Banyak sekali kepedihan yang Flo alami di masa lalu bahkan sampai kematian menjemput nya. Sekarang Flo di beri kesempatan untuk memperbaiki semuanya namun hati nya masih terasa perih mengingat betapa dia tak bisa kehilangan Ayah. Apakah Flo bisa menyelamatkan ayahnya kali ini ? Apakah takdir tentang kematian memang bisa di rubah ? Sepertinya tidak bisa jika sudah kehendak Tuhan tapi jika ini merupakan rencana seseorang mungkin Flo masih bisa berusaha karena jika di ingat lagi kematian ayahnya memang sangat janggal saat itu.
Banyak sekali pemikiran yang berkecamuk di kepalanya. Kini flo mulai berusaha menyusun rencana agar semua berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya. Dia harus menghindari setiap bahaya dari ibu tiri dan kakak tirinya dan ia juga harus berusaha menjaga ayahnya dari bahaya serta mengembalikan cintanya jika saja bisa tercapai semua nya.
"tapi aku hanyalah seorang gadis biasa. Aku tak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan mama dan kakak.. sepertinya aku harus melakukan pelatihan fisik agar setidaknya aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku tak bisa mengandalkan siapapun di sini. Hanya aku sendiri." flo bergumam sendiri di dalam kamarnya.
Sesekali ia juga terus memeriksa gawai nya. Mencari informasi penting mengenai pelatihan fisik yang mungkin bisa ia lakukan. Karena ia sadar bahaya yang menghadang nya nanti bukan hanya soal kecerdikan dan kelicikan mungkin juga berimbas sampai pada bahaya fisik. Untuk itu ia harus bisa memperkuat dirinya agar lebih bisa jaga diri.
Lama dia skroll informasi di gawai nya akhirnya ia memutuskan untuk mempelajari sedikit tentang ilmu beladiri dan sedikit olah fisik untuk kesehatannya. Kebetulan libur semester ini ia akan gunakan waktu sebaik mungkin.
......................
Seminggu sudah berlalu dan flo merasa cukup aman karena ayah nya seperti tahu sesuatu dan seolah sedang melindunginya.
Ayah yang biasanya gila kerja kini tak pernah lagi berlama - lama berkutat dengan pekerjaan nya. Dia lebih banyak di rumah. Seolah tahu segala rencana mama tirinya dan berusaha menjaganya.
Kini tiba saatnya dia mendapatkan libur semester perkuliahannya. Waktu libur yang dia dapat pun cukup lama hampir tiga minggu lamanya. Dan rencana pertama yang akan dia lakukan adalah melakukan pelatihan fisik. Dia harus mencari guru yang bisa mengajarinya gerakan - gerakan beladiri untuk membantunya ketika dalam bahaya.
Dalam dua hari saja Flo telah menemukan tempat yang cocok untuk melatih gerakan bela dirinya. Satu tempat pelatihan khusus dan di sana telah di sediakan guru - guru profesional yang akan mengajarinya sesuai pilihan beladiri yang dia inginkan.
"Astaga....!!!" betapa kaget nya Flo. Ternyata seorang pelatih beladiri di tempat itu tiba - tiba menghampirinya yang masih terbengong menyaksikan setiap anggota yang sedang berlatih. Sebetulnya bukan itu yang membuatnya sangat kaget. Tapi laki - laki yang menghampirinya adalah seorang Arbian yang saat ini sedang di hindarinya.
"Maaf nona apakah anda mengenal saya sebelumnya ? Saya seperti pernah mengenal anda." Ucap laki - laki yang sekarang menjadi guru bela dirinya.
"ah.. Anda Florencia Angelica bukan ? Yang memesan trak latihan di pelatihan bela diri ini ? Perkenalkan saya Arbian tapi memang nama saya sebagai pelatih di sini Luis. Jadi mungkin kedepannya orang yang bernama Luis ini lah yang akan menjadi pelatih anda nona." sebelum Flo menjawab Arbian dengan antusias malah terus saja memperkenalkan dirinya.
