Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa

Devan melanjutkan ceritanya, Rain mendengarkan dengan seksama cerita suaminya. Sementara bunda dan Dania akan menambahkan jika cerita Devan ada yang dikurangi.

...****************...

Menjelang maghrib, bunda dan Dania baru sampai di rumah, motor Devan terlihat sudah terparkir rapi di garasi. Bunda rasanya tidak sabar untuk menceritakan apa yang di lihatnya hari ini ke anaknya, akan tetapi Dania menghalangi keinginan bundanya. Dania tau betapa bucinnya adiknya ke Alyssa, dunianya seolah olah hanya berisi Alyssa. Bukti yang mereka punya hanya berupa rekaman suara, Dania yakin kalau Devan tidak akan percaya. Dania berencana mengajak Davia kakaknya untuk menyelidik Alyssa dan mencari bukti bukti yang lebih banyak lagi.

Keesokan harinya, Dania mengajak Davia untuk memantau rumah Alyssa. Rumah alyssa terlihat begitu sepi. Mereka menunggu hingga dua jam lamanya, akan tetapi, rumah Alyssa tetap terlihat sepi. Akhirnya Dania dan Davia memutuskan meninggalkan rumah Alyssa, mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.

Kakak beradik tersebut memasuki sebuah restoran yang terlihat cukup cozzy, mereka memilih duduk di pojokan dekat dengan jendela, sehingga bisa melihat suasana di luar. Saat menunggu makanan, tidak sengaja Davia melihat Alyssa dan seorang laki laki masuk ke dalam restoran. Davia segera memberi kode kepada Dania, mereka menutup wajah mereka dengan daftar menu. Alyssa memilih duduk di posisi tidak jauh dari tempat duduk Dania dan Davia.

Dania sigap mengeluarkan Handphone dan mulai merekam video, sayangnya suara Alyssa dan laki laki tersebut tidak terdengar. Tapi kemesraan yang mereka tunjukkan sudah bisa menjelaskan kalau hubungan mereka lebih dari sekedar teman. Dania dan Davia sengaja menunggu Alyssa keluar terlebih dahulu dari restoran. Dania dan Davia mengikuti kemana perginya kekasih adiknya tersebut.

Ternyata Alyssa kembali menuju ke hotel yang kemarin. Dania kembali merekam video, ketika kekasih sang Adik turun dari mobil dan dirangkul dengan mesra oleh Vano. Alyssa bergelayut mesra, dan mereka segera masuk ke dalam hotel. Setelah mendapatkan beberapa video yang menunjukkan kemesraan antara Alyssa dan laki laki yang bernama Vano tersebut, Dania dan Davia segera kembali ke rumahnya. Malam itu, Dania, Davia dan Bunda mengajak Devan berbicara.

"Dev, gimana kabarnya Alyssa, sepertinya sudah satu tahun ya kalian LDR an?" tanya Davia

"Iya mbak, tapi tadi sore kita baru Video Call kok"

"Oh gitu, Alyssa lagi ada dimana katanya Dev?"

"Tadi sih katanya dia lagi nginep di apartemen temannya. btw any way busway, ada apa sih mbak, lo nanya-nanya Alyssa, tumben banget, kangen lo sama si Al?"

"Ngapain gue kangen sama pacar lo? Nggak banget deh. Ada sesuatu yang mau kita kasih liat ke elo. Ini lo liat dulu! baru abis itu kita ceritain kronologisnya"

Devan kemudian mengambil Handphone milik Dania, dan melihat sebuah video di mana kekasihnya sedang duduk mesra di sebuah restoran dengan seorang laki laki, sesekali si laki laki mencium Alyssa tanpa malu. Kemudian Devan juga melihat video Alyssa turun dari mobil di sebuah parkiran hotel, dan sang lelaki segera merangkul Alyssa, kemudian mereka masuk ke dalam hotel dengan posisi Alyssa bergelayut mesra.

Devan benar benar shock melihat video tersebut. Selanjutnya, Dania memperdengarkan rekaman pembicaraan Alyssa di restoran dalam pusat perbelanjaan kemarin. Devan benar benar shock, ternyata kekasihnya saat ini ada di Indonesia, padahal tadi sore kekasihnya mengatakan kalau dia masih belum bisa pulang ke Indonesia, karena masih disibukkan dengan kuliahnya. Devan diam terpaku, amarah merajai hatinya, selama ini dia di bohongi oleh sang kekasih.

"Kamu jangan terbawa emosi, Dev. Bunda nggak mau emosi kamu malah menjerumuskan kamu. Lebih baik kamu putuskan hubungan kamu dengan Alyssa secara baik baik, agar tidak ada masalah ke depannya"

"Tapi bun, Devan harus pergokin langsung Alyssa dengan laki laki ini. Devan benar benar tidak habis fikir, di balik sikap Alyssa yang selama ini terlihat lugu di depan Devan, ternyata aslinya Liar begini"

"Besok, gue anter lo ke hotel tempat si Al nginep. Gue rasa si Al masih di sana, dan feeling gue, keluarganya juga nggak tau kalau si Al ada di Indonesia" Ujar Dania

"Gue sendiri aja, mbak. lo kasih alamatnya aja"

"Kita anter aja, gue nggak mau adek gue sampe khilaf. Jangan sampai keluarga kita kena rugi, gara gara perbuatan perempuan gatel kayak si Al itu" Ujar Davia.

"Bener tuh, Bunda juga ikut yaa. Rasanya bunda kok juga pingin maki maki si Alyssa deh. Tega teganya ngebohongin anak bunda yang ganteng, pinter dan baik ini"

"Bunda di rumah aja, nanti Dania ceritain deh. Kalau perlu Dania live deh besok"

"Apaan sih lo, nggak ada live live an segala. Udah kayak istri sah lagi grebek pelakor aja"

"Kan memang kita mau ngelabrak peghianat"

"Au ah, pokoknya nggak ada live live. Besok gue kebetulan nggak ada mata kuliah, jadi kita langsung ke hotel aja pagi pagi"

"Gue udah serahin urusan kantor gw ke sekretaris gue kok untuk satu minggu ini, jadi aman lah" Ujar Davia.

"Oke, besok pagi pagi kita langsung eksekusi"

...****************...

Pagi itu Devan mendatangi hotel di mana kekasihnya berada, di antar oleh Dania dan Davia. Mereka sengaja tidak bertanya kepada resepsionis hotel, karena Davia tahu bagaimana hotel yang mereka datangi saat ini menjaga privasi tamunya. Mereka sengaja menuju ke restoran di dalam hotel tersebut. Dugaan mereka tepat, Terlihat Alyssa berjalan dengan seorang laki laki menuju ke arah restoran. Pakaian yang di kenakan Alyssa sangat terbuka, berbeda sekali ketika Alyssa sedang bersama Devan.

Alyssa bergelayut mesra ke tangan si lelaki. Devan yang sudah mulai terbakar emosi segera berdiri hendak menghampiri sang kekasih. Akan tetapi Davia menahannya. Davia meminta Devan bersabar sebentar. Mereka menunggu Alyssa menyelesaikan makannya, baru mereka akan mengikuti Alyssa sampai di kamarnya.

Alyssa dan lelaki bernama Vano itu terlihat keluar dari restoran, segera 3D berdiri dan mengikuti Alyssa. Alyssa memasuki lift, dan 3D segera ikut menyusul masuk dalam lift. Alyssa yang fokus terhadap kekasih gelapnya sama sekali tidak menyadari siapa yang baru saja masuk ke dalam lift. 3D kemudian langsung mengambil posisi di belakang Alyssa.

Lift berhenti di lantai 6, Alyssa dan kekasih gelapnya keluar dari lift, di ikuti oleh 3D. Dua orang yang sedang di mabuk nafsu itu sama sekali tidak menyadari kalau mereka di ikuti. Keduanya masuk ke dalam kamar hotel, sebelum pintu di tutup, Devan segera menahan pintu tersebut. Dania dan Davia kemudian mendorong pintu, dan masuk ke dalam kamar sambil menarik Alyssa.

Alyssa kaget bukan main, tidak menyangka kalau Devan dan dua kakaknya memergoki dirinya bersama Vano. Alyssa berusaha berkelit, kalau antara dirinya dan Vano tidak ada apa apa. Alyssa bahkan berusaha memeluk Devan, agar Devan mau percaya dengannya. Devan yang merasa jijik, tentu saja terus menghindar. Saat itu juga Devan memutuskan hubungannya dengan Alyssa.

