Bab 2 Kesurupan Massal

2 bulan kemudian.

Desas-desus hilangnya Veronika disekolah tidak terdengar lagi. Tak seorangpun yang membahas masalah itu meskipun semua orang masih penasaran dan juga khawatir. Polisi pun sudah menutup kasusnya karena tidak mendapatkan petunjuk yang berarti.

Hari ini sekolah kembali aktif dan beraktivitas seperti sedia kala setelah libur akhir pekan. Para stakeholder sekolah melakukan tugas dan kewajibannya dengan penuh semangat. Guru berada di dalam kelas untuk mengajar begitupun para siswa.

Lingkungan sekolah sudah sepi pada jam-jam belajar seperti ini. Itu karena semua siswa berada di dalam kelasnya masing-masing kecuali yang sedang melakukan pelajaran olahraga.

"Aaaaaa!" Sebuah teriakan dari dalam kelas MIPA 3 terdengar dengan sangat nyaring. Kelas yang sedang sepi karena sedang ada ujian tengah semester langsung ramai. Konsentrasi mereka terpecah.

"Arisa? Kamu kenapa?" Puput merinding. Wajah Arisa begitu menakutkan. Mata gadis itu sangat merah bagai darah. Tangannya mencengkram kuat kertas soal dihadapannya.

"Aaaaaaa!" Sekali lagi Arisa berteriak diikuti oleh nafas memburu. Ia sesak. Dadanya naik turun tak sanggup bernafas seperti ada batu besar didalamnya.

"Bawa ke ruangan UKS!" titah seorang pengawas ulangan dengan wajah takut. Sedangkan pengawas yang satu yang merupakan seorang guru baru hanya tersenyum samar. Ia tidak perduli. Ia hanya sibuk mengelus kuku merahnya yang sangat panjang dan lentik.

"Arisa berat banget ya, kayak 100 kilo gitu," bisik Puput dengan wajah meringis menahan berat badan sahabatnya itu.

"Iya, padahal kan tubuhnya kecil mungil gini." Fira ikut berkomentar dengan bulir keringat yang memenuhi dahinya.

"Udah ah, gak usah ngobrol. Entar semakin berat lagi." Gea menegur dengan langkah semakin dipercepat agar mereka cepat sampai di ruangan UKS. Tak lama kemudian mereka pun sampai di ruang UKS yang tidak jauh dari letak kelas mereka.

Dan begitu kagetnya mereka karena ternyata di dalam ruangan itu terdapat beberapa siswi lagi yang mengalami hal yang sama. Kesurupan, ya siswi-siswi itu mengalami kesurupan.

"Ya Allah, ini pada sakit semua?" Puput sampai melongo melihat beberapa siswa yang sedang dibaringkan di atas karpet di dalam ruangan itu.

"Arisa udah gak kebagian tempat nih, kita letakkan dimana Bu?" Gea bingung. Ia sudah lelah membawa tubuh teman kelasnya dan sekarang tidak tahu harus meletakkan Arisa dimana.

"Kita simpan di sofa itu saja," usul Fira dengan mata memandang ke arah sofa yang masih nampak kosong itu.

"Ah iya. Ayo cepat." Mereka pun segera membawa tubuh Arisa yang sangat berat itu keatas sebuah sofa.

Farah Zubir sang kepala UKS sampai kewalahan dengan apa yang terjadi. Ruangan itu tidak cukup menampung sekitar sepuluh siswi yang sedang tidak sadarkan diri.

"Bantu teman kalian ya, berikan aromaterapi ini ke hidungnya agar bisa cepat sadar," ujar Farah Zubir seraya memberikan beberapa botol minyak aromaterapi kepada beberapa siswi yang ada di dalam ruangan itu. Wajahnya sedikit panik karena hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya selama ia bekerja di sekolah itu.

Minyak gosok serta balsem pun ia bagikan agar semuanya bisa cepat memberikan pertolongan pertama pada siswi-siswi itu.

"Aaaaaa huaaaa!" Beberapa siswi yang telah sadar langsung berteriak keras kemudian menangis histeris. Mereka mengamuk. Arisa pun seperti itu, ia menarik kerudungnya dan menjambak rambutnya.

"Duh, Risa, jangan kayak gini dong, kami udah capek tauk," gerutu Fira yang terkena tendangan dari Arisa. Ia segera berdiri dari duduknya dan berniat untuk pergi dari sana. Akan tetapi Arisa malah menarik tangannya dan mencengkramnya kuat. Arisa menatapnya dengan tatapan benci. Matanya memerah seperti tadi. Nafasnya memburu.

"Aaaaaaa huaaaaa!" Ia berteriak lagi kemudian dilanjutkan dengan menangis.

Farah Zubir semakin bingung. Ia tidak tahu harus berbuat apa dengan kondisi yang sangat tiba-tiba ini.

"Yang lain panggil Kepala sekolah!" titahnya pada beberapa siswi yang ada di ruangan itu.

"Baik Bu!" Puput dan Gea segera berdiri dari duduknya dan melakukan perintah penanggung jawab UKS itu.

🌻🌻🌻

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading ya gaess 😍

Terpopuler

Comments

Friska delima

Friska delima

wah wah gw jadi curiga sama si kuku merah

2023-12-06

1

Uya Suriya

Uya Suriya

kesurupannya serenmmm...😳

2023-03-17

1

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

farah zubir ini saudara nirina zubir?

2023-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!