Hai, aku Yosephin Clarissa Puspa biasa Yosi. Aku tinggal di tempat yang bisa dibilang baru dikuasai oleh sekelompok monster yang bernama Pasukan Ogre, yaitu di wilayah Cannavero di Neoteric City. Aku di tempat ini tidak tinggal sendiri, melainkan bersama dengan delapan orang lainnya yaitu para sahabatku. Mereka adalah Vista, Fanny, Novi, Yuni, Ina, Fina, Jeje, dan Lauren. Mereka adalah teman masa SMA yang sudah ku anggap seperti sahabat sekaligus keluargaku karna saat ini masing-masing dari kami tinggal cukup jauh dari Orangtua untuk berkuliah dan bekerja. Tempat yang kami tinggali saat ini kami namakan sebagai “Basecamp”. Basecamp sendiri sebenarnya adalah rumah yang diberikan oleh Pamannya Fina yang bernama Paman Charlos kepada kami bersembilan.
Sebelum masuk ke cerita, aku ijin bercerita terlebih dahulu ya. Dulu tempat yang kami tinggali saat ini merupakan wilayah yang sangat damai, aman, tentram dan warga disini sangat sejahtera, termasuk kami bersembilan. Hingga suatu saat, aku kurang tau pastinya, tiba-tiba ada sebuah kelompok monster yang “kata warga” sudah mulai menguasai tempat secara perlahan. Jujur saja, semenjak tempat kami dikuasai oleh sekelompok monster, kehidupan kami dan kehidupan warga disini sudah tidak seperti dulu. Kini kami dilanda oleh rasa takut yang tinggi dan kecemasan. Meskipun masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa, namun kami harus selalu waspada karena terkadang sekelompok monster ini selalu muncul secara tiba-tiba. Sekelompok monster yang kami maksud adalah Pasukan Ogre.
Hingga suatu ketika, kami mendengar kabar bahwa ada sebuah pasukan yang bernama Ten Auxiliaries yang sedang mencari sepuluh anggota tambahan untuk membantu mereka mengalahkan Pasukan Ogre. Aku dan ke delapan sahabatku tidak mengerti alasan apa yang membuat mereka mencari anggota kembali. Apa mereka kekurangan anggota? Atau Pasukan Ogre ini terkenal lebih kuat? Karna kabarnya Ten Auxiliaries ini adalah pasukan yang pemberani dan pantang menyerah untuk mengalahkan monster. Jadi kemungkinan besar, alasan yang membuat mereka mencari anggota lagi adalah Pasukan Ogre memiliki kemampuan yang lebih besar daripada Ten Auxiliaries. Hingga suatu hari, saat kami menolong warga yang kesusahan tiba-tiba kami bertemu dengan mereka yang disebut Ten Auxiliaries.
Sedikit info, Ten Auxiliaries adalah sebuah pasukan yang terkenal dalam membasmi atau memusnahkan monster. Mereka bermarkas di Hunter Base. Hunter Base sendiri adalah sebuah markas milik Petinggi Tetsuya Touma atau biasa dipanggil Touma yang merupakan Petinggi di sana, namun Markas ini di jalankan oleh Komandan Shiho dan Wakil Theo. Sedangkan Pasukan Ogre adalah sebuah pasukan yang dipimpin oleh Demigod dan Degimod. Demigod dan Degimod sendiri adalah monster kembar yang mempimpin Pasukan Ogre, meskipun mereka kembar tapi mereka memiliki kemampuan yang berbeda dan saling melengkapi. Untuk kemampuan dari Demigod dan Degimod akan terungkap seiring berjalannya cerita.
Aku mau bercerita sedikit tentang pertemuanku dengan delapan sahabatku. Dulu saat SD aku bertemu dengan Vista namun kami belum dekat. Saat SMP aku bertemu lagi dengan Vista karna satu sekolah dan bertemu dengan Jeje, di saat itu pula aku mulai dekat dengan Vista dan juga Jeje. Saat SMA barulah aku bertemu dengan Fanny, Novi, Yuni, Ina, Fina, Lauren, dan kami bersembilan pun makin lama makin dekat hingga akhirnya menjadi sahabat. Oh ya, aku mau ngasih tau ke kalian kalau dua dari kami memiliki nama panggilan khusus. Novi memiliki dua panggilan khusus yaitu Embem (Panggilan dariku) dan Gembul (Panggilan dari Vista, Ina dan Jeje), Fanny memiliki satu panggilan khusus yaitu Mak (Panggilan dari kita semua karna mengikuti Novi).
