Kejam

Baru saja dia menyelesaikan pekerjaannya tiba-tiba saja Elang mendapatkan kabar dari anak buahnya bahwa pria yang telah berhasil menambalnya kemarin sudah tertangkap dan kini sudah berada di markas besar Klan Jade yang sangat terkenal di Indonesia dan juga Boston Amerika.

Elang langsung menuju markas besarnya saat mendapatkan kabar dari anak buahnya.

Suara hentakan sepatu pantofel mahal miliknya begitu menggema di ruangan gelap itu, hingga membuat siapa saja yang mendengarnya merasa takut.

" Bos...Rapi banget."

" Diam! Aku sedang tidak ingin bicara pada mu." Ucap Elang pada anak buahnya.

Dia langsung duduk di tempat duduknya yang memang sudah di sediakan oleh anak buahnya tadi.

" Katakan siapa yang memberi mu perintah untuk memasuki daerah kekuasaan ku? Apa kau tau aku bisa membunuh seseorang tanpa harus bergerak lebih?" Tanya Elang sambil fokus dengan ponselnya saat ini.

Dia baru mendapatkan kabar dari tangan kanannya yang baru saja mengabarkan tentang siapa gadis yang di temui nya saat itu.

" Ini bukan daerah kekuasaan mu! Jadi tidak ada larangan bagia siapa pun untuk memasukinya." Elang tersenyum iblis saat melihat betapa beraninya pria itu Menjawabnya.

Yang lebih mengesankan lagi baginya, dia berani menatap Elang dengan tatapan yang seolah sedang menantang dirinya saat ini.

" Kau tau, aku sangat menyukai seseorang yang berani menantang ku seperti ini. Lihat, betapa beraninya dirimu."

Prok...Prok...

Elang menepuk kedua tangannya hingga membuat anak buah lainnya langsung datang menghampirinya saat itu juga.

" Ada apa Tuan?"

" Ambilkan Wine milik ku dan berikan padanya. Aku ingin dia menikmati segelas wine bersama ku sebelum aku bermain nantinya." Ucap Elang dengan sangat dingin.

Melihat itu semua membuat mereka langsung menyiapkan apa yang di inginkan bos mereka.

" Aku ingin melihat sehebat apa diri mu bermain setelah ini. Aku berikan kamu kesempatan untuk bermain dengan ku secara terbuka. Aku akan membiarkan mu melakukan apapun asal kau bisa melukai ku. Jika kau berhasil melukai ku, maka aku akan dengan senang hati melepaskan mu. Tapi jika kau tidak berhasil melukai ku dalam waktu 5 menit, maka kau tidak akan pernah keluar dari sini lagi." Elang sengaja menantang pria itu hingga membuatnya merasa bahwa dia bisa melukai pria itu.

Melihat mangsanya sudah mulai terpancing membuat Elang langsung berdiri dari tempat duduknya dan membuka kemeja yang digunakannya saat ini.

Bagian atas tubuhnya sudah terlihat jelas oleh mereka semua yang berada di sana.

" Lepaskan ikatan tangganya dan berikan dia pedang seperti yang aku miliki. Jika dia bisa melukai ku maka biarkan dia pergi dari sini." Ucap Elang lagi.

Dia yakin bahwa pria itu tidak akan bisa mengalahkannya karena Elang adalah ahlinya dalam bermain pedang dan dia juga menguasai olahraga Hanggar, jadi sangat mudah baginya untuk melakukan semua itu.

Saat pedang sudah di tangannya, senyuman Elang langsung terbit.

" Waktu mu hanya 5 menit saja. Jika sampai dalam waktu 5 menit lalu belum juga melukai ku, maka aku bisa menjamin pada mu bahwa kau akan kehilangan tangan mu!" Mereka mulai menyerang satu sama lain.

Trang...

Bunyi pedang beradu begitu ketara, di saat lawannya tengah sudah terlihat lelah Elang mulai menyerang hingga jeritan kesakitan mulai terdengar di ruangan itu.

Cras...

" Aaaahhhkkk..." Pria tadi menjerit dan tubuhnya terjatuh begitu saja di lantai saat sebelah tangannya terpisah dari tempatnya ketika mendapatkan sekali tebasan dari pedang yang di pegang oleh Elang.