Origin Of The Soul: Happens To Us
Kakak Beradik
Sebelumnya Dipagi Hari Di Kampung Pinggiran Mauer
Hani Maxis
Kak ! (Membanguni Arhi) Kakak !
Arhi Maxis
(Membuka Mata) Hmmm...! (Sadar) Hani !
Hani Maxis
Ayo Berkemaslah !
Arhi Maxis
......(Duduk)......
Hani Maxis
Aku Telat Bangun (Murung)
Arhi Maxis
Aku Tidak Punya Niat Untuk Memarahimu
Hani Maxis
Maafkan Aku Kak Arhi ! (Menunduk)
Arhi Maxis
...Seharusnya Aku Yang Mengatakan Itu
Arhi Maxis
....(Lega).... Huff !
Arhi Maxis
Angkat Kepalamu Hani !
Hani Maxis
...(Mengangkat Kepala)...
Arhi Maxis
Ketauilah Jika Bukan Karena Kepedulianmu Semenjak Kepergian Kedua Orang Tua Kita Mungkin Aku Telah Dikeluarkan Dari Sekolah
Arhi Maxis
Dan Juga Berkatmu Aku Bisa Merasa Lebih Baik Untuk Membencimu
Arhi Maxis
(Senyum) Terima Kasih Banyak Hani ! (Berdiri) Aku Seharusnya Bersyukur Memiliki Seorang Adik Sepertimu
Setelah Arhi Mempersiapkan Diri Ke Sekolah Bersama Hani Yang Sudah Menunggu Dihalaman Rumah
Arhi Maxis
...(Sadar) Oh ! (Mengambil Hp Diatas Meja)
Seketika Arhi Melihat Cermin Ia Merasa Ada Yang Berbeda Pada Dirinya Dengan Dihadapannya Sebelah Mata Hitam Memiliki Aura Asap Hitam Sebagian Tubuhnya Retak Bergoresan Bersinar Hitam Namun Kedipan Membuat Penglihatan Sesuatu Dibalik Tubuh Arhi Menghilang Seolah Hal Itu Ialah Imajinasi Baginya
Hani Maxis
Kakak ! (Teriak) Apa Ada Masalah?
Arhi Maxis
(Sadar) Eh ! (Keluar Kamar) Tidak Apa-Apa !
Hani Maxis
Apa Semuanya Sudah Beres Dan Tidak Ada Yg Ketinggalan?
Arhi Maxis
Aman ! (Menuju Hani) "Dia...Itu...?"
Comments