Kalau boleh jujur, sejujurnya kami berdelapan menjadi lebih dekat pada saat kelas 2 SMA yang dimana kedekatan kami itulah yang membuat kami ingin tinggal bersama di sebuah rumah yang akan kami beri nama “Basecamp”. Alasan kami, ingin memberi nama “Basecamp” ialah kami bersembilan ingin menjadikan rumah yang akan kami tinggali sebagai tempat berkumpul yang nyaman untuk kami dan beberapa teman kami. Hingga suatu ketika saat kami sedang liburan setelah kelulusan SMA, kami diajak Fina untuk mengunjungi rumah pamannya yang bernama Paman Charlos. Saat mengunjunginya, Paman Charlos bertanya kepada kami
“Apa yang akan kalian lakukan setelah lulus SMA?” Tanya Paman Charlos
“Ada yang berencana untuk melanjutkan kuliah, ada yang berencana untuk langsung kerja, ada juga yang mau berencana untuk kuliah sambil kerja, paman” ucap Vista
“Owh, kalau paman boleh tau, kalian berencana mau kuliah dimana dan kerja nya mau seperti apa?” tanya Paman Charlos
Kemudian kami yang berencana untuk berkuliah menjawab tempat kuliahnya, yang kebetulan tempat kuliahnya sama yaitu di wilayah Equestria di Neoteric City dan yang berencana untuk bekerja menjawab keinginan kerjanya seperti apa. Setelah dijawab pertanyaannya, Paman Charlos bertanya kembali
“Hmm, paman ingin tau dong, siapa yang berencana untuk kuliah?” tanya Paman Charlos
Aku, Novi, dan Lauren mengangkat tangan karna kami memang berencana ingin berkuliah saja
“Yang berencana untuk kerja?” tanya Paman Charlos
Vista, Yuni, Ina mengangkat tangan
“Yang kuliah sambil kerja siapa?” tanya Paman Charlos
Fanny, Fina, Jeje mengangkat tangan
Setelah semua pertanyaan Paman Charlos terjawab, tak berapa lama
“Apakah paman memiliki sebuah rumah yang sekiranya bisa kami tempati bersembilan?” tanya Fina
“Hmm, kebetulan banget, paman punya satu rumah kosong yang belum sempat terjual, nggak terlalu besar sih, tapi sepertinya muat dengan jumlah kalian, dan itu juga nggak terlalu jauh dari kampus yang kalian inginkan dan disana juga banyak kayak toko-toko, caffe-caffe dan yang lain yang barang kali kalian bisa melamar kerja disana, bagaimana kalian mau tinggal disitu?”ucap Paman Charlos
“Sebelumnya mohon maaf paman, ijin bertanya, rumah itu kosongnya berapa lama ya?” tanya Vista
“Nggak terlalu lama sih, emang kenapa?” tanya Paman Charlos
“Gapapa paman, hanya bertanya saja” ucap Vista
“Owh, jangan berpikir yang aneh-aneh, loh ya” ucap Paman Chalos
“Nggak kok paman” ucap Vista
“Jadi bagaimana?” tanya Paman Charlos memastikan
Dengan senang hati kami menerimanya, meskipun ternyata ada syaratnya. Syaratnya adalah untuk kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan yang kami perlukan, harus disediakan sendiri, sedangkan untuk biaya lainnya, akan di bayarkan oleh paman Charlos, meskipun begitu kami sepakat untuk membantu Paman Charlos, supaya bebannya menjadi lebih ringan. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya kami ijin untuk pulang. 2 minggu kemudian, Paman Charlos meminta Fina untuk mengajak kami ke rumahnya lagi, karna Paman Charlos ingin memperlihatkan rumah yang ia bicarakan. Setelah melihat rumahnya, kami bersembilan merasa cocok karna bagi kami, rumahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ya bisa dibilang cukupan. Rumah ini terdiri dari 3 Kamar, 1 Kamar Mandi, Ruang Utama, Ruang Tamu, dapur dan Ruang Makan. Untuk tata letak nya atau denahnya (ini dilihat dari depan rumah) Garansi di sebelah kiri, lalu saat masuk rumah disebelah kiri ada Ruang Tamu, Kamar 2, dan Dapur termasuk Ruang Makan, sedangkan di sebelah kanan adalah Ruang Keluarga, Kamar 1, Kamar Mandi, Kamar 3. Kami mulai tinggal di Basecamp atau Rumah dari Paman Charlos 2 bulan sebelum tahun ajaran baru karna kami harus membereskan beberapa barang yang ada di rumah, membeli makanan untuk beberapa waktu dan bagi mereka yang bekerja, sudah mulai mencari pekerjaan yang penuh waktu dan paruh waktu.
Ada yang bisa nebak, kegiatan kami saat hari pertama tinggal di Basecamp? Hmm sepertinya tidak ada yang bisa ya… Wah ya udah…. hehe. Kegiatan kami di hari pertama tinggal di Basecamp adalah Rebutan Kamar. Rebutan Kamar? Ya benar, kalian nggak salah baca kok. Untuk hasil sebagai berikut : Kamar 1 didapatkan oleh Aku, Fina, Yuni, Kamar 2 didapatkan oleh Jeje, Ina, Fanny, Kamar 3 didapatkan oleh Novi, Vista, Lauren. Setelah rebutan kamar, barulah kami membereskan yang harus dibereskan. Kemudian, setelah beres-beres kami harus mengenal tetangga sekitar dan warga di daerah tempat tinggal kami. Tapi sebenernya, sejak awal kami diajak Paman Charlos ke rumahnya ini, kami sudah mulai diperkenalkan ke beberapa tetangga dekatnya hingga ke beberapa teman dekatnya, yang alhasil membuat kami lebih mudah bersosialisasi dengan mereka.
1 bulan telah kami lalui dengan berbagai macam kegiatan entah kegiatan di luar Basecamp ataupun kegiatan di dalam Basecamp. Selain itu kami juga memiliki kegiatan yang baru, entah kegiatan bersama dan kegiatan individu. Kami senang bisa menjalani apa yang kita inginkan. Aku, Novi, Vista, Jeje memulai kegiatan Dance. Fanny, Yuni, Fina memulai kegiatan menyanyi, sedangkan Ina, Lauren memulai kegiatan menggambar. Kegiatan tersebut kami lakukan saat ada waktu luang atau saat kita bener-bener bosan dan gabut. Jujur aja, kami senang tinggal bareng seperti ini, kami merasa menjadi lebih dekat dari sebelum-sebelumnya. Semenjak kami tinggal di basecamp ini, kami jadi saling terbuka tentang perasaan yang kami rasakan. Suka dan duka kami jalani bersama meski terkadang kami salah paham satu dengan yang lain. Tapi kami bisa mengatasinya, karena kami sudah mengenal satu sama lain. Kalian tau, kegiatan kami yang biasa dilakukan di waktu luang atau saat gabut dan bosan, akhirnya kami publish di media sosial, entah itu di Status WhatsApp, Story Intagram, Feed Instagram, dan Youtube. Ya, awalnya kami sih iseng tapi ya lama kelamaan lumayan lah bisa dapat uang meski sedikit-sedikit.
Aku mau mereview sedikit nih tentang tetangga-tetangga kami boleh kan? Boleh dong pastinya…. Hmm, warga disini sangatlah ramah, baik hati dan sering menolong kami bersembilan, terkadang jika mereka mempunyai rejeki lebih, kami selalu kebagian, biasanya sih kebagian makanannya, hehehe. Sebenarnya kami sangat ingin memelihara hewan tapi kita urungkan niat karna kami pikir siapa yang akan merawatnya? Kami semua sibuk di pagi hari, pulang kadang nggak nentu, jadi ya sudahlah. Inti dari semuanya adalah kami sangat senang bisa tinggal disini, dirumah yang diberikan oleh Pamannya Fina, Paman Charlos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments