"Bagaimana ini suamiku, mengapa belum juga ada kabar tentang putri kita...," cemas permaisuri Hu Lian pada kaisar.
"Tenanglah istriku, percayakan saja pada yang di atas. Semoga mereka baik baik saja dan pulang dengan selamat," kata kaisar Roung Hua memeluk untuk menenangkan istrinya.
"Kakak tertua, putri ku Zhu Shan dan Xiao Tien juga pergi bermain ke sungai Han. Apakah berita tentang hanyutnya beberapa putri di sungai itu benar kakak tertua?" tanya selir Ling Xi Shan dengan tatapan mata yang berkaca kaca sambil memeluk anak tertuanya, Pangeran Jian Lu yang sedari tadi tak berhenti mengusap punggung ibunya.
Tiba-tiba...
"Kaisar suamiku, tolong putri ku Xiao Lian, dia juga pergi bermain bersama Xia luo tadi pagi, aku tidak bisa hidup tanpanya suamiku huhu huhu," selir tertua tiba-tiba datang dan main nyosor saja ke pelukan Kaisar Roung Hua. Permaisuri tersungkur begitu saja karena ulah selir tertua yang mendorongnya tapi tidak di sadari oleh kaisar.
Untunglah ada Pangeran Mahkota Hua Luan yang sigap menangkap ibunya.
"Ini semua salahmu kakak tertua, jika saja putri bodohmu itu tidak mengajak putriku dan yang lain bermain ke sungai han, hal ini tidak akan terjadi!" tukasnya murka.
"Jika terjadi sesuatu kepada putriku, aku sebagai ibu dari xiao lian akan menuntut kaisar menghukum dirimu 50 kali cambukan!" ancam Selir Qin pada Permaisuri Hu Lian.
Ancaman pun itu tak luput dari pendengaran kaisar.
"Tenangkan dirimu Selir Qin. Ini semua bukan hanya salah permaisuri, tapi salah kita semua yang memberikan izin kepada mereka," ujar kaisar melerai suasana mencekam itu.
"Kau terus saja membelanya! Bagaimana jika anakku yang merupakan calon putri mahkota negri ini tiada, apa yang akan kau lakukan? ... Jika sampai hal itu terjadi, maka aku sebagai selir tertua memintamu mengangkat putriku Xiao Jia sebagai penggantinya," ujar selir Qin melancarkan rencananya yang sebenarnya.
"Bagus ibu, teruslah mendesak kaisar, agar anakmu ini bisa menjadi putri mahkota," batin Xiao Jia licik.
"Tuhan tolong selamatkan adikku Xia luo dari mara bahaya...," batin pangeran mahkota Ming Hua Luan.
"Tuhan aku mohon selamatkan adik ku Zhu Shan dan Xiao Tien," batin pangeran Ming Jian Lu.
"Pasti Xiao tien itu sudah hanyut dan meninggal sekarang ini, lalu aku tinggal menyingkirkan Xiao Jia, dan selanjutnya akan menjadi putri kesayangan di kerajaan ini sekaligus putri mahkota," batin Ming Xiao Tian si muka dua.
"Hahaha kakak ku yang bodoh, mau saja di kelabui oleh adik bungsunya ini, sebentar lagi kami akan merayakan kematian mu dan yang lain di sini ha ha ha ha," batin Xiao Zu, anak bungsu selir tertua.
"Ckckck permaisuri yang malang. Setelah putri mu, aku akan membunuhmu, lalu aku akan menjadi permaisuri kerajaan ini. Tidak akan ada lagi pengganggu seperti mereka para sampah yang tak berguna.
"Anakku yang malang, maafkan ibumu yang mengorbankan dirimu untuk tahta permaisuri, tapi tenang saja aku akan mengirim bunga rose kesukaanmu setahun sekali sebagai tanda terima kasih ibumu ini atas pengorbanan mu yang suka rela aku bodohi," batin selir tertua.
"cih, dasar biang keladi licik" cebir seseorang membatin saat mendengar kata hati semua orang. Ia yang merupakan mata-mata dari seseorang yang masih gemar menjadi orang misterius.
Dia adalah...
Masih di rahasiakan😜
Back to the story
Selang beberapa saat, seorang pengawal masuk dan memberi tahu sesuatu.
"Keselamatan bagi keluarga kerajaan!" tandas pengawal itu lantang dan keras.
"Maaf Baginda, para pelayang setia putri Ming xia luo, Ming Zhu shan, Ming Xiao Lian, dan Ming Xiao tien ingin menghadap baginda raja," lanjutnya.
"Lalu dimana mereka? Cepat suruh mereka masuk! Zen ini tidak sabar mendengar berita yang mereka dapat," titah raja Rou Hua Ming yang sedari tadi memang sudah menunggu kedatangan mereka.
Semua orang di buat heran dengan reaksi kaisar yang tiba-tiba itu.
"Baik Yang Mulia," ujar pengawal itu lalu bergegas pergi.
Tak lama kemudian ... para pelayan setia putri yang sedari tadi di tunggu kedatangannya, akhirnya tiba.
"Semoga kebahagiaan selalu tercurah kepada yang mulia dan keluarga kerajaan," berondong mereka memberikan doa.
"Bagimana keadaan putriku Ba Hi Lun?" tanya permaisuri dengan wajah serius sambil menyeka air matanya menetes.
"Ba Hua Lin tolong cepat katakan bahwa shan'er dan tien'er baik baik saja hiks," tangis selir kedua pada bahu putranya yang tak kuasa membendung air matanya lagi.
"Ayo cepat katakan para pelayan rendahan, katakan bahwa Xiao luo adalah adalah dalang dari kematian para putri"
Kata selir Qin tak sabaran mendengar berita kematian para putri.
Permaisuri dan selir shan semakin terisak dengan penuturan selir Qin
"Cepat katakan berita apa yang kalian bawa, atau kalian akan saya hukum cambukan 20 kali," ujar raja Roung Hua meluap-luap.
"Ya—yang mulia, kami melihat para putri tenggelam ke dasar sungai han, dan tidak muncul selama 1 jam," lirih seorang pelayan.
"Kami saat itu menyimpulkan bahwa mereka telah tiada. Karena mustahil mereka dapat menahan napas selama itu di dalam air," lanjut pelayan Hua Lin.
Selir kedua dan permaisuri semakin tak kuasa menahan suara tangisannya, begitupun pangeran mahkota dan pangeran Jian Lu.
"Ha ha ha ha ha, akhirnya putri sombong itu mati juga. Tak sia-sia aku bersikap baik padanya beberapa hari terakhir," Xiao Jia lagi-lagi membatin.
Xiao Tian dan Xiao Zu tak jauh beda dengan Xiao Jian, mereka juga senang dengan kematian ke empat putri tersebut.
"Ckckck, kasihan sekali mereka, harus mati dalam keadaan masih muda," batin selir tertua menyeloroh licik.
"Sayangnya hal itu tak akan pernah terjadi," batin mata-mata misterius itu.
Ketika kaisar hendak berbicara, tiba-tiba pelayan Ba Hi Lun melanjutkan perkataan adiknya Hua Lin.
"Tapi yang mulia, keajaiban telah terjadi!" ucapnya dengan senang hati.
"APAAA!" histeris ke-empat orang kulit badak yang membuat semua pasang mata tertuju pada mereka.
"Ckckck pertunjukan telah dimulai," batin mata-mata misterius itu.
"Apa maksudmu pelayan rendahan, jangan bercanda dengan keluarga kerajaan jika kau tak ingin berakhir di penjara penyiksaan!" bentak selir tertua emosi.
"Be—benar selir Qin, kami ber-empat melihat dengan mata kepala kami sendiri. Para putri naik kepermukaan setelah satu jam mereka tak muncul dari dalam air.
" Mereka Sekarang tengah berada di kediaman masing masing," kata pelayan Ji Ar dengan rasa gugup yang menyelimutinya.
Semua orang merasa senang kecuali xiao jia, si zu hua, ziao tian, selir mon, dan selir tertua tentunya.
"Tapi yang mulia, mereka dalam keadaan tidak baik, di sekujur tubuh mereka terdapat luka lebam layaknya orang yang habis berperang," sambung pelayan Fu Sha.
"Sial! Mereka masih hidup ternyata. Lihat saja, setelah ini kalian tidak akan bisa lolos dari Kematian yang aku buat," kesal selir tertua membatin.
"Kalau begitu, segera panggil tabib untuk mengobati luka mereka. Dan jangan lupa sampaikan kepada mereka dan seluruh rakyatku bahwa akan diadakan pesta perayaan ulang tahunku dengan meriah, sekaligus sebagai tanda rasa syukur keluarga kerajaan atas kembalinya mereka dari maut," titah Raja Roung Hua senang.
"Baik yang mulia, kami mohon izin undur diri," kata para pelayan itu lalu serentak kembali ke kediaman nona mereka masing-masing.
"Kasim Han, aku tugaskan engkau untuk mengundang seluruh kerajaan sekutu kita agar mau menghadiri pesta perayaan hari besarku," lanjut yang mulia kepada penasihatnya.
"Baik yang mulia," jawab kasim Han dengan senang hati.
"Hidup yang mulia kaisar Rou hua"
"Hidup"
Ujar para rakyat yang menggema di dalam istana.
**Segitu dulu ya guys,
Jangan lupa di comen dan vote agar mincul ide ide baru di dalam otak cantik author yang sering ngehalu ini
See you next time 😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
masih blm hafal am nm2"nya susah di ingat 😌😌😌😌🥺🥺🥺
2022-05-15
1
||Rp|| Claudia🐝✨
lanjut kak🙂
2020-11-27
0
i'ot💕
susah namanya,lidah q Sampek kesleo sleo kalo lagi baca nama" pemerannya kadang Sampek kegigit juga saking susahnya🤣🤣🤦
2020-09-01
17