MY GHOST BROTHER Chapter 4

...

Tidak mungkin jika anak berumur 15 tahun bisa hidup sendiri tanpa adanya dampingan orang dewasa di sampingnya

Maka dari itu, Tantenya di beri tanggung jawab untuk menjaga mereka

Sedangkan Dimas, ia adalah anak tunggal dari wanita tersebut yang tak lain dan tak bukan bernama Denia Marshanda

Denia merupakan seorang janda beranak 1

...

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Fiona pun duduk di atas kursi meja makan dengan perasaannya yang gelisah

Fiona

*Menatap lantai yang sudah bersih

“Maaf”

Ucapnya secara tiba-tiba

Suara itu pun berhasil membuat Fiona terkejut

Fiona

O... Oh, kak Dimas?

Fiona

Su... Sudah selesai?

Dimas

Iya

Dimas

Tanganmu tidak apa-apa?

Ucapnya tiba-tiba seraya menatap tangan Fiona

Fiona

Ti... Tidak apa-apa kak

Dimas

*Menatap tajam tangan Fiona

Dimas

//Pergi//

Fiona

???

Dimas

//Kembali//

Dimas

Hati-hati kalau membersihkan pecahan kaca

Ucapnya seraya mengobati jari-jari Fiona yang terluka

Fiona

I... Iya kak, terima kasih

Setelah beberapa menit, akhirnya pengobatan itu pun selesai

Ibu jari dan jari telunjuk Fiona sebelah kiri pun terbalut hansaplast, begitu pula dengan jari telunjuk dan jari manis sebelah kanannya

Dimas

Gantilah

Ucapnya tiba-tiba

Fiona

Hm?

Fiona

Maksudnya kak?

Dimas

Gantilah pakaianmu, kita akan makan di luar

Fiona

Ta... Tapi kak, tubuh kakak...

Dimas

Tidak apa-apa

Dimas

....

Fiona

....

Dimas

*menatap Fiona

Dimas

Gantilah

Fiona

Ba... Baiklah

Fiona pun bergegas menaiki anak tangga dan berganti pakaian di dalam kamarnya

Setelah selesai, ia pun langsung turun menghampiri saudaranya Dimas yang ternyata sudah siap menunggunya sedari tadi

Dimas

Ayo

Dimas

//keluar//

Fiona

I... Iya

Fiona

*menyusul Dimas

Mereka berdua pun keluar dari rumah itu dan pergi menyusuri jalan

...

Mereka pun berhenti karena lampu merah

Dimas

Mau makan apa?

Fiona

Ka... Kakak mau makan apa?

Dimas

Kamu mau makan apa?

Fiona

Eh?! Em....

Fiona

Na... Nasi goreng saja kak

Dimas

Baiklah

Setelah lampu berubah menjadi hijau, Dimas pun kembali melajukan motornya

Setelah beberapa menit mencari tempat makan, akhirnya mereka pun berhenti di pinggir jalan

Dimas

Kita makan di sini saja tidak apa-apa kan?

Fiona

Ti... Tidak apa-apa kak

Dimas

Turunlah, hati-hati

Fiona

Iya kak

Fiona pun turun dari motor Dimas, setelah itu Dimas pun memarkirkan motornya

Dimas

Ayo

Mereka berdua pun berjalan mendekati penjual nasi goreng dan mulai memesan makanan

Setelah beberapa menit, akhirnya pesanan mereka pun jadi

Dimas

Makanlah, hati-hati panas

Fiona

I... Iya kak, se... Selamat makan

Dimas

Mereka pun makan bersama dengan sangat tenang tanpa adanya pembicaraan satu sama lain

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka pun selesai

Dimas

//Membayar pesanan mereka//

Dimas

Ayo

Fiona

I... Iya kak

Mereka pun kembali membelah padatnya jalanan menuju ke arah rumah tercinta

Sesampainya di rumah, Fiona pun langsung naik menuju ke kamarnya

Sedangkan Dimas, ia kembali keluar dari rumah itu dan pergi menuju ke suatu tempat

-Rumah Sakit-

Dokter

Lukanya tidak terlalu parah

Dokter

Akan saya beri resep obatnya, gunakan sampai habis ya

Dokter

Ini, silakan ambil di tempat obat

Dokter

Semoga lekas sembuh

Dimas

Terima kasih

-Tempat obat-

Apoteker

Antrean atas nama Adimas Adiatma

Dimas

*Bangkit dari tempat duduknya

Apoteker

Atas nama Adimas Adiatma?

Dimas

Apoteker

Baik, untuk salepnya tolong dipakai sampai habis ya

Apoteker

Untuk obat kapsulnya sehari satu kali saja setelah makan

Dimas

Terima kasih

Apoteker

Sama-sama, lekas sembuh ya

Dimas

*pergi

Apoteker

😳

...

-Rumah-

-Kamar Dimas-

Dimas

*Mengoleskan salep di tubuhnya

Dimas

Aku tidak apa-apa

Ucapnya tiba-tiba

Tiba-tiba saja, angin kencang berembus menerpa kamarnya

°~°

Terima kasih