Mimpi Dengan Mata Terbuka

Cika menelan ludahnya kasar. Kulit putihnya begitu kontras menunjukkan rona merah di pipinya. Perlahan dia menyuapi Angkasa dengan telaten.

Meski rasanya tidak enak, Angkasa tetap menelan makanan tersebut. Entah mengapa jantungnya berdegup kencang saat dekat dengan Cika.

Dia tidak tahu mengapa, namun ada rasa nyaman berdekatan dengan Cika.

"Pasang telingamu baik-baik, karena aku tidak akan mengulangi perkataan ku!" titah Angkasa membuat Cika terhenyak.

Dia melongo menatap Angkasa dengan raut wajah bingung.

"Hah?"

"Maaf, karena sudah membentak mu. Terima kasih, karena sudah mendonorkan darahmu untukku."

Angkasa menurunkan egonya. Dia memberanikan diri untuk meminta maaf pada Cika. Tak lupa pria itu berterima kasih juga.

Meski rasa canggung itu sangat kentara.

Seumur hidup baru kali ini dia meminta maaf dan berhutang jasa pada seseorang. Apalagi ini menyangkut nyawa.

"Hah?" Cika masih saja terkaget-kaget dengan permintaan maaf dan ungkapan terima kasih Angkasa.

Ajaib.

Pria yang dulunya dingin seperti gunung Everest dan kaku seperti balok. Perlahan mencair dan menunjukkan sisi lainnya.

"Hah, hoh, hah hoh! Terserah …yang penting aku sudah mengatakannya jangan harap aku mengulangi nya lagi!" sentak Angkasa kesal membuat Cika tersenyum cerah.

Gadis itu berusaha menggoda Angkasa membuat pria itu kesal bukan main. Andai saja dia sehat, pasti sudah mengajak Cika berdebat.

"Coba ulangi sekali lagi, Kak. Aku ingin merekam nya!" suruh Cika membuat wajah Angkasa masam.

Pria itu menatap tajam Cika. Tatapannya mengintimidasi Cika, namun tak membuat wanita itu gentar.

Dia malah semakin tertarik untuk menggoda Angkasa.

"Sudah ku katakan kalau aku tidak akan mengulanginya lagi!" sentak Angkasa kesal membuat Cika mengerucutkan bibirnya.

"Ayolah, Kak. Sekali lagi saja … aku mau jadiin permintaan maaf dan ucapan terima kasih kakak sound buat alarm pagi ku!" rengek Cika membuat Angkasa menaikkan alisnya sebelah.

"Sound? Alarm pagi?" beo Angkasa heran.

Cika menganggukkan kepalanya semangat. Dia tersenyum cerah dan menjelaskan pada Angkasa.

"He'um … aku butuh suara kakak untuk menjadi alarm pagi ku. Itung-itung biar hari ku selalu berwarna dan berharap suatu saat nanti bisa tidur seranjang dengan kakak dan kakak bangunin aku!"

Cika menceritakan khayalannya pada Angkasa membuat pria itu nyaris tersedak ludahnya.

Dia tidak menyangka kalau Cika segila ini dan sangat terbuka padanya.

"Halu mu ketinggian, bangun! Buka matamu, agar kamu sadar kalau mimpimu tidak akan pernah menjadi kenyataan!" sentak Angkasa berusaha untuk menahan diri agar tak membentak Cika lagi.

Dia ingin sekali menyentil kening gadis berseragam dokter ini di hadapannya. Agar dia sadar kalau mimpinya tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Cika mengerucutkan bibirnya. Dia sangat tak suka mendengar ucapan Angkasa Entah mengapa dia yakin betul kalau suatu saat keinginan nya untuk tidur bersama Angkasa terwujud.

"Haiss, Kakak … jangan marah-marah, nanti cepat tua! Lagian kata bapak aku harus mengejar mimpiku dan mimpiku adalah kakak! Jadi, sampai kapanpun aku tidak akan berhenti berharap untuk mendapatkan kakak!" jelas Cika tanpa basa-basi membuat Angkasa bergidik ngeri.

Dia tidak menyangka kalau Cika bisa berani mengungkapkan isi hatinya. Apalagi gadis itu secara blak-blakan mengakui perasaannya.

Memang benar dulu saat sekolah Angkasa menjadi pria populer di sekolahnya, bahkan sangat banyak siswi yang mengejar cinta Angkasa. Namun, dia tolak semuanya.

"Kalau begitu teruslah bermimpi! Karena mimpi hanyalah bunga tidur!" tukas Angkasa kesal.

Cika yang mendengarnya tersenyum geli.

"Eitss … jangan salah. Aku mimpi dengan mata terbuka, buka dengan mata tertutup. Jadi, tidak ada yang namanya bunga tidur! Yang ada itu bunga mawar yang baru saja mekar!" sanggah Cika penuh semangat membuat Angkasa memutar bola matanya malas.

Mereka tak sadar kalau pembicaraan mereka disaksikan oleh seorang wanita paruh baya yang wajahnya masih sangat awet muda.

Dia tersenyum penuh arti melihat Cika yang begitu semangat sedangkan Angkasa acuh tak acuh.

"Aku sudah menemukannya," gumam wanita itu pelan.

*

*

Guys, mohon dukungan agar karya ini menang yah 🌹🥰❤️

Udah 4 bab nih. Mau lagi nggak?

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Cika PeDe nya kebangetan 🤣🤣🤣🤣. Tp ku suka.
Moga ja kalian berjodoh.

2023-07-09

1

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Apa yg denger tu mamanya Angkasa ya?.

2023-07-09

0

Nisa Tanjung

Nisa Tanjung

lanjut gais gk sabar nunggu ya😍🙃

2023-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!