Usai mengucapkan ijab qobul, keduanya telah sah menjadi suami isteri.
Setelah Ana mencium punggung tangan kanan Vino, Vino mengecup lembut kening Ana.
Riuh tepuk tangan mewarnai acara akad nikah yang disaksikan oleh keluarga, kerabat dan orang orang terdekat keduanya.
Rose
Selamat ya, akhirnya kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri.
Yuliana ( Ana )
// Tersenyum masam //
Vino
// Senyum //
Cecil dan kekasihnya berjalan menghampiri kedua mempelai.
Cecil
Selamat ya, semoga rumah tangga kalian langgeng sampai maut memisahkan.
Vino
// Membuang muka //
Arnold
Selamat untuk kalian berdua, semoga segera diberi momongan.
Yuliana ( Ana )
Terimakasih.
Rose
Vino, katakan sesuatu pada mereka berdua.
Vino
Terimakasih, kalian berdua telah merusak kebahagiaan dalam hidupku. Semoga hari kalian selalu diwarnai oleh putih abu abu.
// Menekan suara //
Yuliana ( Ana )
Kak, sabar.
Vino
Sabar ku ada batasnya!
Indah menghampiri Cecil dan Arnold, lalu mengajak mereka berdua pergi dari tempat acara.
Cecil
Kita mau kemana Ma?
Indah
Lebih baik kita pulang saja sekarang.
Cecil
Tapi acaranya belum selesai.
Indah
Semakin lama kalian disana, semakin panas suasana di tempat itu. Tidak lucu kalau Vino mengamuk pada kalian di hari istimewanya itu.
Cecil
Tapi Ana sendirian Mah, kasihan dia.
Indah
Dia sudah memiliki keluarga baru, kamu tidak perlu memikirkannya. Lebih baik, kamu pikirkan hubungan kalian berdua untuk kedepannya. Kalian berdua harus segera menikah sebelum perutmu itu membuncit.
Arnold
Mama kamu benar, sebaiknya kita pergi saja dari tempat ini. Jangan pernah ganggu kehidupan Ana dan Vino lagi.
Didalam hati, Cecil merasa tidak rela Ana menikah dengan Vino. Karena Cecil masih sangat mencintai Vino.
Indah
Kenapa diam? Ayo kita pergi!
Arnold menyeret Cecil yang masih saja berat meninggalkan tempat acara. Arnold tau kalau Cecil merasa kehilangan Vino, tapi nasi sudah menjadi bubur.
Kesalahan yang telah Cecil dan Arnold perbuat begitu besar hingga merusak hubungan baik diantara dua buah keluarga.
Comments