Ansel terjebak macet di arus jalus arah pulang ke rumah Jay.
"Sial!!bagaimana ini?"melihat arus macet yang sangat panjang.
Ansel segera menelepon Jay memberitahukan keadaan sekarang.
" Pak,saya terjebak macet.Saya tidak yakin akan sampai tepat waktu."Lapor Ansel.
"Apa arus menuju kantor lancar?"
"Lancar pak."
"Saya akan kirim nomor istri saya.Suruh dia mengantarkan proposalnya segera." titah Jay.
Telepon pun terputus setelah Jay mengatakan itu.
"Kenapa tidak menelepon istri sendiri?aneh.." Gumam Ansel.
Ia membuka chat dari Jay yang mengirim kontak istrinya.Dengan segera Ansel menelpon istri tuannya itu.
Zera yang baru saja menyiapkan bekal untuk di bawa ke kantor Jay mendapatkan panggilan dari nomor tidak di kenal.
"Siapa?" menatap nomor tidak di kenal di layar ponselnya.Tapi Zera mengabaikan panggilan tersebut.Ia berjalan menuju kamarnya untuk bersiap-siap ke kantor Jay.
Tapi panggilan dari nomor tersebut membuat ponsel Zera terus berdering.
Zera pun mengangkat panggilan tersebut.
"Siapa?" tanya Zera pada orang di seberang telepon.
"Nyonya ini saya Ansel asisten tuan Jay."
"Ada apa?"
"Tuan meminta nyonya mengantar map kuning yang ada di atas meja kerja tuan.Tuan membutuhkan itu secepatnya untuk rapat pagi ini." Jelas Ansel.
"Ia aku segera ke sana." sahut Zera lalu memutuskan telepon.
"Aku harus segera." batin Zera.
Setelah bersiap-siap Zera pun berangkat ke kantor Jay menggunakan taxi.
...----------------...
*pov Jay....
"Kenapa aku memintanya mengantar itu?Dia pasti berpikir berlebihan." batin Jay mengingat Zera akan datang membawa map penting itu.
Jay meraih ponselnya dan mengetik pesan untuk Zera.
Jay meletakkan kembali ponselnya setelah mengirim pesan.Ia kembali sibuk dengan komputernya.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar.
"Masuk!" sahut Jay.
Masuk wanita cantik dengan dress berwarna peach selutut membawa bekal makanan di tangan kiri dan map kuning di tangan kanan.
Jay memicingkan matanya menatap kehadiran wanita yang tak lain adalah Zera.
"Kau tidak membaca pesan ku?" ketus Jay yang tidak menginginkan kehadiran Zera.
"Untuk apa?kau kira kau akan menuruti mu?" bantah Zera.
"Ternyata kau mulai berani ya." Jay tersenyum miring.
"Terserah mua berpikir apa.Ini!" menyerahkan map kuning di hadapan Jay.
"Pergilah!" usir Jay.
"Tidak mau." Zera malah mendudukkan bokongnya di sofa yang berada di ruangan Jay.
Jay menatap tajam Zera.
"Apa?kau mau lapor keamanan menyeret ku?" Zera tertawa geli.
Jay sangat kesal melihat kehadiran Zera.
Ia pun mengabaikan zera dengan kembali fokus ke komputernya.
Zera sedang mengamati sekelilingnya.
Tiba-tiba ada pesan masuk dari Carla.
*Aku tunggu di gym tempat biasa.*
Zera membalas pesan dari Carla.Ia meminta Carla menunggunya sebentar lagi.
"Apa siang ini kita bisa makan bersama?" tanya Zera pada Jay yang masih fokus bekerja.
Tapi Jay tidak menanggapi perkataan Zera.
"Sudah tidak ada bulan madu.Jika ingin berpura-pura seharusnya totalitas." gerutu Zera pelan tapi masih bisa di dengar oleh Jay.
"Aku bawa makan siang ini.Kalau tidak mau berikan pada orang lain saja." Zera menyerah.Ia bangkit dari duduknya menghampiri Jay.
"Masih banyak waktu dan kesempatan untuk menggoda mu." Zera tersenyum smirk.
Jay sedikit merinding melihat tingkah perdana Zera yang selama ini terlihat kalem.
"Aku pergi dulu." Zera pun meninggalkan ruangan Jay.
...****************...
Jangan lupa like,komen vote yah🤗
Happy reading🤩᭄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments