Yushka mengekor di belakang Roy dengan langkah perlahan. Dia menunduk karena banyak mata memandang. Bisa-bisa pandangan orang miring saat melihat Yushka dekat dengan para atasan.
Sesampainya di ruangan Roy ...
" Duduklah Yush!" perintah Roy diikuti anggukan yushka yang kemudian duduk di kursi di depan sang sekretaris.
" Sebenarnya tahu gak sih .... " belum selesai roy menjelaskan yushka sudah menyela pembicaraannya.
" Sudah tahu pak. Maaf saya benar-benar gak sengaja melakukannya. Saya salah menafsirkan isyarat pak Roy," jawab Yushka sambil menunduk. Roy yang mendengar jadi mengernyitkan alisnya.
" Apa memangnya yang kamu tangkap dari isyarat saya?" tanya Roy dengan menatap tajam yushka.
" Bapak menyuruh saya mencium pak CEO," jawabnya sambil menghela nafas panjang. Saat roy mendengarnya sebenarnya dia ingin tertawa terbahak-bahak. Bisa-bisanya gadis ini melakukan isyaratnya terang-terangan.
" Semua itu memang benar Yush," jawab roy tanpa rasa bersalah.
Deg.
Yushka tak menyangka jika jawabannya itu benar. Sebelum yushka meneruskan ucapannya. Dia diamkan oleh pernyataan Roy.
" lalu kenapa kamu mau melakukannya?" tanya Roy.
" Karena .... Supaya saya tak di pecat pak. Lagian pak CEO -nya ganteng sih. Gapapalah ya sekali-kali merasakannya," lagi-lagi sikap absurd yushka membuat Roy geli berada di dekatnya. Dia heran kenapa bosnya malah mempekerjakannya lebih lanjut bahkan memberikan uang atas ciuman tadi.
" Ini ... Uang untukmu! Harga ciuman itu dari pak bos," jawaban yushka benar-benar membuat Roy begidik ngeri dari gadis itu. Pasalnya ketidakwarasannya kian meningkat saat bertemu aksa pagi ini.
" Wah makasih pak. Salam ya untuk pak CeO! Sering-sering aja gini," jawabnya enteng.
Jika gadis lain akan mempertimbangkan uang atas pemberian mereka. Tapi tidak dengan yushka dia menerima dengan senang hati sekaligus memberikan embel-embel sering-sering. Roy benar-benar dia buat takjub oleh-olehnya.
Cantik-cantik tidak waras. Sayang sekali, eiiittts ... Tapi cocok sih sama aksa yang kaku itu. Di kasih istri gini semakin rame hidupnya gak kayak kuburan. " Naik ranjangnya saja biar makin dapat banyak," celetuk Roy tanpa sengaja. Yushka yang mendengar segera mendongak. Senyumnya tadi terbit setelah mendengar itu menjadi redup.
" Tidak dengan yang itu pak Roy. Bos anda harus menikah denganku dulu jika ingin mencicipinya. Permisi ya pak! Uangnya saya bawa," seru yushka dengan tersenyum. Roy hanya mengangguk menatap punggung yushka yang hilang dari balik pintu ruang kerjanya.
Hari ini yushka kembali bekerja di ruang kotak miliknya. Dia harus sgera menyelesaikan proyek yang diberikan pertama padanya. Dia fokus ... uang dia taruh di tas dan yang terpenting adalaah film animasinya selesai sesuai target and good lucking untuk di nikmati.
" Ya ... Allah lelahnya pingging ini," saat Yushka mengeluh dia merasa tak adil pada dirinya yang lelah.
" Yush ... Yuk kita ngantin dulu biar gak capek!" Ajak teman di sampingnya.
" Aku nitip boleh gak sih mbak?" tanya yushka dengan berdiri di depan kursinya.
" Apa?" tanya yushka dengan serius.
" Hot Coffe 1 kak. Hehehehe," jawab yuska nyengir. Mbak yang di sebelahnya mengangguk mengiyakan ucapan yushka itu.
" makasih mbak .. " ucap yushka senang sekalu.
" Tentu ... Sama-sama. Lanjutkan saja pekerjaanmu," jawabnya kemudian pergi ke kantin.
Semua teman-teman kerja yushka beristirahat ke kantin kantor. Di sana banyak pilihan menu spesial. Hanya saja yushka ingin menikmati secangkir kopi panas tanpa deretan makanan apapun.
" Semangat yush. Ini adalah target pertama!" serunya pada diri sendiri.
.
.
Hai teman-teman dunia mayaku. Entah sengaja atau tidak karena novel-novel author ini kalian jadi salah satu bagian dariku. Bahkan secara tak langsung kita saling sapa dari pesan di kolom komentar. Semoga kalian yang membaca semakin sukses dan lancar pada bidangnya masing-masing. Aamiin. Thank you dukungan kalian untuk karya author. Jangan bosan-bosan ya!!!! Emmmmuuuuaaaacccchhhhhh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments