Part 03

Pria itu Erlangga masih saja mengikuti langkah kaki wanita kecilnya . Hingga berhenti di depan pintu besar

" kau masuk duluan ! " Printah Erlangga dingin . Pria itu berdiri tegak . Tak menatap wanita di depannya .

Dia sebenarnya takut jika ada orang jahat menyakiti wanitanya . Maka dari itu di terus mikutinya .

Nerin sebenarnya sangat tidak nyaman berjalan bersama suami atau mantan suami . karena dirinya tidak tau dengan statusnya dengan pria itu saat ini .

" Eh kamu di undang ? pada akhirnya Nerin bertanya dan ia juga teringat malam yang membuat ia tidak percaya dengan suaminya " ah ,, itu aku mengerti !" Nerin tersenyum hambar . kenapa dirinya seakan tidak rela . " Bodoh kamu Ner . " Nerin mememarahi dirinya , masih saja mengharapkan si pria .

Dengan berkata bismilah dalam hati Nerin pun mulai melangkahkan kakinya . Mulai berbaur dengan para Ob lainya .

Erlangga pria itu mengerutkan keningnya , tergambar jelas dari wajah wanitnya jika dia sedang kecewa kepada dirinya .

" Biarkan saja ." Kata Erlangga cuek lagi pula menjelaskan apa pun deangan wanitanya untuk saat ini , tidak akan di percaya . Tak di pungkiri hatinya mulai berbunga melihat reaksinya , kemudian ia menarik bibirnya tipis .

Dia masih berdiri tegak , menunggu Aldi dan Deni . Sebenarnya dia tidak ingin datang , Namun putra dari bibinya ingin sekali datang bersamanya . Walau pun dia seperti gunung es , tak membuat anak kecil bernama Kelvin itu ketakutan .

...****************...

Anak kecil usia 17 bulan itu , tiba tiba menarik clana yang di pakai wanita yang sedang melayani beberapa tamu .

" Eh ." Nerin terkejut , saat manik matanya sosok kecil di belakang kakinya . Menarik celana yang di pakai .

" Eh sayang ," Kata Nerin berjongkok menghadap bocah kecil itu , kedua matanya bergerak liar mencari sosok orang tua bocah di hadapanya .

Tetapi Nihil tidak melihat seseorang mencari bocah kecil di hadapannya saat ini .

" Dia anak siapa si . Ko di biarkan sendirian . " Nerin membatin perasan tiba tiba menjadi kesal .

Saat Nerin menganyunkan kakinya , sembari mengendong tubuh kecil bocah itu , sosok jangkung mendekatinya .

" Rupanya kau ada di sini ." suara itu membuat wanita itu cukup terkejut .

Hampir saja dia menjerit , Tetapi dia cukup sadar . Jadi dengan cepat membungkam bibirnya dengan tanganya sendiri .

Nerin menghela nafas berulang ulang , sebelum akhirnya dia berkata dengan linglung ." ini Putra andaTuan . Jangan di biarkan sendirian ."

Nerin menyerahkan bocah kecil itu kepada Erlangga yang mengenyit heran .

Dua kali dia terjebak masalah . Dia berfikir , akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali wanitanya .

Tetapi dia juga berfikir jika wanitanya sudah mempunyai penganti dirinya . Namun dirinya seakan tidak rela

Memikirkan itu serasa otak akan pecah .

Beberapa kali dia mengeleng , mencoba berfikir kembali dengan tenang .

Banyak wanita mantap Erlangga penuh minat . Namun tak ada satu pun yang bisa mendekat . Dia takut akan mati sia sia .

Tetapi satu wanita , menyunggingkan bibinya tipis tersirat ada kesenagan tersembunyi . Sudah lama sekali menanti momen sepeti ini .

" akhirnya ." Wanita itu membatin ada senyum licik dari wajah wanita itu .

Dengan senyum indah wanita itu berjalan , mendekati salah satu pelayan membisikin sesuatu .

Pelayan itu mengangguk dan mengulum senyum senang .

Wanita itu Berkata " Bagus ." Setelahnya merogoh tas kecil menyerahkan amplop berwarna coklat

Mata pelayan itu berbinar ketika membuka amplop berwarna coklat itu . Tidak menyangka akan mendaptkan uang begitu banyak hari ini .

Keinginya kali ini pasti akan terkabulkan . Sungguh pelayan wanita itu kegirangan , persetan dengan akan nasibnya yang terpenting senang dulu . Menikmati apa yang belum dirinya dapatkan selama ini .

Nerin mengenyit saat itu juga , Rina terlihat sangat gembira . Apa lagi melihat Amplop berwarna coklat , dia tau betul isi di dalamnya apa .

Tetapi dari mana dia dapatkan , pikir Nerin penuh dengan kebingungan .

pluk

Tiba tiba pungungnya di tepuk seseorang lagi lagi Nerin , wanita itu terkejut .

" Kamu ini , bisa tidak . Jangan membutku terkejut satu kali saja . " Betak Nerin kesel melihat sahabatnya , nyengir tanpa dosa . Sembari menunjukan tanda ✌️ .

Lagi lagi Nerin memutar matanya jengah dengan tingkah konyol sahabatnya .

Sesaat dia teringat mengingat Rina yang memegang amplop berwarna coklat .

" Kin , tadi aku melihat Rina pegang amplop colkat . Kamu tau dong isinya apa . Dia sangat senang . Aku curiga ." Kata Nerin

Membut Kinan mentap jelili sahabatnya .

" serius . Kamu lihat di mana ? "

" dua rius malah ! Tadi ! kita harus hati hati aja siapa tau kita juga akan kena imbasnya ." ucap Nerin membuat Kinan , sedikit bergedik ngeri

" Oke , ayo kita kembali ." kata Kinan mengahiri obrolan sesaat .

Nerin mengangguk mengikuti langkah kaki Kinan .

Terlihat Rani menyunggingkan bibirnya tipis lalu mengajungkan jari jempolnya kepada wanita tak jauh dari dirinya .

Nerin masih saja memperhatikan gerak gerik Rani , mencari tau apa yang telah di lakukan .

" Apa yang telah di lakukan Rani . kenapa di sangat senang ." Nerin membatin .

Setelah Rani pergi , Nerin mengalihkan pandanganya melihat Erlangga yang sedang meminum , Gelas yang di berikan Rani tadi .

Hanya satu gelas yang di bawa Rani tadi , Ketika seseorang akan mengambilnya pun di cegah oleh Rani . Membuat Nerin berfikir yang tidak tidak .

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

keong' racun 88

keong' racun 88

🤔🤔🤔

2024-08-12

0

Rianti Dumai

Rianti Dumai

sampai di bab ini aQ masih ambigu dgn alur cerita'a,,🙏

2024-07-27

4

jhon teyeng

jhon teyeng

kak tlg dibuat semacam flashback sebab cerita sblm inipun juga blm selesai biar tdk ada yg hilang,
sayang kan cerita yg bagus jadi kacaualurnya. Thanks👍👍👍👍

2023-05-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!