Sedangkan di tempat lain, Angie.
Angie adalah salah satu agen dari beberapa agen bersenjata lainnya.
Tugasnya saat ini adalah untuk mengawasi Farrel. Siapa Farrel?
Farrel adalah anak buah milik Evan, dimana berkat anak ini, kasus penculikan soal Alinda pun berhasil dan jadi heboh.
Ya, karena postur tubuh Farrel sungguh mirip dengan milik Osborn, pria ini pernah menyamar jadi Osborn untuk memancing Alinda untuk keluar dari rumah dan rencananya untuk membawa Alinda ke tangan Evan pun sempat berhasil.
Meskipun pada akhirnya sekarang ini dirinya harus terbaring dengan rasa sakit di salah satu tangannya, gara-gara kena tembak dari Osborn, sewaktu mereka berdua berduel di salah satu lantai dari gedung Phantom. Kantor dengan bangunan megah milik Evan sepenuhnya.
"Sini, kau bayi besar yang merepotkan ya." Sindir Angie dengan keadaan Farrel yang benar-benar di hajar habis-habisan oleh Osborn, sebab mereka berdua bertarung untuk mendapatkan Alinda.
Tapi karena dirinya kalah, maka hasilnya pun sekarang. Ia sama sekali sudah tidak memiliki tujuan lagi sekarang, selain menyingkap masa lalunya dengan sekarang.
"Hah~ Bukannya aku sudah mengatakannya kepada kau, jika kau sangat enggan untuk ada di sini, kau tinggal pergi saja." Bujuk Farrel terhadap Angie yang tadi sempat mengeluh itu.
"Aku tidak mau. Walaupun kau menawariku hal yang menarik sekalipun, aku sama sekali tidak akan mengambil semua tawaranmu." Tegas Angie, kini dia duduk di samping tempat tidur Farrel, kemudian dengan cepat, Angie langsung meraih salah satu tangan Farrel yang harus di ganti perban itu.
"Kau cukup keras kepala." Senyum Farrel. Entah kenapa ia jadi merasa bersalah dengan sosok Alinda yang beberapa hari yang lalu sempat Farrel culik sekaligus menyiksanya di dalam mobil.
Sebuah tangis yang begitu lirih terus mengusik isi kepalanya setiap Farrel tertidur.
Membuatnya jadi merasa susah untuk benar-benar tidur.
"AKhh...!" Farrel langsung menarik segala pikiran dan imajinasinya tadi setelah merasakan bekas jahitan tangan kanannya dibuat kesakitan berkat Angie yang berbuat kasar. "Apa kau tidak bisa pelan-pelan?" Protes Farrel.
"Tidak tuh. Jika aku melakukannya pelan dan lembut, tanganku rasanya gatal dan ingin menamparmu. Tapi semua itu tidak jadi setelah aku mendengar kau akhirnya menjerit juga." Jelas Angie panjang lebar.
"Tapi kau akan disini berapa lama?" Tanya Farrel.
"Entah, atasanku mengatakan untuk terus mengawasimu. Berarti tidak ada batasan waktu untuk terus ada di sekitarmu. Jadi kau tahan saja, tidak usah berbuat ulah lagi. Atau tanganmu ini, aku patahkannya sekarang juga." Ancam, Angie kepada Farrel yang terlihat menyedihkan itu, sebab banyak luka lebam hasil pertarungannya dengan Osborn.
"Kau jahat sekali, jika kau melakukan itu, nanti aku akan mengutukmu agar tidak ada satu orang pun yang mendekati ataupun tertarik denganmu." Seringai Farrel.
"Kau~" Angie kehabisan kata-katanya, karena ancamannya malah berbalik kepadanya.
Melihat reaksi Angie yang kehabisan bahan untuk duet alias adu mulut, Farrel pun senyum penuh dengan kemenangan. "Makannya, jika kau tidak mau aku kutuk, kau harus memperlakukanku dengan baik."
GREPP...
"Akkhh...!" Satu teriakan milik Farrel akhirnya langsung menggelegar mengisi rumahnya.
"Rasakan itu. Mau diperlakukan dengan baik, ya kan? Maka kau harus pintar-pintar untuk menjaga ucapanmu denganku. Begini-begini aku itu lebih tua darimu. Jadi tunjukkan kesopananmu denganku." Terang Angie dengan gemas, karena orang yang harus ia awasi adalah Farrel, pria yang memiliki berjuta pesona.
Tapi karena Angie sendiri sudah terbiasa dengan laki-laki seperti Farrel, maka Angie pun mampu untuk bersikap biasa saja.
“Sana pergi, aku bisa melakukannya sendiri.” Kata Farrel, menyuruh Angie pergi dari sana dan untuk masalah tangannya yang harus di ganti perban, Farrel lah yang akan melakukannya sendiri.
“Mau sebanyak apapun kau mengusirku, aku akan tetap ada di sini. Dan~ Kalau kau masih saja menolak untuk aku obati, maka aku akan melakukan ini.” Dengan senyuman penuh mengancam, Angie pun sudah menempatkan telapak tangannya di bagian luka jahitan yang masih baru itu.
“Ah! Berhenti, kau mau tanganku lumpuh?” Tanya Freddy, menahan pergelangan tangan kanan Angie, agar tidak lagi meremas lengannya itu.
“Mungkin itu yang terbaik, mengingat aku dapat laporan kalau wajah Alinda kau tampar, sampai membuatnya menangis. Berarti aku harus melakuan sesuatu pada salah satu tangan yang sudah kau gunakan untuk menampar, ya dong~” Sinis Angie, ia benar-benar tidak akan segan-segan untuk membuat Farrel kena imbas dari perbuatan jahatnya itu.
Dan sesuai dengan perkataannya, Angie pun kembali menyentuh luka jahitan itu, lalu menekannya dengan sedikit lebih erat.
“Berhenti! Itu sakit! Terserah apa yang akan kau lakukan, jangan sentuh lukaku seperti itu.” Protes Farrel, menepis tangan Angie dengan kasar juga.
“Makannya, nurut. Kau itu laki-laki atau bocah sih? Masa luka seperti ini ekspresimu seperti mau nangis kejer.” Ejek Angie saat itu juga. “Tapi, bagaimana rasannya saat kau bertarung dengan Osborn?”
Lantas pertanyaan itu langsung membuat Farrel mengingat kejadian yang pernah Farrel dapatkan ketika ia pernah bertarung dengan Osborn sebelum ini.
"Dia kadang seperti orang gila." Gumam Farrel, ketika Farrel kembali di ingatkan soal Osborn yang mengecoh lawan dengan maksud menembak kepalanya sendiri, ketika dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
Hem ada ya thor
2023-03-21
1