Untuk mencegah kecurigaan, Hyeon sebelum fajar menyingsing kembali ke kamar ratunya melalui pintu samping. Ia sedikit terkejut saat melihat Gyeol yang tidur begitu sembarangan.
" Astaga, kenapa aku menikahi wanita seperti ini?"
Hyeon mengangkat tubuh Gyol dan membenarkan posisi tidur wanita tersebut. Sesaat ia memandangi wajah Gyeol yang sebenarnya sangat cantik. Akan tetapi dengan cepat ia mengalihkan pandangannya. Ia seperti diingatkan bahwa wanita yang dicintainya adalah Da Eun. Ia tidak boleh goyah sedikitpun terhadap ratunya tersebut.
Raja Hyeon pict by pinterest
Ratu Gyeol pict by. Pinterest
Selir Utama Da Eun
Hyeon pun akhirnya membangunkan Gyeol yang masih pulas. Bukan dengan tangannya tapi Hyeon menggunakan kakinya saat membangunkan Gyeol.
" Tck, aku masih ngantuk Dasom. Biarkan aku tidur sebentar lagi."
" Kamu pikir aku dayangmu!"
" Ya-Yang MUlia. Maaf."
Gyeol langsung duduk bersimpuh saat melihat wajah dingin Hyeon. Ia merutuki dirinya sendiri yang suka sembarangan saat belum bangun sempurna.
" Mengapa yang mulia ada di sini?"
" Terus, aku harus ada dimana?"
Gyeol mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia paham maksud dari raja nya tersebut. sungguh ia ingin meremat mulut Hyeon saat ini juga. Tak berselang lama Dasom masuk membawa air hangat untuk Hyeon dan Gyeol membersihkan wajah mereka. Seelah beberapa saat Hyeon kembali memakai baju kebesarannya dan menuju ke pengadilan untuk rapat bersama para menteri-menterinya. Sedangkan Gyeol ia akan menerima kunjungan dari para selir. Gyeol menggunakan baju warna hitam yang bercorak kan benang emas. Sungguh membuatnya semakin terlihat anggun. Wajahnya yang dirias tipis tetap memancarkan kecantikan.
" Para Selir Bertemu Yang Mulia Ratu."
Suara kasim menggema di luar pintu kediamannya sebagian tanda bahwa par selir sudah bersiap untuk memberi salam kepada penguasa harem yang baru.
" kami memberi salam kepada Yang Mulia Ratu Gyeol."
" Bangunlah dan duduklah dengan tenang. Jangan tertekan, aku anak baru di sini. kalian yang lebih lama dariku berada di Istana. Aku berharap kalian bisa membimbingku nanti."
" Yang Mulia ratu terlalu merendah diri, bagaimana bisa kami para selir membimbing Yang Mulia Ratu. Kami sungguh tidak pantas."
Ucapan Selir Utama Da Eun diangguki ketiga selir yang lain. Gyeol melihat dengan seksama selir Da Eun. Memang wajah Selir Da Eun begitu cantik dan lembut. Semua orang yang melihatnya pasti akan merasa senang karena benar-benar meneduhkan. Todak heran jika Yang Mulia Raja Hyeon begitu mencintai dan menjaga Selir Da Eun.
Kau sudah lihat bukan, aku lebih segalanya dari pada kau. Meskipun kau ratu, kau tetap tidak bisa melampaui ku.
Setelah berbincang di dala kediaman Ratu, mereka pun menuju ke taman istana yang di sebelahnya terdapat danau. Namun siapa sangka mereka malah berpapasan dengan rombongan Raja yang tengah melintas juga.
Ratu Gyeol beserta pala selir pun membungkuk memberi hormat. Gyeol bisa melihat tatapan cinta yang Hyeon kepada Da Eun.
Astaga apa kalian tidak bisa melakukan nanti saat tidak ada orang. Jujur aku tidak cemburu tapi tidak nyaman jika diketahui oleh para menteri-menteri mu.
Tidak ingin berlama-lama, Gyeol pun segera melanjutkan jalannya menuju ke taman. Mau tidak mau Da Eun memutuskan pandangannya kepada kekasihnya itu.
Gyeol banyak berbincang kepada para selir. Selir Hyeon yang berjumlah 4 orang tersebut ternyata memiliki karakter yang berbeda-beda.
" Tidak hamba sangka ternyata Ratu memiliki wawasan yang luas mengenai daerah-daerah luar istana," puji selir Hae, yakni selir senior tingkat 2.
" Jangan terlalu memuji, dulu memang aku hidup di luar istana ikut dengan kedua kakakku sering bermain ke hutan dan pantai," jawab Gyeol merendah.
" Ratu memang banyak sekali wawasannya, namun saat ini yang dibutuhkan hanyalah mengabdi kepada Pyeha. Karena kita adalah istri Yang Mulia Raja Hyeon. Jadi apapun yang dulu terjadi di luar tidaklah perlu diingat kembali."
" Aaah ucapan Selir Da Eun benar juga. Baiklah aku rasa aku harus segera kembali. Silakan kalian melanjutkan berbincang nya."
Semua Selir berdiri dan membungkuk memberi hormat kepada Gyeol. Da Eun tersenyum puas bisa membalas omongan Gyeol yang menurutnya sangat sombong.
" Mama, apa tidak merasa bahwa Selir Da Eun sangat tidak menyukai mama," ucap Dasom.
" Tck, biarkan saja. Ayo kembali, aku sungguh lelah berjalan-jalan hari ini. Huft!"
Geyeol bersama dayang Dasom dan kasim So berjalan kembali ke kediaman ratu. Gyeol sungguh terkejut saat melihat kakak nya berdiri di depan kediamannya.
" Kakak!"
" Salam kepada yang mulia ratu semoga ratu panjang umur. Harap jaga wibawa Anda, sekarang Anda adalah ratu negara ini."
Gyeol memberengut, menjadi ratu tentu saja menjadi batasan sendiri baginya. Bahkan sekarang kakak nya pun seakan berpenghalang. Ia tidak bisa lagi bergelayut manja kepada sang kakak.
" Berdirilah , salam mu aku terima. Panglima Kyung Sam mari masuk ke kediaman."
Adik kakak tersebut masuk ke dalam, Gyeol memberi kode kepada dayang dan kasim nya untuk tidak ikut masuk ke dalam kamarnya.
" Oppaaa!"
Dasom langsung memeluk sang kakak. Kyung Sam membalas pelukan adik perempuannya itu. Sebenarnya ia kurang setuju dengan pernikahan ini, akan tetapi bagaimanapun Gyeol dan Hyeon sudah terikat janji pernikahan dari kedua ayah mereka.
" Apakah Yang Mulia memperlakukanmu dengan baik?"
" Tentu saja. Kakak tidak usah khawatir. Bagaimana kabar kakak kedua?"
" Seperti yang kau tahu, dia selalu berkutat dnegan buku dan bahan-bahan obatnya itu."
Kakak kedua Gyeol yang bernama Jae Hwan adalah seorang sarjana dan tabib terkenal. Kemampuannya dalam mengobati penyakit sudah diakui oleh khayalak luas. Bahkan Hyeon pernah meminta Jae Hwan untuk jadi tabib istana tapi dia tidak mau. Jae Hwan lebih suka mendedikasikan ilmu nya untuk masyarakat.
" Aku rindu kakak kedua."
" Bersikaplah dewasa, jik aada waktu pulanglah untuk menemuinya. Aah lupa, dia menitipkan ini untukmu."
Kyung Sam mengambil sesuatu dari balik bajunya dan menyerahkan kepada Gyeol. Itu adalah sebuah botol kecil. Gyeol tersenyum lebar.
" Sampaikan terimakasih ku dan salam ku untuk kakak kedua."
Kyung Sam mengangguk, ia pun segera undur diri. Sebenarnya kedatangannya kali ini adalah untuk menemui Hyeon. Ia harus membahas mengenai kelompok pemberontak yang berada di wilayah timur. Pemberontak tersebut bernama Dongbu Banlangun. Mereka sungguh meresahkan warga yang berada di wilayah timur kerajaan karena suka menjarah.
Jika tidak segera dibasmi, khawatir akan beringsut masuk dan menganggu ketentraman. Akan tetapi sebagai panglima perang, Kyung Sam tidak bisa memutuskan sediri. Bagaimanapun Raja Hyeon lah yang memiliki wewenang untuk itu.
" Du Ho, kau tetaplah di sini. Aku percayakan keselamatan ratu kepadamu? Dan Ryung, kau ikut aku menemui Yang Mulia."
Du Ho mengangguk mengerti. Ia kini bertugas menjadi pengawal pribadi Ratu Gyeol. Sedangkan Ryung merupakan tangan kanan Panglima Kyung Sam yang selalu ikut kemanapun Kyung Sam pergi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
My Zahra
knp gyeol yg jd pemeran ratu utama kok biasa aja, kurang cantik thor..malah lbh cantik selirnya
2024-12-10
0
Bila D
Visual ratu kurang pas menurutku, padahal artis Korea masih banyak yg lebih cocok
2025-01-25
0
Shinta Dewiana
hmmmmmm....jadi selir yang lain juga tidak pernah di sentuh..kecuali selir tercinta..
2024-11-22
0