Acara resepsi tetap berlangsung, Azlan berdiri di Pelaminan tanpa mempelai wanita, sampai saat ini Julaika masih syok. Dan tidak percaya kalau pria yang baru saja mendandani nya kini telah berstatus menjadi suaminya.
Benarkah pernikahan Tersebut hanya sampai acara selesai dan Ia akan langsung berstatus janda di malam yang seharusnya menjadi malam terindah seorang pengantin.
Air mata terus mengucur namun tak membuat sedikit pun make up nya luntur, Ia bahkan tak terlihat sehabis menangis.
"Julaika, Tamu undangan sudah mulai berdatangan. sebaiknya kamu pergi ke luar temani suami mu di pelaminan..!"
Ujar Rian sang kakak, Ia lah yang memiliki ide gila tersebut.
"Ini semua karena kak Rian, kenapa pernikahan ini tidak di batalkan saja ! dari pada Julaika menikah dengan seseorang yang tidak julaika kenal !"
"oh, kamu ingin membuat keluarga malu ?"
sergah Rian, saat ini kondisi kesehatan sang bunda juga menurun akibat insiden pembatal sepihak oleh keluarga Rasyid.
Rida juga tidak menyangka jika keadaan nya akan seperti itu, Tentu Rida iba dengan nasib putri bungsunya.
Azlan masuk ke dalam ruangan tersebut bersama Rara yang tidak berkomentar, ia sendiri masih syok dan tidak percaya sang kakak menikahi perempuan yang baru saja selesai ia dandani.
"Kak Julaika, HM kita ganti pakaian dulu sebelum keluar...!"
Ujar Rara, Azlan tertegun melihat Julaika tengah menitikkan air matanya.
Sungguh Ironis, apa yang terjadi Tak sesuai dengan perencanaan.
"Ayo Jul, jalani sajalah dulu. kita akan atur setelah acara ini selesai...!"
Seru Rian menganggap enteng permasalahan, Julaika hanya diam tak bersuara. Hanya air mata yang mewakili betapa pilu dan Sedih nya Ia saat itu.
Julaika membiarkan Rara mengganti kebaya pengantin nya, Azlan keluar untuk mencari seseorang yang bisa menggantikan nya merias wajah Julaika.
Seseorang masuk ke dalam ruangan tersebut, Viona yang merupakan assist Azlan juga mengganti peran nya.
Azlan kembali ke pelaminan sesuai permintaan dari fardan, sang mertua.
Julaika Tampil memukau dengan Gaun pengantin berwarna Ungu bercorak bunga bunga, Ia tersenyum getir menatap dirinya di cermin, mengapa harus seperti ini ?
Dengan Langkah Gontai, Julaika melangkah ke arah pelaminan di mana Azlan tengah duduk sendiri sembari memainkan ponselnya, kerabat yang mengetahui permasalahan tersebut merasa iba karena Julaika berdiri bersama seseorang yang bukan menjadi calon suaminya.
Julaika memilih untuk diam di samping Azlan,
Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi selain Pasrah dengan keadaan.
Julaika memalingkan wajahnya saat Azlan menoleh ke arah nya sekilas, entah mimpi apa Ia bisa bersanding dengan seorang pria perias pengantin, bukan nya kebanyakan dari mereka banci.
Astaga kenapa hidup nya begitu ironis, calon suami nya tiba tiba saja menjadi tahanan, sedangkan selama ini Julaika merasa tidak yang aneh dengan Rasyid.
Beberapa kru WO yang baru datang juga tercengang melihat bos nya tiba-tiba bersanding dengan pengantin di pelaminan, kejadian aneh yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
Entah beruntung atau justru naas bagi bos nya itu, Namun menilik pengantin wanita yang begitu cantik. Mereka rasa bos nya itu beruntung selama ini dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun, wajar lah jika kebanyakan menganggap Kalau Azlan bukan pria normal, Apalagi dengan profesi nya itu.
Bagaimana dengan tanggapan teman teman nya jika mengetahui bahwa Ia menikah bukan dengan Rasyid.
Julaika sibuk dengan pemikiran nya sendiri hingga terasa pening dan ingin sekali rasanya tak sadarkan diri seperti tadi agar ia tidak berdiri di pelaminan tersebut.
