2.

Semakin lama Amora semakin susah bernapas, kesadaran perlahan mulai menghilang.

Melihat Amora terkulai lemas, Tiara melepas cekikannya.

"Bryan, bawa Amora kebawah. Kita selesaikan dia di tempat lain, aku gak mau dia mati di apartemen aku," perintah Tiara.

"Kemana kita bawa dia, apa gak nunggu tengah malam aja? Jam segini udah mulai ramai, kita tunggu saat sepi baru kita bawa Amora keluar. Gimana?" usul Bryan

"Benar juga sih apa kata kamu, ya udah bawa aja ke gudang. Jangan lupa ikat tangan dan kakinya serta lakban mulutnya,"

Bryan segera membawa Amora ke dalam gudang yang penuh debu. Mengikat tangan dan kaki Amora kemudian menutup mulut Amora dengan lakban.

Selesai dengan urusannya, Bryan keluar dari gudang dan mengunci pintu gudang kembali.

Dilihatnya Tiara sedang menyantap sarapannya dengan santai, seperti tidak ada apapun yang terjadi sebelumnya.

Detik demi detik berlalu, entah pukul berapa Amora sadar dari pingsannya. Mencoba bergerak tapi tak bisa karena tangan dan kakinya terikat kuat.

Mencoba dengan segala cara agar bisa duduk saja susah, tapi Amora tak menyerah dia terus berusaha.

Walau usahanya tak membuahkan hasil, dalam keadaaan yang kepayahan derit pintu gudang memberi harapan. Sangat disayangkan harapan Amora sirna berganti dengan tatapan benci yang di tujukan pada orang yang membuka pintu tersebut.

"Rupanya putri Amora masih bernapas, masih bernyawa kamu." Tiara berjongkok dan memegang dagu Amora.

"Ya gak masalah sih buat aku, toh nanti malam cerita tentang kamu juga akan ditutup. Dan hanya aku yang akan memiliki semua yang kamu miliki, hahaha,"

"Jangan menangis Amora sayang, anggap aja yang aku lakukan ini adalah pertolongan dariku agar kamu bisa bertemu dengan kedua orang tuamu." Kata Tiara sambil menghapus air mata Amora.

"Karena kamu akan mati juga pada akhirnya, aku gak harus repot-repot kasih makan kamu kan. Hmm sepertinya begitu, baiklah nikmati sisa waktumu Amora karena mati atau tak mati pun kamu, nanti malam kamu harus mati!" Tiara berdiri dan berlalu pergi.

Setelah Tiara pergi, Amora tak berusaha lagi dia hanya pasrah dan mengutuk apa yang terjadi pada dirinya.

Ini pertama kalinya dalam hidup Amora merasakan kebencian yang teramat sangat, berharap semua yang baru saja di alaminya mimpi. Jika mimpi mengapa rasa sakit dihatinya begitu nyata?

Mengutuk, mencaci dan memendam dendam pada mereka yang telah membohongi dirinya.

Entah berapa lama Amora menangis hingga jatuh tertidur, pintu gudang kembali terbuka. Suara decitan pintu membuat Amora terbangun.

"Masih sadar juga kamu Amora, gak masalah sih. Seperti yang aku katakan tadi kamu harus mati malam ini, jadi bersiaplah aku akan mengantarmu menemui malaikat maut hahaha," Tiara tertawa senang.

"Bius dan bawa dia ke mobil, lalu kita pergi ke tempat yang aku katakan tadi." lanjut Tiara sambil melirik Bryan.

Bryan pun segera membius Amora, setelah itu membawanya ke mobil sesuai dengan apa yang di katakan Tiara. Apartemen Tiara terlihat sepi karena sebagian orang telah tertidur nyenyak.

Dengan arahan dari Tiara, mereka sampai di tengah hutan yang lebat.

"Disini cocok dijadikan tempat pemakaman-mu Amora, lihat sangat sepi dan tenang seperti kesukaanmu. Gali tanah yang cukup dalam kita akan mengubur dia di sini," kata Tiara pada Bryan.

Bryan mengambil sekop dan mulai menggali tanah, dirasa cukup Bryan berhenti dan membuang sekop di tangannya kesamping tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Lubangnya telah selesai aku gali sayang," ucap Bryan.

"Masukkan Amora kedalamnya dan tutup kembali tanahnya." Tiara menunjuk Amora.

"Tapi dia belum mati, bagaimana bisa kita kubur dia hidup-hidup Tiara?" tanya Bryan.

"Bentar lagi juga mati kalau udah dikubur, ngapain susah-susah bunuh dia kalau bisa langsung dikubur aja." Tiara merotasi matanya.

Bryan menggendong Amora dan meletakkan tubuh Amora ke dalam lubang yang digalinya.

"Maafkan aku Amora, jangan menghantuiku. Salahkan saja nasib mu, mengapa harus bertemu kami." monolog Bryan sambil mulai menutup kembali lubang dengan tanah.

Saat tanah mulai menutupi yang tubuh Amora, hujan deras turun petir menyambar dimana-mana.

"Cepat tutup lubangnya, hujannya makin deras!" kata Tiara.

Bryan menoleh ke arah Tiara kemudian berkata, "Kamu duluan aja masuk ke mobil, biar aku yang urus disini," kata Bryan. Saat berpaling kembali dan ingin menutup lubang dengan tanah, Bryan melihat mata Amora terbuka menatapnya dengan penuh kebencian.

Deg ....

Jantung Bryan berdegup kencang melihat tatapan yang tertuju kepadanya, tatapan itu seperti mengandung beribu sumpah serapah dan kutukan. Baru kali ini Bryan melihat tatapan seperti itu dari Amora.

Hanya sesaat Bryan terdiam, setelahnya dia mulai menutup lubang tersebut.

"Jangan benci aku Amora, jangan kutuk aku juga. Salahkan saja ayah dan ibumu yang meninggalkan banyak warisan sehingga orang seperti Papah Tiara berambisi memiliki semuanya." Bryan terus menutup lubang tempat Amora di kubur.

Semakin lama hujan semakin deras tanah yang lembab, udara yang dingin dan tanah yang hampir menutupi wajah Amora, tinggal beberapa galian tanah lagi Amora akan terkubur sempurna di bawah tanah itu.

Selesai menutup lubang, Bryan kembali ke mobil dengan membawa sekop di tangannya. Dilihatnya Tiara sedang duduk di dalam mobil.

"Sudah tertutup sempurna kan?" tanya Tiara.

"Sudah beres lagian kita juga gak buka ikatan di tangan dan kakinya mana bisa dia kemana mana, ayo kita pulang. Aku kedinginan karena kehujanan,"

Mobil Tiara melaju meninggalkan hutan.

Sedangkan Amora yang berada di dalam tanah, semakin kehabisan oksigen. Yang bisa dia lakukan hanya mengutuk dirinya mengapa mempercayai orang yang salah.

Ditengah rasa kesakitan dan ke putus-asaan, Amora mengharapkan adanya satu keajaiban yang terjadi. Agar dia bisa mengubah takdir yang terjadi padanya.

Hatinya terus merapalkan kalimat yang sama, "Tuhan jika aku harus mati disini, jangan biarkan mereka bahagia. Namun jika ada kesempatan untukku, izinkan aku membalas semua yang mereka lakukan," pinta Amora dalam hati sebelum kesadarannya terenggut oleh kegelapan.

TBC...

Bagaimana kelanjutannya, tunggu di bab berikutnya ya😊

Terpopuler

Comments

Ratna Kurniati

Ratna Kurniati

horor bnget

2021-01-30

0

yuli novelis🕊🕊

yuli novelis🕊🕊

baru sampai sini keren👍👍

2021-01-18

0

Kirani Natania octaliana

Kirani Natania octaliana

sedih bgt,,😭😭

2021-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.
31 31.
32 32.
33 33.
34 34.
35 35.
36 36.
37 37.
38 38.
39 39.
40 40.
41 41.
42 42.
43 43.
44 44.
45 45.
46 46.
47 47.
48 48.
49 49.
50 50.
51 51.
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167.
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.
2
2.
3
3.
4
4.
5
5.
6
6.
7
7.
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12.
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19.
20
20.
21
21.
22
22.
23
23.
24
24.
25
25.
26
26.
27
27.
28
28.
29
29.
30
30.
31
31.
32
32.
33
33.
34
34.
35
35.
36
36.
37
37.
38
38.
39
39.
40
40.
41
41.
42
42.
43
43.
44
44.
45
45.
46
46.
47
47.
48
48.
49
49.
50
50.
51
51.
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167.
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!