2 Hari setelah sadar dari koma.
*
*
*
"Bagaimana keadaan mu sekarang Nona, Apa yang kamu rasakan? " Tanya Roy dan tangannya yang sigap langsung meraih tangan Nona untuk di ukur tekanan darahnya.
"120/80, normal. Jadwal kamu latihan di ruang fisioterapi pada jam 9 ya. Nanti aku akan mengantar mu, " Ucap Roy dengan senyuman manisnya kepada Nona. Roy pun melangkah pergi. Namun dia terhenti.
Tangan Nona meraih tangan Roy, "Tunggu. Kamu... " pertanyaan yang belum sempat selesai.
"Roy, panggil Roy. Ini name tag aku. Ada apa? " Roy menunjuk name tag yang tertempel di dada kirinya. Dan ia pun duduk di samping Nona dan menyiapkan dirinya untuk mendengarkan apa yang diinginkan oleh Nona.
"Nama ku siapa? Nama ku Nona? Aku sakit apa? " Tanya nya dengan kebingungan.
"Emm begini Nona. Sebenarnya kami tidak tahu nama mu. Jadi, makanya kami hanya memanggil mu Nona dari pada dipanggi No Name, kan ga asik, hehe. Kamu disini tidak sakit, tapi kamu baru saja bangun dari koma mu selama 1 tahun. Dan kamu pertama kali datang di bawa oleh Direktur Rumah Sakit ini. dr. Edward. S. Jadi aku rasa kau perlu bertemu dia. Untuk mengetahui asal usul diri mu Nona manis. Desas desus disini banyak mengatakan kau adalah anak yang disembunyikan dr. Edward. Hahaha, tentu saja itu hoax. Hanya dr, Edward yang mengetahuinya. " Roy mengakhiri penjelasan panjangnya dengan sebuah senyuman.
"Nona, aku Nona. Emm... oke lah. Lebih baik dari No Name. Keren, " Gumam Nona.
"Kau sudah menghabiskan sarapan mu? " tanya Roy sambil melirik ke piring yang tergeletak di meja samping.
"Sedikit. Aku merasa mual. "
"Okeh baiklah, aku catat itu. Mungkin bisa diberikan obat anti mual agar kamu bisa sarapan lebih banyak, tunggu aku 1 menit. Hamba akan datang membawa mu tuan putri. " Roy berdiri dan membungkuk kan badannya seperti hormat ala bangsawan kerajaan.
Nona pun tertawa riang melihat tingkah laku Roy yang benar-benar lucu. Lalu Roy pun melangkah pergi. Nona hanya mengutak atik selimut putih yang menutup kakinya sambil menunggu kapan Roy datang.
Untuk saat ini ia hanya kenal dengan perawat Roy dan Perawat Nina. 2 orang tersebutlah yang ia kenal wajahnya dalam 2 hari setelah ia sadar.
"I'm coming princess... " Roy datang dengan kursi roda yang ia dorong.
"Siap-siap tuan putri. Anda akan menaiki kuda besi ini. " Roy mengunci kursi roda agar tidak lari saat di pakai.
Roy bersiap menggendong Nona, "Kau siap? Aku akan menggendong mu. Permisi ya... " tangannya secara perlahan menyentuh Nona dan menggendongnya.
Nona menyilangkan kedua tangannya ke bahu Roy, sangat erat. Ia sangat khawatir. Seakan tidak percaya akan kekuatan Roy yang mampu menggendongnya. Dan akhirnya Nona pun duduk di Kursi Roda.
"Kau kuat sekali mencengkram bahu ku. " protes Roy sambil memegang bahunya dengan tangannya. Rupanya cengkraman Nona membuatnya sakit, ia sedikit meringis.
"Maaf, aku terlalu takut. Aku takut jatuh. "
"Jika kau bersama ku, kau harus pasrah ya. Kau membuat ku sakit. Kau mau tanggung jawab! "
"Ya ampun, kaya anak perawan saja kamu Roy, " Sahut Nona dengan senyum.
"Hahaha, ya aku memang perawan ting ting. " Roy dan Nona pun tertawa. Roy mendorong kursi roda Nona ke ruang fisioterapi.
"Kau masuk dulu ke fisioterapi, aku akan menunggu mu. Setelah itu aku akan membawa mu ke ruang Direktur. Dia ingin bertemu dengan mu. " Jelas Roy.
*
*
*
1 jam Nona di fisioterapi. Ia pun keluar dengan kursi roda di dorong oleh petugas fisioterapi.
"Perawat Roy! " petugas itu memanggil Roy setengah berteriak.
"Iya, Iya..." Roy datang sambil menggosok-gosok matanya.
"Kau tertidur? " Tanya petugas Fisioterapi itu. Roy hanya membalas dengan anggukan dan senyumannya yang manis.
"Oke, saat nya kita bertemu Direktur. Kau sudah siap Nona? " Roy mengambil alih kursi roda dan langsung mendorongnya perlahan.
Tok.. Tok.. Tok. Tok
"Ya, Masuk. " terdengar suara berat pria berumur sekitar 55 tahun ke atas.
