Perusahaan
“Pak ini berkas yang harus ditandatangani." Seorang wanita cantik bernama Mira, mendatangi Kaisar untuk menyerahkan beberapa berkas penting untuk ditandatangani pria itu. Mira adalah sekretaris Kaisar yang memang sudah lama di perusahaan ini. Dia tidak tahu jika bosnya itu mengalami amnesia. Dia pikir bosnya itu hanya mengalami cedera dan saat ini keadaannya sudah baik-baik saja. Tapi sepertinya dia salah, karena pada kenyataannya, Kaisar tidak mengingat apapun termasuk soal pekerjaan dan perusahaan. Jadi dia mendadak mati kutu ketika disuguhi dengan banyaknya berkas-berkas penting di atas meja.
"Pak, kenapa diam saja?" tanya Mira. Dia penasaran, kenapa bosnya ini terlihat seperti orang kebingungan.
"Saya--"
"Bapak baik-baik saja kan?" tanya Mira memastikan.
Kaisar menghela nafas kasar.
"Saya baik-baik saja. Tapi saat ini belum bisa kerja seperti dulu. Saya mendadak dengan pekerjaan saya, bahkan nama kamu saja saya lupa." Ungkap Kaisar dengan jujur.
Mira tersentak kaget.
"Ba-bapak lupa sama saya?" tanya Mira memastikan.
Kaisar mengangguk.
"Saya Mira Pak, saya sekretarisnya Pak Kaisar."
"Jadi kamu sekretaris saya?" tanya Kaisar.
Mira mengangguk. "Bapak beneran lupa sama saya?" tanya Mira lagi.
"Ya," jawab Kaisar lesu.
"Tunggu sebentar, saya panggilkan Pak Dimas." Setelah mengatakan itu, Mira keluar memanggil Dimas. Dimas sendiri adalah asisten pribadi Kaisar dan saat ini pria itu sedang rapat dengan pegawai lain. Ya, selama Kiasar di rawat di rumah sakit, Dimaslah yang menghendle semuanya. Dan tadi, saat Kaisar datang ke perusahaan, pria itu masih rapat bersama pegawai lain.
Setelah semuanya selesai, Dimas yang dipanggil oleh Mira langsung pergi ke ruangan Kaisar. Pria menghampiri Kaisar dengan perasaan senang. Sebenarnya tadi malam nyonya Magdalena sudah memberitahunya jika mulai hari ini Kaisar akan kembali bekerja. Nyonya Magdalena juga menjelaskan tentang kondisi Kaisar yang masih Amnesia dan berharap Dimas mampu mengajari Kaisar tentang urusan kantor. Tapi tadi dia tak sempat menyambut kedatangan bosnya itu, karena rapatnya diadakan pagi-pagi sekali.
"Selamat pagi Pak, maaf saya baru selesai rapat," ujar Dimas.
Kaisar mengerutkan alisnya.
"Saya Dimas Pak, asisten pribadi Pak Kaisar."
Kaisar hanya manggut-manggut.
"Saya sudah tahu tentang keadaan Pak Kaisar, Bu Magdalena sudah menceritakannya semalam. Dan disini saya akan membantu Pak Kaisar untuk mengerjakan urusan Kantor."
Kaisar mengangguk dan mempersilakan Dimas untuk membantunya mengerjakan pekerjaannya. Dan asisten pribadinya itu yang memang sangat cekatan dan setia, langsung menjelaskan semuanya dengan penuh kesabaran. Walaupun Kaisar dalam keadaan Amnesia, tapi pria itu seperti sangat antusias dan banyak bertanya.
Namun semakin banyak Kaisar menerima materi, kepalanya itu justru semakin terasa pusing. Dia merasa semuanya seperti berputar-putar dan terasa berat. Akhirnya Kaisar meminta Dimas untuk berhenti. Dia ingin diantar pulang saja.
Dimas langsung tanggap membantu sang atasan. Lalu sesampainya di lantai satu, pria itu meninggalkan Kaisar di loby. Sementara dia mencari supir untuk menyiapkan mobil.
"Pak Kaisar? Apa kabar Pak?" tanya seorang karyawan yang begitu pangling melihat kedatangan bosnya yang sudah kembali ke perusahaan. Kaisar adalah Bos yang sangat ramah kepada seluruh pegawai, jadi semua orang tentu senang menyapanya.
Kaisar hanya tersenyum.
"Saya senang Bapak sudah kembali ke perusahaan, yang saya dengar Bapak sempat kecelakaan ya? Lalu bagaimana keadaan istri Bapak?" tanya orang itu.
"Istri?" Kaisar terkejut.
"Iya, bagaimana keadaan Istri Bapak?" tanya orang itu lagi.
"Memangnya saya sudah menikah?" tanya Kaisar dengan bingung.
Orang itu keheranan.
"Kan memang Bapak sudah menikah." Ujarnya.
Saat Kaisar hendak bertanya lagi, tiba-tiba Dimas sudah datang dan mengajak Kaisar untuk segera pergi dari sana karena mobil dan supir sudah siap.
Di dalam mobil Kaisar bertanya-tanya. Apa benar dia sudah menikah? Kalau benar begitu, dimana istrinya? Kaisar pun menanyakan hal itu kepada Dimas, tapi Dimas sedang menelfon seorang klien penting dengan pembicaraan yang cukup serius. Sehingga Kaisar mengurungkan niatnya untuk bertanya, biarlah Magdalena yang akan menjawabnya.
Sesampainya di rumah, Kaisar langsung mencari Magdalena untuk mengonfirmasikan hal tersebut.
"Apa benar aku sudah menikah, Bu?" todong Kaisar begitu menemukan keberadaan ibunya yang ternyata sedang menonton televisi di ruang santai.
Magdalena awalnya cukup terkejut, tapi kemudian dia memasang ekspresi sesantai mungkin.
"Kamu ini bicara apa sih Nak. Kamu belum menikah, kamu masih single Sayang," ucap Magdalena penuh kebohongan.
"Tapi tadi aku bertemu dengan orang yang bilang kalau aku sudah menikah." Jelas Kaisar.
"Oh, mungkin dia itu salah paham. Sebelum kecelakaan itu, kamu memang sudah bertunangan dan akan menikah. Tapi--" wajah Bu Magdalena mendadak dibuat sedih.
"Tapi apa Bu?" tanya Kaisar yang sudah sangat penasaran.
"Tapi calon istrimu itu kabur dengan laki-laki lain. Dia hanya menginginkan hartamu dan setelah dapat, dia langsung pergi begitu saja, semunya kacau berantakan." Jawab Bu Magdalena sambil pura-pura menangis dan bersedih.
"Benarkah?" tanya Kaisar dengan lemas. Jadi sebelum kecelakaan itu, dia dikhianati? Dan apa mungkin karena sedang patah hati, lalu Kaisar tak bisa fokus mengemudikan mobil yang ditumpanginya. Ya, sepertinya itu sangat masuk akal.
"Lalu siapa wanita itu, Bu?" tanya Kaisar.
Bu Magdalena langsung tergagap.
"Aduh Nak, sudahlah. Jangan diperpanjang lagi. Dia itu hanya wanita jahat yang membuat hidupmu berantakan, kamu tidak perlu tahu. Lebih baik fokus dengan kesehatan dan masa depanmu."
"Tapi--"
"Percaya pada Ibu Kaisar, semua ini yang terbaik untukmu. Kalau ibu kasih tahu siapa wanita itu dan kamu melihat orangnya, kamu pasti akan sakit hati lagi. Ibu tidak mau melihat kamu sedih Nak, sudahlah. Itu hanya masa lalu yang tidak penting."
Diam-diam, ada yang mendengar percakapan mereka dari balik dinding. Dan orang itu adalah Dahlia. Hatinya begitu sakit saat mendengar dan melihat bagaimana suaminya dicekcoki dengan kebohongan-kebohongan yang dibeberkan Magdalena. Rasanya ingin sekali Dahlia mengatakan jika itu semua bohong. Itu tidak benar! Kaisar sudah menikah, dan dialah istrinya. Tapi... Dahlia tidak bisa.
Karena sudah tak kuasa menahan tangisnya yang sebentar lagi akan pecah, Dahlia terburu-buru memutar kursi rodanya untuk beranjak pergi dari sana. Tapi tanpa sengaja sikutnya menyenggol Vas bunga yang berada di dekatnya, hingga Vas itu terjatuh dan menimbulkan suara yang kencang.
Praanggg
Magdalena dan Kaisar yang sedang mengobrol itu pun langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Dahlia?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Diajheng
akhirnya kembali kekantorr dan sudah dpat dipastikan dia akan melupakan semuanya apa yg telah terjadi sebelumnya.
namun ada baiknya dia kerja lagi setidaknya ada interaksi dengan teman sahabat asisten dan karyawan yg laennya
agar dia tau informasi lebih mengenai dirinya dan semoga itu membantu untuk kesembuhan amnesia nya
^^
seorang teman bilang dia sudah menikah
coba besok kamu tanya ke yg kaen juga ya kai
jangan hanya informasi dri ibumu aja yaa
biar kamu semakin.yakin dan jelas.
Dahliaa sabaar dulu yaa
biarkan Mertuamu itu mengarang bebass soal cerita kehidupan anaknyaa
mau bikin novel sekalian juga boleh
mau memutar balikkan fakta juga monggo
tapi nantii ada saatnyaa kamu jugaa akan mendapatkan keadilan..
2023-03-25
0
El-ma L Goong
hei bumagda klo memang ga mau mengakui sang mantu knp pula mau menampung dahlia hanya dgn tujuan menjadikan dahlia pembantu?,,
😠
2023-03-20
0
سلمى الرحمن مختار
tega banget ibunya ngarang cerita ya allah sungguh teganya 🥲
2023-03-18
0