...****************...

Semenjak hubungannya dengan sang kekasih berakhir, Devan tidak pernah lagi bertemu dengan sang kekasih. Dan sejak saat itu juga Devan tidak pernah berhubungan dengan wanita. Hingga dirinya sukses menjadi seorang pengusaha yang cukup dikenal. Suatu hari Devan kembali bertemu dengan Alyssa, Devan yang sudah melupakan semua yang terjadi, menganggap Alyssa hanyalah masalalu, sementara Alyssa masih terus berharap bisa kembali dengan Devan. Alyssa meminta bantuan Ashley sepupu Devan, untuk mendekatkan kembali hubungan dirinya dengan Devan. Berbagai cara dia lakukan untuk dapat kembali bersama Devan, dia yakin kalau Devan masih mencintai dia, karena menurut Ashley, Devan tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

Alyssa bahkan menggunakan cara kotor, beberapa kali Alyssa mencoba menjebak Devan. Alyssa juga mendekati keluarga bude Sulis, dan memutarbalikkan fakta, seolah putusnya hubungan dirinya dengan Devan adalah kesalahan Devan dan juga atas campur tangan Dania dan Davia. Bude Sulis percaya dengan apa yang di sampaikan oleh Alyssa dan mendukung Alyssa untuk kembali menjalin hubungan dengan Devan.

Sampai kemudian Devan bertemu dengan Rain dan merasa jatuh cinta di pandangan pertama, dan akhirnya menikah. Alyssa tiba tiba menghilang dan tidak pernah lagi menghubungi Devan.