" Tidak tuan saya belum pernah bertemu anda. Saya hanya kaget orang yang menjadi guru saya setampan anda." Flo kembali berkilah.
"rupanya anda tak sekaku itu nona.." ungkapnya sambil tersenyum dengan manis nya.
"kita bertemu lagi cantik..." kira - kira itulah yang di ucapkan arbian di dalam hatinya saat ini.
Ternyata Arbian adalah orang yang menjadi guru atau pelatih beladiri nya. Tentu ini membuatnya kaget sekaligus menguntungkan nya. Dia jadi bisa lebih dekat dengan Bian dan bisa secara terang - terangan mengetahui segala kesalahpahaman yang pernah terjadi.
"ku kira tuan luis yang di maksud di daftar nama para guru bukan kak bian. Ternyata maksudnya adalah Arbian Luis dia hanya menggunakan nama belakangnya" sesekali Flo melamun sambil bergumam dalam hati nya.
"kenapa aku tidak sadar nama belakang kak Bian adalah Arbian Luis ya. Sudah lah justru ini jadi kesempatanku memperbaiki semuanya. Aku tidak akan langsung membencimu kak. Aku ingin tahu dulu sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu sampai kau mengabaikan ku dan malah memilih Agatha." ujar flo dalam benaknya.
Hampir setiap hari Flo melakukan pelatihan fisik karena tidak memiliki banyak waktu lagi. Hanya dua minggu sebelum libur nya berakhir. Dan setiap hari pula ia bertemu dengan Bian.
......................
"Akhirnya aku menemukanmu gadis berkaca mata. Aku sudah mencari mu ke berbagai tempat ternyata kamu malah datang sendiri menghampiriku. Kenapa aku bisa sepenasaran ini pada gadis yang belum aku kenal ini? Tapi mengapa aku merasa sangat tidak asing dengan wajah gadis itu.." pov Arbian.
Arbian merasa sangat senang karena orang yang dia cari ternyata datang dengan sendirinya. Bahkan dia bisa bertemu dengan gadis itu setiap hari agar rasa penasaran nya sedikit berkurang. Namun nyatanya tidak. Semakin hari ia justru malah semakin penasaran dengan sosok gadis yang kini menjadi murid beladiri nya. Seperti kenal namun gadis itu selalu mengelak.
"Maaf kak memang nya menurut kakak aku mirip siapa sampai membuatmu bertanya hampir setiap hari ?"
"Kamu sangat mirip dengan cinta pertamaku 4 tahun lalu. Beda nya hanya di kacamata saja karena itu aku merasa yakin kalau kamu adalah dia. Tapi sifat kalian agak berbeda."
"Jika begitu apakah mungkin kakak juga akan jatuh cinta dengan sosokku yang sekarang karena wajah kami hampir serupa ?"
"Tentu tidak. Jika kamu memang bukan dia maka aku tidak akan jatuh hati padamu."
"Jika aku memang dia apa yang akan kakak lakukan padaku?"
Seketika suasana menjadi hening. Terlihat jelas Arbian sedang kebingungan dengan pertanyaan gadis itu.
"Entahlah.. Aku tak tahu. Karena perasaan seseorang itu mudah berubah. Apalagi saat itu kami sama - sama masih remaja dan hanya bertemu tanpa saling tahu nama masing - masing." arbian menjelaskan apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.
"Kenapa kakak tidak mencari tahu dari namanya dulu? Jika memang kakak masih ingin bertemu dengan nya. Mungkin nama bisa jadi petunjuk terpenting."
"Astaga. Kamu benar!!! Kenapa aku melewatkan hal sepenting itu. Baiklah latihan hari ini sampai di sini dulu. Aku ada urusan."
Seketika itu juga Flo tersenyum menyaksikan kepergian Bian dengan tergesa - gesa seperti ingin menangkap sesuatu. Dia sengaja membuat seolah dia tak tahu dan memberikan klu pada Bian agar secepatnya dia menemukan orang yang dia inginkan.
Akhirnya Arbian menyadari kebodohannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments