The Emergence Of The Mafia Queen Season 2
pantai
alfaro pratama
asya, abang boleh masuk
aziel pratama
loh bang adit kok uda di sini
aditia pratama
hah aa iya
(tersadar dari lamunannya)
alfaro pratama
oohh ini abang mau kasih beberapa berkas dari markas
(memberikan)
aziel pratama
bang adit ngapain kesini
tasya albesta
entah dari tadi di tanya diem aja
rara (asisten pribadi asya)
non ini ...............
(menunjukkan bagian yang salah)
outhor cantik
jadi yang tadi itu hanya khayalan adit saja
aditia pratama
aa ini abang mau minta asya berhenti kerja gumana
rara (asisten pribadi asya)
😳😳😳
alfaro pratama
maksut abang
aditia pratama
iya asya berhenti saja, asya kembali fokus ke sekolah, biar abang yang bekerja
aziel pratama
bang adit yakin
aditia pratama
iya abang yakin, abang bisa melakukannya
rara (asisten pribadi asya)
iya non
tasya albesta
beritahu bang adit semua jadwalku
rara (asisten pribadi asya)
baik
(membuka ipad)
alfaro pratama
bacakan saja ra
rara (asisten pribadi asya)
tapi tuan
tasya albesta
sudah kamu baca saja
rara (asisten pribadi asya)
(satu per satu menyebutkan jadwal asya)
al, el, dan adit mendengarkan semua yang di katakan rara
alfaro pratama
ra sudah ra sudah
rara (asisten pribadi asya)
tapi tuan itu hanya seperempatnya saja, belom setengahnya, dan itu jadwal 5 bulan ke depan, sekarang nona sedang menyelesaikan proposal dari berbagai divisi karna minggu depan ada kunjungan dari kantor pemerintah
tasya albesta
kalau memang abang mau menggantikan asya, silahkan dengan senang hati asya menyerahkan semuanya
tasya albesta
dan juga asya gak perlu memikirkan uang proyek yang abang gunakan
aditia pratama
(terkejut lalu melihat asya)
tasya albesta
asya juga bisa jalan....
aziel pratama
tunggu tunggu, maksut asya uang proyek
tasya albesta
tanya aja sma abang
aziel pratama
(melihat al)
alfaro pratama
bukan aku, aku gak tau apapun
aziel pratama
(melihat adit)
aditia pratama
asya abang gak bermaksut
aziel pratama
bang dana proyek yang mana
alfaro pratama
atau dana proyek pembangunan apartemen yang bekerjasama dengan tuan nick
aditia pratama
abang jelaskan dulu
aziel pratama
bang knp lo pakek sih
alfaro pratama
itu kan pembangunan masih 50% dan dananya abang pakek
mereka bertiga trs berdebat
tasya albesta
ABANG
(teriak)
ke 3 abangnya sontak terdiam dan melihat asya
rara (asisten pribadi asya)
(terkejut)
tasya albesta
bisakah kalian melakukannya di luar, jika kalian bertengkar disini bukannya membantuku kalian malah menambah pekerjaanku
tasya albesta
coba liat
(nunjuk sekeliling)
aziel pratama
(melihat sekeliling)
rara (asisten pribadi asya)
(⁴in*)
aditia pratama
asya abang....
tasya albesta
aaa sudah asya gak mau dengar apapun lagi
(pergi)
aziel pratama
asya tunggu abang hanya...
rara (asisten pribadi asya)
(diam mematung)
aziel pratama
pokoknya ell gak mau tau ya bang, dalam 1 bulan abang harus kembalikan semua dana yang abang gunakan, jika tidak el akan bilang pada ayah, dan abang pasti tau akibatnya
aditia pratama
eell jangan dong
aditia pratama
iya iya abang janji abang
alfaro pratama
janji ya bang
aditia pratama
iya abang janji, tapi kalian jangan bilang pada ayah, bunda termasuk pada lia
anggellita (anak adit)
aunty aunty
(lari mengikuti asya)
tasya albesta
iya anggel ada apa
anggellita (anak adit)
aunty mau kemana, anggel ikut ya, anggel bosan di rumah
tasya albesta
bukannya lia mau keluar bareng teman anggel
anggellita (anak adit)
gak jadi aunty
anggellita (anak adit)
yah. oleh ya, anggel ikut
tasya albesta
oke tapi anggel harus janji
anggellita (anak adit)
anggel gak boleh berisik, tidak boleh meminta apapun
anggellita (anak adit)
anggel uda sering ikut papa meeting di kantor, dan kata" itu yang selalu papa ucapkan
tasya albesta
ya udah ayok
asya dan anggel pergi meninggalkan rumah dan menaiki mobil
baru saja ell dan al membuka pintu suara mobil terdengar melaju kencang meninggalkan rumah
alfaro pratama
asya
(lari ke luar)
aditia pratama
(juga mendengar suara mobil)
rara (asisten pribadi asya)
(sedang membereskan berkas)
iya tuan
aditia pratama
(nunjuk ke luar)
rara (asisten pribadi asya)
ooohh nona, mungkin hanya cari udara segar saja tuan
aditia pratama
udara segar, tapi anya gak tau jalan di kota ini
rara (asisten pribadi asya)
tuan tenang saja, nanti nona akan pulang kok kalau nona sudah merasa lega
pak anto (supir
iya tuan
(datang)
aditia pratama
tadi itu asya bukan
pak anto (supir
benar tuan itu non asya, keluar dengan non anggel
aditia pratama
sama anggel
aditia pratama
tapi anggel tidak tau jalan, kemana mereka pergi
pak anto (supir
saya juga kurang tau tuan
aditia pratama
aaa ya sudah pak anto kembali saja
di jalan asya sempat berhenti di sebuah toko
tasya albesta
anggel aunty mau minta tolong, anggel masuk ke dalam dan membelikan aunty beberapa minuman ini (menunjukkan foto)
anggellita (anak adit)
tapi aunty anggel tidak bisa, karna anggel masih di bawa umur, di toko ini harus menunjukkan kartu identitas kalau membeli minuman itu
tasya albesta
aaa begitu ya, eemm....
