3

Walaupun liza sedikit takut menatap papanya. Tapi karena sudah berjanji dia juga tetap memaksakan diri untuk duduk di meja makan pada waktu makan malam tiba.

Saat ini papanya masih terlihat kuyu tanpa semangat di tubuhnya.

Ingin rasanya Liza menanyakan sesuatu tapi mulutnya tidak bisa terbuka. Ditambah lagi mama menatapnya dan menggelengkan kepala seolah-olah mencegah Liza untuk bertanya.

"pah ayo makan dulu ini ada gurame goreng dengan sambal terasi kesukaan papa"kata dini dengan tersenyum.

Arnold tidak berbicara tapi menganggukkan kepala sebagai gantinya.

Dini segera berdiri untuk mengambil piring kosong dan mengisinya dengan nasi hangat. Berikut dengan gorengan ikan gurame dan sambal terasi.

Biasanya Arnold menyukai makanan seperti ini ditambah dengan lalapan mentimun segar.

Hanya dengan hidangan seperti ini Arnold kerap kali akan menambah dua piring sekaligus.

Ada juga gulai nangka masak kuning yang juga disediakan di meja tapi Arnold tidak begitu menyukai masakan dengan santan. Arnold takut dengan kolesterol.

"terima kasih mah" kata Arnold saat dia menerima piring itu.

Istri yang sudah Arnold nikahi ini hanya bisa mengatakan "umm" sebagai jawabannya.

Liza juga tidak bertanya tapi dia langsung menarik sepiring nasi hangat untuk makan bersama kedua orang tuanya. Berbeda dengan Arnold, Lisa menyukai sesuatu yang dimasak dengan santan .Jadi gulai nangka masak kuning ini adalah favoritnya.

Gulai nangka dimakan dengan sambal terasi begitu cocok di lidah liza. Biasanya jika dia sudah memakan menu seperti ini Liza akan menghabiskan beberapa sendok nasi tambahan lagi.

Tapi karena situasinya sedang tidak benar maka Liza tidak berselera untuk makan.

Setelah menyeduh makanan Liza tidak menggerakkan sendoknya sama sekali.

Mama Liza hanya menatap putrinya itu dan tetap membiarkan putrinya bungkam untuk sesaat. segera Mama Liza memalingkan wajahnya dan memasang wajah tersenyum pada Arnold.

"papah makannya kok dikit nambah lagi ya" tanya dini pada Arnold. Baru setengah kenyang Arnold sudah meletakkan piringnya lagi.

"udah mah Papa udah kenyang kok mah ."jawabnya simple.

Dini tidak percaya suaminya kenyang tapi yakin jika suaminya ini tidak memiliki selera makan sama sekali. Karena itu Dini tidak akan memaksakan suaminya untuk makan lebih banyak.

"Oke Papa mau dibikinin kopi nggak?"tanya Dini buru-buru berdiri melihat Arnold berdiri meninggalkan meja makan.

"nanti aja, mama makan dulu gih habisin makanannya nanti kita akan cerita di ruang tengah" kata Arnold yang berjalan pergi ke depan.

Karena dicegah seperti itu Dini duduk lagi dan makan dengan cepat.

"ma jangan cepat seperti itu juga mah, nanti keselek loh"kata liza yang khawatir melihat mamanya makan buru-buru.

"nggak apa-apa ini dikit lagi"jawab dini pelan.

Hanya butuh beberapa suapan lagi Dini akhirnya menyelesaikan makan malamnya.

"selesaikan makanmu nanti susul kami di depan oke "kata Mama Liza pada putrinya yang belum menyelesaikan makan malam.

"oke mah kata Liza.

Liza masih ingin makan dengan santai tidak perlu buru-buru seperti mamanya itu.

Dengan perginya Arnold dan dini. Liza tiba-tiba merasa semangat lagi untuk menikmati gulai nangka masak kuning.

Biarkan dirinya mengisi perut dulu sebelum masuk ke dalam arena pertempuran.

tidak harus seperti mamanya yang buru-buru makan sampai ingin keselak nasi.

Mama Liza memang seperti itu dia mengabdikan hidupnya 100% pada Arnold. Apapun halnya Arnold adalah nomor satu.

Tidak heran jika dini bergegas ke ruang tamu dengan segelas kopi hangat di tangannya.

"udah selesai makannya, kamu nggak buru-buru kan?"tanya Arnold yang sudah mengetahui kebiasaan istrinya.

"nggak pah aku nggak buru-buru kok, ini kopi hangatnya,minum dulu selagi panas"kata dini meletakkan kopi di atas meja.

Setelah nya dini langsung menghempaskan bokongnya dengan lembut pada sofa di samping Arnold.

Arnold tidak banyak bicara tapi terlihat memijat kepalanya yang memang sedang pusing.

Dini berinisiatif untuk memberikan pijatan ringan pada dahi suaminya ini. Arnold tidak menolak perawatan dini sama sekali.

dalam prosesnya pasangan ini tidak memiliki sesuatu yang dibicarakan.

Sampailah beberapa menit kemudian. Lisa datang dan duduk bersama dengan segelas teh panas.

Sebuah kebiasaan yang aneh.

Selesai makan harus ada teh panas atau kopi.

"Pah.!"sapa liza pada papanya.

"Lisa sekarang Papa ingin kamu tahu satu hal. Di kantor sebenarnya papa memiliki masalah dengan putra direktur. Papa tidak membuat masalah apapun ,bukan korupsi ataupun nepotisme seperti yang kau pikirkan. tidak ada cerita seperti itu percayalah"kata Papa Liza pada Putri satu-satunya.

Liza mengalihkan pandangan pada mamanya .Mungkinkah mamanya sudah mengadukan masalah itu pada Papa sehingga Papa bertanya seperti sekarang.

Tapi itu tidak benar sama sekali.

Sebagai seorang istri dini tidak bertanya apapun menyangkut masalah di kantor. Ini dilakukannya agar Arnold tidak tambah terpuruk.

Tapi Arnold adalah seseorang yang sering bertemu banyak orang di luar sana.

Hanya beberapa patah kata, dia sudah tahu ke mana arah pembicaraan Liza tadi siang.

Sekarang Arnold benar-benar ingin meluruskan masalah ini. Paling tidak dia ingin putrinya tahu jika dia tidak membuat masalah yang akan membuat malu keluarga.

"Papa, bukan begitu maksudnya pah. aku tuh hanya bimbang gimana kita ke depannya pah jika Papa dipecat"kata Liza gugup.

Liza benar-benar tidak bermaksud untuk menyudutkan papanya ini. Tapi harapan untuk dipekerjakan di perusahaan yang sama itu sudah cukup besar dan ketika dia tidak mendapatkannya tentu saja perasaan Liza menjadi drop juga.

Ditambah tidak ada kejelasan situasi dari papanya sendiri.

"Papa tahu kok sayang jangan khawatir. Kalau kamu memang pengen tetap kerja di sana,Papa bolehin ,ada teman Papa yang bisa membantu kamu untuk masuk.Tapi kalau bisa cobalah rahasiakan dulu jika kamu adalah Putri Papa, takutnya kamu juga akan mengalami intimidasi seperti yang mereka lakukan pada papa"kata Arnold terus terang.

Arnold cukup tau dengan pendirian putrinya ini. Sebelum menamatkan S1 nya Liza sudah mengatakan tentang keinginan untuk dipekerjakan di perusahaan besar tersebut.

Dengan gaji yang lumayan dan status yang tinggi .ini sudah merupakan godaan terbesar bagi Liza waktu itu.

Tentu saja pada waktu itu Arnold mendukung Ide ini ditambah lagi dia bekerja di sana. Yang mungkin bisa memuluskan jalan Liza ke arah itu.

Tapi sekarang masalahnya dia terancam dipecat.Itu pun masalahnya hanya sepele.

"papa kalau Papa udah nggak nyaman di sana tentu saja aku juga akan tidak nyaman di sana. Maaf jika aku memaksakan pendapatku sama papa. Liza hanya berpikir jelek beberapa hari ini, maafin Liza ya papa"kata lisa yang memeluk papanya.

