak nyangka bisa makan makanan di restoran impian istri saya".Preman itu pun keluar dengan wajah sumringah.
Arumi pun tersenyum kecil melihatnya.Tapi senyumnya itu pun hilang melihat nama orang tua Friska.
'Aku sudah mengira apa tujuannya merayu Abi.Kamu bisa saja merayu suamiku,tapi kamu gak akan dapat apa-apa.'
***
Setelah jam makan siang,Arumi keluar dari restorannya dan melajukan mobilnya.Rencananya Arumi akan berkunjung ke rumah orangtuanya.Selain karena kangen,tapi juga akan ada yang dibahasnya bersama kedua orangtuanya itu.
Setelah berkendara selama 2 jam,akhirnya Arumi sampai di rumah orang tuanya.
"Assalamualaikum Mah,Bah".
"Mi kamu datang cuma sendiri,mana cucu Mamah ?".Tanya Mamahnya Arumi yang melihat tak ada cucunya yang ikut dengan putrinya itu.
"Iya mah,soalnya ada yang ingin aku bahas,aku pun dari restorannya,bukan dari rumah."
"Apa yang ingin kamu bahas?".
"Mana Abah Mah ? ".Tanya Arumi yang tak melihat Ayahnya itu dari Arumi datang.
"Biasa lagi nyetor."Balas Mamahnya.
"Aduh kebiasaan deh si abah."
Abahnya biasa setelah makan,maka langsung nyetor ke belakang.Apa lah yang diserap Abahnya itu,abis makan langsung nyetor tapi kok badannya gede besar.
Tak lama,Abahnya pun datang dari kamar orangtuanya.
"Lah Mi,kamu datang kok gak bilang,mana cucu Abah itu?".Tanya Abah yang sama dengan pertanyaan istrinya tadi.
"Dirumah,ada yang ingin aku bahas dengan Mamah dan Abah,dan ini tentang...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
najidaltaqy
udah tau suami selingkuh, minta cerai!!!! lagian pelakor gatel banget udah punya orang direbut, kaga mampu cari yang lain 🤭🤣
2023-07-17
1