Episodes
1 Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan
2 Chapter 2 Wanita bernama Alyssa
3 Chapter 3 Cerita tentang Alyssa
4 Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa
5 Chapter 5 Devan dan Rain
6 Chapter 6 Gagal Unboxing
7 Chapter 7 Pulang Honeymoon
8 Chapter 8 Kedatangan Bude Sulis
9 Chapter 9 Rumah baru Devan dan Rain
10 Chapter 10 Bertemu Teman Lama
11 Chapter 11 Pembicaraan Antara Suami Istri
12 Chapter 12 Restoran Rumah Desa
13 Chapter 13 Konsul ke Dokter Kandungan
14 Chapter 14 Undangan Pertunangan Abel
15 Chapter 15 Calon Abel tidak Datang
16 Chapter 16 Mendatangi Rumah Rio
17 Chapter 17 Permintaan Maaf Rio dan Keluarganya
18 Chapter 18 Pembicaraan keluarga
19 Chapter 19 Ikhtiar Rain dan Devan
20 Chapter 20 Bayi bernama Zahra
21 Chapter 21 Wanita muda bernama Inneke
22 Chapter 22 Inneke bertemu Zahra
23 Chapter 23 Siapa sebenarnya Inneke?
24 Chapter 24 Davia bertemu Akira
25 Chapter 25 Cerita Akira
26 Chapter 26 Cerita Akira 2
27 Chapter 27 Bersatunya kembali sebuah keluarga
28 Chapter 28 Kedatangan Anang
29 Chapter 29 Rencana Membawa Baby Zahra
30 Chapter 30 Pertemuan Sahabat Lama
31 Chapter 31 Belum Ada Jalan Keluar
32 Chapter 32 Calon Mantu
33 Chapter 33 Mengecoh orang-orang Yang Mengawasi Rumah Devan
34 Chapter 34 Pernikahan Abel
35 Chapter 35 Bude Sulis dan Erika
36 Chapter 36 Memulai Penyelidikan
37 Chapter 37 Bramantyo masih hidup
38 Chapter 38 Kecurigaan Juragan Syam
39 Chapter 39 Andika tidak Merespon Panggilan Telepon
40 Chapter 40 Bertemu Ibu Cantika
41 Chapter 41 Menuju Hutan
42 Chapter 42 Menemukan Pak Bramantyo
43 Chapter 43 Pak Bramantyo Memutuskan Kembali ke Kota
44 Chapter 44 Operasi Berjalan Lancar
45 Chapter 45 Alice Menginap di kamar Davia
46 Chapter 46 Ayah Evan Mulai ikut Bertindak
47 Chapter 47 Meminta Bantuan Inneke
48 Chapter 48 Andika Siuman
49 Chapter 49 Tempat Rahasia
50 Chapter 50 Inneke Kembali ke Rumahnya
51 Chapter 51 Kemampuan Mami Inneke
52 Chapter 52 Menjemput Bola
53 Chapter 53 Menemukan Beberapa Puzzle
54 Chapter 54 Tinggal beberapa kepingan Puzzle lagi
55 Chapter 55 Melapor ke Kantor Polisi
56 Chapter 56 Perundingan
57 Chapter 57 Pengiriman Misterius
58 Chapter 58 Keputusan Inneke bercerita
59 Chapter 59 Bertemu dengan Bocah Laki-laki
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan
2
Chapter 2 Wanita bernama Alyssa
3
Chapter 3 Cerita tentang Alyssa
4
Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa
5
Chapter 5 Devan dan Rain
6
Chapter 6 Gagal Unboxing
7
Chapter 7 Pulang Honeymoon
8
Chapter 8 Kedatangan Bude Sulis
9
Chapter 9 Rumah baru Devan dan Rain
10
Chapter 10 Bertemu Teman Lama
11
Chapter 11 Pembicaraan Antara Suami Istri
12
Chapter 12 Restoran Rumah Desa
13
Chapter 13 Konsul ke Dokter Kandungan
14
Chapter 14 Undangan Pertunangan Abel
15
Chapter 15 Calon Abel tidak Datang
16
Chapter 16 Mendatangi Rumah Rio
17
Chapter 17 Permintaan Maaf Rio dan Keluarganya
18
Chapter 18 Pembicaraan keluarga
19
Chapter 19 Ikhtiar Rain dan Devan
20
Chapter 20 Bayi bernama Zahra
21
Chapter 21 Wanita muda bernama Inneke
22
Chapter 22 Inneke bertemu Zahra
23
Chapter 23 Siapa sebenarnya Inneke?
24
Chapter 24 Davia bertemu Akira
25
Chapter 25 Cerita Akira
26
Chapter 26 Cerita Akira 2
27
Chapter 27 Bersatunya kembali sebuah keluarga
28
Chapter 28 Kedatangan Anang
29
Chapter 29 Rencana Membawa Baby Zahra
30
Chapter 30 Pertemuan Sahabat Lama
31
Chapter 31 Belum Ada Jalan Keluar
32
Chapter 32 Calon Mantu
33
Chapter 33 Mengecoh orang-orang Yang Mengawasi Rumah Devan
34
Chapter 34 Pernikahan Abel
35
Chapter 35 Bude Sulis dan Erika
36
Chapter 36 Memulai Penyelidikan
37
Chapter 37 Bramantyo masih hidup
38
Chapter 38 Kecurigaan Juragan Syam
39
Chapter 39 Andika tidak Merespon Panggilan Telepon
40
Chapter 40 Bertemu Ibu Cantika
41
Chapter 41 Menuju Hutan
42
Chapter 42 Menemukan Pak Bramantyo
43
Chapter 43 Pak Bramantyo Memutuskan Kembali ke Kota
44
Chapter 44 Operasi Berjalan Lancar
45
Chapter 45 Alice Menginap di kamar Davia
46
Chapter 46 Ayah Evan Mulai ikut Bertindak
47
Chapter 47 Meminta Bantuan Inneke
48
Chapter 48 Andika Siuman
49
Chapter 49 Tempat Rahasia
50
Chapter 50 Inneke Kembali ke Rumahnya
51
Chapter 51 Kemampuan Mami Inneke
52
Chapter 52 Menjemput Bola
53
Chapter 53 Menemukan Beberapa Puzzle
54
Chapter 54 Tinggal beberapa kepingan Puzzle lagi
55
Chapter 55 Melapor ke Kantor Polisi
56
Chapter 56 Perundingan
57
Chapter 57 Pengiriman Misterius
58
Chapter 58 Keputusan Inneke bercerita
59
Chapter 59 Bertemu dengan Bocah Laki-laki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!