ya uda kita masuk saja
anggellita (anak adit)
eemm
di dalam toko asya membeli beberapa minuman beralkohol sedangkan anggel membeli snak yang ia mau
selesai membeli beberapa camilan mereka melajukan mobilnya ke arah pantai entah itu di mana karna asya menyetir dengan pandangan kosong
anggellita (anak adit)
aunty apa kita akan ke pantai
anggellita (anak adit)
(teringat sesuatu dan kembali memakan camilannya)
dan seperti yang kalian pikirkan asya menyetir dengan pandangan kosong dan meminum minumannya
skip hari semakin gelap dan asya masih tetap memandangi lautan.
anggel bermain" di tepian pantai
anggellita (anak adit)
aunty
(lari)
anggellita (anak adit)
aunty anggel lelah, kita pulang yuk, anggel juga uda gerah
tasya albesta
ee bagaimana kalau kita menginap di hotel saja
anggellita (anak adit)
nanti papa mencariku
tasya albesta
anggel kan keluar sama aunty, mana mungkin papa memarahi anggel
anggellita (anak adit)
tapi
tasya albesta
anggel tenang saja ada aunty
anggellita (anak adit)
ya sudah kalau begitu, yang penting anggel mau mandi, badan anggel uda lengket semua
tasya albesta
ya uda kita pergi sekarang
anggellita (anak adit)
eemm
anggellita (anak adit)
aunty anggel mandi dulu ya
tasya albesta
iya setelah itu makan ya, aunty pesankan makan
anggel masuk kamar mandi, dan asya memesan beberapa makanan untuk mereka makan
setelah anggel keluar dari kamar mandi di meja sudah ada beberapa hidangan yang asya pesan
anggellita (anak adit)
aunty gak mandi
dari semua makanan yang ada asya tidak menyentuh satupun dari mereka hanya anggel yang makan dengan lahap
anggellita (anak adit)
aunty gak makan
(bicara sambil ngunyah)
tasya albesta
anggel saja aunty masih kenyang
anggellita (anak adit)
eemmm okeh
perasaan dari tadi aunty tidak makan apapun, hanya minum saja*batin
tasya albesta
(trs meminum minuman kaleng)
tasya albesta
kalau sudah selesai makan kamu langsung tidur jangan tunggu aunty
anggellita (anak adit)
aunty mau kemana
tasya albesta
aunty gak kemana" aunty hanya ke balkon saja
anggellita (anak adit)
eemm iya aunty
tasya albesta
(pergi ke balkon)
berjam jam asya trs memandangi lautan di malam hari entah berapa kaleng yang telah ia minum namun pikirannya trs di hantu i oleh kebohongan adit
ya memang adit tidak membicarakan pada asya, namun asya tau semuanya karna asya menyuruh orang untuk mengikuti adit selama asya di paris
di tengah malam anggel terbangun karna ia sangat mengkhawatirkan asya
anggellita (anak adit)
aunty
(keluar kamar mencari asya)
tasya albesta
*udah tepar di sofa balkon
anggellita (anak adit)
aunty bangun, kita pindah di kamar yuk, di sini dingin
anggellita (anak adit)
aunty
10 menit anggel tidak bisa membangunkan asya karna asya sekarang tidak sadarkan diri karna mabuknya
anggellita (anak adit)
aunty jangan takut"in anggel
anggellita (anak adit)
apa aunty ninggalin anggel lagi
anggellita (anak adit)
apa aunty tidak sayang anggel lagi, makanya aunty peegi😭😭😭
anggellita (anak adit)
auntyy 😭😭😭
dari luar anggel samar" mendengar tlfn yang berbunyi
Comments