"Apa Mommy-nya Jacob tidak pernah menghubungi mu?" tanya Alex yang saat ini duduk di kursi penumpang bagian depan sebelah supir.
Alex adalah sahabat sekaligus asisten Jethro.
"Tidak. Untuk apa juga dia menghubungi ku!" jawab Jethro sambil menatap ke arah jalanan.
Dari nada suaranya, jelas sekali Jethro sangat tidak suka Alex membahas tentang mantan istrinya itu.
"Ya, mana tau saja dia ingin menanyakan kabar Jacob." balas Alex.
"Untuk apa dia menanyakan kabar Jacob! Tidak akan pernah aku beritahu pada dia kabar Jacob!" jawab Jethro.
"Jangan begitu Jethro, biar bagaimana pun Becca adalah ibu kandung Jacob." nasehat Alex.
"Apa ibu seperti dia masih pantas di anggap sebagai seorang ibu? Dia sudah meninggalkan anaknya yang masih kecil demi laki-laki lain! Kalau dia hanya menyakitiku, aku tidak masalah! Masalahnya dia juga menyakiti hati anak ku! Aku tidak akan pernah lupa malam dimana dia meninggalkan Jacob yang sedang panas tinggi! Bisa-bisanya dia meninggalkan Jacob sendirian di apartemen! Benar-benar tidak manusiawi!" jawab Jethro. Rahangnya mengeras tatkala ia kembali mengingat hari dimana Rebecca meninggalkannya dan Jacob.
Saat itu Jacob sedang panas tinggi sedangkan Jethro, ia dalam perjalanan pulang sehabis dari perjalanan bisnis di luar kota. Saat Jethro sampai di apartemen, Jethro tak menemukan siapa-siapa selain Jacob yang sedang mengigau di dalam kamar. Pengasuh Jacob saat itu sedang keluar karena disuruh Rebecca untuk membeli kompres instan di apotik. Setelah menyuruh pengasuh Jacob pergi, barulah Rebecca keluar dari apartemen dan sampai hati meninggalkan Jacob sendirian. Setelah itu Rebecca tidak pulang-pulang lagi dan setelah di selidiki ternyata malam itu Rebecca pergi bersama selingkuhannya.
Alex hanya bisa menghela nafasnya kasar. Walau belum menikah dan punya anak, tapi Alex bisa merasakan kekesalan yang Jethro rasakan, tapi masalahnya sekarang sudah empat tahun berlalu, harusnya Jethro bisa melupakan masalah itu karena biar bagaimana pun Rebecca adalah ibu kandung Jacob.
Dua puluh menit kemudian.
Setelah dua puluh menit dalam perjalanan, akhirnya mobil yang membawa Jethro dan Alex pun sampai juga di gedung hotel tempat resepsi berlangsung.
Jethro dan Alex pun turun dari mobil lalu berjalan memasuki gedung hotel.
Saat sedang berjalan menuju lift yang akan membawa-nya ke ruang resepsi, tak sengaja mata Jethro melihat seorang wanita paruh baya menarik seorang gadis menuju lift yang lain. Nampak sekali gadis itu tidak mau menuruti kemauan si wanita paruh baya.
Gara-gara itu, Jethro pun menghentikan langkahnya sejenak dan mengerutkan keningnya memperhatikan si wanita paruh baya dan si gadis itu.
"Ada apa?" tanya Alex yang heran kenapa tiba-tiba Jethro berhenti.
"Tidak pa-pa. Ayo." jawab Jethro kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju lift.
Sesampainya di lift, entah kenapa otak Jethro terus kepikiran dengan gadis itu.
Ting. Pintu lift pun terbuka.
Alex pun keluar lebih dulu dari dalam lift.
"Kau temui lah dulu Tuan Anderson, aku ada urusan sebentar." ucap Jethro lalu menutup pintu lift.
"Hah? Tunggu, aku ikut dengan mu!" jawab Alex, tapi sayang terlambat, pintu lift keburu tertutup.
Alex hanya bisa menghela nafasnya kasar.
"Dasar! Bilang saja kau mual menghadiri acara pernikahan, sok-sok bilang ada urusan! Urusan apa! Semua urusan mu ada dalam agenda ku!" gerutu Alex.
Selain menjadi duda dingin, kini Jethro memiliki phobia menghadiri pernikahan. Biasanya setiap ada undangan pernikahan dari kolega bisnis McLeon Group, kalau tidak hanya Alex yang datang, pasti Tuan McLeon itu sendiri yang datang, Jethro tidak pernah mau menghadiri acara pernikahan. Namun karena kesehatan Tuan McLeon sedang terganggu, dan tidak bisa hanya di wakilkan oleh Alex, maka mau tidak mau Jethro pun datang menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu kolega bisnis paling setia McLeon Group.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments