Episode ~ 5

Vel masih terduduk dengan tubuh bergetar. Hendak menjerit ketakutan. Tetapi...

"Hahaha~" tawa Amora kian mengeras saat melihat Vel bergetar ketakutan.

"Saatnya mengakhiri kejahilanmu, Amora" Inai berkata setelah beberapa menit diam tanpa tertawa.

"Baiklah, baiklah" Amora mengambil ulat yang berada di kepala Vel. Dia kasihan sebenarnya tapi kalah dengan tawanya.

Dari kejauhan, muncul kepala berbulu putih dari dalam lubang di tanah.

"APA ITU?!!" Sera reflek berseru.

"Hah? ada apa?" Amora dan Vel pun kebingungan.

"Emm, tadi aku melihat ada kepala bertelinga panjang dan berbulu putih di sana" tunjuk Sera pada sebuah lubang berdiameter kurang lebih 50 cm.

Mereka berempat segera bangkit dari duduknya. Memastikan apa ada sesuatu disana.

Sera dengan berani memasukkan tangannya kedalam lubang di tanah tersebut. Kemudian...

"Aw..." Sera kembali menarik tangannya keluar lubang.

"Ada sesuatu di dalam sana"

Oh ya? teman-temannya menatap heran.

Tanah di sekitar entah kenapa dan ada apa tiba-tiba membentuk sebuah ruas jalan dibawah tanah.

Ini adalah jalan yang biasa dilalui seekor kelinci yang sedang bersembunyi di dalam tanah demi mencuri sebuah wortel untuk makanan mereka.

"Kita pancing saja mereka dengan wortel" saran Vel agar tidak membutuhkan waktu lama menangkap kelinci.

Amora mengambil sepotong wortel yang ia dapat dari kebun ayah Sera. Agak sulit mendapatkannya karena wortel berakar tunggang. Atau bisa kita sebut wortel itu sendirilah yang merupakan akarnya.

Amora mengaitkan dedaunan pada wortel dengan ranting yang sekiranya cukup kuat untuk menarik seekor kelinci.

Wortel itu diposisikan secara melayang tepat diatas lubang tempat kelinci-kelinci bersembunyi. Beberapa menit....

Seekor anak kelinci meloncat menggigit ujung wortel dengan giginya. Kelinci itu masih menarik wortelnya dari dalam lubang. Amora berusaha sekuat tenaga menarik kelinci itu dengan ranting di tangannya.

"Be-berat sekali!!!" seru Amora menahan napas beberapa detik.

"Ayo kita bantu Amora" ajak Inai kepada dua teman lainnya yang hanya menonton.

"Astaga, i-ini berat sekali!!!" seru Vel yang berada di barisan terbelakang.

Mereka berempat berusaha keras menarik ranting itu. Akhirnya.

Amora terpeleset dan jatuh terduduk. Ketiga temannya yang lain pun ikut jatuh terduduk pula.

Tapi beruntungnya rombongan kelinci berhasil dipancing dengan wortel tersebut.

"Huft! pantas saja berat. Rupanya tidak hanya satu" Sera mengusap peluh di dahi.

Induk kelinci beserta anak-anaknya terlempar keluar dari lubang mereka. Anak-anak kelinci berlarian kesana kemari. Bermaksud untuk kabur. Sedangkan induk kelinci tampak kebingungan. Bagaimana jika salah satu anaknya tertangkap?

Ditengah anak-anak kelinci berlarian kesana kemari. Induk kelinci hanya mematung sambil memperhatikan gerak-gerik manusia yang berusaha mengejaknya.

Anak-anak kelinci itu bergerak lincah. Berhasil membuat Sera jatuh tersungkur. Beberapa anak kelinci lainnya menggigit pakaian yang dikenakan Sera.

Apakah itu sakit? oh entahlah.

Amora menyadari ada induk kelinci yang hanya mematung di tengah petak kebun wortel. Ia pun segera menangkapnya.

Lebih mudah menangkap induk dibandingkan anak-anak kelinci. Amora memegang erat kedua telinga panjang induk kelinci.

"Hei teman-teman! aku sudah mendapatkannya" teriaknya kepada ketiga temannya yang masih sibuk mengejar anak-anak kelinci.

Induk kelinci itu bergerak sembarang berusaha melepaskan diri. Tetapi Amora memegang telinga panjangnya sangat erat. Sehingga mustahil melepaskan diri.

"Tenang saja induk kelinci. Aku akan melepaskanmu setelah latihan kami hari ini selesai" ucap Amora agar induk kelinci yang dipegangnya tidak berusaha untuk melepaskan diri.

...***...

Amora dan teman-temannya mengawali latihan. Setelah perjuangan mereka menangkap kelinci akhirnya mereka bisa melangsungkan latihan juga.

Amora yang terlebih dahulu mencontohkan. Dia menyuruh Vel untuk memegangi induk kelinci menghadap kearahnya.

Amora melepaskan sihir. Itu bukan sihir untuk penyerang. Sehingga tidak akan menyakiti induk kelinci.

Alhasil, setelah melepaskan sihir itu, Amora menguasai seluruh tubuh induk kelinci. Ia bisa menggerakkan tangan, kaki, serta kepalanya.

Rupanya memang lebih mudah menggunakan makhluk hidup sebagai bahan latihan.

"Waw, hebat sekali!!" seru Vel yang berdiri di balakang induk kelinci.

"Aku ingin mencobanya" pinta Sera maju beberapa langkah hingga posisinya lurus dengan Amora.

Vel kembali memegang induk kelinci setelah Amora berhenti melepaskan sihirnya. Kini Sera mencoba.

Sera melepaskan sihirnya. Kini sihirnya sudah membaluti seluruh tubuh induk kelinci. Dan...

Sera tidak bisa dengan lancar menggerakkan tubuh induk kelinci. Gerakannya kaku sekali. Induk kelinci pun kesakitan.

"Astaga Sera tidak seperti itu caranya" Amora merasa kasihan. Kadang ia juga membayangkan bagaimana ia menjadi induk kelinci dan digerakkan secara kaku oleh Sera.

Sera berhenti melepaskan sihirnya. Kini ia memegang induk kelinci.

"Maafkan aku. Aku telah menyakitimu induk kelinci. Gerakan sihirku tidak sebaik Amora" Sera menatap lesu induk kelinci di tangannya.

Induk kelinci hanya mengatupkan telinga kirinya. Jelas saja ia tidak mengerti ucapan Sera. Induk kelinci pun berlari ke lubang sebelumnya ia tempati.

Latihan berakhir.

...----------------...

...Halo readers... kalian telah sampai pada akhir Episode ~ 5. Nantikan lanjutannya ya!!!...

...Harap sabar menunggu karena author bukan orang rajin ;)...

...Sampai jumpa di Episode ~ 6 ya!!!...

...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian jika suka dengan ceritaku....

......Maaf guys, episode ini cuman dikit :) ......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!