Bertemu Kembali

"Sudah ah cape, kita makan dulu ya? laper?" Ajak Fransiska setelah hampir dua jam mereka bernyanyi.

"Ok." jawab mereka serempak.

Felicia menelepon kokinya untuk membawa makanan dan minuman, selesai menelepon mereka mengobrol kembali.

"Aku ingin menyanyi ya sendiri tidak ramai - ramai seperti tadi." ucap Feodora sambil menampilkan dua barisan gigi yang putih.

" Ok." jawab ke dua gadis bersamaan.

Feodora mulai bernyanyi sedangkan ke dua sahabatnya mendengarkan. Setelah selesai bernyanyi Felicia dan Fransiska bertepuk tangan memuji suara Feodora. Feodora hanya tersenyum mendengar pujian ke dua sahabatnya.

"Aku juga nyanyi donk." pinta Fransiska tidak mau kalah.

"Ok." jawab mereka serempak.

Fransiska pun mulai bernyanyi setelah selesai Felicia dan Feodora bertepuk tangan memuji suara merdu Fransiska. Fransiska hanya tersenyum mendengar pujian ke dua sahabatnya.

Hingga tidak berapa lama makanan datang, merekapun menyantap makanan yang sudah dihidangkan selesai makan mereka membawa piring dan gelas kotor ke bawah untuk diletakkan ditempat pencucian piring kemudian keluar dari cafe.

Di tempat parkir sudah mulai gelap mereka baru sadar ternyata keasyikan menyanyi hingga hari sudah malam.

Feodora memberi usul untuk mengajak bareng mengingat daerah tempat Fransiska agak rawan banyak preman yang suka lewat.

Felicia dan Fransiska setuju, kendaraan Felicia dan Fransiska di tinggal di cafe. Tempat daerah cafe sangat aman jadi merasa tenang meninggalkan kendaraan milik mereka.

Merekapun masuk ke dalam mobil menuju pulang sebelumnya mengantar Fransiska terlebih dahulu.

cittttttt

Feodora mendadak mengerem mobilnya karena di depannya ada segerombalan preman berdiri di tengah jalan.

duk

duk

Kepala Felicia terkena dasbord mobil karena tidak pakai sabuk pengaman sedangkan kepala Fransiska terkena jok pengemudi yang tadi setengah mengantuk membuat kantuknya hilang seketika.

"Lihat." Ucap Feodora sambil tangannya menunjuk ke arah depan.

Felicia dan Fransiska mengikuti arah yang di tunjuk oleh Feodora. Berdua terkejut melihat banyak preman menuju ke mobil mereka. Mereka turun ke dalam mobil untuk melawan mereka.

"Asyik malam - malam begini kita dapat rejeki dobel tiga gadis bidadari yang turun dari kayangan." ucap kepala preman

"Iya betul bos, mereka bertiga sangat cantik." jawab anak buahnya yang pertama.

"Aku jadi bingung yang mana ya?" jawab anak buah yang ke dua.

"Lumayan bisa menemani kita." jawab anak buah yang ke tiga.

"Hahahaa..." tawa anak buah lainnya.

"Hei lihat, mereka membawa tongkat bisbol, kalian berhati-hati siapa tahu mereka bisa bela diri." Ucap pria tersebut yang merupakan pemimpinnya.

"Baik." Jawab mereka bersamaan.

Bugh

"Akhhhhhhhh ..." Teriak pria tersebut.

Salah satu pria yang merupakan pemimpin mereka mendekati Felicia dan ingin memegang bisbol yang di pegang oleh Felicia tapi sebelum menyentuh bisbol dengan cepat Felicia memukul tangan pria tersebut membuat preman tersebut berteriak kesakitan.

Anak buahnya terkejut dan menyerang Felicia tapi Felicia mampu menghindar dan memukul kembali dengan menggunakan tongkat bisbol.

Feodora dan Fransiska ikut membantu Felicia memukul para preman tersebut yang juga menggunakan tongkat pemukul bisbol.

bugh

bugh

bugh

bugh

Pukulan demi pukulan dilayangkan oleh Felicia, Feodora dan Fransiska hingga beberapa saat para penjahat tersebut tumbang satu persatu.

Felicia masuk ke dalam mobil untuk mengambil tali kemudian mengikat satu persatu para preman yang tidak berdaya di bantu oleh Feodora dan Fransiska.

Mereka di ikat digeletakkan di pinggir jalan. Feodora menghubungi polisi untuk menangkap para penjahat yang sangat meresahkan para warga.

Selesai dengan urusan mereka, ke tiga gadis itu pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Selesai mengantar Fransiska kemudian mobil berjalan untuk mengantar Felicia setelah itu barulah Feodora pulang ke rumahnya.

Tanpa sepengetahuan mereka kalau ke tiga pria yang tadi melihat kejadian tersebut menyuruh ke dua anak buahnya untuk membebaskan teman-temannya.

"Si*l, gagal." Ucap pria tersebut sambil menahan amarahnya.

XXXX

Perusahaan PT ALVARO COMPANY

Di perusahaan milik Alvaro yang bernama PT ALVARO Company, Alvaro duduk di kursi kebesarannya. Menandatangani berkas -berkas yang tidak pernah habis - habisnya.

tok

tok

tok

ceklek

Tanpa di minta masuk Roberto sang asisten membuka pintu ruangan milik Alvaro.

"Tuan nanti malam kita ada penjualan senjata api dengan Mr. AZ di pinggir hutan dan minggu depan ada peresmian cabang perusahaan di negara Spanyol." ucap Roberto melaporkan apa yang harus dilakukan oleh Alvaro.

"Hmm.. atur seperti biasa dan aku ingin kita menginap di hotel Four Seasons Madrid." ucap Alvaro sambil masih mengecek dan menandatangani berkas - berkas dokumen tersebut.

"Baik tuan." jawab Roberto patuh sambil menundukan setengah badannya dan langsung ke luar dari ruangannya.

"Hmm..." balas Alvaro berupa deheman.

XXXX

Alvaro memakai pakaian serba hitam dan kacamata hitam, begitu pula dengan Roberto dan Dokter Jimmy Aleandro.

Kini ke tiga pria tampan tersebut sudah sampai di tempat tujuan bersama para anak buahnya di pinggir hutan untuk bertransaksi. Mereka melihat Mr. AZ berdiri dengan angkuh begitu pula dengan ke tiga pria tampan tersebut.

"Mana senjatanya?" tanya Mr AZ tanpa basa basi.

"Roberto." panggil Alvaro.

Roberto yang sudah paham memanggil anak buahnya untuk memperlihatakan senjata apinya yang akan di jual.

Mr. AZ menyuruh anak buahnya membawakan koper yang berisi uang kemudian Alvaro memberi kode dan anak buah kepercayaannya mengambilnya dan mengeceknya. Mr. AZ memegang senjata tersebut dan diarahkan ke arah Alvaro.

Alvaro yang mulai mengetahui kelicikan Mr. AZ hanya tersenyum sinis.

klik

klik

klik

Mr. AZ menembak Alvaro tapi pelurunya tidak ada dengan kecepatan kilat Alvaro mengeluarkan senjatanya.

dor

dor

Dua tembakan mengenai jantung dan kening Mr. AZ. Anak buah Mr. AZ terkejut merekapun saling serang dan menembak.

Anak buah Mr. AZ banyak yang mati sisanya di kirim ke hewan peliharaan milik Alvaro. Walau mereka sudah menyerah tapi Alvaro tidak mau mengambil resiko jika mereka tiba - tiba mengkhianati.

XXXXX

Tidak terasa para alumni yang baru lulus beberapa minggu yang lalu kini pergi ke negara Spanyol. Namun sebelumnya mereka berangkat menuju ke bandara dengan menggunakan bus.

Feodora dan Fransiska satu bangku sedangkan Felicia satu bangku dengan Moko. Mereka berbicara sambil menikmati pemandangan di dalam bus. Perjalananan menuju bandara memakan waktu sekitar satu setengah jam membuat orang - orang dalam bus tidur kecuali Moko, Moko selalu memandang wajah Felicia.

'Bersiaplah sayang nanti di hotel aku buat kamu terikat denganku, maaf sayang aku terpaksa karena kamu selalu menolakku dengan terpaksa aku melakukan ini semua.' Ucap Moko dalam hati sambil memandangi tanpa berani menyentuhnya.

Singkat ceria sampailah mereka ke bandara, mereka langsung masuk ke dalam bandara dan naik pesawat pribadi milik salah satu orang tua mahasiswa.

Tujuh jam kemudian pesawat pribadi tersebut sudah sampai di negara tujuan, mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju ke hotel Four Seasons Madrid.

Sampai di hotel Four Seasons Madrid mereka turun dan di absen oleh masing - masing panitia dan mendapat kamar . Satu kamar ada tiga orang kebetulan mereka bertiga Felicia, Feodora dan Fransiska satu kamar sedangkan Moko dia menyewa sendiri dengan alasan tidak biasa kalau tidur dengan orang lain walau agak mahal biaya sewa kamarnya Moko tidak perduli karena Moko seorang CEO jadi uang segitu tidak ada arti baginya.

Moko sengaja mengambil kamar sebelah 3 gadis itu untuk menjalankan rencana yang sudah disiapkan jauh - jauh hari.

"Nanti malam acara pesta jadikan kita pakai baju couple" tanya Feodora.

"Iya, tidak sabar ya?" jawab mereka serempak sambil tersenyum.

"Hehehehe... iya betul" 😍😍😍, istirahat yuk." pinta Feodora

"Ok." jawab mereka serempak

Merekapun istirahat karena lelah habis perjalanan yang sangat jauh. Hingga jam tujuh malam acara pesta perpisahan di mulai karena besok siangnya mereka jalan-jalan menikmati suasana di Spanyol.

Mereka bertiga dandan sangat cantik baju dress couple yang pas menampilkan kesan seksi. Merekapun keluar dan masuk ke gedung pertemuan bercakap dengan teman - teman lainnya.

Hingga tidak terasa hari sudah jam dua belas malam masing - masing pergi mengundurkan diri untuk istirahat Feodora dan Fransiska sudah masuk kamarnya sedangkan Felicia mau pergi tapi ditahan oleh Moko.

"Sabarlah hari inikan terakhir, besok aku tidak ikut kalian karena ada proyek di luar negri. Temani aku ya? Aku Mohon." Mohon Moko.

"Baiklah tapi sebentar ya aku sudah ngantuk banget mau istirahat." jawab Felicia yang tidak tega menolak permintaan Moko.

"Ok, oh ya aku kemarin pergi ke luar negri saya ada oleh - oleh minuman yang sangat menyegarkan, minumlah?" pinta Moko.

"Ok." jawab Felicia

Tanpa ragu Feliciaati meminum sedikit karena merasa enak Felicia meminum sampai habis hal itu Moko tersenyum dengan licik

'Kenapa badanku jadi panas, sial wajahnya Moko mesum jangan - jangan minumannya mengandung obat perang sang, gawat aku harus pergi dari sini, aku harus kuat nahan gairahku, sial kamu Moko kamu jahat sekali padaku ucap Felicia dalam hati.

"Moko, maaf aku sangat lelah aku masuk kamar dulu ya?" Ucap Felicia.

"Ok." jawab Moko singkat.

'Kok aneh tidak berpengaruh kan dosis tinggi apa aku salah beli atau efeknya masih lama, tidak apa - apa deh yang penting aku tunggu di depan pintu kamarku.' Ucap Moko dalam hati.

Felicia berjalan terburu - buru sambil menahan gairah yang sangat memuncak sampai bibirnya digigit sampai berdarah untuk melawan gairah yang sangat menyiksa. Felicia mau mandi air dingin untuk menghilangkan efek obat perangsang itu, Felicia naik lift menuju kamar hotelnya.

"Sial kenapa pintunya di kunci, kenapa aku lupa bawa kartu sih.! gerutu Felicia meruntuki kebodohannya.

Felicia mengutak atik pin pintu hotel tersebut karena Felicia menguasai bidang it akhirnya tidak berapa lama pintu itupun berhasil terbuka.

Klik

Felicia masuk ke dalam kamar hotel berjalan sambil menahan sesuatu dan pintu itupun langsung tertutup kembali.

Felicia masuk ke dalam kamar tapi Felicia merasa asing ketika masuk ke dalam kamarnya karena kamarnya lebih luas.

Felicia tidak memperdulikan hal itu yang penting bisa mendinginkan hawa panas dalam tubuhnya. Felicia masuk ke dalam kamar mandi dan membuka seluruh pakaiannya dan mengguyur seluruh tubuhnya dengan air shower walau airnya dingin tapi efek obatnya setidak - tidaknya bisa mengurangi.

Felicia terkejut ketika ada seseorang yang memeluk tubuhnya, Felicia mendongak ke atas karena orangnya lebih tinggi dari Felicia, Felicia menatap pria itu dengan sayu mengharapkan lebih dari sekedar pelukan dan seakan mengerti pria tersebut mematikan showernya dan menggendongnya dan membaringkannya di ranjang miliknya.

"Aku mohon puaskan aku." Mohon Felicia ketika pria tampan tersebut sedang menatap dirinya dengan tatapan penuh gairah.

"Tentu saja, kita akhirnya bertemu kembali." ucap pria tersebut dengan suara berat.

Episodes
1 1. Alvaro Ketua Mafia
2 2. Tiga Sahabat
3 3. Gagal Lagi
4 4. Hotel Four Seasons Madrid,
5 Bertemu Kembali
6 Yunani
7 Di Suruh Pulang
8 Pangling
9 Virus
10 Kembar 5
11 Felicia dan Alvaro
12 Makan Bersama
13 Memecat Mereka
14 Felicia Melahirkan Lima Bayi Kembar
15 Nama Lima Bayi Kembar Felicia dan Alvaro
16 Enam Tahun Kemudian
17 Awal Pertemuan
18 Bertemu Dengan Ke tiga anak kembarnya
19 Ulang Tahun Perusahaan
20 Tuan Lihat Itu
21 Pelukan Hangat
22 Penculikan Bruno, Brian, Benediktus, Brigitha dan Briana
23 Bruno
24 Mommy Felicia dan Daddy Alvaro
25 I Love You
26 Ikutan Dong
27 Nyonya Kelly dan Ririn
28 Racun
29 Kenapa?
30 Lima Anak Kembar Genius
31 Bantuan Datang
32 Memang Kenapa?
33 Mimpi Daddy Alvaro
34 Akhir Mimpi
35 Acara Pernikahan Daddy Alvaro dengan Mommy Felicia
36 Dokter Fransiska dan Roberto
37 Pertunangan dokter Fransiska dan Roberto
38 Lima Aksi Anak Kembar
39 Kimia dan Ririn
40 Menghukum Mereka
41 Kematian Kimia dan Ririn
42 Kematian Kimia dan Ririn 2
43 Pertengkaran Pertama Kalinya
44 Kecelakaan
45 Kemarahan Daddy Alvaro
46 Pergi Kemana Dad?
47 Kembar Tiga
48 Kematian Bela
49 Delapan anak sudah cukup
50 Jimmy Fernandez
51 Jimmy Fernandez 2
52 Malu
53 Tuan Jeriko Fernandez dan Jimmy Fernandez
54 Patuh terhadap Orang Tua
55 Kemarahan dan Kerinduan Tuan Jeriko Fernandez
56 Masa Lalu Tuan Jeriko Fernandez
57 Merasa Bersalah
58 Masa Lalu Tuan Jeriko Fernandez
59 Kematian Bela dan Joni
60 Rencananya Gagal
61 Pilihan Sulit
62 Lima Anak Kembar
63 Alex
64 Draft
65 Pernikahan dokter Jimmy dan Feodora
66 Reuni
67 Nama Ke tiga Anak Kembar
68 Tamat
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Alvaro Ketua Mafia
2
2. Tiga Sahabat
3
3. Gagal Lagi
4
4. Hotel Four Seasons Madrid,
5
Bertemu Kembali
6
Yunani
7
Di Suruh Pulang
8
Pangling
9
Virus
10
Kembar 5
11
Felicia dan Alvaro
12
Makan Bersama
13
Memecat Mereka
14
Felicia Melahirkan Lima Bayi Kembar
15
Nama Lima Bayi Kembar Felicia dan Alvaro
16
Enam Tahun Kemudian
17
Awal Pertemuan
18
Bertemu Dengan Ke tiga anak kembarnya
19
Ulang Tahun Perusahaan
20
Tuan Lihat Itu
21
Pelukan Hangat
22
Penculikan Bruno, Brian, Benediktus, Brigitha dan Briana
23
Bruno
24
Mommy Felicia dan Daddy Alvaro
25
I Love You
26
Ikutan Dong
27
Nyonya Kelly dan Ririn
28
Racun
29
Kenapa?
30
Lima Anak Kembar Genius
31
Bantuan Datang
32
Memang Kenapa?
33
Mimpi Daddy Alvaro
34
Akhir Mimpi
35
Acara Pernikahan Daddy Alvaro dengan Mommy Felicia
36
Dokter Fransiska dan Roberto
37
Pertunangan dokter Fransiska dan Roberto
38
Lima Aksi Anak Kembar
39
Kimia dan Ririn
40
Menghukum Mereka
41
Kematian Kimia dan Ririn
42
Kematian Kimia dan Ririn 2
43
Pertengkaran Pertama Kalinya
44
Kecelakaan
45
Kemarahan Daddy Alvaro
46
Pergi Kemana Dad?
47
Kembar Tiga
48
Kematian Bela
49
Delapan anak sudah cukup
50
Jimmy Fernandez
51
Jimmy Fernandez 2
52
Malu
53
Tuan Jeriko Fernandez dan Jimmy Fernandez
54
Patuh terhadap Orang Tua
55
Kemarahan dan Kerinduan Tuan Jeriko Fernandez
56
Masa Lalu Tuan Jeriko Fernandez
57
Merasa Bersalah
58
Masa Lalu Tuan Jeriko Fernandez
59
Kematian Bela dan Joni
60
Rencananya Gagal
61
Pilihan Sulit
62
Lima Anak Kembar
63
Alex
64
Draft
65
Pernikahan dokter Jimmy dan Feodora
66
Reuni
67
Nama Ke tiga Anak Kembar
68
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!