Bab 2, ketidaktahuan

Aku berlari menuju arah suara tersebut dan alangkah terkejutnya aku karena disana terdapat monster yang hendak menyerang Wanita itu, terlihat bahwa Wanita itu terjatuh dan menatap wajah monster itu dengan wajah penuh ketakutan, wajahnya terlihat ingin berteriak namun karena sangat

ketakutan ia tak bisa melakukannya.

Aku yang hendak menolongnya juga bingung bagaimana cara melawannya.

Aku yang belum pernah melawan satu monster pun semenjak kedatanganku kesini namun aku memberanikan diri melangkah menuju Wanita itu untuk menolongnya begitulah yang ingin kulakukan tetapi setelah tepat berada didepan monster itu diriku tak berkutik sama sekali akibat ketakutan.

Keringat dingin membasahi wajahku kakiku juga ikut gemetaran akibat terlalu takut.

Tanpa kusadari monster itu mengayunkan tangannya untuk Menyerang ku, serentak aku melindungi area vital ku yaitu rusukku.

Aku terpental cukup jauh dan mendapatkan luka yang cukup serius.

Wanita itu melihat ke arahku dan ingin menghampiriku tetapi karena monster itu mendekatiku ia mengurungkan niatnya.

Bukan salahnya untuk lari dalam situasi ini. Suara burung terbang menjauh dari hutan dan suara Binatang yang berlari menjauh dari hutan, aku yang tergeletak memegang dadaku yang mencucurkan darah yang cukup banyak,

aku melihat tanganku yang sudah dilumuri oleh darahku sendiri.

Dalam benakku terfikir apakah akan berakhir seperti ini?, aku yang termenung akan nasibku tiba tiba terdengar suara aneh Kembali dari kepalaku.

Apakah anda ingin menggunakan kemampuan penyembuhan?”

Aku yang sudah tak bisa berfikir dengan jernih mengiyakan suara itu dan secara Ajaib Lukaku yang sangat parah sembuh tak bersisa. Aku pun bangkit dan menghindari serangan monster itu.

Dari kejauhan Nampak Wanita itu tak percaya dengan apa yang terjadi namun aku menghiraukannya, aku melihat kearah monster itu untuk mencari celahnya agar bisa diserang.

Aku terus menghindar dari serangannya dikarenakan serangannya yang tak terlalu cepat memudahkan ku untuk menghindarinya.

Aku terus menghindar hingga aku berhasil menemukan titik buta yang bisa untuk membuatnya mendapatkan luka yang cukup parah tetapi aku tidak memiliki senjata yang bisa ku gunakan untuk mengalahkannya.

Aku melihat sekeliling dan berhasil menemukan sebuah dahan pohon yang cukup tajam, aku mengambilnya dan aku gunakan dahan pohon itu sebagai

senjataku.

Aku memegang kayu itu dengan erat dan berlari menuju titik

buta monster itu Ketika sedang lengah.

Argh

Monster itu berteriak kesakitan dan memegang area tubuhnya

yang terkena serangan ku.

Seperti yang kuduga bahwa bagian itu adalah kelemahannya! Aku pun berusaha menyerang Kembali monster itu pada bagian yang sama tetapi monster itu menjadi lebih waspada.

Gerakan monster itu menjadi lebih baik dari sebelumnya dan karena hal itu membuatku manjadi kesusahan untuk mengalahkannya.

Waktu demi waktu monster itu kehilangan banyak darahnya sehingga ia pun jatuh tersungkur.

"Huh…huh, Apakah aku berhasil mengalahkannya?” Aku mengusap

kepalaku mengelap kepalaku yang dipenuhi banyak keringat.

Wanita tadi yang tidak percaya akhirnya mendekatiku dan berterima kasih.

Te…terima kasih telah menyelamatkanku”

Wanita itu mendekatiku dengan wajah yang merasa bersalah.

Sepertinya ia merasa bersalah karena telah membuatku mengalami hari yang buruk, namun aku memberitahunya bahwa tak usah dipikirkan.

Aku Pun mendekati monster itu dan mencolek tubuhnya dengan

dahan kayu yang kupegang untuk memastikan apakah ia masih hidup atau tidak.

Dan secara tak sadar aku mulai kehilangan kesadaranku dan aku pun terjatuh tersungkur di atas tanah.