" Siang Pak Direktur. Saya membawa Nona untuk bertemu Pak Direktur sesuai janji. " Roy masuk dengan sambil mendorong kursi roda dan memperkenalkan Nona kepada Direktur.
"Oh terimakasih Roy. Bisa kau tinggalkan kami berdua. " Edward memandanga Roy dan memintanya pergi.
Roy pum tersenyum, " Siap Pak. " Lalu Roy pun melangkah mundur untuk pergi dan tidak lupa ia menutup pintu kembali.
Edward memposisikan tangannya untuk berjabat tangan kepada Nona, "Hai.. Kenalkan aku Edward Sebastian. Biasa dipanggil Pak/Tuan Ed. Selamat, kau sudah sadar kembali. Bagaimana perasaan mu saat ini? Apakah kau mengingat sesuatu tentang dirimu? " tanya nya dengans senyuman ramah.
Nona menjabat tangan Edward, "Maaf aku masih tidak ingat apa-apa bahkan aku tidak tahu siapa namaku. " Nona menggelangkan kepalanya dan tertunduk lesu.
Edward datang dan mengangkat bahu Nona dan wajah nya. "Jangan bersedih, tidak perlu berusaha keras untuk mengingatnya. Ingatan itu akan datang dengan sendirinya. Kau mengalami Amnesia Traumatis (Post Traumatik), Yaitu Amnesia traumatis terjadi karena cedera pada kepala yang diakibatkan oleh kecelakaan, benturan, pukulan atau jatuh dari ketinggian. Ingatan yang hilang akan bergantung pada bagaimana trauma atau kerusakan pada area otak yang dialami, " Jelas Edward dengan panjang dan dengan segala macam bahasa medisnya.
"Jadi, apa aku kecelakaan? "
Edward mengangkat kedua tangannya, " Entahlah." dan ia pun menggelengkan kepalanya.
"Kata Roy, Anda lah yang membawa saya ke Rumah Sakit. Saya kira anda tahu asal usul saya. "
"Maaf kan aku Nona. Pada saat aku menemukanmu. Saat itu aku sedang ingin healing ke puncak dan mendaki bersama teman-teman ku. Tepat di bawah tebing tinggi saat kami beristirahat untuk mandi di air pegunungan. Aku mendengar suara sesuatu jatuh dari atas tebing. Ketika kami hampiri, ternyata itu adalah dirimu. Kau sudah mengalami pendarahan di kepala, patah tangan kanan, dan patah kaki kiri. Keadaan mu sangat memprihatinkan. Dan syukurnya kamu masih hidup saat itu. Maka kami pun dengan segera menolong mu. Dan pada saat itu, identitas atau kartu pengenal pun tidak ada di tubuh mu. Sehingga kami kesulitan mencari keluarga mu. Bahkan sidik jari mu tidak terbaca, alias tidak terdeteksi, " ucap Edward panjang lebar menjelaskan pertemuan nya dengan Nona pertama kali.
"Namun aku meminta tolong kepada penjaga puncak untuk menyelidiki di atas tebing, siapa tahu ada tas atau pun barang milik mu. "
"Lalu? " Nona merasa tidak sabar.
Edward menggeleng kan kepalanya, "Nihil... Tidak ada apapun yang ditemukan. Hanya 1 batu yang berlumur darah. Dan kami pun menyimpulkan, sepertinya kamu dibuat celaka oleh seseorang. "
"Hemmm... Sayangnya aku sama sekali lupa akan siapapun diriku. Terimakasih Dokter Edward. Bagaimana aku bisa membalas budi mu. Bahkan aku tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit mu. "
"Tidak masalah Nona, Kau bisa membalas budi dengan menjadi putri ku. Kau akan memakai nama anak ku. Anak ku telah dinyatakan meninggal karena tubuhnya tidak pernah ditemukan. Ia menghilang saat di culik. Dan penculik itu pun tidak pernah ditemukan. Begitupula putri ku. " Mata Edward memandang ke atas mengingat putrinya.
"Maaf, saya ikut bersedih atas kehilangan putri Anda. "
" Tidak apa-apa, kejadian itu sudah lama. Jika ia besar, mungkin sudah seumuran dengan mu. Sekarang Apa kau bersedia menjadi anak angkat ku? " Tanya Edward penuh harap.
"Dengan senang hati, jika itu bisa membuat hati anda senang. " Nona melemparkan senyum kepada dr. Edwar Sebastian.
"Nama mu sekarang Aylin Sebastian. "
*
*
*
💙Bersambung💙
💛Terimakasih Sudah membaca novelku
❤Jangan lupa like, komen dan vote
💜Semoga kalian semua terhibur membaca nya
💖Dan jangan lupa tetap ikuti kelanjutan kisahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Zainab Ddi
jangan2 anaknya
2025-01-07
0
Dewa Rana
bahasanya rapi
2024-09-05
0
cha
baru mulai baca maraton ini Torr... masi menyimak... susunan kata kalimat n dialog sgt mudah di mengerti mengalir sprt nyata nonton drama..apalg pas part Roy.. perawat sesungguhnya 👍👍🫰
2023-08-25
1