[Ding Dong! Selamat, tuan telah mendapatkan 100.000.000 Pearl]
[Ding Dong! Selamat, tuan telah mendapatkan Deity Core dan mendapatkan 11100 poin Core]
[Ding Dong! Selamat Arc Moon telah naik level Ninbi dan membutuhkan 1000 poin Core untuk naik ke level Sanbi]
[Ding Dong! Selamat Arc Moon telah naik level Sanbi dan membutuhkan 5000 poin Core untuk naik ke level Sanbi]
[Ding Dong! Selamat Arc Moon telah naik level Yonbi dan membutuhkan 5000 poin Core untuk naik ke level Gobi]
[Ding Dong! Selamat Arc Moon telah naik level Sanbi dan membutuhkan 10000 poin Core untuk naik ke level Rokubi]
[Ding Dong! Selamat Arc Moon telah berevolusi dari White Ball menjadi Blackball dan dapat mengkonversikan Blackball menjadi bentuk senjata Bow, Sword, dan Dagger]
[Ding Dong! Fitur Exchange telah terbuka. Tuan bisa menukarkan mata uang pearl dengan poin skill tingkat tinggi]
[Ding Dong! Status]
<>^^^^^^^^^^^¤^^^^^^^^^^^<>
[Nama: Varen Arsha]
[Job: Assasin (1/10)]
[Umur: 23 tahun]
[Burst Point: 12000/12000]
[Rank Burst: Elite ⭐2 (0/11000)
[Skill:
Eternal Regeneration level 1: 0/1000
Arc Of Element level 1: 0/1000
Arc Divination level 1: 0/1000]
[Weapon: Blackball: Arc Moon Dagger, Sword, Bow ⇒ level Gobi: 0/15000]
[Inventaris: 100.000.000 pearl]
<>^^^^^^^^^^^¤^^^^^^^^^^^<>
Setelah pilar energi yang menjulang ke langit mereda, Varen mengernyit karena dia tidak melihat lagi tubuh Verald. Tubuh itu telah lenyap bersamaan dengan ledakan pilar energi.
Varen segera bergegas untuk kembali ke asrama akademi militer, sebelum Vivi dan tentara zona Dracones datang.
Benar saja, 1 menit kemudian Vivi tiba. Tapi tak menemukan keberadaan Varen dan mencoba mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan pria berambut harajuku tersebut.
“Divine Perception!” serua Viv dan matanya langsung melebar sebab melihat keberada Varen sudah berada di akademi. “Sangat cepat?! Bagaimana Varen bisa melakukannya? Aku merasakan sebelumnya dia ada disini, tapi sekarang dia ada di akademi?!”
Vivi pun kembali terbang secepat kilat menuju asrama akademi untuk menemui Varen. Sambil tangannya menekan tombol kacamata scouter untuk menghubungi Rothschild.
***
Keesokan paginya, asrama putra Akademi militer Enerkyl.
Sebelum ayam jantan berkokok, Varen sudah bangun dan melatih otot fisiknya agar lebih kuat.
Varen berlari mengelili Akademi sebanyak 1 kali putaran. Staminanya meningkat pesat setelah dirinya naik ke rank Elite bintang dua.
Vivi yang sedang mengawasi Varen dari ketinggian 300 meter tersenyum lebar. Dia sangat senang karena Varen merupakan ras Imperium yang rajin berlatih dan tumbuh dengan sangat cepat.
“Varen, sebenarnya siapa dirimu? Kemana buronan itu? Lalu kenapa kamu bisa naik level secepat itu?” pikir Vivi dengan raut muka dipenuhi tanda tanya.
Varen mengeluarkan Blackball untuk menguji dirinya sendiri. Apakah sudah mampu merubah bola hitam itu menjadi tiga jenis senjata setelah dirinya naik rank.
“Arc Moon: Bow!”
Varen mengubah bola hitam itu menjadi busur panah berwarna hitam metalic sepanjang 140 cm tanpa tali busur. Anak panah dan tali busur akan keluar, ketika Varen mengalirkan energi Burst dan menarik tali busur dengan tangannya.
[Ding Dong! Selamat, tuan telah mendapatkan job Archer dan mendapatkan skill Metal Shot, Rapid Shot, Arrow Rain Storm, dan Sudden Rain]
“Arc Divination: Eagle Eye!” seru Varen sambil mengalirkan energi Burst ke Black Bow.
Kedua sklera mata Varen berubah menjadi warna kuning terang dan pupilnya yang berwarna jingga menjadi warna hitam.
Persepsi pandangannya pada suatu objek sangat jelas, walaupun objek tersebut sangat jauh. Sebab skill Eagle Eye mampu mengecilkan objek dan memperbesar objek sejauh 1 km.
Varen menarik tali busur berwarna merah darah yang terbuat dari energi Burst dan muncul satu anak panah dengan warna yang sama dengan tali busur.
Varen membidikan anak panah busur tersebut ke salah satu pohon yang berjarak 100 meter dari tempatnya berdiri. dengan pandangan Eagle Eye, dia melihat burung yang sedang bertengger di salah satu dahan pohon tersebut dengan sangat jelas.
Tali busur ditarik kuat-kuat lalu dilepaskan. Anak panah itu melesat sangat cepat dan tepat mengenai sayap kiri burung Merpati berwarna putih tersebut.
Varen sengaja melakukannya. Padahal dirinya bisa mengenai kepala burung Merpati tersebut. Itu dia lakukan agar burung tak berdosa itu tidak mati dan hanya terluka sayap kirinya saja.
Vivi berdecak kagum dengan kemampuan Varen memainkan anak panah dan bisa mengenai burung merpati dengan jarak yang cukup jauh, yakni 100 meter.
“Varen luar biasa. Dia bukan saja cakapa dalam pertarungan jarak dekat, tapi juga dalam pertarungan jarak jauh. Ayah pasti senang jika Varen bisa lulus dari akademi militer Enerkyl dengan hasil yang gemilang,” kata Vivi dan mengepakan sayapnya untuk turun perlahan mendekati Varen.
Sebenarnya Varen sudah mengetahui Vivi berada diatas ketinggian 300 meter untuk mengawasinya. Tapi Varen biarkan saja, lagipula Vivi ras Dragonoid yang sangat baik.
Varen menyimpan kembali Black Bow ke dalam inventaris sistem. Lalu menyeka bulir-bulir bening di seluruh tubuhnya.
“Ayo kita ke kantin. Aku yang traktir!” ajak Vivi dengan mengulas senyum ramah.
“Terima kasih Nona Vivi. Tapi Nona harus merogoh sakumu dalam-dalam, perutku ini seperti gentong, satu piring mana cukup, hehehe …,” canda Varen sambil terkekeh pelan.
Mereka pun berjalan beriringan seperti seorang kekasih menuju kantin Akademi Militer Enerkyl.
Mereka tiba setelah lima menit berjalan dan langsung duduk di meja dengan posisi berhadapan.
Varen mengambilkan makanan untuk Vivi. Makanan di seluruh zona ras monster tidak ada yang berbeda. Semuanya memakan makanan layaknya seorang manusia. Hanya tubuhnya saja berubah menjadi setengah monster, tapi makanan yang dimakan selayaknya seorang manusia.
Saat Varen akan menyuapkan sendok ke mulutnya. Tiba-tiba mejanya digebrak oleh salah satu ras Dragonoid kasta Drake dan merupakan teman satu kelas Vivi juga Varen.
“Dasar pengecut! Kemana saja kau kemarin!” hardik Molly dengan raut muka garang dan melanjutkan, “Apakah kau sembunyi hingga terkencing-kencing dasar Imperium sampah!”
“Diam kau Molly —”
“Jangan ikut campur Vivi! Aku memang hanya kasta terendah ras Dragonoid, yakni kasta Drake. Tapi keluarga kami juga seorang Archduke seperti keluargamu. Jadi aku tidak takut denganmu,” potong Molly menatap tajam Vivi.
“Apakah seorang ras Imperium sepertiku terlalu rendah di matamu? Aku juga tidak menyakiti dan merugikan kamu. Hanya karena menurut kalian aku seorang ras Imperium yang lemah, lalu kau bisa seenaknya denganku, hah!”
Varen tersulut emosi dan mendorong dada Molly hingga terjungkal. Rekan-rekannya yang lain datang dan bersiap mengeroyok Varen.
Molly sengaja memprovokasi Varen agar dia punya alasan untuk membuat Varen dikeroyok semua rekan-rekannya dari kelas 3.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nur Tini
Lanjutkan thor, makin mantap
2023-05-25
0
EL Shawieto
What a coward!
2023-05-19
0