Pria itu Erlangga masih saja mengikuti langkah kaki wanita kecilnya . Hingga berhenti di depan pintu besar
" kau masuk duluan ! " Printah Erlangga dingin . Pria itu berdiri tegak . Tak menatap wanita di depannya .
Dia sebenarnya takut jika ada orang jahat menyakiti wanitanya . Maka dari itu di terus mikutinya .
Nerin sebenarnya sangat tidak nyaman berjalan bersama suami atau mantan suami . karena dirinya tidak tau dengan statusnya dengan pria itu saat ini .
" Eh kamu di undang ? pada akhirnya Nerin bertanya dan ia juga teringat malam yang membuat ia tidak percaya dengan suaminya " ah ,, itu aku mengerti !" Nerin tersenyum hambar . kenapa dirinya seakan tidak rela . " Bodoh kamu Ner . " Nerin mememarahi dirinya , masih saja mengharapkan si pria .
Dengan berkata bismilah dalam hati Nerin pun mulai melangkahkan kakinya . Mulai berbaur dengan para Ob lainya .
Erlangga pria itu mengerutkan keningnya , tergambar jelas dari wajah wanitnya jika dia sedang kecewa kepada dirinya .
" Biarkan saja ." Kata Erlangga cuek lagi pula menjelaskan apa pun deangan wanitanya untuk saat ini , tidak akan di percaya . Tak di pungkiri hatinya mulai berbunga melihat reaksinya , kemudian ia menarik bibirnya tipis .
Dia masih berdiri tegak , menunggu Aldi dan Deni . Sebenarnya dia tidak ingin datang , Namun putra dari bibinya ingin sekali datang bersamanya . Walau pun dia seperti gunung es , tak membuat anak kecil bernama Kelvin itu ketakutan .
...****************...
Anak kecil usia 17 bulan itu , tiba tiba menarik clana yang di pakai wanita yang sedang melayani beberapa tamu .
" Eh ." Nerin terkejut , saat manik matanya sosok kecil di belakang kakinya . Menarik celana yang di pakai .
" Eh sayang ," Kata Nerin berjongkok menghadap bocah kecil itu , kedua matanya bergerak liar mencari sosok orang tua bocah di hadapanya .
Tetapi Nihil tidak melihat seseorang mencari bocah kecil di hadapannya saat ini .
" Dia anak siapa si . Ko di biarkan sendirian . " Nerin membatin perasan tiba tiba menjadi kesal .
Saat Nerin menganyunkan kakinya , sembari mengendong tubuh kecil bocah itu , sosok jangkung mendekatinya .
" Rupanya kau ada di sini ." suara itu membuat wanita itu cukup terkejut .
Hampir saja dia menjerit , Tetapi dia cukup sadar . Jadi dengan cepat membungkam bibirnya dengan tanganya sendiri .
Nerin menghela nafas berulang ulang , sebelum akhirnya dia berkata dengan linglung ." ini Putra andaTuan . Jangan di biarkan sendirian ."
Nerin menyerahkan bocah kecil itu kepada Erlangga yang mengenyit heran .
Dua kali dia terjebak masalah . Dia berfikir , akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali wanitanya .
Tetapi dia juga berfikir jika wanitanya sudah mempunyai penganti dirinya . Namun dirinya seakan tidak rela
Memikirkan itu serasa otak akan pecah .
Beberapa kali dia mengeleng , mencoba berfikir kembali dengan tenang .
Banyak wanita mantap Erlangga penuh minat . Namun tak ada satu pun yang bisa mendekat . Dia takut akan mati sia sia .
Tetapi satu wanita , menyunggingkan bibinya tipis tersirat ada kesenagan tersembunyi . Sudah lama sekali menanti momen sepeti ini .
" akhirnya ." Wanita itu membatin ada senyum licik dari wajah wanita itu .
Dengan senyum indah wanita itu berjalan , mendekati salah satu pelayan membisikin sesuatu .
Pelayan itu mengangguk dan mengulum senyum senang .
Wanita itu Berkata " Bagus ." Setelahnya merogoh tas kecil menyerahkan amplop berwarna coklat
Mata pelayan itu berbinar ketika membuka amplop berwarna coklat itu . Tidak menyangka akan mendaptkan uang begitu banyak hari ini .
Keinginya kali ini pasti akan terkabulkan . Sungguh pelayan wanita itu kegirangan , persetan dengan akan nasibnya yang terpenting senang dulu . Menikmati apa yang belum dirinya dapatkan selama ini .
Nerin mengenyit saat itu juga , Rina terlihat sangat gembira . Apa lagi melihat Amplop berwarna coklat , dia tau betul isi di dalamnya apa .
Tetapi dari mana dia dapatkan , pikir Nerin penuh dengan kebingungan .
pluk
Tiba tiba pungungnya di tepuk seseorang lagi lagi Nerin , wanita itu terkejut .
" Kamu ini , bisa tidak . Jangan membutku terkejut satu kali saja . " Betak Nerin kesel melihat sahabatnya , nyengir tanpa dosa . Sembari menunjukan tanda ✌️ .
Lagi lagi Nerin memutar matanya jengah dengan tingkah konyol sahabatnya .
Sesaat dia teringat mengingat Rina yang memegang amplop berwarna coklat .
" Kin , tadi aku melihat Rina pegang amplop colkat . Kamu tau dong isinya apa . Dia sangat senang . Aku curiga ." Kata Nerin
Membut Kinan mentap jelili sahabatnya .
" serius . Kamu lihat di mana ? "
" dua rius malah ! Tadi ! kita harus hati hati aja siapa tau kita juga akan kena imbasnya ." ucap Nerin membuat Kinan , sedikit bergedik ngeri
" Oke , ayo kita kembali ." kata Kinan mengahiri obrolan sesaat .
Nerin mengangguk mengikuti langkah kaki Kinan .
Terlihat Rani menyunggingkan bibirnya tipis lalu mengajungkan jari jempolnya kepada wanita tak jauh dari dirinya .
Nerin masih saja memperhatikan gerak gerik Rani , mencari tau apa yang telah di lakukan .
" Apa yang telah di lakukan Rani . kenapa di sangat senang ." Nerin membatin .
Setelah Rani pergi , Nerin mengalihkan pandanganya melihat Erlangga yang sedang meminum , Gelas yang di berikan Rani tadi .
Hanya satu gelas yang di bawa Rani tadi , Ketika seseorang akan mengambilnya pun di cegah oleh Rani . Membuat Nerin berfikir yang tidak tidak .
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
keong' racun 88
🤔🤔🤔
2024-08-12
0
Rianti Dumai
sampai di bab ini aQ masih ambigu dgn alur cerita'a,,🙏
2024-07-27
4
jhon teyeng
kak tlg dibuat semacam flashback sebab cerita sblm inipun juga blm selesai biar tdk ada yg hilang,
sayang kan cerita yg bagus jadi kacaualurnya. Thanks👍👍👍👍
2023-05-27
0