"Kami serius loh, Bang Mamat. Apa Bang Mamat ndak kesepian di rumah? Bang Mamat kan juga harus ada yang ngurusin!" ucap salah seorang ibu-ibu.
"Saya belum berpikir untuk menikah, Bu! Saya masih fokus merawat Ayah. Saya jualan sate juga gantiin Ayah. Kasihan, beliau udah tua. Biar Ayah istirahat di rumah dan saya yang berjualan."
Mamat sambil tersenyum sumringah mengatakan hal itu kepada ibu-ibu pelanggannya. Bu Mumun, pelayan Flo yang juga ikut antri pun turut mendengar cerita Mamat.
"Ya ampun, Bang Mamat emang baik sekali orangnya. Pak Mahmud sangat beruntung memiliki anak seperti Bang Mamat. Meskipun Bang Mamat bukanlah anak kandung Pak Mahmud, tapi kasih sayang Bang Mamat kepada beliau sangat besar."
Mendengar seorang ibu berkata demikian. Bu Mumun pun terkejut, ternyata si Abang sate bukanlah anak kandung pak Mahmud.
"Loh, Bang Mamat bukan anak pak Mahmud, ya? Maaf, saya cuma bertanya saja." Sahut Bi Mumun.
"Tidak apa-apa, Bu. Saya memang bukan anak kandung Ayah. Ayah sudah menyelamatkan saya dari maut. Sejak itulah saya memutuskan untuk tinggal bersama Ayah. Beliau sudah menganggap saya seperti anak kandungnya sendiri, dan saya harus membalas kebaikan dan budi baik Ayah yang selama ini sudah menyelamatkan nyawa saya." ungkap Mamat yang masih teringat jelas saat dirinya diselamatkan oleh pak Mahmud ketika tubuhnya ditemukan tergeletak di pinggir sungai dengan kondisi luka parah lima tahun yang lalu.
Singkat cerita. Mamat ditemukan oleh pak Mahmud di pinggir sungai di saat pria tua itu sedang pergi memancing. Secara tidak sengaja, Pak Mahmud melihat tubuh manusia yang tergeletak di bibir sungai.
Tanpa pikir panjang, Pak Mahmud segera menghampiri seorang pria yang sedang dalam kondisi tengkurap.
Pak Mahmud memeriksa kondisi pria yang berusia sekitar 25 tahun itu. Ada beberapa luka pada tubuhnya. Beruntung pemuda itu masih hidup dan pak Mahmud segera membawa pemuda itu pulang ke rumahnya untuk dirawat.
Pak Mahmud sendiri adalah seorang duda. Ia hidup sendirian dengan menjual sate keliling disekitar tempat tinggalnya. Pak Mahmud kasihan melihat kondisi sang pemuda ditemukannya di pinggir sungai, sepertinya pemuda itu baru saja terbawa arus sungai dan tubuhnya terdampar di bibir sungai. Sepertinya ada orang yang berniat jahat kepada pemuda itu.
Hampir tubuh pemuda itu terdapat luka cambukan dan lebam-lebam di seluruh tubuhnya. Dengan telaten Pak Mahmud merawat pemuda itu hingga sembuh. Saat ditanya pemuda itu menyebut dirinya dengan Mamat. Pak Mahmud berkeinginan untuk mengantarkan Mamat ke keluarganya. Tapi, rupanya Mamat tidak ingin pulang. Dia ingin hidup tenang bersama Pak Mahmud tinggal di tempat yang jauh dari keramaian kota.
Sejak saat itulah, Mamat diangkat sebagai anak oleh Pak Mahmud. Mamat pun sangat bahagia bisa menjadi anak angkat pak Mahmud.
Cerita Mamat sungguh membuat ibu-ibu melongok. Mereka tampak antusias mendengarkan cerita kehidupan Mamat yang diambil anak oleh Pak Mahmud.
"Ini satenya udah selesai, Bu!" ucap Mamat sambil menyerahkan bungkusan sate-sate pesanan ibu-ibu. Termasuk pesanan Bi Mumun.
