Sepulang bekerja Nara tidak langsung ke rumah melainkan pergi ke suatu tempat dimana ia bisa merasa tenang dari kerasnya kehidupan ini. Nara duduk di salah satu kursi taman dengan pencahayaan lampu yang tidak begitu terang. Ia bersandar menatap gelap nya langit yang mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
Melihat cuaca hari ini gadis itu bukan buru-buru pulang tetapi malah asik menikmati indah nya malam seorang diri dengan terpaan angin yang menyentuh kulit mulusnya karena Nara tidak menggunakan mantel hanya mengenakan kaos crop dengan lengan pendek.
Hembusan demi hembusan angin menerpa saling menyusul namun tidak menggoyahkan sedikitpun tubuh Nara yang masih duduk disana. Sementara di tempat lain, Rey telah sampai di rumah nya yang langsung di sambut oleh senyuman lembut dari sang istri.
"Kau mau langsung mandi atau..." Belum sempat Gaby menyelesaikan ucapannya, Rey telah menyela terlebih dulu.
"Ada pekerjaan yang belum aku selesaikan." Sahut Rey yang langsung masuk ke ruang kerja nya.
Mengerti dengan posisi suaminya, Gaby membiarkan Rey untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa mengganggu nya sedikitpun. Ia kembali ke ruang makan untuk menunggu Rey namun sampai larut malam pria itu tak kunjung juga keluar hingga Gaby tanpa sengaja tertidur di meja makan.
Rey mengambil ponselnya dan melihat jam yang menunjukkan pukul 23:00 pria itu keluar sebentar hanya untuk sekedar mengambil minum. Namun apa ya g di lihatnya, ia melihat Gaby yang masih berada di meja makan dengan posisi tertidur.
"Astaga, aku sampai lupa dia menunggu ku." Ucap Rey yang langsung menghampiri Gaby dan menggendongnya ke kamar.
Setelah menurunkan istrinya, Rey berniat untuk kembali beranjak namun dengan cepat tangan Gaby menarik dasi suaminya itu hingga mengungkung tubuhnya. "Mau sampai kapan kau bekerja?" Tanya Gaby dengan suara manja nya. Rey kembali beranjak namun lagi-lagi Gaby melingkarkan kedua tangannya di leher suaminya.
"Tunggu sebentar lagi." Ucap Rey.
Gaby menggelengkan kepalanya seolah ia menginginkan Rey untuk berada di sampingnya malam ini. Dengan agresif Gaby mengecup bibir Rey dan menuntun sebuah permainan namun tidak ada balasan dari pria yang berada di atas nya itu.
"Kenapa kau tidak membalasnya? Apa kamu gak mau bermain bersama ku?" Tanya Gaby yang menaruh rasa curiga.
"Aku temani kamu tidur aja ya? Malam ini aku sungguh lelah." Sahut Rey yang beralih posisi dan memeluk Gaby.
"Apa kamu kecewa dengan ku?"
"Hm?"
"Karena setelah sekian lama kita bersama aku masih belum bisa memberikan kamu keturunan." Ucap Gaby yang menenggelamkan wajahnya di dada bidang Rey.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh, tidurlah." Sahut Rey mengecup kening Gaby.
Tak lama setelah Gaby tertidur, entah kebetulan atau emang takdir ponsel Rey berdering sebuah panggilan telfon dari Nara yang sedang dalam keadaan darurat. Dengan refleks pria itu melepaskan pelukan nya dan segera beranjak dari posisinya saat ini.
Rey keluar dari rumah ia membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Entah apa yang menguasai pikiran nya saat ini hingga ia begitu mencemaskan Nara ketika mendapat telfon darinya. Kini pria itu telah sampai dimana Nara menyebutkan lokasi keberadaan nya berada saat ini.
Rey bergegas turun dari mobilnya dan mencari keberadaan Nara di sekitaran sana. Ia membuka sebuah terpal yang terlihat menutupi sesuatu hingga terdengar sebuah jeritan kecil seorang gadis di bawahnya. Rey langsung berjongkok dan mendekap Nara guna untuk menenangkannya. "Tenanglah, ini aku." Ucap Rey yang masih memeluk Nara.
Gadis itu membuka matanya dan menatap pria yang kini tengah memeluknya itu. "Rey." Lirih Nara yang langsung membalas pelukan Rey. Sekiranya di rasa sudah sepi Rey membantu Nara untuk berdiri dan membawa pergi dari sana.
"Apa yang kau lakukan di luar sana malam-malam begini? Tidakkah kau tau dunia malam sangat bahaya? Apalagi gadis seperti mu." Rey mengomeli Nara ketika sudah berada di dalam mobilnya.
Gadis itu menatap bingung ketika Rey mengomelinya seperti itu. Tapi disisi lain hati nya ikut berdebar karena tanpa sengaja ia merasa di perhatikan oleh pria yang di kagumi nya itu. "Apa ini artinya kau sedang mencemaskan ku?" Ucap Nara dengan rasa PD nya. Pria itu mengerutkan dahi nya dan mengabaikan pertanyaan tadi. Rey menginjak gas mobil nya dan melaju menuju tempat dimana Nara tinggal.
"Makasih untuk malam ini, janji lain kali aku akan merepotkan mu lebih dari ini hehe.." Ucap Nara seraya tertawa kecil dengan dua jari membentuk huruf v.
"Cepatlah masuk, besok kau masih harus bekerja jika tidak ingin aku pecat." Sahut Rey dengan ekspresi yang serius.
"Gak mau mampir kah? Rumah nya cukup luas loh buat kita tinggal bersama." Lagi-lagi Nara menggoda Rey dengan rasa tidak malu nya.
"Inara!" Ucap Rey yang sedikit membentak.
"Yaudah iya aku masuk, gak papa kok kalau gak mau mampir tapi jangan bentak aku kayak gitu kan jadi takut." Sahut Nara yang mengerucutkan bibirnya dengan ekspresi yang menggemaskan.
Rey mengusap wajahnya frustasi ia seperti sedang di hadapkan dengan anak kecil yang manja pada papa nya. Tanpa bicara lagi ia berbalik dan masuk kedalam mobilnya begitu juga dengan Nara yang masuk kedalam rumah.
Sementara di kediaman Rey Marvin, seorang wanita meraba sebelahnya ia baru tersadar kalau ternyata ia tidur memeluk guling bukan suaminya. Gaby langsung terbangun dan mencari keberadaan suaminya, setelah membuka pintu kamar nampak Rey yang berjalan menuju kamarnya dengan masih mengenakan kemeja yang semula ia pakai.
"Kau mau kemana? Kenapa bangun di jam segini?" Tanya Rey menyapa Gaby.
"Aku terbangun ketika sadar kamu gak di samping ku."
"Ahh aku baru saja menyelesaikan pekerjaan ku, ayo kembali tidur." Rey merangkul Gaby mengajaknya kembali masuk ke dalam kamar.
Tanpa rasa curiga Gaby masuk kedalam bersama suaminya dan kembali terlelap dalam pelukan Rey. Ohh tidak Gaby hanya pura-pura tidur setelah Rey benar-benar terlelap ia mengambil ponsel Rey yang di taruh di atas nakas, Gaby membuka histori panggilan dan juga beberapa pesan namun tidak ada yang mencurigakan disana ia pun kembali menaruh ponselnya dan kembali ke posisi semula. "Maaf jika aku telah berpikir negatif tentang mu." Gumam Gaby yang kemudian ikut terlelap dalam hangatnya dekapan Rey.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments