Huaaa telaat...
Untung pagar sekolah belum ditutup,
aku terus berlari menuju kelasku, dilapangan terlihat semua murid baru sudah berbaris rapi sesuai kelasnya masing-masing membuatku semakin panik.
Dua anak tangga langsung kulewati supaya cepat sampai kelas, taruh tas, dan turun lagi kearah lapangan mencari barisan kelasku.
Icha sahabat baikku itu nampak berada dibarisan paling belakang, aku langsung berdiri disebelahnya.
"Tumben lo telat?" bisik Icha, aku masih sibuk mengatur nafasku yang ngos-ngosan, kupakai papan namaku untuk mengipas-ngipas mukaku yang berpeluh keringat.
"kenapa dibarisan buncit sih?" keluhku sambil menarik dan membuang nafas dalam-dalam
"Helloooo nona... lo kira kalau gue baris didepan bisa ngosongin 1 tempat buat lo?"
"Eh iya bener juga ya haha"
Semua pengurus OSIS sudah berbaris didepan. Aku hanya mencari-cari satu wajah yang membuat tidurku tidak nyenyak semalam.
Dan... dia ada disana, semua aura positif terpancar dari tubuhnya, aahh kak Argaku, kau selalu bersinar dimanapun berada.
Dipodium nampak Bapak Kepala Sekolah sedang memberikan kata sambutannya, tapi aku lebih tertarik melihat kak Argaku hehe.
"Baiklah, sekarang mari kita dengarkan kata sambutan dari ketua OSIS kita, Argana Wajendra, silahkan Ga.” pak Kepala Sekolah turun dari podium dan ganti kak Aga yang berbicara sekarang.
Tuhan... suaranya... bikin aku meleleh.
Tapi kenapa suasana jadi riuh begini sih? aku lihat kebarisan kanan, cewek-cewek pada sibuk berbisik-bisik sambil cekikikan, begitu juga di barisan sebelah kiriku, cewek-cewek dikelasku juga.
Sial...!, banyak saingan rupanya hadeehh.
Please jangan berisik, aku jadi tidak fokus mendengar suara kak Aga.
"Tatiana..." terdengar suara seseorang memanggilku, reflek aku langsung nengok kearah suara itu, ternyata salah satu kakak OSIS datang menghampiriku.
Aduuhh ada apa ini?
"Benar namamu Tatiana kan?" tanyanya sambil kembali melihat papan namaku.
"Eh iya kak betul.” jawabku gelagapan.
"Dipanggil malah bengong, ayo ikut kakak kedepan.” kakak OSIS itu langsung menarik tanganku tanpa menunggu persetujuanku dulu.
Hei tunggu ini ada apa? jangan semena-mena begitu dong dengan adik kelas huft.
Aku lihat ke podium tampak kak Argaku juga melihatku, tapi langsung beralih lagi ke siswa siswi didepannya seperti tidak mengenaliku.
"Berdiri disini.” seru kakak OSIS yang tadi menarikku, dia langsung berjalan ke arah kak Arga dan berbisik ditelinganya, sekilas kak Arga melihat kearahku dah beralih lagi siswa didepannya.
Aku semakin dag dig dug dong, ini ada apa sih sebenarnya?
Niatku di SMA tidak mau jadi pusat perhatian, tidak mau famous, cukup kejadian di SMP saja yang bikin aku pusing.
Tapi ternyata, aku berdiri disini, seluruh murid baru kan jadi melihatku, yaa minimal murid cowoklah, kalau cewek sih gausah ditanya, pasti matanya kearah podium semua.
"Nah adik-adik.. ada yang salah tidak dari penampilan siswi didepan kalian ini?” tanya kak Arga ke murid-murid baru.
Apa? bahkan dia tidak menyebut namaku hiks.
"Sepaatuuuuu..." jawab murid baru serempak.
Whaat...? aku reflek liat sepatuku... OMG, aku lupa ganti sandal, tatapanku beralih ke Icha yang nampak sedang menepuk jidatnya sendiri, dan kak Arga yang nampak tersenyum sinis kearahku
"Siapa namamu?" tanyanya.
"Tatiana kak.”
"kemarin kamu tidak dengar arahan dari kak Diah?"
"Dengar kak.”
"Lantas kenapa masih pakai sepatu? kamu tidak bawa sandal?!"
"Bawa kak.” kenapa jadi galak begini sih dia.
"Kenapa tidak dipakai?!”
