"Maaf, Tuan! Apa Anda melihat barang punya saya?"
Bukannya menjawab pertanyaan Carlos, Irene malah mengalihkan pembicaraan. Ia berjalan ke depan, lalu melewati Carlos dan mulai mencari barang bawaannya yang katanya ada di sana.
Melihat tingkah Irene yang seperti itu, Carlos menjadi kesal. Ia memanggil Irene yang bersikap acuh dan mengabaikannya.
"Hey, wanita murahan! Apa begini sikapmu pada orang yang telah membelimu?"
"Hah? Me-membeli?" Irene segera menghentikan langkah kakinya. Ia menoleh ke belakang, melihat Carlos yang tampan tapi sangat menyebalkan.
"Si-siapa yang membeli siapa?" tanya Irene, tidak mengerti.
Pasalnya, Irene tidak dibeli oleh siapapun. Ia tidak menerima uang dari siapapun dan tidak ada kesepakatan apapun menyangkut masalah jual beli.
'Lalu, siapa yang dibeli?'
Tanpa diduga, Carlos menunjuk Irene sendiri. "Ya, kau, lah!"
"Orang tuaku sudah memberimu uang yang sangat banyak agar kau bisa menikah denganku! Kalau bukan karena kau dijual pada kami, lalu, itu apa namanya?" tanya Carlos dengan nada mencibir.
Ia menatap Irene dari atas hingga ke bawah, lalu tersenyum, menertawakan kebodohan gadis kecil di depannya.
"Sudahlah!" Carlos mendekat. Ia menghampiri Irene dan kembali menatap tubuh wanita yang masih mengenakan gaun pengantin itu dengan penuh penghinaan.
"Sekarang ... buka pakaianmu! Aku ingin melihatnya sendiri, kau punya lubang atau punya pistol?"
Dikira, Irene ini sama seperti kekasihnya yang seorang transgender. Punya pistol di bawah pusarnya. Padahal, dirinya benar-benar seorang wanita asli dari lahir.
"Ka-kalau saya sama seperti Nona Quin Angela, bagaimana, Tuan?" tanya Irene dengan ragu.
Irene takut Carlos akan meminta haknya sebagai suami. Dan, dirinya belum siap dengan hal itu.
"Hah? Apa maksudmu? Kenapa kau membawa-bawa Angela ke dalam masalah kita? Asal kau tahu saja, ya! Kau tidak berhak menilai Angela seperti itu! Dan kau, jangan menyamakan diri dengan Angela. Karena kalian sangat jauh berbeda, bak langit dan bumi! Jadi, jangan bermimpi untuk bisa sama dengannya!"
Walau Carlos sangat kecewa terhadap kekasihnya itu, tapi ia tetap membelanya di depan Irene. Rasa cinta dan sayangnya pada artis terkenal Quin Angela masih sama dan tidak bisa hilang begitu saja, sekalipun tahu kalau ternyata dia seorang pria yang mengubah dirinya menjadi wanita.
"Aishhh!" Carlos pun mendengus kesal.
Setelah itu, Carlos tidak berbicara lagi. Ia beranjak keluar dari kamar tanpa mengatakan apapun lagi pada Irene.
***
Pukul 8 malam, Carlos benar-benar pergi ke restoran tempat dirinya dan sang kekasih makan. Ia memilih ruangan VIP yang hanya ada satu meja dan beberapa kursi agar tidak dilihat oleh orang lain.
CKREK!
Tiba-tiba pintu terbuka. Carlos yang sudah ada di sana segera menoleh ke samping dan melihat siapa orang yang datang.
Baru juga menoleh beberapa detik, terdengar suara manja dari seorang wanita yang sangat cantik dengan dada besar dan perut rata, juga pinggul dan bokong yang sangat besar, kulitnya kuning langsat dan sangat halus. Tapi tulang-tulang di tubuhnya memang berbeda dengan wanita pada umumnya. Tulang yang dia miliki lebih besar dan menonjol. Tapi, walaupun begitu, tubuh indahnya dibalut dengan gaun malam seksi yang hampir memperlihatkan seluruh tubuhnya. Itu membuat dia tampak seperti wanita normal pada umumnya.
"Sayang! Uaaa!"
Tanpa basa-basi, Angela berlari, lalu menyergap Carlos yang tiba-tiba berdiri. Angela memeluk Carlos dan menangis di dada lebar pria itu.
Di belakang Angela, ada Tessa yang berjalan mendekat sambil membungkuk hormat pada Carlos.
"Sayang, kau begitu jahat! Kenapa teleponmu dinonaktifkan selama dua hari ini? Dan kau ... uaaaa ...." Quin Angela menangis lagi. Ia tidak kuasa membendung kesedihannya yang ditinggal menikah oleh kekasihnya sendiri.
