Setelah membeli HP layar Tool untuk Tio adiknya, Damar dan Samsul membeli motor bekas merk supra x di showroom.
Malam itu Damar dan Samsul sahabat karibnya sedang menikmati beberapa botol bir bintang dengan senang dan bahagia.
Malam semakin larut, tak terasa sudah jam 11 malam. Akhirnya Damar pulang dengan mengendarai motor barunya.
Ketika masuk desa Sani dan melewati makam mbah wali Ali Wafa, Damar menghentikan motornya.
"Mau ziarah lagi..?" tanya Samsul.
"Iya, gak tau kenapa aku ingin sekali duduk di pendopo makam itu," ujar Damar,
"Kalau kamu mau pulang... Pulang duluan gak apa - apa."
"Damar, kita itu dari SD bersahabat, kita berangkat bareng, pulang juga bareng," sahut Samsul,
"Ayo parkir motor mu, aku temani. Aku tidur kamu yang ziarah ya..? Jangan lupa doakan diriku, hahahaha!"
*****
Setelah membeli teh hangat, Damar melihat Samsul sudah tertidur,
"Hemmmm, sudah ngorok. Aku saja belum tidur sejak semalam.
Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam," jawab Damar kaget melihat Pintu Langit berdiri di sampingnya sambil cengar-cengir.
"Kamu lagi Pintu Langit. Mau minta rokok sama kopi..?"
"Iyalah, kan uang mu banyak."
"Tau saja kalau aku punya uang," sahut Damar.
"Yaah taulah, aku bisa mengetahui apa - apa yang tersembunyi di alam jagad ini,"jawab Pintu Langit kemudian duduk di samping Damar.
"Hemmmm, kayak dukun saja diri mu," sahut Damar kemudian berdiri lalu berjalan menuju warung.
*****
"Ini kopi nya, ini aku belikan sebungkus rokok surya 12," kata Damar sambil meletakkan cangkir dan sebungkus rokok.
"Lah ini baru wong bagus, orang baik, umatnya Nabi Muhammad. Kalau pelit itu umatnya setan," kata pemuda gila bernama Pintu Langit.
"Ini aku kasih uang 50 ribu untuk ngopi sama beli rokok," kata Damar sambil menyodorkan selembar uang 50 ribu.
"Hahahaha..!" Pintu langit tertawa terbahak - bahak,
"Masukin kantong mu saja, aku tidak butuh uangmu. Uangku sangat banyak sekali. Kamu lebih membutuhkan uang itu."
"Hemmm, sombong amat kamu gak mau uangku."
Damar yang masih menganggap Pintu Langit pemuda gila, lalu bertanya.
"Pintu Langit, beneran kamu mengetahui hal yang gaib di alam jagad ini..?"
"Iya, emangnya kenapa..!"
"Apa kamu tau nomer togel berapa yang keluar besok," tanya Damar.
"Kan sudah aku kasih kemarin malam, kamu bisa beli Hp, beli motor itu yang kamu parkir dan bisa senang senang minum bir," sahut Pintu Langit.
Mendengar ucapan Pintu Langit, Damar sangat terkejut sekali, namun Damar diam menyembunyikan rasa terkejutnya,
"Iya terimakasih.
Ternyata kamu beneran tau hal yang gaib.
Kalau boleh, aku minta lagi..?"
Setelah menghisap rokok, Pintu Langit berkata,
"Kalau kamu dapat hadiah nomer togel, untuk apa uangnya?"
"Aku ingin membelikan motor untuk adikku sekolah, membayar hutang ibuku. Aku juga ingin memberi uang sama ibuku."
"Baiklah, besok kamu pasang angka yang sama dengan yang kamu pasang tadi."
"Ngeban maksudnya, keluar 87 lagi..?" ujar Damar.
"Iya, kamu belikan semua uang yang ada di saku mu itu," ujar Pintu Langit.
"Baiklah, awas kalau gak keluar ya!" ancam Damar,
"Aku pasang 400rb, ini uang sisa beli motor."
"Niatnya beli no togel jangan berjudi ya, niat sedekah, biar uangnya berkah.
Kalau niat sedekah, akan di balas ganjaran 70x lipat."
"Baiklah.
Pintu Langit, kalau boleh tau... Ibu ku hampir tiap malam solat dan dzikir. Bahkan ibuku sering lama kalau wirid setelah solat 5 waktu. Apa kamu tau, apa yang di minta ibuku sama gusti Allah..?"
"Hahahaha..!" Pintu langit terpingkal - pingkal mendengar pertanyaan Damar.
"Di tanya malah ketawa, katanya tau apa - apa yang tersembunyi di alam jagad ini," sahut Damar kemudian menyulut rokok
"Kalau ibumu istiqomah solat sunnah malam, dan wiridnya suka lama, itu ya lumrah saja. Ibumu adalah salah satu santri atau muridnya kyai Mustajab, kyai kampung desa Delima.
Kyai Mustajab adalah seorang wali Mastur. Berkat doa gurunya,,, ibumu menjadi orang yang soleha, rajin ibadah walau ilmu agamanya terbatas.
Karena ibumu dulu suka mencucikan baju kyai Mustajab sekeluarga, dan suka membersihkan rumah juga halaman rumah."
"Lalu apa yang di minta ibuku dalam doanya..?"
"Ibumu meminta supaya suaminya dan anak - anaknya di ampuni segala dosa - dosanya dan meminta agar suami dan anak - anaknya menjadi orang yang soleh soleha juga rajin ibadah. Itu saja," jawab Pintu Langit.
"Begitu ya," ujar Damar pelan,
"Apa... Kira - kira, doa ibuku di kabulkan oleh Tuhan..?"
"Iya, di kabulkan.
Karena barokah kyai Mustajab gurunya.
Aku mau pergi ke Kota Mekkah dulu ya," ujar Pintu Langit,
"Jaga ibumu baik - baik, patuhi dan sayangi kedua orang tua mu juga adik - adikmu.
Assalamualaikum."
"Iya, walaikumsalam.
Hemmmm, mau ke kota Mekkah, emang dekat apa Surabaya ke kota Mekkah," gumam Damar,
"Tetapi ada benarnya juga kata - kata Pintu Langit itu walau dia gila.
Hemmm, apa bener besok no togel yang keluar 87 lagi..?
Aneh.
Sudah jam 02 lebih, lebih baik pulang nanti sekolah.
Sul, ayo bangun, pulang. Sudah jam dua lebih."
***
Tok tok tok, buk...!
““Iya sebentar,“ jawab ibu Farida kemudian membukakan pintu,
"Darimana saja kamu, kok pulang jam segini, kan pagi kamu sekolah.
Mau ujian gak belajar, malah keluyuran.
Motor siapa ini kok di bawah pulang..!"
"Motornya Damar buk,baru beli."
“Emang kamu dapat duit dari mana beli motor. Emang murah apa harga motor," sahut ibu Farida.
"Dikasih orang buk," jawab Damar santai.
"Bener di kasih orang, tetapi gak mungkinlah orang kasih motor."
"Beneran, orangnya kaya raya," jawab Damar,
"Nanti orangnya kasih uang banyak sama Damar. Untuk bayar hutangnya Bapak."
"Awas ya, jangan pernah mencuri. Buruan tidur, nanti pagi sekolah."
"Iya, iya," jawab Damar kemudian merebahkan badanya di atas tikar depan tv,
"Buk..!"
"Apalagi..?"
"Kerokin Damar ya..?
Badanku rasanya capek, dari kemarin gak bisa tidur. Sudah di tidurin tetep gak bisa tidur."
"Iya, ibu ambil minyak goreng dulu."
*****
Sambil mengerokin Damar, ibu Farida bertanya,
"Bagaimana ceritanya kamu di kasih motor sama orang..? Ibu pingin dengar cerita lengkapnya."
"Ibu ini lama - lama lucu juga ya, pakai kalimat cerita lengkapnya, kaya sinetron saja," kata Damar tertawa.
"Loh, bapak mu dulu jatuh cinta sama ibu ya gara - gara katanya ibu lucu."
"Hemmmm, mulai romantis kalau cerita tentang Bapak. Pasti ibu kangen sama Bapak ya..?"
"Ya kangen lah, namanya juga suami. Karena sudah ada anak - anak di rumah, jadi kangennya tidak seberapa sama Bapak mu. Justru kangennya sama anak - anaknya kalau main gak pulang - pulang."
"Itu bukan kangen buk, itu namanya cemas," sahut Damar.
"Buruan ceritanya," ujar ibu Farida.
"Kemarin malam waktu Damar gak tidur dan ibu masakin indomie, itu Damar dari makam mbah wali Ali Wafa buk.
Di sana Damar ketemu sama pemuda gila bernama Pintu langit. Lalu Damar dapat filing nomer togel orang gila.
Tadi aku pasang nomer nya, dan keluarlah nomer orang gila. Dapat uang 6 juta. Uangnya aku belikan HP untuk Tio 2jt, beli Motor supra x ini 3 juta. Sisanya masih ada 800rb."
"ibu ingatkan ya, jangan suka beli nomer togel, uangnya haram. Judi itu dosa dan haram hukumnya dalam syariat islam."
"Katanya Pintu Langit, Damar gak boleh niat judi beli nomer togel, tetapi di suruh niat bersedekah," sahut Damar.
"Terserah kamulah, asal jangan mencuri bertengkar dan main narkoba. Kalau bisa jangan suka judi walaupun itu nomer togel.
Apakah Shinta itu pacar mu, kok main ke rumah, dan kelihatannya dia mesrah
banget sama kamu kalau ngomong."
"Iya buk, dia pacar ku, dia seneng sama aku," jawab Damar.
"Hati - hati pacaran sama anaknya orang kaya," ujar ibu Farida sambil mijitin punggung Damar anak sulungnya,
"Ibu khawatir kamu hanya di buat mainan, dan tersakiti.
Kamu harus sadar kamu itu dari keluarga tidak mampu, sedangkan Shinta dari keluarga kaya raya."
"Sebenarnya Damar suka sama Aisah temen sekolah SD dulu buk, anaknya Bidan Elsa, yang bapaknya biasanya mengimami di masjid itu loh."
"Hemmmm,
Mana mungkin Aisah suka sama kamu, apalagi orang tuanya kyai kampung. Dan ibunya bidan. Keluarga kaya, alim dan berpendidikan.
Orang desa ini kan juga tau kalau kamu anak nakal di kampung, suka mabuk, judi online. Apalagi kita keluarga miskin. Ibu mu saja kerjanya cuci baju di rumah orang - orang kaya di desa ini. Kadang ibu di suruh bersih bersih rumah.
Bapak mu juga gak jelas kerja apa."
"Bapak sudah pulang buk..?"
"Sudah tadi pulang jam 11 dalam keadaan mabuk, sekarang Bapak mu lagi tidur ngorok."
"Buk... Tetapi waktu SMP, Damar pernah berpacaran sama Aisah kurang lebih 4 sampai 6 bulanan. Lalu kami putus gara - gara Aisah di marahi bapaknya.
Sejak saat itu Aisah gak pernah lagi berhubungan dengan Damar. Apalagi tau Damar suka mabuk di warung Pak Tarjo.
Sekarang Aisah sekolah di perawatan di kota Mojokerto. Dia pulang setiap hari sabtu sore dan senin pagi dia kembali ke Kota Mojokerto."
"Makanya, kalau ibu mencuci baju di rumah Bidan Elsa, kadang Aisah menanyakan mu," ujar ibu Farida.
"Tanya bagaimana buk..?"
"Ya tanya kabar kamu," jawab ibu Farida,
"Sudah, kamu tidur, ibu mau sholat Tahajjud dulu, sudah jam 03 hampir subuh."
******
Jam 12:15, anak anak SMA Pancasila berhamburan setelah bel pulang sekolah. Damar duduk di trotoar di bawah pohon depan sekolah.
"Shinta..!" teriak Damar kecil.
"Hai Damar, lagi nunggu aku ya," ujar Shinta kemudian mendekat.
"Iya lagi nunggu kamu. Apa kamu mau langsung pulang..?"
"Emang kamu mau ngajak aku kemana," tanya Shinta tersenyum senang.
"Aku mau pinjam uang untuk buka rekening bank Asia dan Bank BRI.
Besok aku kembalikan kalau aku sudah punya uang."
"Hemmmm, ok, gak usah pinjam, aku kasih saja untuk mu," kata Shinta tersenyum,
"Ayo aku kita ke Bank Asia."
"Bagaimana kalau naik motor ku," kata Damar tersenyum.
"Kamu punya motor..?"
"Iya, ini motor aku beli semalam. Dapat nomer togel heheheh."
"Jujur amat diri mu," sahut Shinta,
"Baiklah
Bang Mamat, abang pulang dulu ya, bilang sama Mama aku yang suruh. Aku akan belajar bersama di rumah Damar.
Nanti aku telpon kalau aku mau pulang."
"Kalau ke rumah mas Damar yang kemarin, biar saya tunggu di warkop saja Non. Nanti kalau Non Shinta mau pulang, telpon saja."
"Oh gitu, baiklah. Ini ada uang 50rb buat Makan sama ngopi," kata Shinta.
"Jangan lupa bang Mamat beli rokok sekalian biar hidup 09," sahut Damar sambil tersenyum.
"Iya Mas Damar," jawab bang Mamat.
"Ayo Mas," ujar Shinta.
"Gak salah Dengar panggil mas," sahut Damar.
Sambil naik motor Shinta berkata,
"Kamu kan laki - laki, masak aku panggil Mbak?"
"Kok gak seperti biasanya panggil Damar. Kan aneh, asing terdengar di telinga."
"Karena kamu pacarku, mulai saat ini aku panggil Mas saja. Biar terdengar romantis."
*****
"Apa kamu punya banyak uang kok memberi aku uang," tanya Damar di dalam ruang tunggu bank Asia
"Aku punya uang 4 miliar lebih di rekening bank Asia, 2 milyar di bank BRI," jawab Shinta.
"Banyak amat uang kamu."
"Itu uang saku sekolah ku yang aku kumpulin sejak kelas 1 SMP," sahut Shinta santai,
"Kadang aku di kasih uang Papa ku untuk beli baju beli apa gitu, tetapi aku tabungin di bank.
Dan uang itu juga hasil kerja ku sendiri."
"Emang kamu kerja apaan?"
"Tanpa sepengetahuan orang tua ku, aku bisnis toko Roti dan cafe," jawab Shinta,
"Aku juga jual beli perhiasan online."
"Kalau begitu isi rekening baruku 2 juta ya," kata Damar.
"Iya, beres. Asal jangan pakai untuk beli nomer togel.
Nanti aku isi 2jt di bank Asia, 1 juta di bank BRI."
"Iya, paling juga pasang togel 10rb hahahaha."
"Hemmmm..!"
*Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Eddy
lanjut guzz...
2025-05-03
0
maharastra
beda kalo cowok yg suka sama cewek dan cewek yg suka sm cowok...pasti yg 2 ini g bakalan kelakon,beda kalo yg 1
2023-04-07
1
By
enk kali bah
2023-02-24
1