Sikap Penolakan Alexa

Selain banyaknya pekerjaan yang harus ditangani oleh Alexa, wanita itu kini malah memiliki tambahan beban berupa sebuah rencana perjodohan. Sebuah ide gila yang tidak pernah Alexa pikirkan selama hidupnya.

"Apa aku punya jadwal malam ini?" tanya Alexa.

"Tidak, Nona. Kau sudah selesai," jawab Meera sembari mengecek jadwal yang sudah ia susun rapi di layar tabletnya.

"Ah, aku lelah," keluh Alexa sambil memijat keningnya. Berkali-kali ia terdengar menghela napas panjang. Menandakan banyaknya beban pikiran dan pekerjaan yang harus ia tanggung seorang diri.

"Nona, ke mana kita akan pergi?" Evan bertanya tanpa melirik. Matanya fokus pada jalanan yang ramai.

"Ke pusat kebugaran," jawab Alexa.

"Nona, kau bilang kau sedang lelah. Kenapa kita ...."

"Aku ingin berolahraga. Makan siang dengan banyak lemak akan membuat berat badanku naik. Mencegah lebih baik daripada mengobati," jelas Alexa. Selain demi menjaga berat badan idealnya. Alexa juga butuh pelampiasan atas rasa kesal dalam hatinya.

"Kau kan punya ruang fitness di rumahmu. Apa kita harus pergi sekarang?" tanya Meera lagi.

"Jangan cerewet, Meera!" Alexa menghembuskan napas kasar.

Nyali Meera kembali menciut. Ia sama sekali tidak bisa membaca pikiran Alexa atau menebak keinginan wanita itu. Kini ia memilih diam dan menuruti apa kata Alexa tanpa banyak bertanya.

Alexa mengernyitkan dahi saat mobil yang mereka tumpangi memasuki sebuah tempat pusat kebugaran yang sudah biasa Alexa datangi. Wanita itu merasa aneh, bagaimana Evan bisa tahu? Padahal ia tidak mengatakan dengan detail tentang tempat yang ia inginkan.

"Kita sampai," ucap Evan. Ia keluar dari mobil dan membuka pintu belakang.

"Ambil pakaian gantiku di bagasi. Ayo masuk!" ajak Alexa.

Meera langsung bergegas mengambil paper bag yang berada di bagasi. Sebagai wanita yang super sibuk, Alexa selalu memiliki banyak pakaian ganti yang sudah ia siapkan untuk berjaga-jaga. Terlebih, ia harus selalu tampil sempurna di mata semua orang. Karena itu adalah sifatnya.

Alexa berjalan memasuki tempat itu dengan Meera di sampingnya, sementara Evan terus mengikuti mereka.

Dengan penampilan rapi, jas hitam dan sepatu pantofel, orang tidak perlu bertanya siapa Evan. Terlebih, wanita yang ia buntuti adalah seorang anak konglomerat sekaligus pimpinan beberapa hotel ternama. Tentu saja di kawal oleh seorang bodyguard bukanlah hal yang aneh bagi mereka.

"Aku akan berganti pakaian," ucap Alexa. Ia mengambil alih paper bag di tangan Meera. Meera mengangguk, ia langsung mencari tempat duduk dan menunggu. Sementara Evan, mengikuti Alexa beberapa langkah.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Alexa ketus.

"Mengikutimu, Nona," jawab Evan.

"Apa kau tidak dengar jika aku ingin berganti pakaian? Apa kau akan masuk ke ruang ganti bersamaku?"

"Ah, tidak. Maafkan aku," ujar Evan. Ia melangkah mudur dan membiarkan Alexa pergi seorang diri.

Selama berganti pakaian sekaligus menghapus make up di wajahnya, Alexa terus bergumam kesal. Selain tentang jadwal kencan yang telah diatur oleh orang tuanya, ia juga sangat kesal karena kehadiran Evan.

"Bisa-bisanya dia ingin mengikutiku ke ruang ganti! Menjengkelkan!"

"Siapa namanya? Evana? Ah, Evano?"

"Lihat saja, aku akan membuatmu berhenti dari pekerjaan ini dan mengundurkan diri." Alexa menghentakkan kaki ke lantai sambil berjalan keluar.

Di luar ruangan, Evan dan Meera telah menunggu. Meera membawa tiga botol air mineral di tangannya. Ia menyerahkan satu botol untuk Alexa. Namun saat akan memberikan botol lain untuk Evan, Alexa segera mendahuluinya.

"Aku sangat haus, satu botol tidak akan cukup!" seru Alexa. Ia melirik Evan dengan tatapan sinis, sementara Meera hanya melongo.

Evan tidak bereaksi, ia hanya diam dan tidak menanggapi sikap Alexa padanya. Evan menganggap, perlakuan Alexa adalah bentuk penolakan atas kehadirannya. Meski begitu, Evan tidak akan pernah mundur. Ia sudah berjanji untuk mengabdikan hidupnya pada keluarga yang telah berjasa untuknya.

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***