"Apa kau punya keluarga?" Tanya Xiao Lu pada pemuda itu saat mereka berjalan setelah dari toko herbal.
"Aku sebatang kara. Namun, aku tinggal bersama ketiga temanku yang juga sebatang kara." Jawab pemuda itu.
"Bawa aku pada mereka," ucap Xiao Lu yang langsung diberi anggukan oleh pemuda itu.
Mao hanya mendengar percakapan mereka. Tangannya menenteng erat tas berisi herbal yang dibeli Xaio Lu tadi.
Tak lama, mereka kini sampai disebuah rumah yang kumuh dan banyak lubang disekitaran tembok rumah itu. Bahkan rumah itu seperti akan rubuh jika didorong.
"Kalian tinggal disini?" Tanya Xiao Lu.
"Ya, nona," jawab pemuda itu yang langsung diberi anggukan paham oleh Xiao Lu.
"Mari masuk," ucap pemuda itu dan mempersilahkan Xiao Lu dan Mao untuk masuk.
Rapi
Kata itulah yang terlintas dipikiran Xiao Lu dan Mao. Meskipun kumuh, namun rumah ini sangatlah rapi dan cukup bersih tak seperti luarnya.
"Eh, kakak Tao sudah datang," ucap seorang gadis yang tengah duduk dialas sebuah tikar usang.
Gadis seumuran Xiao Lu itu langsung saja berdiri menyambut pemuda lusuh yang ternyata bernama Tao itu.
"Kakak Tao membawa teman?" Tanya-nya pada Wen.
"Mereka bukan temanku, adik Chyou," ucap Tao pada gadis yang dipanggil Chyou itu.
Chyou memiringkan kepalanya bingung menatap Tao. Ia pun menatap Xiao Lu yang menatapnya datar dan Mao yang menatapnya polos.
"You'er, kau sudah menumbuk obat untuk Diwei?" Ucap seorang pemuda yang terlihat lebih tua dari Tao.
Pemuda itu keluar dari sebuah pintu disamping Chyou. Pemuda itu pun menatap Tao dan dua tamu lainnya. Ia mengernyit karena baru kali ini mereka kedatangan tamu. Dia pun menatap datar ke arah Xiao Lu dan Mao.
"Mereka siapa, Tao?" Tanya pemuda itu pada Tao.
"Aku juga tak tahu, kakak Xi," jujur Tao karena memang Xiao Lu belum memeberitahukan siapa mereka sebenarnya.
"Aku bertemu dengan mereka dipasar tadi, dan nona ini telah menolongku," tambahnya.
"Kalau begitu saya ucapkan terimakasih. Tetapi, ada keperluan apa anda sekalian bertamu ke kediaman jelek kami?" Tanya pemuda yang dipanggil kakak Xi itu pada Xiao Lu dengan nada datar dan mata yang menajam.
'Kandidat kuat khukhukhu" batin Xiao Lu menyeringai.
"Aku Ahn Xiao Lu. Nona Muda Pertama kediaman Jenderal Besar Ahn," jawab Xiao Lu dengan nada dinginnya.
Mereka bertiga (Tao, Chyou dan Xi) menatap Xiao Lu kaget. Meskipun mereka hanya anak-anak gelandangan, mereka juga tahu akan rumor yang terus beredar di ibukota. Terlebih, saudara mereka Diwei selalu tahu akan informasi yang terjadi di ibukota.
Rumor yang beredar ternyata tidaklah benar. Ahn Xiao Lu yang dirumorkan penakut, pemalu, tidak berbakat bahkan berwajah jelek ternyata hanya angin lalu. Karena kini, dihadapan mereka, berdiri orang yang menjadi berita di ibukota kekaisaran.
"Jika kalian tidak percaya-" Xiao Lu menghentikan ucapannya dan mengambil sebuah benda dikantung bajunya.
"-ini adalah token milikku dikediaman Ahn," tambahnya sambil memperlihatkan token batu giok berwarna biru langit dengan nama-nya yang terukir indah dibatu giok itu membuat mereka yang melihat kaget dan akhirnya percaya.
"Ada keperluan apa seorang nona muda dari kediaman terhormat mengunjungi kediaman kumuh milik kami?" Tanya Xi pada Xiao Lu dengan nada yang masih datar.
"Hanya ingin menawarkan sesuatu," ucap Xiao Lu santai.
"Apakah-"
"Uhuk..uhuk.."
Ucapan Xi terpotong oleh suara batuk dari seseorang yang Xiao Lu yakini berada dibalik pintu samping itu. Dan dari suaranya, ia yakini jika itu adalah suara seorang laki-laki.
Chyou yang mendengar itu langsung saja mengambil mangkuk yang tadi ia taruh dimeja dan bergegas masuk ke pintu disampingnya. Tatapan khawatir juga terlihat dari dua pemuda didepannya.
"Tao, kau temani Chyou dan Diwei, biar aku yang berbicara dengan tamu kita ini," ucap Xi yang langsung dituruti oleh Tao.
"Jika berkenan, silahkan duduk ditikar jelek kami, nona," ucap Xi pada Xiao Lu.
Xiao Lu tanpa rasa jijik maupun risih langsung saja duduk bersila berhadapan dengan Xi. Sedangkan Mao, duduk dibelakangnya.
Xi yang melihat itu hanya tersenyum tipis yang bahkan tak akan disadari oleh siapa pun. Tapi, tidak dengan Xiao Lu. Ia melihat senyum tipis itu dengan mata tajamnya.
"Jadi, apa tawaran yang akan anda berikan pada kami?" Tanya Xi langsung tanpa basa-basi.
"Aku akan menawarkan sesuatu yang yah mungkin tidak terlalu menarik. Namun ini akan bermanfaat bagi kehidupan kita dimasa depan nanti-" Xiao Lu menghentikan ucapannya dan melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Xi. Dan ia melihat jika sebelah alis Xi terangkat seakan bertanya.
"Aku akan membuat sebuah organisasi yang bisa menguntungkan kita. Ini bukan organisasi jahat ataupun kudeta atau apapun itu. Aku akan membuat sebuah organisasi yang bisa membantu dan menghasilkan banyak uang.
Organisasi ini bernama BLACKROSE Mafia. Blackrose Mafia ini adalah sebuah organisasi yang akan aku buat seperti sakte namun dalam hal berbeda. Jika sakte hanya akan mengajarkan para muridnya untuk belajar dan mengajarkan tentang pertarungan, organisasi mafia ini akan mengajarkan kalian belajar, bertarung dan kita juga akan bekerja sama dengan pemerintahan guna mendapat keuntungan. Kita juga akan membuat beberapa barang atau jasa/tenaga guna mendapat tambahan uang. Jadi, selain kita mendapat pengetahuan, kita juga bisa mendapat keuntungan. Dan aku, menjamin akan keselamatan dan kemakmuran kalian." Ucap Xiao Lu panjang lebar.
Xi yang mendengar itu cukup tertarik. Namun ia masih belum terlalu mengerti sebagian dari penjelasan Xiao Lu tadi.
"Apa kita bisa membunuh?" Tanya Xi pada Xiao Lu.
Xiao Lu yang mendengar itu langsung menyeringai dan menatap tepat mata Xi yang terlihat memancarkan sebuah dendam mendalam dibalik mata hitam itu.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau mempunyai musuh?" Tanya Xiao Lu.
"Ya!" Ucap lantang penuh kebencian dari Xi.
"Tentu saja. Kita juga bisa menghukum bahkan membunuh mereka yang memperlakukan kita dengan buruk. Karena organisasi kita tidak jauh dengan organisasi pembunuh bayaran namun kita mempunyai kualitas tinggi yang tidak bisa disamakan dengan pembunuh-pembunuh itu. Kita hanya akan membunuh orang yang memang pantas untuk dibunuh. Bukan orang yang tidak berdosa. Kita bisa menerima tawaran untuk membunuh, namun orang yang kita akan bunuh haruslah orang yang benar-benar harus dibunuh," jawab Xiao Lu dengan raut serius.
Xi yang mendengar itu berbinar dan akhirnya menampilkan senyum tulus pada Xiao Lu. Ia benar-benar tidak menyangka gadis yang dirumorkan bodoh ini justru mempunyai otak yang sangat cerdas.
"Organisasi ini akan aku bagi ke dalam empat golongan. Pertama adalah Tim Alpha, tim alpha adalah tim terkuat dan tertangguh. Ia haruslah orang yang berkeinginan dan bertekad kuat. Karena Tim Alpha akan menjadi tim yang paling kuat dan ganas guna melindungi tim lainnya. Tim Beta adalah tim dibawah Tim Alpha. Tim Beta ini akan bertugas untuk menjadi ksatria bayangan dari Tim Alpha. Tim ini adalah tim terkuat kedua dengan melakukan tugas dibelakang layar. Dan juga, merekalah yang akan melaksanakan tugas dari orang yang menawarkan kerjasama sedangkan Tim Alpha akan membunuh para musuh Blackrose Mafia atau orang-orang yang tidak bisa ditangani oleh Tim Beta. Tim Warrior adalah tim yang dikhususkan mencari semua informasi yang dibutuhkan dan mereka bisa membereskan hal yang mengganggu mereka saat mereka sedang bertugas. Tim Warrior adalah tim penting karena ia akan mengumpulkan dan melaporkan semua informasi yang beredar. Dan terkahir adalah Tim Omega. Tim Omega ini dikhusukan untuk mereka yang bisa meracik obat dan tahu akan hal pengobatan. Tim Omega dikhususkan untuk perempuan namun laki-laki pun tak jadi masalah. Hanya saja, laki-laki akan aku prioritaskan untuk kekuatan dan perempuan akan aku prioritaskan untuk belajar pengobatan. Selain pengobatan, aku juga akan mengajarkan mereka untuk bertarung guna melindungi diri mereka. Dan mereka akan bertugas untuk merawat para anggota lain apabila terkena serangan maupun sakit. Aku juga akan mengajarkan mereka dalam membuat obat untuk kekebalan tubuh para anggota dan mungkin sedikit ramuan anti racun. Mereka juga akan membuat obat-obatan yang akan dijual ke toko-toko obat dan mungkin kita bisa membuat klinik kesehatan untuk pasokan keuangan kita kelak." Jelas Xiao Lu.
"Benarkah itu, nona?" Tanya Tao tiba-tiba dari arah pintu. Pemuda itu tengah menyangga seorang pemuda dengan wajah pucat dan dibelakangnya berdiri Chyou.
"Ya," ucap tegas Xiao Lu.
"Dan aku berniat untuk merekrut kalian semua," ucapnya menampilkan senyum teduh yang membuat mereka yang melihat itu nyaman.
"Kemari dan duduklah. Aku akan memeriksamu," ucap Xiao Lu yang langsung dituruti oleh mereka.
Entah kenapa mereka justru sangat percaya pada gadis muda itu. Padahal, mereka tidak mengenal Xiao Lu. Jika saja rumor itu tidak beredar, mereka mungkin tidak akan tahu jika Xiao Lu yang asli akan seperti ini.
"Mao, kemarikan tas herbal itu," ucap Xiao Lu pada Mao.
"Ini, nona," ucap Mao dan menaruh tas herbal didepan Xiao Lu.
"Chyou bisakah aku meminta mangkuk dan juga air?" Tanya Xiao Lu yang langsung diangguki oleh Chyou.
"Ini, nona," ucap Chyou sambil menyerahkan barang yang diminta Xiao Lu.
Xiao Lu pun mendekati pemuda pucat itu dan mulai memeriksa denyut nadinya. Ia sedikit mengernyit dan akhirnya mengangguk paham.
"Sepertinya dia terkena demam berdarah," gumam Xiao Lu sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Xiao Lu pun mendekati tas herbal dan mulai mencari bahan herbal yang cocok. Setelah selesai, ia memotong tanaman herbal kering itu dengan potongan kasar dan ditaruh dimangkuk. Kemudian, ia masukan air pada mangkuk yang dipenuhi tanaman herbal.
"Rebuslah ini," perintah Xiao Lu pada Chyou.
Chyou mengambil mangkuk itu dan mulai merebus tanaman herbal itu ditungku yang ada dipojok ruangan.
Tak lama, tercium aroma khas herbal yang justru membuat mereka tenang saat menghirupnya. Air yang tadinya bening itu berubah menjadi merah kecoklatan karena tanaman herbal.
"Angkat dan dinginkan sebentar," perintah Xiao kembali dan diangguki oleh Chyou.
Yang lain hanya melihat mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan. Sedangkan Mao, menatap nona-nya itu dengan kagum dan binar dalam mata polosnya.
Chyou mengangkat wadah yang ia gunakan untuk merebus itu dan menaruhnya dimeja kecil. Ia juga mengambil sebuah gelas dari bambu dan menuangkan airnya sedikit demi sedikit agar tanaman herbalnya tidak ikut terbawa masuk ke dalam gelas. Setelah selesai, ia membawa air rebusan itu dan menyimpan dimeja samping tempat mereka duduk. Chyou pun kembali duduk disamping Xi.
"Setelah dingin, lekaslah minumkan pada pemuda ini," ucap Xiao Lu.
"Baik," ucap Chyou sambil mengangguk.