Sebelumnya, pernikahannya dengan Carlos diputus sepihak oleh kedua orang tua Carlos tepat satu hari sebelum acara pernikahan berlangsung. Semua itu benar-benar membuat Angela sangat marah dan malu. Ditambah lagi dengan identitasnya yang terbongkar ke publik, rasanya, hidupnya sudah akan tamat. Alih-alih mendapatkan dukungan dan semangat dari kekasihnya, Angela malah ditinggalkan.
"Angela!" Tiba-tiba Carlos tersadar. Ia menarik kedua bahu polos Angela, lalu mendorong wanita itu agar menjauh.
"Kedepannya, jangan memanggilku dengan sebutan Sayang lagi, karena sekarang aku sudah menikah dengan wanita lain!" jelas Carlos dengan sikap tegasnya. Padahal di dalam hati, sangat rapuh dan sakit.
Carlos dibodohi oleh wanita jadi-jadian ini semalam hampir 5 tahun. Quin Angela kerap kali meminta uang ratusan juga pada Carlos. Uang itu digunakan untuk biaya operasi plastik yang dilakukannya di luar negeri. Carlos benar-benar tidak tahu tentang hal itu.
"Sayang ... kau benar-benar jahat! Kau jahat .... Huaaaa!" Quin Angela memukul dada Carlos dengan manja. Ia kembali menangis dan menyalahkan Carlos atas apa yang terjadi pada hubungan mereka.
Wajah Quin Angela memang terlihat sangat cantik, lebih cantik dari artis lainnya. Bentuk tubuhnya pun lebih bagus dan sempurna dari wanita lain. Tapi ... kesempurnaan itu dia dapatkan dari hasil operasi. Carlos hampir terbuai oleh semua kepalsuan itu.
"Maaf, Angela, aku tidak bisa berhubungan dengan seorang pria! Mulai detik ini, kau dan aku tidak ada hubungan apapun lagi!" ucap Carlos dengan tegas. Ia mundur satu langkah ke belakang untuk menghindari wanita di depannya.
"Tapi kenapa Sayang? Kenapa?" lirih Quin Angela tak berdaya.
"Kenapa kau memperlakukan aku seperti ini? Apa karena aku seorang transgender?" tanyanya dengan suara yang semakin lama semakin mengkecil.
Tubuhnya pun terlihat lemah. Rasanya, sebentar lagi akan tumbang kalau tidak segera berpegangan pada meja yang ada di sampingnya.
"Sayang... coba kau pikirkan lagi! Selama lima tahun ini, kapan aku mengecewakanmu?" tanya Quin Angela sambil mendongak, menatap Carlos dengan derai air mata di wajahnya.
Ia berbicara lagi, "Kapan kita bertengkar? Kapan aku tidak menuruti semua ucapanmu? Hah? Sayang ... hubungan kita selama lima tahun ini sangat baik, kita selalu menghabiskan waktu bersama, bersenang-senang, berlibur ke luar negeri, dan bahkan, aku selalu memuaskanmu!"
"Apa semua itu tidak cukup?" tanyanya lagi pada Carlos yang semakin membeku karena ucapannya.
Di belakang Quin Angela masih ada Tessa yang berdiri dan menguping semua percakapan mereka. Carlos pun tidak menyuruh sekretaris pribadinya itu untuk pergi.
"Sayang ...." lirihnya kembali. "Kuakui, aku memang seorang transgender. Aku tidak terlahir sebagai wanita. Tapi... sekarang aku sudah menjadi wanita seutuhnya. Aku punya bukit kebar yang dimiliki oleh wanita lain. Bahkan, punyaku lebih bagus dan cantik dari wanita lain. Dan ... yang paling penting adalah, aku punya lubang kewanitaan yang bisa memuaskanmu!"
"Apa semua itu tidak cukup?" tanya Quin Angela yang mulai menyeka air mata di wajahnya. Ia tidak lagi menangis karena pria di depannya sudah mulai goyah.
"Sayang ... berapa kali kau mengerang di atasku? Bagaimana dengan rasanya? Apa berbeda?" tanya Quin Angela dengan penuh percaya diri.
Ia yakin, Carlos akan luluh dan kembali jatuh ke dalam pelukannya.
"Masalah pernikahanmu dengan wanita itu, aku tidak masalah! Kau bisa tetap menikah dengannya untuk mengelabui semua orang. Tapi dibelakangnya, kita tetap berhubungan. Aku akan selalu memuaskanmu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
tulisannya bagus 1 🌹 untukmu thor
2024-04-29
0
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
waduh, kalau transgender emang bikin bingung
2024-04-29
1
Efvi Ulyaniek
si MB Angela sdh Ndak perawan 😀😀😀hihihi
2023-09-10
1