Angin menerpa rambut Dara sore itu diatas gedung kosong.
Sudah dua hari Dara tinggal didalam gedung itu.
“Aku harus kemana lagi!!” Suara Dara terdengar lirih bersama semilir angin yang seakan ingin membawa Dara pergi dari penderitaannya.
“Aaaaaaaaaaaa.........!!! Teriak Dara
“Aaaaaaaaa.....!! Dara kembali berteriak.
serasa lega hatinya, tak di sangka suara nya begitu jelas sampai menggema keseluruh pojok gedung kosong itu.
Suara Dara menarik perhatian seorang laki-laki yang sedang bermain motor trail di dalam parkiran gedung.
Axel, seorang pemuda tampan blasteran jerman biasa bermain motor di gedung kosong itu pada hari libur.
“Maafin aku mamaaaa...!” teriak Dara lagi.
Axel kali ini yakin bahwa ada suara dari atas gedung , dia langsung mematikan motornya, dan berlari menuju atas gedung.
Sesampainya diatas gedung.
Dengan nafas yang tersengal-sengal Axel berteriak, “Haiii....jangan lakukan itu...ayo turun!” Axel bergegas mendekati Dara yang sedang berdiri di tembok pembatas gedung.
Dara kaget,
“Stop!...siapa kamu....apa kamu anak buah geng Tiger?! Dara sangat ketakutan dan hampir saja terjatuh dari gedung itu namun tangan Axel langsung menarik Dara, dan Dara terjatuh di atas badan Axel yang kekar.
Segera Dara berdiri dan menjauhi Axel, “tenang, namaku Axel, aku cuma tidak ingin kamu bunuh diri, itu saja" jelas Axel sangat hati-hati.
Rambut Dara yang terurai panjang tak beraturan tak mengurangi kecantikan Dara saat itu, “Jangan mendekat...atau aku akan lompat!” Dara mengancam, dia sangat ketakutan.
Axel berusaha membujuk Dara. “Tunggu ...jangan ..Aku hanya orang yang sedang lewat sini dan mendengar jeritan mu tadi, tolong ...Aku bukan orang jahat, lihat aku tidak bawa senjata apa pun...Aku tidak seperti orang jahat kan?”
Dara mulai memperhatikan dari kaki sampai kepala Axel, “Kamu siapa...dan sedang apa di sini?”
Dara masih saja curiga pada Axel.
“perkenalkan namaku Axel aku tinggal di apartemen tidak jauh dari sini, nama mu siapa?” Axel memperkenalkan diri kembali dengan mengulurkan tangan nya.
Namun Dara mengabaikan uluran tangan Axel.
“Aku Dara...dan aku tidak perduli kamu siapa” Dara pun pergi dan meninggalkan Axel begitu saja.
“Hmmm...aneh nih cewe" gerutu Axel.
“kamu tinggal di mana, aku bisa mengantarkan mu pulang kok" Axel terus berusaha mengorek informasi tentang Dara, namun Dara tetap diam dan terus berjalan menuruni tangga.
Axel kaget melihat ada koper dan selimut di lantai, “apa kamu tidur di sini? kamu kabur dari rumah ya?” Tanya Axel penasaran.
”bisa ga kamu diam!” Dara kesal mendengar ocehan Axel yang terus ingin tahu tentang dirinya.
“Sudah berapa hari kamu tidur disini?... memang nya tidak takut sendirian?”Tanya Axel lagi.
“gak ..Aku gak takut...udah deh jangan ikut campur urusan orang...ssssttttt...dah sana pergi!” Jawab Dara sambil mengusir Axel.
“ Oke ...Aku diam, tapi aku lihat di luar ada banyak preman yang sedang menuju kemari “ Axel berdiri membelakangi Dara.
“apa!...mana...mana mereka?” Dara kaget, sambil tengak-tengok khawatir "jangan-jangan anak buah Geng Tiger !" pikir Dara.
Axel tersenyum, dan sambil memandang wajah Dara yang dekat dengan bahunya.
Tak sadar Dara sedang memegang tangan Axel. “Katanya berani...kok deket-deket gini ?” Axel meledek .
Dara langsung menjauh ”aahh.. gak kok..Cuma penasaran aja" wajah Dara langsung merah karena malu lalu berbalik.
Axel tersenyum melihat tingkah Dara “Aku Cuma bercanda kok,...siapa tadi namamu..Dar..dar apa ?” Tanya Axel
”Dara...Namaku Dara" jawab Dara sambil menyematkan rambut nya.
Itulah awal pertemuan Dara dengan Axel, setelah itu hubungan mereka sangat dekat.
Dara bekerja paruh waktu di cafe milik Axel. Pemuda tampan ini lah awal baru bagi Dara.
Dara kembali memulai kehidupannya, jauh dari kehidupan malam yang kelam, Axel bagi Dara bagaikan malaikat penolongnya.
Kini Dara tinggal di rumah susun sederhana, namun Dara sangat bahagia.
Tak terasa setahun tlah berlalu , tragedi malam tahun baru itu mulai di lupakan Dara.
Setiap pagi dia hanya sibuk bekerja, jam 7 pagi bekerja paruh waktu menjadi OB di kantor online shop, dan di sore hari Dara bekerja di cafe nya Axel.
“Aaaaaaahh...pagi dunia" Dara menyambut pagi dengan ceria. “Waduh!!!....Aku terlambat lagi ...gawat!”...Dara bergegas ke kamar mandi.
Mandi express ala Dara yang penting bersih, begitu pikirnya. Dengan membuntal rambut asal...langsung memakai topi hitamnya sambil menuruni tangga.
Di usia 15 tahun dulu Dara nekad menikahi pacar nya Varel yang masih duduk dikelas 3 SMK tanpa persetujuan mamanya, kini usianya sudah 21 tahun tapi gayanya masih seperti anak ABG.
“ Haduuhh... Dara! Kenapa telat lagi sih..cepat masuk ditunggu bu Leni di belakang!” Pak Danil Security kantor menegur Dara yang tersenyum senyum dari kejauhan.
“Eh..iya pak...hehehe sorry"jawab Dara dengan santai
“Mana Dara?.. ini anak ...terlambat kok hobby” Bu Leni kepala OB online Shop ini sudah berusia 45 tahun dan belum menikah.
“Siap komandan...saya Siap bekerja !” Dara muncul di depan pintu pantry sambil hormat.
Jam sudah menunjukkan jam lima sore, Dara bersiap untuk meninggalkan kantor.
Tiba-tiba Bu leni menghentikan langkah kaki Dara.
“Eet..mau kemana Dar. . sini dulu..Aku minta tolong ya" Tolong antarkan ini ke alamat ini ya !” Pinta Bu Leni kepada Dara.
“ Tapi Bu...Aku masih harus kerja lagi di cafe...apa gak bisa orang lain aja yang Ibu suruh?” Dara mengambil bungkusan tas coklat itu dengan ragu.
“ emang apa isinya Bu?” Ungkap Dara
“ssssttt ..hey..jangan di intip isi nya! ..gini aja ..Kamu antarkan aja nanti setelah kamu pulang kerja di cafe, oke !” Pinta Bu Leni sedikit memaksa.
Dara sampai ke Cafe HOKI, dia langsung mengganti pakaian dengan celemek warna hitam dan topi merah seragam khas Cafe Hoki.
Tak lama seorang pria masuk ke Cafe, “ Double espressonya satu ya!” pinta tamu cafe
” Oke ...30 ribu kak" jawab Dara dengan senyum manis.
Wajah cantik Dara membuat Cafe Hoki jarang sepi pengunjung. Axel pun ikut membantu meracik Coffee di Cafe nya sendiri.
“Dara ..Aku lihat diatas loker mu ada tas coklat besar, punya siapa itu?” tanya Axel pada Dara.
“Oo...itu titipan Bos OB ku...minta tolong di antarkan ke apartemen apa ya tadi...Aku lupa..ah pokok nya ada tuh di kertas memo". Jawab Dara
Axel lalu mengambil memo yang menempel di tas coklat dan membacanya, “Daerah ini aku tahu tempatnya, nanti aku bisa antar kamu kesana”.
Cafe Hoki sangat ramai pengunjung, dan tidak semua yang datang ke cafe untuk minum Coffee, banyak juga yang datang gadis remaja yang Cuma ingin melihat wajah tampan sang pemilik Cafe.
“Dara ini helm nya” ucap Axel menyodorkan helm kepada Dara, hampir setiap malam Dara di antar pulang sama Axel karena arah jalan pulang mereka searah.
Namun kali ini mereka mau mengantarkan tas coklat itu dulu, “Sebentar Axel!” Dara meminta Axel menunggunya.
sepertinya Axel melihat Dara sedang kerepotan karena tas coklat yang besar itu.
“Sini biar aku pegang, kamu pakai helm nya dulu!” Axel yang sangat perhatian terkadang membuat Dara jadi salah tingkah.
“Udah ..jangan bengong ayo naik, ini tasnya pegang erat-erat ya” Axel pun mulai melajukan motornya menuju alamat yang tertera di memo.
Tingginya 25 lantai, apartemen yang sangat megah, “Kamu yakin ini tempat nya Xel?” tanya Dara keheranan.
maklum dara tidak pernah melihat tempat semewah dan setinggi itu.
“Iya..memang ini tempatnya sesuai dengan alamat di memo ini, tapi ...Bos kamu kok bisa kenal dengan orang yang tinggal di apartemen ini ya? Inikan apartemen Sultan “ Axel keheranan.
Dara tanpa pikir panjang langsung turun dari motor dan berjalan masuk menuju lobby.
“ Maaf kalau kamar 304 itu lantai berapa ya mas?” Tanya Dara pada security.
“Lantai 12 mba” jawab security apartemen .
Axel pun mengikuti dari belakang, mereka masuk ke dalam liff.
Jam sudah menunjukkan jam 12 malam, “Nomor 304 ...nah itu dia!" Ucap Axel.
Dara dan Axel menuju pintu di sebelah kiri, tiba-tiba Axel menahan langkah dengan memegang bahu Dara.
“Nanti dulu Dara,..!" Ucap Axel
“Ada apa?” tanya Dara heran.
“Biar aku saja yang menekan bell nya, kamu diam aja di belakang ku!” perintah Axel sambil mengambil tas coklat besar dari tangan Dara.
“Tett....Tett..Tett!” Sepinya lorong apartemen membuat suara bell terdengar menyeramkan.
Dara memegang kuat tangan Axel. “ Sepi banget iih...kok lama sih buka pintunya, ada orang nya gak ya?”
“Sssssstttt.... tenang” Axel memberi isyarat, “Ada suara dari dalam!” bisik Axel pada Dara.
Pintu pun terbuka, “ Ya ..Siapa?” seorang laki-laki gagah berada di balik pintu.
Dara yang tadi bersembunyi di belakang punggung Axel, mengintip penasaran suara siapa itu.
“Dia...!” Dara terkejut.
ternyata laki-laki yang tinggal di apartemen mewah itu adalah Ihsan, laki-laki baik yang rela hujan-hujanan demi memberikan payung pada Dara di malam tahun baru yang kelam setahun yang lalu.
Dara pun maju ke depan Axel dan menatap wajah Ihsan.
Apakah Ihsan mengenali Dara?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ida Kitty
seru KK ceritanya, bisa jadi cinta segitiga nih 🤔🤔
2023-04-10
2