bab 5

 

"Kamu ya… kamu yang nendang kaleng minuman tadi kan? Sekarang kamu mbuat mobilku lecet gini? Sial banget aku ketemu sama kamu!” kata tuh cowok marah marah.

“Aku kan uda bilang sori tadi, aku nggak sengaja juga.” Kataku merasa bersalah.

 

“Yang jelas kamu harus tanggung jawab!”tuntutnya.

“Aku kan uda tanggungjawab.” Sahutku masih nggak terima.

“Tanggung jawab apaan? Aku nggak butuh uang 10ribu. Ikut aku!” katanya sambil terus menggenggam tanganku menuju mall tersebut.

“Kamu mau ngapain? Lepasin aku donk! Sakit nih tanganku.” Kataku meronta supaya dia melepaskan tanganku.

“Ikut aja!”katanya sambil terus membawaku.

Kami memasuki salah satu restaurant cepat saji di mall tersebut yang menyediakan masakan jepang. Aku setengah kaget melihat siapa yang ada di sana. Fero??? Ternyata Fero ada di sana bersama genk nya yang monoton itu? tega banget sih dia sama aku.

“Kita mau kemana?” tanyaku pelan.

“Ikut aku masuk, ngaku aja jadi cewekku.” kata cowok itu. bahkan aku belum tau namanya.

“Jangan gila! Aku nggak kenal kamu. Aku nggak bisa nglakuin itu.”kataku.

Bagaimanapun juga aku nggak mau Fero nganggep aku uda punya cowok. Apalagi cowoknya nggak jelas kayak nih cowok.

“Kita Cuma pura pura.” Kata tuh cowok.

“Tapi aku nggak mau!” kataku jengkel.

“Inget ya, kamu uda ngrusak mobilku.” ancamnya.

“Kamu juga ngrusak mobilku.”kataku lebih nggak terima, karena aku juga korban.

Bukannya kita impas karena mobil kita sama sama rusak?

“Tapi kamu buat jidatku luka!” katanya geram

“Siapa suruh nggak menghindar.” Kataku.

“Udahlah regita… sekali ini aja kamu bantu aku!”kata tuh cowok sedikit memelas. Apa apaan nih cowok. Kenapa dia bisa tau namaku???

“Kamu tau namaku?” tanyaku heran.

“Bukannya di bajumu itu ada namamu

‘REGITA AZZURA’!” Katanya sambil menunjuk nama yang ada di atas saku bajuku. Bodoh sekali aku ini! Jelas saja dia tau.

“Kenapa kamu harus ngaku punya pacar segala sih?”tanyaku kesal.

“Panjang cerita nya, ntar aku jelasin!” katanya sambil menarikku ke dalam.

Semua yang ada di meja itu melihat ke arah kami berdua. Terlihat keheranan yang sangat di wajah mereka. Di tempat itu ada Fero, Maria, Daniel, April dan Juan yang menatap kami nggak percaya. Aku masih berusaha melepaskan genggaman cowok ini tapi nggak bisa karena genggamannya sangat erat.

“Sori telat, aku barusan ngurus surat pindah ke sekolah kamu. Mulai besok aku sekolah bareng kalian.” Kata cowok itu menjelaskan.

“Sori, kamu tadi nunggu aku ya Re?” Tanya Fero menatapku merasa bersalah.

“Regita? Dia daritadi ngedate bareng aku. Kita uda lama nggak ketemu jadi biasalah melepas rindu.” Kata tuh cowok.

Terlihat wajah kecewa dari raut muka Fero.

“kalian…?” kata Daniel menggantung.

“Regita pacarku, aku sampe lupa ngenalin ke kalian. Apa kalian uda saling kenal?” Tambah tuh cowok yang semakin membuatku kesal.

“Pacar?” Tanya Maria menyelidik.

“Iya, kenapa?” tambah tuh cowok.

“Victo, kalian kenal dimana?”Tanya Maria lagi. Victo??? Jadi namanya nih cowok Victo. Sedikit ku lirik nama yang ada di seragam sekolahnya ‘Victorio Obadiah Sheehan’.

“Kebetulan setahun yang lalu saat papa mau pindah ke luar kota. Aku nggak sengaja ketemu Regita di bandara dan kita tukeran nomor whatsapp. Di karenakan nyambung akhirnya kita jadian. LDR an gitu deh.” Kata Victo.

“Se simple itu?” Tanya April.

“Kenapa harus ribet kalo yang simple aja uda bikin kita bahagia.” Sahut victo.

“Kalian uda kenal lama?” tanyaku hati hati.

