Hari ini tiba pernikahan Tian dengan Yeshi. Rebeca mendampinginya dengan senyuman yang selalu merekah menghiasi wajahnya. Ia membayangkan harta yang akan ia Terima setelah ini. Ia akan mendadak menjadi wanita kaya raya
Tian yang melihat itu merasa sangat sedih dalam hatinya. Bagaimana bisa seorang istri bisa sebahagia ini melihat pernikahan suaminya dengan wanita lain.
Acara di mulai dengan pembacaan doa doa oleh pak penghulu. Tuan Reno menjadi wali nikah dari Yeshi.
Dengan sekali tarikan Tian berhasil menjadikan Yeshi sebagai istri keduanya. Semua orang nampak bahagia terkecuali Tian sendiri.
" Ya Tuhan... Maafkan aku yang telah mengambil keputusan ini. Aku sudah menjadikan Yeshi istriku, bantu hamba untuk berbuat adil padanya. Setidaknya aku bisa mewujudkan keinginannya untuk melakukan tugasnya sebagai istriku. Aku mohon padamu ya Rob." Doa Tian dalam hati.
" Mas." Ucap Yeshi mengulurkan tangannya.
Tian memberikan tangannya lalu Yeshi segera mencium punggung tangan Tian. Yeshi memberi kode pada Tian untuk mencium keningnya, dengan malas Tian pun menurutinya.
Deg....
Ada sesuatu yang bergetar dalam hati Tian saat bibirnya menempel pada kening Yeshi.
Suara tepuk tangan mengiringi kebahagiaan mereka semua. Kebahagiaan Yeshi dan Rebeca tentunya.
Setelah acara ijab qobul selesai, mereka melanjutkan acara resepsi. Para tamu undangan bergantian memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai.
Rebeca datang menghampiri mereka.
" Selamat Tian, semoga kalian berbahagia. Dan terima kasih telah menuruti keinginanku. Aku sangat bahagia dengan pernikahan kalian." Ucap Rebeca memeluk Tian tanpa malu.
" Terima kasih." Sahut Tian malas.
Rebeca bergantian memeluk Yeshi.
" Selamat Yeshi, selamat menjadi madu ku. Semoga kita bisa hidup bahagia dengan tenang." Ucap Rebeca.
" Amin.. Terima kasih Mbak." Sahut Yeshi.
Malam hari setelah acara selesai, Yeshi membawa Tian dan Rebeca ke rumah barunya. Rumah Rebeca tepatnya karena ia sudah membalik nama atas namanya Rebeca.
Ceklek....
Yeshi membuka pintunya.
" Silahkan masuk Mbak, Mas!" Ucap Yeshi.
Rebeca melongo melihat mewahnya rumah Yeshi yang kini telah menjadi miliknya.
" Yeshi... Ini rumah apa istana? Kenapa bagus sekali?" Tanya Rebeca dengan penuh kekaguman.
" Ini rumahmu Mbak, semoga kau menyukainya." Sahut Yeshi.
" Tentu Yeshi, aku sangat menyukainya." Sahut Rebeca.
Rebeca duduk di sofa empuk berharga ratusan juta
" Sofanya empuk sekali." Ujar Rebeca.
" Yeshi, mana uang yang kau janjikan padaku?" Tanya Rebeca.
Yeshi menatap Tian yang saat ini sedang menatapnya. Yeshi mengulas senyuman di bibirnya yang entah mengapa membuat hati Tian merasa teduh.
" Ada di dalam kamarmu Mbak. Kamar utama di lantai atas." Sahut Yeshi.
Rebeca langsung beranjak menaiki anak tangga menuju kamar utama yang di maksud oleh Yeshi.
" Ayo Mas kita lihat kamarmu!" Ajak Yeshi.
Yeshi dan Tian menyusul Rebeca. Mereka menatap Rebeca yang berdiri di depan pintu.
" Yeshi, kamar utama ada dua, lalu yang mana kamarku?" Tanya Rebeca menatap Yeshi.
" Kamarmu sebelah kanan Mbak, dan kamarku sebelah kiri. Barangkali Mas Tian mau tidur bersamaku jadi aku memilih kamar ini supaya Mas Tian tidak perlu berjalan jauh jauh dari kamar kalian." Ujar Yeshi.
Tanpa menyahut ucapan Yeshi, Rebeca segera membuka kamarnya. Ia menghampiri sebuah koper yang berada di atas ranjang di ikuti Yeshi dan Tian dari belakang.
" Satu triliun." Gumam Rebeca.
Rebeca membuka kopernya, betapa terkejutnya ia saat melihat tumpukan uang ratus ribuan yang sangat banyak.
" Itu baru setengahnya Mbak, sisanya udah aku transfer ke rekening Mas Tian." Ucap Yeshi.
" Terima kasih Yeshi, kau memang pembawa hokki. Aku akan membeli apapun yang aku mau dengan uang ini." Ucap Rebeca.
" Lihat Tian! Pernahkah kau memberiku uang sebanyak ini? Kalau tidak karena kau menikahi Yeshi, aku tidak akan pernah melihat uang sebanyak ini. Aku kaya raya sekarang Tian... Aku kaya raya." Ucap Rebeca senang.
" Kalau begitu aku ke kamarku dulu. Mari Mbak." Ucap Yeshi.
" Silahkan!" Sahut Rebeca.
Yeshi berjalan menuju pintu keluar, ia menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang, ia merasa sakit hati saat melihat Tian tidak mengikutinya. Ia justru duduk di tepi ranjang mendekati Rebeca.