Bi Mumun masih terdiam dan belum sadar jika sate pesanannya sudah selesai, karena terlalu sibuk mendengarkan curhatan Mamat sambil melayani pelanggan satenya.
Karena Bi Mumun belum juga ngeh. Ibu-ibu disebelahnya tampak mencolek tangan wanita berbadan gembul itu.
"Bi Mumun. Tuh satenya udah selesai, ngelamun aja!"
Bi Mumun terkejut dan Ia pun dengan cepat menerima bungkusan sate itu dari tangan Mamat.
"Oh iya, sudah selesai, ya. Hehe maaf, saya terlalu serius mendengar cerita Bang Mamat. Ini uangnya, Bang!" seru Bi Mumun sambil menyerahkan uang pecahan 50 ribuan kepada Mamat. Setelah memberikan uang itu, Bi Mumun lupa meminta kembaliannya, wanita itu langsung pergi meninggalkan lapak sate Mamat.
"Loh Bu, kembaliannya belum!" seru Mamat memanggil Bi Mumun yang telanjur naik ojek.
Mamat pun tidak enak jika dirinya mengambil uang kembalian Bi Mumun yang bukan haknya. Mamat melihat pecahan uang 25 ribuan yang akan ia kembalikan pada Bi Mumun. Tapi nyatanya Bi Mumun sudah terlanjur pergi.
"Aduhhh kok malah pergi sih, bagaimana aku bisa memberikan kembalian uangnya. Ini bukan hak ku." sesal Mamat yang bingung harus berbuat apa.
"Ada apa Bang Mamat?" tanya salah seorang pelanggannya.
"Ini loh, Bu. Kembaliannya Ibu itu belum diambil, main pergi saja. Saya juga ndak enak, gimana caranya untuk memberikan uang kembalian ini? Saya nggak tahu dimana rumahnya," seru Mamat bingung.
"Oh ... itu tadi Bi Mumun. Dia kan bekerja di rumah Nona Flower yang kaya raya itu,"
"Oh ya? Jadi ibu itu tinggal di rumah Nona Flower yang sedang mengadakan sayembara itu?" tanya Mamat mendetail.
"Bener Bang Mamat. Si wanita bersisik itu! Hati-hati loh Bang Mamat. Banyak cowok yang baru saja bertemu dengannya tiba-tiba menjadi gila gara-gara lihat fisik perempuan itu sebenarnya."
Mendengar perkataan dari pelanggannya. Mamat pun tertawa tidak percaya.
"Masa sih, ibu ini ada-ada saja. Sangat menakutkan sekali sepertinya. Memangnya apa Nona Flower itu memang mengalami cacat lahir dari dulu atau gimana?" tanya Mamat mulai penasaran.
"Kata-katanya sih, Nona Flower itu terkena bahan kimia. Dulu, Nona Flower sangat cantik dan seksi, semenjak ia mengalami kecelakaan lima tahun yang lalu. Tubuhnya berubah menjadi bersisik. Ihhh pokoknya ngeri, Bang! Bayangkan Bang, sekujur tubuh loh. Itulah kenapa dia bikin sayembara siapapun yang mau jadi suaminya bakal dikasih duwit 25 milyar. Dia kan butuh suami untuk mendapatkan keturunan. Tapi, sampai sekarang masih belum ada yang berkenan menjadi suaminya. Ya gitu takut kena sisiknya mungkin," ungkap wanita itu dengan ekspresi wajah julid.
"Hmm ... jadi penasaran gimana bentuk sisiknya, apa dalamnya juga bersisik juga? Kalau enggak ya masih enak!" seloroh Mamat yang membuat sang pelanggan melongo.
"Apanya yang masih enak, Bang?"
...BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Bi^S^@J^H😭
yg enak apanya bang🙃
2023-05-28
0
Muhamad Bardi
wah ternyata bang mamat bukan orang sembarangan nih,hahahahaaa lucu juga seorang mafia goyangannya aduhai🤣🤣🤣
2023-05-20
1
Muhamad Bardi
hahahahaaa..mantaaap bang mamat jawabanya🤣🤣🤣🤣
2023-05-20
1