“Iyalah, kita uda bareng sejak SMP. Hanya saja papanya ke luar kota jadi dia harus ikut.” Sahut juan.

“Maaf, aku belum cerita itu.” kata victo sambil mencium punggung tanganku.

Apa apaan? Cih… aku jijik dengan tingkahnya yang over itu. Victo menarik kursi dan mempersilahkanku duduk kemudian memesankan makanan untukku. Kami menikmati makanan dengan candaan receh dari Victo.

Baru kali ini seperti nya suasananya bisa cair, si cowok gila ini bisa bikin suasana genk ini mencair. Asalkan jangan hatiku aja yang ikutan cair. Ganteng sih, postur tubuhnya yang tinggi dan proporsional, kulitnya yang putih dan wajahnya yang mirip pemeran drama korea. Siapa juga yang nggak terpikat? Ngomong apaan sih aku? Lupakan, Re! dia itu orang aneh pembawa sial. Akhirnya kami selesai dengan makan makan ini.

 

“Aku anter kamu pulang ya re?” Tanya Fero.

 

“Regita pulang sama aku. Kita masih ada keperluan, jadi kita pamit duluan” Sahut Victo sambil narik tanganku keluar dari restaurant cepat saji itu.

“Apaan sih?” kataku jengkel dan melepas tangannya kasar agar tidak menggenggam tanganku lagi.

“Kamu pernah ada hubungan sama Fero?” Tanya victo.

“Hubungan apaan?” tanyaku.

“Kenapa tatapannya beda ke kamu?”tanyanya menyelidik.

“Beda apanya?”aku semakin menginterogasinya.

“Bisa nggak sih kalo nggak balik Tanya mulu?”katanya sebal.

“Kalian berdua kenapa sih sama sama dingin?”tanyaku sebel.

“Kami sepupu.”jawabnya.

“Trus? Apa hubungannya denganku? Kenapa kalian nggak akur gitu?”tanyaku heran.

“Aku sahabatnya Maria, aku tau dulu Fero cinta banget sama Maria. Maria juga cinta sama dia.” Kata victo sambil terus jalan mengikutiku.

“Kan uda sama sama cinta? Apa hubungannya dengan status pacaran kita? Konyol!” kataku yang mulai mengerti konflik mereka.

“Masalahnya Fero ngalah sama aku, dia berharap aku bisa dengan Maria. Sedangkan Maria cinta mati sama dia. Makanya aku minta bantuanmu pura pura jadi pacarku supaya Fero nggak ada rasa canggung sama aku, kamu nggak tau hubunganku sama Fero dulu hampir hancur.”jelasnya.

 

“Jadi kamu mau menjaga perasaannya Maria? Mengalah buat fero? Kamu juga suka Maria?” tanyaku.

“Aku Cuma berharap Maria bahagia dengan orang yang dia cinta.” Jawabnya sambil menatap mataku. Aku berhenti dari langkahku dan menatapnya kesal.

“Baru kali ini aku ketemu cowok bodoh kayak kamu.”ocehku nggak jelas.

“Kenapa bisa bodoh?” tanyanya nggak terima.

“Perjuangkan rasa mu juga! kalo sekarang kamu bisa move on trus Fero juga suka sama cewek yang sekarang kamu suka gimana? Kamu mau ngalah lagi?” tanyaku sebel.

“Iya lah, dia sepupuku. Masak berantem gegara cewek doank?”belanya terhadap dirinya sendiri.

“Kenapa ada orang yang bodoh banget kayak kamu ya? Hey, Victo… pantes aja kaleng yang ku tendang nyantolnya dikeningmu, itu biar otakmu encer trus bisa mikir! Kesel aku sama kamu! Ada ya cowok kayak kamu, gimana nggak merana terus hidupmu.” Kataku jengkel.

“Emangnya kamu bakalan mempertahankan orang yang kamu cinta kalo dia suka sama oranglain?”tanyanya.

“Jelas! Yang penting kan ada usaha. Emangnya aku sebodoh kamu! Memilih menderita demi hal yang nggak pasti, siapa tau si Maria itu jodohmu. Trus kamu dapet bekasnya Fero,” Kataku semakin jengkel.

 

 

 

Terpopuler

Comments

AfiQa

AfiQa

suka

2021-07-12

1

auristela

auristela

suka ama cerita nya... keren...semangat terus kakak buat menulis.... 😘
jangan lupa mampir di karyaku juga ya kak
dua sisi mata uang...
mohon like, vote n komen nya... kalau bisa jadi favorit... thx a lot before 😘😘😘

2020-10-14

1

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

aku mampir thor..lanjut.
feedback di karya ku ya Mantan terindah.ditunggu

2020-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!