"Tapi, tadi aku sudah memberinya obat tumbuk nona," tambahnya ragu.
"Tak apa. Kalo begitu, minumkan sore nanti dan kau bisa menumbuk tanaman herbal ini lalu balurkan pada dahinya," ucap Xiao Lu sembari memberi beberapa tanaman obat yang masih segar.
"Kemungkinan, dalam 2 atau 3 hari ia akan sembuh. Nanti aku akan kemari lagi untuk melihatnya sekaligus bertanya kesanggupan kalian masuk ke organisasiku," tambah Xiao Lu.
"Kami ikut," ucap mereka serempak dengan lantang dan penuh tekad.
Xiao Lu tersenyum melihat tekad dimata mereka. Mereka mempunyai tekad kuat. Bahkan pemuda pucat didepannya juga menampilkan hal yang sama.
"Baiklah jika begitu. Aku akan menjemput kalian 3 hari lagi. Dan kalian harus benar-benar siap dan serius. Aku tidak ingin hanya omong kosong yang keluar, karena ini bukan hal yang main-main." Ucap Xiao Lu serius.
"Kami siap nona," ucap mereka lagi secara serempak.
"Baguslah kalau kalian memang siap," ucap Xiao Lu.
"Kalau begitu, bisakah kalian memperkenalkan diri terlebih dahulu?" Tambah Xiao Lu dalam hati ia meringis karena baru bertanya.
Mereka mengangguk dan mulai memperkenalkan diri mereka semua.
"Aku Ong Xi. Aku yang paling tua diantara mereka bertiga. Umurku 20 tahun, biasanya aku mengikuti pertarungan kecil dipasar untuk mendapat uang,"
"Aku Tao. Umurku 17 tahun, satu tahun dibawah kakak Diwei, aku biasanya menjadi pengangkat barang dipasar."
"Aku Diwei. Umurku 18 tahun dan aku biasanya memberi informasi yang tersebar di ibukota kekaisaran ini pada ketiga saudaraku,"
"Aku Chyou. Umurku 15 tahun dan biasanya aku mencari tanaman obat dihutan untuk dijual atau untuk merawat ketiga kakakku jika sakit,"
Mereka memperkenalkan diri dengan suara tegas mereka ya walaupun Diwei dengan nada yang pelan saat memperkenalkan diri, namun Xiao Lu dapan mendengar ketegasan dalam suaranya yang pelan karena sakit itu.
"Aku tadi sudah memberitahu kalian tentangku. Dan untuk umur, aku berusia 16 tahun. Dan disebelahku adalah pelayanku Mao yang berusia 13 tahun tapi sudah ku anggap adikku sendiri," ucap Xiao Lu dan memperkenalkan Mao.
Mao yang mendengar itu menatap Xiao Lu dengan mata yang berkaca-kaca. Ia merasa sangat senang saat Xiao Lu menganggap ia sebagai adiknya.
Xiao Lu yang melihat itu, menepuk-nepuk pelan kepala Mao dan terkekeh. Sedangkan keempat bersaudara itu, menatap mereka dengan senyum dibibir mereka.
"Baiklah, sudah diputuskan. Kalian akan aku angkat sebagai ketua tim dan aku akan melatih kalian secara keras agar kalian kuat. Ong Xi akan menjadi ketua Tim Alpha, Tao Tim Beta, Diwei Tim Warrior dan Chyou kau menjadi ketua Tim Omega. Kalian akan aku latih sesuai dengan kebutuhan tim. Dan untuk anggota lain, aku akan merekrut disaat kalian sudah menjadi kuat dan hebat. Dan untuk Mao, aku akan menjadikan kamu sebagai asisten Chyou dan kau harus membantu Chyou dalam hal-hal pengobatan." Ucap Xiao Lu.
Mereka yang mendengar itu mengangguk antusias dan tersenyum penuh terima kasih pada Xiao Lu. Mereka juga bertekad untuk terus setia pada cahaya mereka (Xiao Lu). Mereka bersyukur bisa bertemu dengan Xiao Lu. Dan mereka tidak akan pernah berkhianat. Mereka akan melindungi cahaya mereka dan seluruh anggota Blackrose Mafia kelak.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Adinda Kinanty
kereenn
2021-01-11
0
Diana Meedina Maria
Kq Xiao lou tak bagi koin emas cee sm mereka..u bantu mereka makan kek..
Hmm..cerita menarik ne..
2021-01-11
1
Itan viola Hermawan
menarik ceritanya
2020-12-25
0