BAB 4 Memalukan

[di ruang meeting]

Meeting pagi ini bersama dengan Diamond group, membahas sebuah proyek cukup besar tentunya untuk saat ini masih menjadi rahasia. Hanya mereka yang hadir di ruang meeting yang mengetahui rencana proyeknya.

"Pastikan semua tercatat dengan jelas dan lengkap ya Nay." Bisik Nathan di telinga Naya yang sontak membuat Naya sedikit merasa geli, Naya hanya mengangguk.

"Nay, jangan lupa pukul sepuluh nanti kamu ke ruangan mba Dena." Notifikasi pesan WhatsApp dari Laura

"Iya Ra, aku inget. Tapi aku lagi meeting nih, ada serigala di sampingku." Balas Naya di sertakan dengan emoticon nangis

"Syukurlah kalau inget." Balas Laura

"Iya kali, aku lupa yang ada nanti aku langsung di mutasi ke kutub utara, hihi."

" Eh, sepertinya kalau si nenek sihir dan serigala kita jodohkan cocok kayanya," ide konyol muncul dari Laura.

"Eh, ide yang bagus, nanti anaknya sebutannya apa ya?" Naya memikirkan sesuatu hingga ia tersenyum, tanpa ia sadari ada seseorang yang terus memperhatikan gerak - gerik Naya.

"Serigala berbulu domba 🐺🐑" Kata Laura dengan emoticon lucu, seakan hal itu menjadi perbincangan paling menarik.

"Haha.. asli si ngakak, emng cocok mereka berdua sama- sama kaku seperti kanebo kering. Sepertinya memang mereka haus akan perhatian dari lawan jenis." Balas Naya

"Ehm! Sudah selesai kah chating nya?" Nathan sengaja mencoba membuat Naya lebih fokus dengan meeting.

"Sudah pak!" Naya sedikit melirik ke Nathan.

"Nay, tolong saya untuk tampilkan materi dari perusahaan kita yang sudah di siapkan tadi." Pinta Nathan sembari mengambil handphone Naya tanpa sepengetahuannya.

"Baik pak." Naya pun langsung membuka beberapa materi namun tidak di sangka justru yang keluar di layar adalah chating antara Naya dan Laura. Entah kesialan apa lagi yang terjadi siang ini.

Nathan sebelumnya tidak melihat, karena ia fokus membaca proposal milik klien, sedangkan semua orang sudah terlanjur melihat dan membaca yang sudah pasti ikut tertawa. Kemudian Naya buru- buru mencoba untuk menutup kembali, namun telat Nathan yang sudah terlanjur ikut membaca. Tentu membuatnya geram ingin memaki Naya karena ceroboh. Tetapi ia harus menahan karena masih ada klien saat ini.

"Naya, awas saja kamu! Setelah ini lihat apa yang akan aku lakukan!" Gumam Nathan dalam hati kecilnya.

Meeting terus berlanjut, tak terasa waktu kini menunjukkan pukul dua belas siang. Naya yang sejak dari tadi tidak bisa berkutik karena Nathan dan ditambah dengan handphone Naya di sita Nathan.

Sehingga Laura yang sejak dari tadi mencoba menghubungi Naya tidak bisa tersambung karena handphone dalam posisi mati. Laura pun merasa takut karena selalu di teror oleh mba Dena (kepala departemen kesekretariatan).

Rata - rata sekretaris yang berada dalam pengawasan mba Dena bertekuk lutut, karena ia seorang wanita yang tegas, perfeksionis, jutek, dan sadis. Ya sebutan nenek sihir dan kanebo kering memang sepertinya layak untuknya.

Laura kehabisan cara, sampai pada akhirnya ia memilih untuk menemui Naya di ruang meeting. Namun sesampainya ia di ruang meeting ternyata ruangan kosong.

"Naya dimana sih kamu? Kamu tahu gak sih, aku lagi di teror terus ini sama mba Dena. Kalau sampai sepuluh menit lagi kamu tidak muncul, bisa- bisa kamu di nikahin sama pak Nathan!" Gumam Laura sembari berjalan menuju ruangan Nathan.

"Saya gak salah dengar?." Tiba- tiba ada suara dari arah belakang Laura

"Oh...o? tuh kan, Naya.. please buruan datang kesini. help me please!" Laura terkejut ternyata ada mba Dena yang mendengar gumaman Laura.

"Kamu bilang apa tadi?."

"Enggak mba, mungkin saya salah ngomong." Laura mencoba mengelak

"Laura, saya tadi dengar kamu. Apa iya telinga saya bermasalah?"

"Mana saya tahu mba." Laura mengangkat bahunya

"Tapi omongan mu tadi terdengar jelas, masa iya si saya salah." Mba Dena memastikan kembali.

"Maaf mba, bukan kurang ajar. Mba terakhir bersihin telinga kapan?." Dalam hati Laura pengen ketawa tetapi takut dosa.

"Kemarin.." jawabnya singkat

"Coba mba ke dokter THT deh, kali salah dengar. Mana ada saya ngomongin mba Dena yang paling HITS ! Sejagat Antero." Alih - alih sedikit mengulur waktu agar Naya segera muncul.

"Iya siapa tahu, selama ini kamu menyimpan dendam kepada saya."

"ih, mba Dena dosa tahu, berpikiran yang enggak - enggak. Entar gak dapat jodoh loh mba."

"Oh jadi kamu doain saya, pantas saya gak dapat jodoh sampai saat ini! Kurang ajar kamu ya!" Mba Dena marah besar dengan Laura.

"Bukan gitu mba, ah! Kabur..." Laura pun berlari beruntung hari ini ia hanya memakai sepatu highlish tiga centimeter, tetapi hampir sampai depan pintu ruangan CEO, mba Dena ternyata sudah menyusul Laura. Tanpa mereka melihat dari arah depan, ada Nathan dan Naya yang tidak sengaja terdorong hingga tersungkur, beruntunglah Naya ia tepat terjatuh dalam pelukan Natan.

Tentu hal ini sangat memalukan tidak hanya Naya namun juga Nathan di depan para klien.

"Hei ! Sejak kapan ini kantor berubah jadi taman bermain?." Bentak Nathan yang masih dalam kondisi memeluk Naya.

"Laura? Mba Dena?." Panggil Naya dengan netra yang memandang mereka secara bergantian.

"Maaf Nay, kamu sih gak datang ke ruangan nenek sihir. Malah sekarang kamu asyik pelukan dengan serigala ganteng." Laura berbisik pada Naya, alih- alih sembari membantu Naya berdiri.

Tanpa mereka sadari, Nathan masih dalam kondisi duduk di lantai. Sedangkan Laura merangkul Naya pergi meninggalkan mba Dena dan Nathan.

"Naya! Kamu sekretaris saya, seharusnya bantu saya berdiri. Gimana sih!" Kesal Nathan pada Naya.

"Permisi pak." Pamit mba Dena pada Nathan

"Kamu! Bukan kah kepala departemen kesekretariatan?"

"Iya pak, benar."

"Saya mau, kamu didik dan latih kembali semua sekretaris di masing- masing departemen. Saya gak perduli mau diapakan mereka. Susah benar diatur!" Nathan bergumam sembari meninggalkan Mba Dena.

***

Episodes
1 BAB 1 Ulang Tahun
2 BAB 2. Nomor Tidak di Kenal
3 BAB 3 Dalam Pengawasan
4 BAB 4 Memalukan
5 BAB 5 Panggilan Darurat
6 BAB 6 Rumput Tetangga Lebih Hijau
7 BAB 7 Terdiam
8 BAB 8 Balas Dendam
9 BAB 9 Sulit Bernapas
10 BAB 10 Jangan Memaksa
11 BAB 11 Sahabat Terbaik
12 BAB 12 Membuahkan Hasil
13 BAB 13 Flashback - 1
14 BAB 14 di Luar Dugaan
15 BAB 15 Flashback-2
16 BAb 16 Survey Lokasi Baksos
17 BAB 17 Hujan Pengukir Kenangan Terbaik
18 BAB 18 Genggam Erat Tanganku
19 BAB 19 Dilarang Ikut
20 BAB 20 Ramalan Oma
21 BAB 21 Hati - Hati dengan Bos Kepo
22 BAB 22 Siasat CEO
23 BAB 23 Mengembalikan Mood CEO
24 BAB 24 Hendak di Jodohkan ?
25 BAB 25 Tidak ada salahnya mencoba
26 BAB 26 Angin datang bawa kabar
27 BAB 27 Kapan Nikah?
28 BAB 28 Pria yang di jodohkan
29 BAB 29 Pelampiasan
30 BAB 30 Pertemuan
31 BAB 31 Pelan - Pelan Saja
32 BAB 32 Cemburu
33 BAB 33 Perdebatan
34 BAB 34 Jaga dia baik - baik
35 BAB 35 Harapan Samuel
36 BAB 36 Tawaran jadi menantu
37 BAB 37 Merasa tidak pantas
38 BAB 38 Rindu yang terobati
39 BAB 39 Terpatahkan !
40 Bab 40 Keinginan yang tersembunyi
41 BAB 41 Gara - gara Balon
42 BAB 42 Ayo Nikah
43 BAB 43 Rawat Inap
44 BAB 44 Pesaing Baru
45 BAB 45 Semakin Panas
46 BAB 46 Kembali ke Rumah Nathan
47 BAB 47 Haruskah melawan takdir
48 BAB 48 Nathan Gemas
49 BAB 49 Nonton di Bioskop
50 BAB 50 Suapin
51 BAB 51 Calon Istri
52 BAB 52 Siapa dia?
53 BAB 53 Apa Maksudnya
54 BAB 54 Berniat Menunda Pernikahan
55 BAB 55 Jangan Munafik
56 BAB 56 Karma
57 BAB 57 Ngajak Ribut
58 BAB 58 Datangnya orang dari masa lalu
59 BAB 59. Mie Rebus
60 BAB 60 Sehangat kopi
61 BAB 61 Selesaikan dahulu masa lalu
62 Bab 62 Pelukan seorang Ibu CEO
63 BAB 63 Pedih jika mengingat itu
64 BAB 64 Jengkol samping kantor
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1 Ulang Tahun
2
BAB 2. Nomor Tidak di Kenal
3
BAB 3 Dalam Pengawasan
4
BAB 4 Memalukan
5
BAB 5 Panggilan Darurat
6
BAB 6 Rumput Tetangga Lebih Hijau
7
BAB 7 Terdiam
8
BAB 8 Balas Dendam
9
BAB 9 Sulit Bernapas
10
BAB 10 Jangan Memaksa
11
BAB 11 Sahabat Terbaik
12
BAB 12 Membuahkan Hasil
13
BAB 13 Flashback - 1
14
BAB 14 di Luar Dugaan
15
BAB 15 Flashback-2
16
BAb 16 Survey Lokasi Baksos
17
BAB 17 Hujan Pengukir Kenangan Terbaik
18
BAB 18 Genggam Erat Tanganku
19
BAB 19 Dilarang Ikut
20
BAB 20 Ramalan Oma
21
BAB 21 Hati - Hati dengan Bos Kepo
22
BAB 22 Siasat CEO
23
BAB 23 Mengembalikan Mood CEO
24
BAB 24 Hendak di Jodohkan ?
25
BAB 25 Tidak ada salahnya mencoba
26
BAB 26 Angin datang bawa kabar
27
BAB 27 Kapan Nikah?
28
BAB 28 Pria yang di jodohkan
29
BAB 29 Pelampiasan
30
BAB 30 Pertemuan
31
BAB 31 Pelan - Pelan Saja
32
BAB 32 Cemburu
33
BAB 33 Perdebatan
34
BAB 34 Jaga dia baik - baik
35
BAB 35 Harapan Samuel
36
BAB 36 Tawaran jadi menantu
37
BAB 37 Merasa tidak pantas
38
BAB 38 Rindu yang terobati
39
BAB 39 Terpatahkan !
40
Bab 40 Keinginan yang tersembunyi
41
BAB 41 Gara - gara Balon
42
BAB 42 Ayo Nikah
43
BAB 43 Rawat Inap
44
BAB 44 Pesaing Baru
45
BAB 45 Semakin Panas
46
BAB 46 Kembali ke Rumah Nathan
47
BAB 47 Haruskah melawan takdir
48
BAB 48 Nathan Gemas
49
BAB 49 Nonton di Bioskop
50
BAB 50 Suapin
51
BAB 51 Calon Istri
52
BAB 52 Siapa dia?
53
BAB 53 Apa Maksudnya
54
BAB 54 Berniat Menunda Pernikahan
55
BAB 55 Jangan Munafik
56
BAB 56 Karma
57
BAB 57 Ngajak Ribut
58
BAB 58 Datangnya orang dari masa lalu
59
BAB 59. Mie Rebus
60
BAB 60 Sehangat kopi
61
BAB 61 Selesaikan dahulu masa lalu
62
Bab 62 Pelukan seorang Ibu CEO
63
BAB 63 Pedih jika mengingat itu
64
BAB 64 Jengkol samping kantor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!