Sepulang sekolah seperti biasa, Riska pulang bareng teman-temanya naik sepeda dan akan berpisah di persimpangan jalan.
Baru saja keluar gerbang sudah ada Reno dan teman-temannya, Riska menatapnya dengan penuh permusuhan.
"Bilang pacarmu jangan pernah ganggu aku!" teriak Riska.
"Maaf manis, aku tidak ada hubungan dengannya, percayalah, sungguh" ucap Reno sambil mengangkat dua jarinya.
"Terserah aku tidak perduli, ingat itu, katakan pada pacarmu,Jagan pernah ganggu aku lagi, atau aku akan buat perhitungan denganmu!" ya benar itu ucap kedua sahabatnya, membela Riska.
"Ya akan aku pastikan dia tidak mengganggumu lagi manis, cepatlah pulang nanti calon mertuaku mencari mu, hati-hati di jalan" ujar Reno sambil tersenyum.
"Huh, dasar playboy, aku geli mendengar ucapanmu itu"
sedangkan Reno hanya tersenyum, mendengar gerutuan Riska.
"Ingat Jagan pernah dekat dengan laki-laki mana pun" Riska hanya menatapnya makin garang.
"Terserah! gila! ayo kita pulang" ajaknya pada ke dua sahabatnya.
Reno hanya memandang kepergian Riska dengan senyuman.
"Ben, memangnya beneran jessica menemui Riska?" tanya Reno.
"Ya bro, aku juga lihat tadi siang di kantin bersama Riko, sedangkan kamu masih di kelas" Reno hanya manggut-manggut mendengar penjelasan sahabatnya.
Aku harus kasih pelajaran sama tuh cewek, berani-beraninya dia ngaku pacarku, di depan cewek yang aku suka! batin Reno sambil mengepalkan tangannya geram.
Baru saja di omongin jessica datang bersama teman-temannya, dengan senyuman manis menuju Reno.
"Hay Reno, bolehlah aku nebeng? kebetulan sopir ku lagi pulang kampung" adunya manja.
"Maaf tidak bisa, kita tidak searah, oh, kenapa kamu ngaku sebagai pacarku di depan Riska? jangan sekali-kali kamu ucapkan itu!" tekannya geram.
"Aku sayang kamu Ren, kenapa kamu tidak lihat tulusnya aku, kita akan di jodohkan setelah lulus sekolah kan?" baru saja Reno mau pergi, langsung berbalik mendengar ucapan jessica.
Reno menghampiri jessica dan berbisik "Aku tidak sudi di jodoh kan denganmu, jangan pernah bermimpi, aku tahu akalmu dan keluarga mu!"
cibirnya langsung meninggal kan jessica, perasaan jessica begitu sakit mendengar ucapan Reno.
"Ris, kamu beneran tak ada rasa suka ya? padahal Reno itu cakep loh" ucap Mia.
"Umm angguk Rini".
Riska hanya menaikan alisnya, menanggapi ucapan sahabatnya.
"Kalian saja sana kalo mau, apa kalian bosen lihat aku sekolah? ujarnya sambil mengayuh sepedanya.
"Tidak begitu kok, tapi kenapa kamu begitu memusuhinya? "ujar Mia.
"Ayah sama bunda sudah melarang keras aku dekat dengan cowok, jika aku melanggar aku akan di masukkan ke pesantren atau putus sekolah" terang Riska, teman-teman nya hanya diam. akhirnya
di simpang jalan mereka berpisah, menuju rumah masing-masing.
"Assalamu'alaikum, bunda" sambil mencium tangan bundanya, yang lagi duduk di teras sambil menemani adiknya bermain.
"Waalaikumsalam, bagaimana sekolah mu har ini sayang" ucap sang bunda perhatian.
Riska hanya menoleh sambil membuka tali sepatunya" baik bunda, minggu depan aku semester
"Iya,belajar yang rajin ya, ucap bundanya sambil membelai kepala putrinya.
"Kak, di sekolah mu banyak cewek cantik nggak? kenapa kak Rani dan kak Mia jarang main kesini lagi? " tanya Bimo, Riska menatap adiknya sambil mendelik.
sedangkan bundanya hanya tersenyum heran, mendengar pertanyaan putranya.
"Bun, apa ayah tau kelakuan putranya?" bundanya hanya tersenyum, dia paham akan mulai ada keributan kecil, begitu lah mereka tak pernah akur.
"kak Mia itu cantik, Bimo suka sama dia" ucapnya tersenyum
Riska hanya memutar bola matanya dengan sebal.
"Di otakmu itu hanya ada cewek cantik, dasar ompong! bunda besok hari minggu kita sepedaan bareng yuk ke taman" ajak Riska.
"Ok, nanti kakak bilang ayah ya, sana ganti baju dan solat dulu"
ucap bundanya.
"Ya bunda" ujarnya,lalu masuk ke kamarnya.
Keluarga yang sangat bahagia, sederhana tapi penuh cinta, habis makan siang bersama setelah ayah pulang kerja, aku pun masuk istirahat, sorenya belajar sebentar dan menyiram bunga-bunga kesayangan ku.
"Bunda bunga mawar putih ku kenapa kayu? sepertinya mau mati! ucapku sedih.
"Coba periksa batangnya sayang, bagus apa tidak? sahut bundanya.
"Batangnya bagus, tapi kenapa daunnya mau gugur, padahal ini bunga kesayangan ku" lirihnya.
Akhirnya bunda menghampiri ku, ikut periksa bunga ku dan melepas kesibukannya. " sepertinya mau di ganti sayang, besok bunda cariin bibit yang sehat ya?" kata bunda sambil mengelus punggung ku.
"Kenapa bun? apa bunganya rusak?"
"Ya ayah, sepertinya, kena hama deh" ujar bundanya.
"kakak Jagan sedih, besok sambil sepedaan kita mampir ke kebun bunga cari bibit baru, itu di cabut saja"
"Ya ayah" ujarnya sedih.
Padahal sudah berbunga banyak, nan indah, tapi sayang harus mati, batinnya.
***
Pagi-pagi kami sekeluarga bersepeda ke taman kota, karena ini hari minggu, begitu rame, bunda membawakan bekal dari rumah, karena pagi-pagi kita tak sempat sarapan, sampai taman berkeliling beberapa kali, ayah mengajak istirahat dan sarapan.
"Ayah, tiap minggu kita sepedaan ya" ucapku semangat dan penuh keringat.
"Iya, kalo kita sempat, tak masalah, biar kita semua sehat"
"Bener banget yah" kata bunda.
"Capek banget bunda, tapi setelah lihat di sini banyak cewek cantik, tidak apa, adek ikut sepedaan tiap minggu" Bimo spontan menengok ayahnya, dan di balas dengan tatapan ngeri.
"Bercanda ayah" katanya sambil nyengir.
"Rasain ucap kakaknya.
"Masih kecil, jangan ada yang cinta-cintaan, lebih baik tidak usah sekolah, apalagi kakak, lulus sekolah baru boleh pacaran"
"Iya ayah" ucap Riska.
Riska mendelik ke arah adiknya, pembuat onar itu.
Tanpa di sadari ada yang memperhatikannya dari jauh, dengan rasa iri melihat keluarga yang begitu bahagia, akhirnya dia memberanikan diri mendekat, dia ingin mengenal keluarga yang di taksir, lebih dekat.
"Permisi om, tante, hay Riska, hay adik ganteng" sapanya.
Riska terkejut dengan kedatangan Reno.
"Kamu siapa? apa kamu mengenal putriku?" tanya pak Arif penuh selidiki.
"Ya om, tante, perkenalkan nama saya Reno, teman sekolahnya Riska" sambil tersenyum melirik Riska, dan yang di lirik begitu gugup, takut ayahnya tambah marah.
"Bener Riska? dia teman sekolah mu?"
"Iya ayah" sahutnya gugup.
"Baiklah, tak masalah, asal Jagan lebih dari teman, ayah mau kamu fokus belajar, ayah tidak larang kakak pacaran, tapi tunggu setelah lulus sekolah!" ucap ayahnya tegas.
"Saya janji om, tidak lebih, saya akan menjaga Riska, saya akan tunggu dia sampai selesai sekolah!" Riska dan ayahnya saling tatap heran.
"Wah berani sekali kamu ya? begitu terus terang, awas kamu langgar ucapanmu, kata-kata mu om pegang"
"Baik om, saya janji, ucap Reno tegas.
"Kamu orang mana? tanya ayah Riska.
" Saya orang surabaya om, mama dan papa saya dapat kerja di sini, jadi kami pindah"
Ayah Riska hanya manggut-manggut, sambil menatap Reno.
"Ayo silahkan nak Reno, sarapan bareng" tawar buk Salmah.
"Bunda, ngapain ngajak dia gabung sih" protes Riska spontan.
"Ayo kak Reno ganteng, jangan dengerin, kakak ku memang cerewet"
"Bimo saputra!" teriak Riska marah.
"Maaf kak, sepertinya aku akan menggantikan mu dengan kak Reno" ucap Bimo nyengir,sambil memeluk legan Reno. sedangkan Reno begitu bahagia dengan suasana keluarga itu.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
☺🤣🥰😍
2023-10-18
0