Terikat Pernikahan Keluarga

Terikat Pernikahan Keluarga

Perjanjian

Selembar kertas berwarna putih, dengan coretan tinta hitam, melayang ke arah wanita yang menggunakan gaun biru muda. Wanita itu adalah Tania. Putri tunggal dari keluarga kaya raya yang terkenal begitu manja dan suka berfoya-foya, dengan nama lengkap Tania Apriliana Megawe.

Anak dari Dairuz Megawe, perusahaan Megawe adalah milik keluarga Tania. Semenjak ibunya meninggal, Tania hanya memiliki orang tua tunggal, dan ia hanya tinggal bersama dengan ayahnya saja.

Seorang pria yang memakai jas putih kini berdiri tepat di belakang Tania.

"Apa maksudmu?" tanya Tania kepada pria yang berdiri di belakangnya, dengan selembar kertas yang dilemparkan oleh pria itu tadi.

Pria itu adalah pria yang dijodohkan dengan Tania. Kedua orang tua pria itu adalah teman dekat orang tua Tania semasa mereka sekolah dulu, dan sudah berjanji akan menjodohkan anak mereka jika kelak besar nanti.

Pria dengan nama lengkap Rangga Adipati Wiguna. Anak dari Bram Wiguna dan Shanti Wiguna. Dinikahkan dengan Tania Apriliana Megawe.

"Mari membuat kesepakatan sebelum akad. Membuat perjanjian pranikah adalah keputusan yang baik. Karena aku tahu, kita berdua tidak akan pernah cocok satu sama lain."

Rangga lama tinggal di luar negeri. Dia diminta untuk kembali ke Indonesia untuk membantu orang tuanya di perusahaan Wiguna.

"Jika kamu tahu kita tidak akan pernah cocok, kenapa kamu tidak menolak saja perjodohan ini?"

"Heeh. Menolak? Memangnya kamu mampu menolak? Bukankah kamu menikah denganku hanya ingin menyelamatkan perusahaan papamu yang hampir bangkrut itu?"

"Kamu pikir aku sudi menikah denganmu? Kalau bukan karena papaku, aku juga tidak akan sudi menikah dengan pria sombong sepertimu. Melihat wajahmu saja membuatku jijik," ketus Tania dengan lantang, sembari menunjuk wajah Rangga dengan kertas yang ada di tangannya.

"Segera tanda tangan, dan berikan kertas itu kepada Han. Dia yang akan mengurusnya. Aku tidak akan menunggu lama di sini, melihat wajahmu membuatku ingin muntah." Setelah mengatakan itu, Rangga berbalik dan pergi meninggalkan Tania di dalam ruangan rias.

Blam!

Suara pintu yang dibanting oleh Rangga.

Ceklek!

"Nona Tania, berikan kertas itu kepadaku jika Nona sudah bertanda tangan." Han adalah asisten pribadi Rangga, pria ini yang selalu membantu dan mengurus semua bisnis Rangga.

"Nih. Katakan pada tuanmu, sebelum dia berteriak kepadaku, lebih baik berkaca dulu sembari menggosok giginya," cibir Tania. Han menelan ludah mendengar perkataan Tania. Sungguh, wanita ini tidak pernah takut dengan Rangga, pikir Han.

"Saya permisi dulu, Nona Tania. Pernikahan akan berlangsung dua puluh menit lagi."

"Eeemmm. Pergilah."

Han segera pergi meninggalkan ruangan itu.

"Sah."

"Sah."

"Sah."

"Alhamdulillah."

Banyak kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah para tamu dan juga dari wajah dua keluarga yang menyaksikan pernikahan itu berlangsung.

Namun, berbeda dengan raut wajah Rangga dan juga Tania, keduanya sangat tertekan, apalagi merasa sudah sangat bosan berada di sana.

Setelah acara akad dilangsungkan, kedua keluarga belah pihak pun berpamitan untuk kembali ke rumah masing-masing. Kini hanya meninggalkan pengantin baru itu di dalam kamar hotel.

"Rangga, Papa titipkan Tania padamu. Papa harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik," ucap Bram. Pasalnya, ia tahu jika Rangga tidak pernah mau menikah dengan Tania sebelumnya.

"Iya, Pa," jawab Rangga singkat, yang berdiri di ambang pintu. Ada Tania dan juga Shanti yang sedang berbicara di tepi ranjang.

"Tania, kalau Rangga memperlakukanmu tidak baik, segera beritahu Mama. Nanti Mama akan menghukumnya," Shanti tersenyum sembari mengusap wajah cantik Tania.

"Iya, Ma," jawab Tania singkat, lalu tersenyum kecut ke arah Shanti.

Setelah berpamitan dari mereka berdua, Tania dan Rangga kini berada di dalam kamar hotel yang sama.

"Jangan harap kamu bisa mendapatkan hakmu sebagai istri." Perkataan Rangga dianggap angin lalu oleh Tania, yang langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"Aku tidak peduli itu," jawab Tania saat mengetahui Rangga akan ke kamar mandi. Pria itu mendengarnya lalu tersenyum miring.

Di dalam kamar mandi, Rangga menatap dirinya di kaca. Ada kekasih yang ia tinggalkan di Inggris beberapa minggu yang lalu. Bahkan, Rangga belum menghubunginya lagi.

Rangga tidak bisa menolak pernikahan yang direncanakan oleh kedua orang tuanya. Karena dia tidak ingin menyakiti kedua orang tuanya itu.

Tapi, Bram dan Shanti tidak pernah setuju dengan hubungan Rangga dan kekasihnya. Karena Shanti merasa jika wanita itu tidak tulus mencintai Rangga, wanita itu hanya melihat status Rangga saja.

Wanita yang berprofesi sebagai penyanyi solo dan tinggal di Inggris sebelumnya adalah wanita Indonesia, yang mencoba mewujudkan impiannya di negara tetangga.

Keluarga Wiguna sudah pernah menyelidiki latar belakang keluarga kekasih Rangga. Mereka langsung menolak Rangga untuk bersama dengan wanita tersebut.

Adelia Maryati adalah nama lengkapnya. Namun, semenjak menjadi penyanyi solo yang top dan terkenal, ia juga di bawah pimpinan agensi ternama di luar negeri. Nama Adelia kerap dikenal sebagai Adel, dan itu menjadi nama panggungnya.

Agensi Adel adalah lawan bisnis Rangga di Inggris. Rangga juga memiliki cabang bisnis di dunia entertainment. Karena sang kekasih, ia juga ingin merekrut Adel sebagai artisnya, dan akan melakukan apa saja untuk mewujudkan impian Adel.

Blam!

Pintu kamar mandi tertutup. Rangga melihat Tania yang sudah tertidur dengan masih menggunakan gaun pernikahan mereka.

Rangga pun segera naik ke atas ranjang dan tidur di sebelah Tania, tentu saja dengan membelakangi tubuh wanita itu.

Tania membuka matanya, ia menyadari jika Rangga sudah naik ke atas ranjang. Lalu Tania berbalik dan mendapati Rangga yang masih belum tertidur, dan saat ini sedang melihat ke arahnya juga.

"Kenapa kau melihatku?"

Tania segera berpaling dan kembali memunggungi Rangga.

"Melihat wajahmu seperti mimpi buruk bagiku," ucap Tania setelah mengubah posisi tidurnya.

"Nikmati saja, kau akan melihat wajahku ini setiap hari saat kau bangun tidur," cibir Rangga. Tania hanya tersenyum miring menanggapi ucapan Rangga.

"Benar saja, mimpi buruk akan segera dimulai. Dan siapa di antara kita yang tidak bisa bertahan, dialah yang akan kalah," batin Rangga sembari memejamkan matanya. Pria itu kini tidur dengan posisi terlentang, dan kedua tangan di perutnya.

Sementara Tania kembali memeluk guling dan melanjutkan tidurnya.

Terpopuler

Comments

A.M.G

A.M.G

hadir

2025-08-26

0

Lili aja❤️

Lili aja❤️

hadir Thorr💞💞💞💞

2023-06-10

0

TIARA

TIARA

Menarik Nih. semangat Thor.

2023-02-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!