Mansion utama Badai
Malam.
Suara heels saling sahut menyahut di antara lantai keramik yang ada di kediaman Badai, kaki jenjang dan mulus terlihat bergerak dari arah pintu masuk menuju ke arah lantai atas dimana sang pemilik kaki dan betis mulus tersebut bergerak begitu angkuh menuju ke arah lantai atas.
Kembali suara heels tersebut memecah keheningan, membuat semua pekerja dan pelayan langsung melirik dengan takut-takut ke arah sang empunya.
"Di mana dia?"Dan satu suara memecah keheningan, membuat beberapa pelayan yang bergerak dan bekerja membersihkan bangunan megah tersebut terdiam.
"Masih tidur?"Suara perempuan tersebut kembali menggema, sang pemilik suara melepaskan kaca mata yang bertengger di kedua belah matanya.
Usia nya mungkin sekitar 27 tahunan, raut wajah tidak ramah terlihat jelas di balik alis yang menukik tajam dengan bola mata penuh intimidasi, dia menaikkan ujung alisnya, berhenti di bagian tangga ke 4 dan menatap satu persatu pelayan yang ada di bawah, menunggu jawaban dengan tidak sabaran.
"Di kamar utama atau di mana?"Bibir dengan lipstik merah tersebut kembali bertanya, bergerak dengan keculasannya, tidak ada keramahtamahan yang diberikan, dia bertanya tanpa pandangan suka pada para pelayan yang dia anggap rendahan di seluruh bagian rumah.
"Tuan ada di kamar belakang"Seorang pelayan menjawab takut-takut, menundukkan kepalanya sembari memberitahukan dimana Badai saat ini.
Perempuan tersebut terlihat mengerutkan keningnya, dia pikir tumben Badai ada di kamar belakang. Dia adalah Hera, orang-orang berkata Hera merupakan istri Dewa Zeus, sangat cocok berdampingan dengan Badai dan menjadi kekasih gelapnya. Tapi ketakutan para pelayan disana adalah bagaimana jika Hera mengetahui soal Pelangi? gadis yang dinikah paksa tuannya?!.
Tidak dibayangkan bagaimana marah nya Hera, persis seperti istri Zeus, Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan mereka harap Hera yang ini tidak segila Hera dalam sejarah desa peradaban Yunani.
Setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan, perempuan tersebut kembali naik ke lantai atas, bergerak menuju ke kamar belakang dengan sejuta tanda tanya di atas kepalanya, kenapa laki-laki yang dicintainya berada di kamar belakang? Badai tidak suka berada di sana, dia tahu betul itu. Kamar utama merupakan kamar favorit nya, dan Badai selalu membawa nya bercinta di sana tanpa malu-malu.
Hera terus melangkah menuju kekamar belakang, mencari sosok laki-laki yang dia cintai tersebut, kerinduan jelas menghantam dirinya, sudah hampir satu bulan tidak bertemu membuat dia gelisah, pekerjaan nya membuat dia dan Badai sementara berpisah untuk beberapa waktu, jadwal pemotretan dan beberapa pagelaran busana di Paris fashion week membuat dia harus memendam kerinduan terlebih dahulu untuk melewati banyak hal bersama Badai.
Katakanlah meskipun dia tidak pernah paham apakah Badai pernah mencintai dirinya atau tidak, tapi yang jelas dia bahagia semua keinginan nya selalu terpenuhi dan dia bisa bersama Badai sesuai keinginan nya. Laki-laki dingin dan datar tersebut selalu memberikan apapun yang dia mau meskipun tidak pernah berkata mencintai nya, dan setidaknya dia selalu memberikan servis terbaiknya pada laki-laki tersebut.
Tidak ada orang yang berani membangkang Badai, dia merasa Badai menjadi satu-satunya tempat untuk dia berlindung diri dan mengambil banyak kesempatan untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan selama ini, dia menyukai nya karena dengan begitu rekeningnya selalu penuh sesuai kemauannya, dia bisa bersenang-senang bahkan berfoya-foya dengan pundi uang dari laki-laki tersebut, bahkan kartu hitam nya selalu bebas dia gunakan kapan saja.
Kletakkkkk.
Kreetttttttttt.
Dia membuka pintu tepat dimana dia berdiri saat ini, mengintip sang pujaan hati yang katanya ada di dalam sana dengan perasaan bahagia, kerinduan sudah semakin membuncah, dia benar-benar berpikir ingin menghabiskan malam ini bersama Badai tanpa ada gangguan dari siapapun.
"Sayang." Hera bicara sambil mengintip kedalam, bergerak masuk secara perlahan.
Suasana kamar terlihat begitu sunyi, Seolah-olah tidak ada penghuni didalam nya, Hera masuk sembari mengunci pintu kamar, mencari keberadaan Badai didalam sana, mencari sosok tersebut dengan tidak sabaran. Suara gemericik air terdengar dari arah kamar mandi, membuat Hera langsung menaikkan ujung bibirnya, dia tahu Badai pasti ada disana, membuat dia dengan cepat melepaskan tas sandang ditangan nya diiringi dia melepaskan heels tinggi miliknya yang mendominasi berwarna merah. Kemudian Hera mulai melepas pakaian nya satu persatu dimana tubuh indah tersebut kini tinggal menggunakan Bara dab CD nya saja, Hera bergerak menuju ke arah kamar mandi dengan gerakan sensual dan nakal.
Seperti harapan nya saat pintu kamar mandi terbuka, Badai tengah asik mengguyur tubuh kekar dan indahnya dibawah air pancuran, membuat perempuan manapun yang melihat nya pasti akan tergiur dan mengeluarkan air liur nya.
Secara perlahan Hera bergerak mendekati Badai, dia memeluk tubuh tersebut dari arah belakang, membuat Badai menghentikan aktifitas nya yang tengah membasuh tubuh nya.
"Sudah pulang?"Suara bariton dan dingin tersebut memecah keadaan, Seolah-olah tahu siapa yang pulang saat ini.
"Aku merindukan kamu" Hera bicara, memejamkan bola matanya, menikmati pelukan nya pada punggung kokoh tersebut.
Badai secara perlahan membalikkan tubuhnya, dia membiarkan air shower terus mengguyur tubuh dimana kini posisi mereka saling berhadapan antara satu dengan yang lainnya.
"Memancing ku untuk menuntaskan rindu hmmm?"Dan Badai bertanya pada Hera saat dia melihat perempuan tersebut hanya menggunakan pakaian da...lam nya saja.
"Sampai kamu puas oleh nya"
Perempuan tersebut menggoda dengan nakal, kedua tangan nya mulai meraih leher Badai, melingkarkan tangannya dengan sana dengan nakal.
Dan diluar pintu pelangi bergerak membawa kopi untuk Badai dengan perasaan cemas dan takut, dia tahu terlambat sedikit membawa kopi untuk laki-laki tersebut bisa dipastikan Badai akan kembali murka dan marah pada semua orang.
Beberapa hari ini, hidup bersama Badai benar-benar menjadi neraka baru untuk dirinya, jika bukan demi orang tua dan kakaknya, dia mungkin sudah pergi membawa diri dan menghilang dari muka bumi ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
tegar chaliq
Hera ular berbisa Badai sekarang pasti sdh tdk bergairah dgn mu karena sdh ketagihan pada Pelangi 🤭
2023-04-02
1
Triiyyaazz Ajuach
bakalan perang ini
2023-03-30
0
Mila Jamila
kayky udah kena tubuh pelangi yg masih bersegel .malas la SMA yg udah lma
2023-03-17
0