Sejauh ini papa dan mama Liza sering memanjakannya.

Jadi dia tumbuh besar dengan memiliki sifat keras kepala dan sedikit angkuh.

Tapi masih ada rasa kasih sayang dan pengertian yang kuat untuk keluarganya sendiri.

Mungkin dipengaruhi dengan mamanya yang kerap kali memberikan contoh-contoh kebaikan dan kata-kata penuh cinta.

Mereka adalah keluarga kecil yang harmonis dan itu harus dipertahankan hingga akhir.

Arnold juga memeluk Liza dengan erat dan menepuk-nepuk pundaknya dengan penuh kasih sayang.

"mungkin agak berat di awal nya sayang.Tapi papa yakin kamu akan mampu melewatinya. Pergilah jika kau memang benar-benar ingin. jangan khawatir tentang papa"kata Arnold yang membelai rambut panjang Liza

Liza memiliki rambut panjang sepinggang dan berkulit putih. Meski tidak begitu wow tapi Liza bisa dikatakan sebagai gadis cantik yang bisa menarik mata para laki-laki.

Setelah beberapa waktu Liza melepaskan diri dari pelukan papanya dan mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya.

Lalu dia berkata,"sekarang apa rencana papa?"

"itulah yang sedang Papa pikirkan"jawab papa Liza bingung

"emangnya perusahaan memberikan Papa tawaran seperti apa?"tanya dini yang mulai buka suara. Dini benar-benar ingin tahu keputusan apa yang diberikan oleh perusahaan.

Padahal suaminya ini sudah mengabdi lebih dari 15 tahun. Tapi tidak ada penghargaan sama sekali setelah menjalani pengabdian selama itu.

Inilah resikonya jika anda bekerja di sebuah perusahaan swasta.Tidak ada jaminan hari tua sama sekali.

Sebelum menjawab Arnold menarik nafas panjang dan mendengus dengan kesal.

"jika tidak mau dipecat dengan cara terhormat Papa bisa dimutasi di Kalimantan. Posisi dan gaji akan sedikit lebih rendah dari sekarang jadi gaji tidak bisa memenuhi kebutuhan kita mah" jelas papa Liza dengan menyesal m

"ah Kalimantan? kenapa sejauh itu pah?" tanya Liza terkejut.

"perusahaan sekarang sedang menjajaki prospek di Kalimantan. Karena Kalimantan akan menjadi ibukota negara tidak lama lagi. Sebenarnya posisi ini cukup bagus tapi niat mereka yang di atas yang tidak bagus " kata Arnold lagi

"apa maksud Papa niat mereka tidak bagus?" tanya Dini.

Arnold menjelaskan, menurut rutinitas yang biasa.Seseorang yang dimutasikan sebenarnya akan mendapat kenaikan jabatan secara otomatis. Ada juga tunjangan dan kenaikan gaji.

Tapi perusahaan kali ini benar-benar tidak membiarkan arnold hidup. Bukan saja tunjangan dan gaji yang dipotong setengahnya.Jabatannya pun hanya jabatan pekerja biasa.

Itupun tidak ada perumahan khusus.

Jika tetap ingin pergi, Arnold tidak bisa membawa keluarganya ikut serta.Andai dini nekat mengikutinya di tempat itu. Mereka harus mengeluarkan beberapa uang lagi untuk menutupi biaya akomodasi.

Jadi sebenarnya perusahaan ini mengirimkan Arnold pergi ke sana untuk memberikan dia hukuman.

Saat ini Liza sedang bertanya sebenarnya apa yang terjadi sehingga perusahaan begitu menyimpan dendam pada papanya.

Arnold tidak menyembunyikan masalah itu lagi.

Sebenarnya anak direktur ini baru saja masuk ke kantor bulan lalu. Karena dia adalah anak direktur jadi posisinya lebih tinggi daripada anak sendiri.

Awalnya Arnold tidak mengeluhkan masalah itu. Tapi anak direktur ini sama sekali bukanlah seorang pekerja yang kompeten.

Cara kerjanya yang asal-asalan dan main tunjuk membuat semua orang kesal.

Beberapa orang meminta Papa Arnold maju untuk menyampaikan masalah ini pada direktur secara langsung.

Inilah awal mulanya kebencian itu didapatkan oleh Papa Liza. ini juga ini jugalah yang menjadi sumber penyesalan Arnold saat ini. Jika saja dia tidak mengindahkan permintaan koleganya ini .Mungkin Arnold tidak akan menjadi sasaran kebencian dari anak direktur.

Karena kejadian pelaporan ini hubungan Arnold dan atasannya Kian memburuk.

Bukan saja direktur tidak mendengar keluh kesahnya tapi malah memandang Papa Liza sebagai musuh di dalam selimut.

Memang di ketahui ketika kembali dari rumah. Direktur mengajari putranya dan menanyakan beberapa hal terkait masalah itu.

Tapi sebagai seorang ayah tentu saja dia lebih mempercayai putranya sendiri dan dibandingkan dengan orang lain

Masalah ini mungkin bisa ditekan untuk beberapa waktu kemudian. Tapi masalah baru datang lagi setelah itu. Anak direktur membuat kesalahan yang merugikan perusahaan dengan jumlah yang fantastis.

Karena takut pada direktur, kesalahan itu buru buru diletakkan atas kepala Arnold.Dengan sengaja anak direktur menyalahkan nya dan direktur percaya begitu saja.

Putra direktur bahkan berani membuat akun palsu yang menjadikan itu sebagai bukti kuat atas tuduhan tersebut.

Di tambah dengan beberapa saksi palsu yang membuat Arnold semakin di tekan.

Bukti dan saksi inilah yang memberatkan Arnold sehingga dia terancam dipecat.

"tapi pah kan Papa bisa cari bukti lain atau Papa bisa mencari saksi mata dan dukungan dari teman-teman papa"kata Liza yang tidak puas dengan keterangan ini.

Beberapa tahun bekerja di dalam perusahaan yang sama .Tentu saja Papa memiliki teman-teman yang bisa dipercaya

Dulu Papa juga sering membantu teman-temannya ini jika mereka dalam kesulitan.Baik itu kesulitan dalam urusan pekerjaan ataupun kesulitan dalam hal keuangan.

Dengan teman-temannya papa Liza ini sama sekali tidak pelit.

Dia selalu membicarakan masalah pengorbanan pada Lisa putrinya.Setiap kali Liza melarang Arnold untuk membantu orang lain.

"hari ini kita akan membantu orang tapi suatu hari kita juga akan mengalami kesulitan dan mereka akan balik membantu kita kan sayangnya."begitulah kira-kira jawaban Papa ketika Liza menyuarakan ketidaksukaannya pada prinsip papa tersebut

Sekarang papa lagi butuh dukungan mereka. Tapi ke mana saja mereka.

"mereka semua menolak untuk mendukung papa , masing-masing takut mengalami PHK"kata papa menyesal

Itulah yang membuat Arnold tidak kembali dalam dua hari ini. Dia pergi bertemu teman-temannya untuk mencari dukungan.

Paling tidak jadilah saksi di depan direktur untuk menyatakan ketidakbersalahannya dalam kejadian itu.

Sebenarnya kejadian itu tidak sulit untuk dibuktikan sama sekali. Ada CCTV dan sampel tanda tangan. Jadi itu sangat mudah menguraikannya.

Tapi sayang teman-temannya ini sudah diancam untuk tutup mulut jika tidak mau di PHK.

Satu persatu teman-teman Arnold mundur dengan kata-kata penyesalan dan tidak bisa membantu sama sekali.

meskipun situasinya agak memalukan tapi semua orang memiliki kehidupan masing-masing. Tidak mungkin sahabat-sahabat lama Arnold mau mengorbankan keluarga hanya untuk membela arnold seorang.

Karena tetap tidak mau menerima kekalahan seperti itu Arnold malah menyewa detektif handal untuk membuktikan ketidakadilan ini.

Tapi uang sudah membuktikan segalanya.

Putra direktur memiliki banyak koneksi dan lebih banyak uang daripada diri sendiri.

Dengan begitu, bukti apa yang ada di tangannya sekarang.

Arnold sangat kesal dengan teman-teman yang tidak tahu berterima kasih itu. Sudah lama saling kenal tapi mereka sama sekali tidak mau membantu di saat-saat seperti sekarang.

Padahal mereka juga yang mendorongnya untuk maju mempermasalahkan soal putra direktur pada saat itu. Tapi setelah masalah sampai seperti sekarang. Mereka tidak ingin tahu bahkan tidak bertanya sama sekali.

Jika tahu bisa sampai seperti ini, mungkin Arnold tidak akan pernah membantu mereka dulu sekali.

Tapi nasi sudah menjadi bubur dan penyesalan itu datang sangat terlambat.

"direktur mungkin menyadari ada sesuatu yang salah tapi dia tidak mengakui karena itulah dia memilih memutasikan papa. Tapi cara dia memutasi ini sebenarnya hanya setengah hati jadi Papa tidak suka cara dia" kata Arnold lagi.

"jadi apa keputusan Papa, apapun yang papa putuskan Mama akan mengikutinya."kata Dini dengan menggenggam jari jemari suaminya.

Jika memang harus hidup susah dengan makan seadanya .Dini masih akan tetap setia bersama Arnold. dini sangat yakin roda itu akan selalu berputar ini adalah hari di mana mereka berada di posisi yang rendah.

Akan datang satu hari di mana posisi mereka akan berada di atas lagi. Sekarang ini hanya bisa bertahan semampunya bersama Arnold.

Tapi berbeda dengan Liza,dini tidak tahu apa yang dipikirkan oleh gadis itu jadi dini berkata"sayang pergilah menjadi pekerjaan di luar, jangan masuk ke perusahaan gelap itu lagi. kalau bisa ke luar negeri sekalian"

"Eh..

"sayang mama ini sudah lama menjadi istri pekerja di bidang komunikasi kan.jadi tentu saja Mama memiliki beberapa koneksi yang kuat. Mungkin beberapa akan menolak tapi Mama yakin pasti ada seseorang akan tertarik untuk membantu kita. Jadi kamu benar-benar mau bekerja kan, meskipun itu di luar negeri sekalipun?"tanya dini pada Putri semata wayangnya.

"Hem kalau ada sih boleh-boleh aja mah tapi gimana kalian?" tanya Dini panik.

"jangan pikirkan masalah kami, ingat aja kamu harus jaga diri jangan sampai kelewatan batas."nasehat Arnold pada Liza.

"tapi papa kenapa Papa tidak negoisasi dulu dengan direktur tentang mutasi tersebut. Lebih baik turun pangkat saja daripada mutasi dengan tempat seperti itu gajinya kecil juga tidak apa-apa kok pa"kata liza yang masih ingin papanya berjuang.

Masih bisa tinggal di Jakarta itu lebih baik daripada pergi ke tempat yang tidak diketahui.

Untung saja saat ini mereka tidak menyewa rumah. Liza juga sudah menamatkan S1 nya. Walaupun Papa dipecat kehidupan mereka tidak akan jelek amat.

"Papa udah terlanjur kecewa sama direkturnya. Padahal dia dan papa itu sudah kenal lama loh bahkan sebelum dia menjadi direktur seperti sekarang. Masak dia tidak mengetahui bagaimana hati nurani papa" tukas Arnold kesal.

Arnold menyesalkan jika dirinya memiliki banyak teman tapi semuanya adalah jenis satu jenis dengan serigala.

Begitu ada kesempatan semua teman akan mencoba menggigit dan membiarmu mati kehabisan darah tanpa mengulurkan pertolongan sedikitpun . Termasuk juga dengan direktur ini ,jika tidak ada bantuan dari arnold di masa lalu ,bagaimana bisa dia naik ke posisi direktur dengan mudahnya. Sayangnya seember air susu sudah dikotori dengan setetes racun tuba.

Ini menghapuskan persahabatan dari bertahun-tahun yang lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!