Aku sedang dalam perjalanan menjemput keluargaku di penginapan dekat kampus.
Hari ini adalah hari wisudaku, di dalam mobil yang aku sewa, aku sudah rapih dengan menggenakan setelan jasku.
Sesampainya di penginapan, kedua orang tuaku sudah menunggu di lobby penginapan. Kami sekeluarga langsung menuju ke graha sabha pramana, tempat berlangsungnya wisuda di kampusku.
Gedung sudah di penuhi oleh teman seangkatan ku dari berbagi fakultas. Para wisudawan sudah duduk rapih di bangkunya masing masing.
Prosesi wisuda berjalan dengan lancar. Pada saat namaku di sebut dan naik keatas podium rasanya sangat bangga dan terharu sekali.
Aku bisa menyelesaikan masa kuliahku tepat waktu dan dengan nilai yang bagus. Dari podium aku melihat kedua orang tuaku menangis karena haru.
Setelah prosesi wisuda selesai, aku mengajak keluargaku untuk makan di restoran.
" Bangga sekali Bapak sama kamu nak " Bapak mengucapkannya sambil menangis.
Aku berikan tisu kepada Bapak " Semua kan karena doa Ibu Bapak Juga, aku di doakan terus setiap hari jadinya aku berhasil seperti sekarang. Terima kasih Bu Pak "
Bisa di bilang ini makan keluarga pertama kami di restoran. Aku sengaja mengajak keluargaku makan di pizza hut, karena selama ini kami belum pernah makan pizza.
Kulihat Bapak dan Ibu yang bingung mengiris Pizza, lalu aku mengambil pizza dengan tangan dan langsung memakannya dan Ibu Bapak langsung mengikuti cara aku untuk memakan pizza nya.
Setelah makan aku ajak keluargaku untuk melihat counter ku, terlihat sekali mereka bangga dengan usaha yang aku rintis.
Setelah itu keluargaku pulang ke kampung kami di gunung kidul dengan mobil yang aku sewa.
******
Setelah lulus kuliah aku tidak melamar pekerjaan ke kantor kantor, aku bertekad mengembangkan usahaku. Keseharian ku hanya berada di ruko dari siang sampai malam.
Sekarang aku sudah pindah di kontrakan yang tidak jauh dari counter pulsaku.
Selain memang karena tempatnya lebih dekat dari tempat kerjaku, tempatnya pun lebih baik dari kostan lamaku, lebih bersih dan bagus.
Sudah tidak ada lagi langit langit kamar berwarna kecoklatan yang menjadi pemandangan ku setiap malam selama 4 tahun ini.
Ketika karyawan ku istirahat untuk makan aku yang melayani para pembeli.
Di situlah pertama kalinya aku bertemu dengan Giandra, mahasiswi baru di tempatku.
Dia datang bersama teman temannya, ada sekitar 3 orang, tapi Giandra yang palimg bersinar.
Mungkin tingginya sekitar 165 dengan kulit putih, rambut panjang terurai dan sangat cantik.
Baru kali ini aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dan ingin terus melihatnya.
Setelah mengisi paket data, dia sibuk mengobrol dengan teman temannya seru sekali, tertawa lepas tanpa beban.
" Beneran nih Gi ga mau ikut kita nonton? " Tanya teman Giandra kepadanya.
" Next deh, aku mau ngerjain tugas dulu besok di kumpulin soalnya "
Akhirnya kedua temannya pergi dengan angkot dan Giandra masih menunggu angkot di depan counter ku.
Tiba tiba hujan deras, Giandra langsung berteduh di counter ku.
" Numpang neduh ya mas " Giandra melihatku dan menunduk dengan sopan.
" Oh iya silahkan " aku mempersilahkan Giandra duduk.
Biasanya jika tidak ada pembeli aku membetulkan handphone yang rusak, tapi entah mengapa aku tidak mau beranjak kemana mana saat ini.
Sambil sok sibuk dengan handphone ku, sesekali mencuri pandang melihat Giandra yang cantik.
Karena hujan berlangsung agak lama, akhirnya aku mencoba untuk membuka obrolan.
" Fakultas apa dik? " Aku agak mengeraskan suaraku karena bersaing dengan suara lebatnya hujan
" Ekonomika mas " Jawab Giandra
" Oh dosen bahasa inggrisnya masih Pak Gino? "
Kali ini Giandra melihatku yang sebelumnya hanya melirik sekilas " Iya masih mas, kenal Pak Gino? "
" Dulu beliau ngajar saya juga, saya lulusan sana juga fakultas teknik "
" Oh kaka tingkat dong ya, maaf saya ga tahu "
Setelah mengetahui bahwa aku kaka tingkatnya, Giandra jadi lebih ramah dan lebih cerewet.
" Namaku Giandra mas " di sela mengobrol dia memperkenalkan diri
" Aku Galih "
Kemudian dia bercerita asalnya dari jakarta dan merantau disini, kostan kami pun ternyata tidak jauh, hanya beda 2 rumah.
" Tadi saya dengar kamu sedang ada tugas Pak Gino? "
" Iyah bener mas makanya saya ga ikut nonton sama temen temen tadi "
" Coba saya lihat tugasnya "
Giandrapun mengeluarkan binder yang berisi tugas dari Pak Gino.
Saya coba untuk mengerjakan tugasnya sampai selesai.
" Wah mas pinter banget, cepet banget ngerjain soalnya. Cumlaude deh pasti dulunya "
Giandra terlihat kagum kepadaku. Lucu juga yang biasanya hanya keluarga atau koh ahong yang terlihat banga kepadaku, tapi sekarang ada wanita cantik yang memujiku.
" Ga juga, cepat kan karena saya pernah ngerjain tugas ini dulu "
Tidak lama kemudian hujan sudah surut, kedua karyawanku sudah selesai dari istirahatnya.
" Maaf mas tadi kita neduh hujan dulu " Gina datang dengan baju yang agak basah, mungkin karena tadi sempat kehujanan.
" Iya ga apa apa Gin "
Mereka berdua pun masuk kedalam dan menganti pakaiannya yang basah.
" Saya pulang dulu kalo begitu mas galih, makasih banyak udah bantuin ngerjain tugas tadj"
" Kamu mau pulang ke kontrakan Gi? "
" Iya mas"
" Bareng saja kalo begitu, sekalian saya mau ambil alat di kontrakan "
Giandrapun terlihat berfikir dan akhirnya menjawab " Bole mas kalo ga ngerepotin "
" Ga kok, tunggu sebentar yaa Gina lagi siap siap dulu setelah itu baru kita pergi "
Sepanjang jalan Giandra banyak bertanya soal perkuliahan. Aku bilang padanya jika ada tugas yang ga dimengerti nanti aku coba bantu.
Dia terlihat senang sekali karena memiliki teman yang tinggalnya berdekatan.
Karena teman teman Giandra rata rata rumahnya lumayan jauh dari kampus.
" Ini kontrakan saya mas " Kontrakan tingkat bernuansa pink dan terlihat masih baru.
" Nah itu kontrakan saya " Ku tunjuk kontrakan bernuansa putih yang hanya berjarak 2 rumah.
" Deket ya mas "
" Buanget cuma beda 2 rumah saja. Ya sudah saya pamit ya. Kalo ada tugas lagi jangan sungkan buat nanya "
" Iya mas makasih banyak "
Di dalam kontrakan, tidak hentinya aku senyum senyum sendiri.
Ini toh rasanya ngedeketin perempuan, nyari bahan obrolan, memperlihatkan kalo kita bisa di andalkan dan mencoba terlihat keren hehe.
Sebetulnya tidak ada yang perlu aku ambil di kontrakan, aku hanya ingin lebih lama lagi bersama Giandra.
Akhirnya aku putuskan untuk mandi dan berganti baju, karena tidak lama lagi bagian aku yang jaga counter.
Selama mandi tidak hentinya aku tersenyum, membayangkan wajah cantiknya, suara yang enak di dengar, semua tentang Giandra terlihat indah di mataku. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?
Setelah mandi aku kembali lagi ke counter dan kembali ke rutinitas-ku, memperbaiki handphone pelanggan dan tidak lama bergantian dengan Gina untuk menjaga counter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments