Episode 2
Yasushi
Salam kenal *mengulurkan tangan*
Rin
Aku tidak menanyakan namamu...
Rin
Lagipula aku tidak peduli *melangkah keluar*
Yasushi
Aku disini hanya ingin memberimu cadangan, lo~
Yasushi
Kerena kau anak yang menarik...
Yasushi
Aku ingin memasuki mu dalam Agensi Akuma.
Yasushi
Kau tau? makhluk yang kau lihat tadi bukan sebarang makhluk, lo~
Yasushi
Orang-orang biasa tidak bisa melihatnya dengan mata kasar.
Yasushi
Hanya orang-orang yang berbakat yang bisa melihatnya.
Yasushi
Itu adalah hal yang langka, lo~
Yasushi
Hanya beberapa orang aja yang bisa melihat iblis itu.
Yasushi
Gara-gara itu aku ingin menyarankan kamu untuk menyertai Agensi Akuma.
Yasushi
Aku tidak memaksamu kok.
Yasushi
Terserah kamu mau menyertainya atau tidak~
Yasushi
Jangan kecewa kalo kamu tidak menyertainya, lo.
Yasushi
Tapi, tentu saja kamu akan dibayar.
Yasushi
Kamu pasti udah lelah bersekolahkan?~
Yasushi
Telepon aku jika kamu sudah menentukan jawabanmu~
Rin
Tapi bagaimana ak- *menoleh*
Rin
*melihat kertas di lantai*
Rin
*mengambil kertas itu dan menuju kerumah*
Rin
*berada di atas kasur sambil melihat kertas*
Rin
(apa aku masuk aja ya?)
Rin
(tapi aku masih kecil, itu pasti berbahaya kan?)
Rin
(orang aneh tadi bilang dibayar kan?)
Rin
(tapi... Kalau aku dibayar, aku tidak perlu kesekolah lagi kan?)
Rin
(eh iya, kesekolah kan belajar bukan bekerja)
Rin
*membuka surat tersebut*
+81 **-*** ****
nanti hubungi aku ya, anak kecil~
Rin
(aku benci dipanggil "anak kecil*...)
Rin
(Aku penasaran agensinya gimana...)
Rin
(kalau aku memasuki agensi itu tidak apa-apa, 'kan?)
Rin
(tapi kalau dia berbohong...)
Rin
(mana mungkin berbohong memberi nomor telepon kan?)
Rin
(apa aku mencoba telepon aja ya?)
...
Ada orang telepon lu!!!
...
Ah~ anak kecil yang tadi ya~
...
Apa kamu sudah menentukan jawapan mu?
...
Besok aku akan membawa mu ketempat Agensi Akuma berada~
...
Jumpa besok, "Anak Kecil"~
Rin
(aku belum bicara sampe selesai...)
...
Besok kamu berhenti sekolah aja ya.
Rin
*menelepon wali kelas*
Rin
Besok saya tidak hadir ke sekolah...
HAH! Kamu ingin saya menyuruh kepsek membuang mu!?
Rin
Justru itu tujuan ku...
Besok kamu tidak usah belajar lagi
Buku-buku sekolah itu, kamu buang aja. Kami pihak sekolah tidak ingin menerima buku itu lagi darimu.
Rin
(aku ingin tidur lagi...) *tidur*
No.1 Hoodie warna hitam tapi kepalanya ditutup
Rin
(aku beneran disuruh tunggu disini kan?) *melihat hp*
Rin
(orang aneh itu...) *meletakkan kepala dimeja*
Rin
(sepertinya ada orang duduk didepan ku...) *menoleh*
Yasushi
Apa kamu sudah sarapan?
Yasushi
Kamu pendiam sekali ya~
Yasushi
Mbak sini-sini! *mengangkat tangan*
Yasushi
Aku ingin pesan *senyum*
Mbak
(ya ampun ni cowo ganteng banget!) *mata berbinar*
Yasushi
Aku ingin pe- *melihat menu*
Rin
(apa dia seganteng itu sampe-sampe mbaknya pingsan?) *melihat Yusushi*
Yasushi
Nani-nani? *senyum*
Rin
(biasa aja...) *melihat sekeliling*
Semuanya cewe disana pingsan
Yasushi
Nani? *ikut menoleh*
Yasushi
(sepertinya aku berlebihan) *sweatdrop*
Yasushi
(padahal udah memakai masker, lo)
Yasushi
Kamu ga ikutan pingsan juga?
Sehabis makan dan pihak restoran mengambil keputusan untuk cuti pada hari itu dikerenakan semua pelanggan mengalami kejang-kejang.
Yasushi
Kita kemarin kita tidak punya waktu buat kenalan ya?
Yasushi
(dingin sekali... Padahal masih bocah)
Rin
Kalo udah tau, ngapain kenalan?
Yasushi
*memasuki salah satu gedung*
Yasushi
*masih menaiki tangga*
Rin
Ini kapan selesai sih?
Yasushi
6 lantai doang kok.
Yasushi
Aku menganggapnya udah *memasuki ruangan*
Yasushi
Sepi sekali *melihat berjalan*
Yasushi
Biasanya ribut mulu dah.
...
Semuanya sedang menjalani tugas. *fokus screen komputer*
Yasushi
Haaa Noboru senpai!
Yasushi
Ohayo *melambaikan tangan*
Noboru
Yo *melambai tangan*
Noboru
Siapa dibelakang mu?
Yasushi
Aaa... Ini anak yang menarik, yang kuceritakan kemarin *memegang bahu Rin*
Rin
(kalian tinggi sekali...)
Rin
(kalian umur berapa sih?)
Noboru
Dia kah? *memegang kertas*
Noboru
Tidak mempunyai keluarga.
Noboru
Tidak pernah senyum.
Noboru
Hobi tidak diketahui.
Noboru
Kesukaan tidak diketahui.
Noboru
Ini pertama kalinya aku melihat anak tidak mempunyai marga pada namanya. *berdiri*
Yasushi
Benarkan?! Benarkan?!
Noboru
*mendekati mereka berdua*
Noboru
Apa dia anak yang membunuh iblis itu?
Yasushi
Benar! Benar! *mengangguk-ngangguk*
Yasushi
*berdiri dibelakang Rin*
Noboru
*melihat Rin dengan sangat detail*
Rin
*muka datar dan dingin*
Noboru
dingin sekali *menyeringai*
Noboru
Kamu benar-benar menemukan bocah yang menarik.
Yasushi
Benarkan Benarkan!
Yasushi
*sudah kuduga! Pasti Noboru senpai langsung menyukai anak ini.*
Rin
(jangan bercanda, semua orang membenci ku lo di sekolah...)
Yasushi
Nande, Rin-san? *menoleh Rin*
Noboru
*pergi ke meja kerjanya tadi*
Rin
Nanimonai... *menunduk*
Yasushi
(sudah ku duga!) *menarik bahu Rin*
Yasushi
*memaksa Rin duduk di hadapan meja Noboru*
Rin
(ngapain?) *menatap aneh Yasushi*
Yasushi
*senyum sambil memberikan jempol kepada Rin*
Yasushi
(kamu pasti bisa!)
Yasushi
*keluar dari ruangan dengan pantas*
Rin
(eh? aku beneran ditinggal nih?)
Noboru
*memberikan sebuah kertas dan pen di depan Rin*
Noboru
Sila menanda tangan atas setujuan menyertai agensi ini.
Lain tidak lain, Rin hanya menulis huruf R di kertas itu
Noboru
Tanda tangan yang sangat simple.
Tiba-tiba ruangan itu dipenuhi oleh darah dan semua tempat itu hancur. Disana cuma Rin yang ada disana.
(eh?) *melihat sekeliling*
Iblis-iblis mula munculkan diri.
Tubuh mereka agak kacau dan menyeramkan.
Tapi hal itu tidak membuat Rin takut.
Rin
*melihat satu iblis muncul*
Rin
*sembunyi di bawah meja*
Rin
(aku lagi mager buat bunuh mereka...)
Rin
(iblisnya cepat sekali muncul)
Bunyi Iblisnya kalian bayangin aja, kira kira gitu lah.
Rin
*melihat luar jendela*
Rin melihat dihujung tempat itu ditutupi sesuatu
Rin menyadari bahwa itu semua hanyalah ilusi
Rin
Itu tidak nyata... *keluar dari gedung*
Rin
(biar aku membunuh satu dari pada mereka) *muncul di hadapan salah satu iblis*
Rin mengayunkan kakinya dan kedua-dua kaki iblis itu putus.
Rin
(mereka lemah sekali...)
Rin lari ke dinding pembatasan itu dan menyadari bahwa semua iblis itu mengejar Rin.
Rin
*menyentuh dinding pembatasan*
Rin
*bangun dari ilusi itu*
Rin menyadari bahwa dirinya sudah berpindah tempat dari kursi ke sofa.
...
Kukira dia udah mati, lo.
...
Jangan menganggapnya lemah.
Ruangan itu dipenuhi beberapa orang dewasa
Noboru
Padahal baru 5 minit yang lepas, lo.
...
Kamu pendiam sekali ya!
Rin
*menatap mereka datar*
Rin
(mereka berisik sekali)
Noboru
Mau minum? *mengulurkan gelas*
Yasushi
Kenalin, mereka rekan kerja mu.
Keiko
Watashinonamaeha Keikodesu. *melambai*
Akari
Akaridesu, umurku 23 *senyum*
Ryota
Watashi Ryotadesu aku 20
Keiko
Yang duduk diujung namanya Unagi umurnya 19.
Keiko
Walaupun dia muda tapi dia dingin kek es, jadi abaikan aja dia. *senyum*
Sao
Apa dia yang dibicarakan Yusushi senpai?
Yasushi
Yap, dia yang kubicarakan kemarin.
Ryota
Apa dia tidak membebani kita disini?
Ryota
Maksud aku dia masih kecil, dia pasti akan menyusahkan kita kan? *mendekati Yusushi*
Kana
*melambai tangan ke arah Rin*
Rin
*hanya melihat sekilas*
Yasushi
Dia sangat berguna buat kita.
Rin
(lagi-lagi mereka senyum seperti itu...)
Comments