Aku pun membuka mataku secara perlahan, Aku yang perlahan membuka mata merasakan sensasi hangat di kepalaku serta aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh kepalaku.

Aku terbangun dan ku tersadar bahwa aku sedang tepat berada di paha Wanita yang telah ku selamatkan.

Spontan aku langsung berdiri dan terkejut, Aku sedikit berteriak akibat terkejut.

A…apa yang terjadi? Kenapa aku bis…

Wanita itu spontan menjauh dariku dan memalingkan wajahnya

dan meminta maaf kepadaku, Aku yang heran bertanya mengapa ia meminta maaf tapi

ia tetap bersikukuh meminta maaf.

Suara angin menerpa kita berdua, aku mendongakkan kepalaku

ke langit dan termenung sejenak, aku yang tersadar dari pikiranku lantas

mendekati Wanita itu dan aku pun menanyakan Namanya.

Na…namaku Friska”

Disela ucapannya angin yang cukup keras berhembus, aku pun

menyarankan Friska untuk mampir kedalam Goa yang aku tinggali dan ia menyetujuinya.

Dijalan menuju Goa Frisca mulai bertanya banyak hal kepadaku mulai dari nama hingga kenapa aku bisa berada disini, dan tanpa rasa curiga aku memberitahunya semua kecuali kematianku.

Ia mendengar dengan seksama dan disela ucapanku akhirnya kita sampai di Goa yang ku tinggali selama beberapa hari, kita masuk kedalam dan aku mulai menjelaskan interior yang ada didalam walaupun didalam hanya ada tempat tidurku yang dibuat dengan batu dan diisi oleh rumput.

Ia bertanya bagaimana caraku untuk bertahan hidup disini yang notabene tempat ini banyak monster, lalu aku menjelaskan bahwa caraku bisa tetap hidup adalah dengan memakan jamur dan meminum air dari sumber mata air

yang tak jauh dari sini.

Ketika aku mengulurkan tanganku yang menggenggam sebuah jamur

alangkah terkejutnya Friska melihat jamur yang kupegang.

Tu…tunggu dulu kau memakan jamur ini?” ucap Frisca dengan nada terbata bata.

Frisca melangkah mundur dan wajahnya Nampak pucat dan ketakutan.

Aku yang terbingung oleh perilaku Frisca bertanya kenapa ia begitu takut hanya dengan melihat jamur ini, Frisca Pun menjelaskan ku tentang

jamur itu dengan nada yang terbata bata, Ketika ia menjelaskan ku tentang jamur itu tubuhnya sudah dipenuhi oleh keringat dingin.

Aku mendengar dengan saksama hingga akhirnya aku menjatuhkan jamur yang kupegang karena terkejut dengan ucapan Frisca.

Ja….jadi jamur ini memiliki tingkat racun yang sangat tinggi?, bahkan hanya dengan kehadirannya membuat monster buas yang sangat kuat ketakutan?” ucapku terbata bata.

Aku mengambil Langkah kecil kebelakang dan kini wajahku

dipenuhi oleh keringat.

Frisca yang ketakutan terheran bagaimana caranya aku masih bisa

hidup sedangkan aku telah memakan jamur itu ia menanyakan hal itu kepadaku, aku

mulai mengingat semua hal dan ingatanku terhenti Ketika aku meminum air di mata

air yang tak jauh dari sini.

Kemudian aku menjelaskannya tentang hal itu dan karena

penasaran ia menanyakanku tempat keberadaan mata air itu dan aku pun

menuntunnya hingga sampai ke tempat itu dan alangkah terkejutnya Frisca setelah

melihat Mata air itu.

Ia menjelaskan bahwa air yang kuminum memiliki anti biotik

yang tinggi dan bukan hanya itu ternya air yang kuminum bisa menyembuhkan beberapa

jenis luka yang tidak bisa disembuhkan oleh obat lain.

Di benakku teringat alasan mengapa ia tiba tiba bisa sembuh

dari lukanya yang cukup parah dan ia menjadi tau alasan kepalanya menjadi sakit

Ketika ia selesai memakan jamur dan meminum air itu.

Hari itupun berlalu dengan keringat dingin yang membasahi

kita berdua akibat ketidaktahuanku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!