Malam Inagurasi part 1

Sesampainya di rumah. Karin bergegas pergi ke kamarnya dan membuka sebuah kotak yang berada di dalam lemari. Rupanya kotak itu berisi gitar klasik yang berwarna coklat muda. Sambil duduk di atas ranjang, Karin sesekali memetik dan mengusap gitar itu.

Ada sedikit kesedihan pada raut wajahnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

Diam-diam Deny memperhatikan sang kakak yang sedari tadi memainkan gitarnya.

"Kakak lagi ngapain?" tanya Deny yang bersandar di depan pintu.

"Ehh, ng...nggak lagi apa-apa kok." jawab Karin gugup.

Raut wajah yang tadinya sedih, kini sedang berusaha untuk membuat senyum palsu. Tapi Deny paham betul apa yang di pikirkan kakaknya.

"Kakak masih mikirin dia?"

"Apaan sih Den? Kakak ini loh cuma mau nyiapin untuk malam inagurasi aja." senyum palsu Karin.

"Kak." Deny memandang serius sang kakak.

"Di depan Deny, kakak nggak usah pura-pura tersenyum. Aku tau perasaan kakak, aku tau kesedihan kakak. Jadi kalau kakak mau cerita, cerita aja biar hatinya kakak plong." jelas Deny dengan berhati-hati.

"Kakak nggak apa-apa kok Den. Kamu tenang aja." Karin berusaha menenangkan diri.

"Ya udah kalo gitu. Kakak lanjutin aja berlatihnya, yang semangat ya kak." senyum Deny. Karin pun ikut tersenyum.

"Nah gitu dong, kalo senyum kan kelihatan cantik." Deny berusaha mencairkan suasana.

"Baru sadar ya kalo aku ini cantik?"

"Hem, mulai deh ke PeDeannya muncul." ledek Deny.

"Hahahaha." tawa Karin.

.

.

.

Malamnya semua persiapan inagurasi sudah selesai. Panggung pun sudah dipersiapkan sedemikian rupa dengan tata letak lighting ala-ala panggung konser. Semua peserta yang akan tampil sudah berkumpul di belakang panggung, dan peserta MOS yang lainnya sudah berjajar rapi duduk di depan panggung. Bahkan ada banyak kakak kelas yang rela datang juga untuk melihat penampilan peserta murid baru.

Terlihat Karin sedang duduk di sebuah bangku di belakang panggung. Mengenakan setelan kaos putih polos yang dipadukan dengan blazer warna biru langit dan celana jeans sedang memainkan gitarnya.

"Gugup ya Rin?" tanya kak Alin.

"Eh, nggak kok kak."

"Nih minum dulu Rin, buat ngurangi demam panggung." kak Alin menyodorkan segelas air putih kemasan. "Kita dapat nomor urutan kelima, nggak apa-apa kan?"

"Nggak apa-apa kak, lebih cepat lebih bagus biar nggak makin grogi." senyum Karin. "Oh iya kak, toiletnya dimana ya kak? Lagi kebelet nih."

"Ohh toilet. Di samping ruang laboratorium, belok kiri. Nah disitu ada toilet cewek." kak Alin menunjukkan jalan.

"Ohh oke, terima kasih kak."

Karin bergegas pergi ke toilet. Tapi saat melewati ruang laboratorium ternyata pintunya sedikit terbuka dan terdengar suara orang yang sedang berbicara.

Siapa ya? Malam-malam begini masih ada orang ya di laboratorium? Ah bodo amat, mau ke toilet dulu deh.

Selesai dari toilet, ternyata suara di ruang laboratorium masih terdengar. Bahkan sekarang ada suara ******* seorang cewek.

Karin pun penasaran, dia berusaha mengendap-endap untuk melihat.

Dan alangkah terkejutnya Karin, di sebuah ruang laboratorium yang remang-remang itu ada sepasang kekasih sedang bercumbu. Bahkan baju si cewek sudah setengah terbuka. Karin pun salah tingkah.

Ihh bodo banget sih aku, ngapain juga ngintip orang yang lagi pacaran. Pikirnya.

Saat hendak pergi dari sana, ternyata si cowok tahu akan kehadiran Karin. Dia melirik Karin dengan tajam tapi masih sambil menciumi si cewek. Sejenak mereka berdua saling pandang dan akhirnya Karin langsung buru-buru pergi.

Aduh bodo banget sih aku? Tadi dia lihat aku nggak ya? Aduh malu banget tau, malah ngintipin orang pacaran lagi.' sesalnya. 'Tapi ngomong-ngomong siapa ya mereka? Apa mereka orang luar sekolah? Tapi nggak mungkin juga kan orang luar bisa masuk ke sekolah di jam-jam segini.' batin Karin.

"Kamu kenapa Rin?" tanya kak Doni.

"Eh, kak Doni. Nggak apa-apa kok kak."

"Kirain ada apa. Soalnya mukamu pucat gitu. Apa jangan-jangan kamu grogi dan mau mundur ya?" sindir kak Doni.

"Ya nggak lah, aku nggak mungkin grogi. Cuma agak dikit gugup aja." canda Karin.

"Hahahahaha. Semangat ya Rin, dua lagu loh." senyum kak Doni.

"Beresss." sambil mengacungkan jempolnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ku pikir Doni tuh yg bikin ulah, untung aja bukan..

2025-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Suasana Baru
2 Teman Baru
3 MOS
4 Malam Inagurasi part 1
5 Malam Inagurasi part 2
6 Mulai PeDeKaTe
7 Just Friend
8 Siapa Dia..???
9 Makan Malam
10 Masa Kecil
11 Keputusan part I
12 Keputusan part II
13 Hari H
14 Memulai Kehidupan Baru
15 Pengakuan
16 Kemarahannya
17 Tolong Hargai Aku
18 Menemani Part 1
19 Menemani Part 2
20 Kata Hati
21 Closer Part 1
22 Closer Part 2
23 Sayang Kamu
24 Sang Ketua Osis
25 Pertandingan
26 Masalah Baru
27 Menghindar
28 Penjelasan
29 Pensi
30 Liburan Part 1
31 Liburan Part 2
32 Last Holiday
33 Kebahagiaan Reza
34 Guru Baru
35 Aku, Kamu dan Dia
36 Kegilaan
37 You're only mine
38 Skandal
39 Akhir Skandal
40 Gejolak
41 Sakit
42 Sakit (2)
43 Sekilas Info...!!!
44 Keanehan (1)
45 Keanehan (2)
46 Bimbang
47 Hadiah Kejutan
48 Harapan Terakhir
49 Angel or Devil...??
50 Jalan Terbaik
51 Kejujuran 1
52 Kejujuran 2
53 Kepulangan
54 Firasat Selalu Benar
55 Liburan Terakhir
56 Liburan Kelabu
57 Yang Terdalam
58 Paksaan Yang Menggila
59 Kuliah
60 Kembalinya Sonia
61 Masalah Besar
62 Pergulatan Batin
63 Tak Di Anggap
64 Menantikan Bukti
65 Penculikan
66 Kasih Tak Sampai 1
67 Kasih Tak Sampai 2
68 Doni dan Sela
69 Teman Sesat
70 Party's Time
71 Kabur
72 Suite Room
73 Awal Dari Segalanya
74 Kesiapan
75 Penyelesaian Yang Tak Berujung
76 Kenyataan
77 Resiko
78 Keputusan
79 Pertemuan Keluarga
80 SAH...
81 You Are Mine
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Suasana Baru
2
Teman Baru
3
MOS
4
Malam Inagurasi part 1
5
Malam Inagurasi part 2
6
Mulai PeDeKaTe
7
Just Friend
8
Siapa Dia..???
9
Makan Malam
10
Masa Kecil
11
Keputusan part I
12
Keputusan part II
13
Hari H
14
Memulai Kehidupan Baru
15
Pengakuan
16
Kemarahannya
17
Tolong Hargai Aku
18
Menemani Part 1
19
Menemani Part 2
20
Kata Hati
21
Closer Part 1
22
Closer Part 2
23
Sayang Kamu
24
Sang Ketua Osis
25
Pertandingan
26
Masalah Baru
27
Menghindar
28
Penjelasan
29
Pensi
30
Liburan Part 1
31
Liburan Part 2
32
Last Holiday
33
Kebahagiaan Reza
34
Guru Baru
35
Aku, Kamu dan Dia
36
Kegilaan
37
You're only mine
38
Skandal
39
Akhir Skandal
40
Gejolak
41
Sakit
42
Sakit (2)
43
Sekilas Info...!!!
44
Keanehan (1)
45
Keanehan (2)
46
Bimbang
47
Hadiah Kejutan
48
Harapan Terakhir
49
Angel or Devil...??
50
Jalan Terbaik
51
Kejujuran 1
52
Kejujuran 2
53
Kepulangan
54
Firasat Selalu Benar
55
Liburan Terakhir
56
Liburan Kelabu
57
Yang Terdalam
58
Paksaan Yang Menggila
59
Kuliah
60
Kembalinya Sonia
61
Masalah Besar
62
Pergulatan Batin
63
Tak Di Anggap
64
Menantikan Bukti
65
Penculikan
66
Kasih Tak Sampai 1
67
Kasih Tak Sampai 2
68
Doni dan Sela
69
Teman Sesat
70
Party's Time
71
Kabur
72
Suite Room
73
Awal Dari Segalanya
74
Kesiapan
75
Penyelesaian Yang Tak Berujung
76
Kenyataan
77
Resiko
78
Keputusan
79
Pertemuan Keluarga
80
SAH...
81
You Are Mine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!