"Julaika....!"
Sapa Azlan membuat jantung Julaika berdegup kencang, Ia tidak berani menoleh ke arah pria itu, dia tampan dan terlihat gagah dengan toxedo berwarna putih nya, tapi tetap saja Julaika tidak tahu bagaimana kepribadian nya.
"Apa yang ada dalam pikiran mu?"
"Aku syok dan berharap ini semua hanya mimpi buruk!"
Azlan mengulas senyum lalu mendekati Julaika, Ia justru menjauh.
Julaika termangu melihat Azlan terkekeh kecil, entah apa yang lucu.
"Kita tidak pernah tahu rencana tuhan, jalani saja apa yang ada di depan mata! menghindar jika kau kuasa, tapi jika kau tidak berdaya maka berpasrah lah menerima kenyataan..!"
Julaika tertegun saat teman teman kantor nya datang dan memindai Seseorang yang tidak asing bagi mereka.
"loh, Jul..ini suami kamu?"
ucap Rosa melambaikan tangan nya pada Azlan yang langsung mengulas senyum, Beberapa orang mengetahui tentang Berita penangkapan Rasyid.
Julaika bungkam dan tidak menanggapi pertanyaan teman teman nya, entah lah setelah ini apakah ia akan lanjut bekerja di perusahaan tersebut atau tidak, Jul yakin ia akan jadi buah bibir.
"ya Tuhan aku tidak tahu apa rencana MU ? aku hanya meminta kuatkan aku dalam menjalani kehidupan ini !"
gumam Julaika dalam hati.
***
Waktu terus berjalan hingga malam, Fardan cukup tenang karena Azlan mau bekerja sama dengan mereka. entah lah harus bagaimana jika tidak ada Azlan, fardan yakin ia akan menanggung malu.
Julaika meminta untuk masuk lebih dulu saat Tamu sudah berkurang, ia juga merasa begitu lelah. Rasanya ingin sekali mengurung diri sendiri dan menangis sepuasnya, sebentar lagi acara akan segera berakhir, Julaika yakin kalau sebentar lagi ia akan menjadi seorang janda.
"Jul, kamu makan dulu, sejak tadi pagi kamu tidak makan !"
Ujar Rena melangkah bersama Julaika keluar dari Tenda megah tersebut.
"Aku tidak lapar kak, rasa nya ingin tidur saja !"
Rena termangu lalu mengajak Julaika untuk duduk, lagi lagi air mata mengalir ke pipi nya.
"Julaika, Kakak tahu ini tidak mudah untuk mu, kita juga tidak menyangka akan hal ini tapi Kita terpaksa melakukan hal ini Jul !"
Tangis nya malah pecah memeluk Rena.
"ya, kakak tuh enggak ngerti gimana kamu menilai Rasyid, kamu tahu enggak sih kelakuan buruk nya, ia bukan hanya pemakai narkoba tapi juga pengedar, kakak justru bersyukur kamu tidak menikah dengan nya, kita tidak ada keterkaitan sebelum masalah ini merebak.!"
Rian menimpali dan membuat Julaika membeku, selama mengenal Rasyid, ia tidak melihat hal janggal atau mencurigakan, Julaika menerima Rasyid menjadi calon suami nya karena memang ia baik dan juga benar benar menyayangi nya.
Rasyid juga rajin beribadah dan tidak sedikit pun Julaika melihat tanda tanda akan hal itu.
"kasihan kak Julaika, dia tersudutkan kak?"
ujar Rara pada Azlan, kedua nya di luar mendengar percakapan mereka di dalam.
"Apa kakak akan menceraikan nya sekarang juga ?"
Sambung Rara yang mengetahui kesepakatan sebelum akad mendadak itu.
Azlan tak menjawab, ia melangkah masuk menghampiri mereka yang tengah membicarakan hal itu.
bersambung..
terima kasih para reader yang sudi mampir 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Wina Yuliani
takdir allah itu pasti akan selalu indah pada akhirnya walau pun hrs d jemput dgn penih airmata & kesedihan, tp yakinlah allah tau yg terbaik... 😄
2023-04-06
1