"Maaf kak tadi saya telat, jadi terburu-buru baris dilapangan sampai lupa ganti sandal kak."
"Kakak kasih waktu kamu 1 menit, cepat ganti sandal sana!"
"Baik kak.”
Aku langsung lari untuk kedua kalinya kekelasku.
Sempat terjatuh dianak tangga dan melukai lututku tapi aku tak peduli, bergegas bangun dan kembali lari kekelasku lagi, karena waktu cuma 1 menit yang diberikan sang ketua itu.
Dia kira aku the flash apa? Hari pertama MOSku.. kacau...
Tambah lagi nilai minusku didepan kak Arga hiks.
*********************************
"Aduh duh duh... pelan-pelan Cha.. perih." aku meringis saat Icha mengoleskan alkohol keluka di lututku, aku langsung meniup-niup lututku seperti meniup air panas digelas, berharap sedikit mengurangi rasa perihnya.
"Nah tinggal dikasih betadine terus di plester selesai deh."
"Makasih Cha, yuk balik kekelas."
"Bentar gue rapihin ini dulu." kata Icha sambil merapikan kotak P3K ke tempatnya semula.
"Kenapa lututmu?" tiba-tiba sosok kak Arga sudah ada didepan pintu masuk UKS, kembali terasa mau copot jantungku melihatnya.
"Jatuh ditangga dia kak pas mau ambil sandal tadi.” Icha bantu jawab sambil ngeluyur pergi meninggalkanku.
"Hei Cha mau kemana? tunggu.”!aku buru-buru turun dari UKS Bed.
"Misi kak.” aku melewati kak Arga yang masih berdiri diam dipintu masuk.
Dengan badannya yang mendominasi pintu masuk UKS, aku jadi harus miringin badan buat melewatinya, kemudian lari lagi mengejar Icha.
"Cha tunggu Cha, tega ihh sakit nih lututku." teriakku.
sambil tertawa Icha berpaling kearahku.
"Hey sis, gue dah kasih lo kesempatan ya berduaan sama kak Arga, kenapa malah ngejar gue sih? hahaha.”
"Paaan siihh.” aku mencubit tangan Icha gemas.
Makasih sohibku, tapi aku belum siap berduaan sama kak Arga sekarang, masih mati gaya hehe.
*********************************
" Untuk MOS hari kedua besok, dicatat yaa yang harus kalian bawa, coklat Rihanna, minuman bakteri, singkong I Love You, buah cium matahari, wafer angin tornado, dan terakhir terigu jagung wortel toge seharga 1000."
Kembali kak Diah memberikan arahan untuk besok, aku dan Icha cuma bisa saling tatap, ini maksudnya apa coba? memangnya ada coklat Rihanna? buah cium matahari? baru denger ada nama buah itu, dan lagi terigu jagung wortel toge mana bisa sih dibeli seribu perak? waahh parah nih kakak-kakak OSIS.
Dan sepertinya yang bingung dengan maksudnya kak Diah ini bukan cuma aku dan Icha doang, murid yang lain juga saling gerutu dan bertanya-tanya.
Sementara yang beri pengarahan malah main nyelonong keluar aja macam orang tak berdosa hadeehh.
"Eh Cha coba tanya om google yuk, siapa tau ada jawabannya.” usulku, tanpa banyak omong lagi.
Kamipun langsung sibuk dengan hp masing-masing dan kelas kembali riuh, ada yang tertawa ada yang menggerutu, rupanya bukan cuma aku dan Icha doang yang mencari jawaban lewat sang om, yang lain juga haha.
Tinggal 1 jawaban yang belum ketemu, terigu jagung wortel toge seharga seribu.
" Ketemu Cha jawabannya?"
“Tidak ada nih, pusing gue, yang lain bagaimana? Sudah ketemu belum?” teriak Icha ke teman-teman yang lain.
Jawabannya sama, tidak ketemu.
Yaaahh rupanya kita harus pasrah dengan tugas yang satu ini besok, kalaupun besok aku dihukum lagi juga, toh tidak sendirian seperti tadi huft.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
dan ketua osis kakel itu sekarang jd suamiku, ya ampuun jd pen balik SMA
2024-07-24
0
najidaltaqy
mos pertama gua hampir telat dan duduk hampir paling belakang...... wkwkwkk /Facepalm/
2024-01-20
0
Aie Dhewiiee Ratnasari
aduh ingat masa MOS dulu....👍👍
2022-03-23
0