"Sabar Yeshi... Kau tidak boleh egois! Mas Tian bukan hanya milikmu, tapi milik Mbak Rebeca juga. Dan Mbak Rebeca lebih berhak daripada dirimu." Batin Yeshi menguatkan dirinya sendiri.
Tanpa terasa air mata menetes di sudut bibirnya. Tiba tiba pandangannya bertemu dengan Tian, ia segera mengusap air matanya lalu keluar dari sana.
Rebeca mengeluarkan semua uang uangnya lalu menatanya di atas ranjang.
" Rebeca apa yang kau lakukan? Aku mau istirahat Rebeca. Jadi masukkan kembali semua uangmu itu." Ucap Tian.
" Aku tidak mau! Malam ini aku mau tidur dengan uang uangku. Kamu mending tidur di kamar Yeshi saja! Lagian ini kan malam pertamamu dengannya." Sahut Rebeca.
" Rebeca jangan keterlaluan! Kau tahu kalau aku tidak mencintai Yeshi. Kenapa kau membicarakan tentang malam pertama?" Ucap Tian menatap Rebeca tajam.
" Memangnya kenapa? Para pria tidak membutuhkan cinta untuk melakukannya, ia hanya perlu nafsu saja. Lagian kau ingin memiliki anak kan? Minta saja dari Yeshi. Tapi ingat! Untuk membesarkan anakmu kau tidak boleh menggunakan uangku. Uang ini akan aku gunakan untuk keperluanku sendiri karena selama ini kau tidak pernah memenuhinya." Ucap Rebeca memeluk uang uangnya.
" Rebeca...
" Keluar Tian! Keluar dari kamarku!" Tekan Rebeca.
" Rebeca kamu..
Rebeca turun dari ranjang lalu menarik tangan Tian keluar kamarnya.
" Tidur di kamar Yeshi! Jangan mengganggu kesenanganku!" Ucap Rebeca menutup pintu kamarnya.
" Rebeca buka pintunya! Rebeca!" Tian menggedor pintunya.
Ceklek...
Yeshi membuka pintu kamarnya dari dalam. Ia menatap Tian yang sedang berdiri di depan kamar Rebeca.
" Kalau kau berkenan, masuklah Mas! Aku akan menyiapkan air hangat untuk kamu mandi." Ucap Yeshi lembut.
Untuk sesaat Tian nampak terpesona dengan kecantikan Yeshi. Saat ini Yeshi menggunakan dress selutut tanpa lengan membuat kulit putihnya terekspos.
" Mas... " Yeshi menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Tian.
" Ah iya." Sahut Tian gugup.
" Mau masuk?" Tanya Yeshi.
" Baiklah." Sahut Tian masuk ke dalam.
" Tunggu di sana dulu! Aku siapkan air sama handuknya." Ujar Yeshi masuk ke dalam kamar mandi.
Tak lama Yeshi keluar dari sana.
" Mas airnya udah siap, aku siapkan baju ganti dulu ya, mau ganti di sana atau di kamar mandi?" Tanya Yeshi menunjuk ruang ganti.
" Di ruang ganti aja." Sahut Tian.
" Baiklah, bathrobenya aku letakkan di samping wastafel." Sahut Yeshi.
Tian menganggukkan kepalanya, ia masuk kedalam kamar mandi. Sambil menunggu Tian selesai, Yeshi turun ke dapur memasak makanan untuk mereka Tian. Ia tahu kalau Tian belum makan malam.
Tian keluar dari kamar mandi menuju ruang ganti. Selesai ganti baju, Tian duduk di tepi ranjang.
" Kemana Yeshi? Kenapa dia tidak ada di sini?" Gumam Tian.
" Merindukan aku ya Mas.." Tiba tiba Yeshi masuk ke dalam sambil membawa nampan berisi makanan di tangannya.
" Enggak." Kilah Tian.
" Aku memasak nasi goreng untukmu Mas. Maaf hanya ini yang bisa aku masak soalnya aku belum beli bahan bahan makanan lainnya." Ujar Yeshi duduk di samping Tian.
" Kenapa kamu memasaknya?" Tanya Tian menatap Yeshi.
" Karena aku tahu kalau kamu belum makan malam. Aku tidak mau suamiku tidur dalam keadaan kelaparan. Sekarang makanlah Mas, setelah itu kau istirahat! Kalau kau tidak mau tidur satu ranjang denganku, aku akan tidur di sofa." Ucap Yeshi.
" Tidak perlu Yeshi, kau saja yang tidur di ranjang. Biar aku yang di sofa." Sahut Tian.
" Tidak Mas! Kalau aku tidak boleh tidur di sofa maka kau juga tidak boleh tidur di sana. Kita akan sama sama tidur di ranjang, aku akan meletakkan guling di tengah sebagai pembatasnya." Ujar Yeshi.
" Baiklah." Sahut Tian pasrah.
" Kalau begitu kamu buruan makan gih, aku tunggu di sini ya." Ujar Yeshi duduk di sofa memainkan ponselnya.
Tian menatap Yeshi dengan kagum.
" Yeshi benar benar wanita yang baik. Selama ini Rebeca selalu mengacuhkan aku, jangankan makan malam, baju ganti saja aku selalu menyiapkan sendiri. Semoga aku bisa membagi cintaku untuk mereka berdua." Batin Tian.
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Usup Sup
pasti Tian jatuh cinta sama Yesi,, sdh kaya baik perhatian gk mata duitan seperti si Rebecca
2024-11-13
1
Ganuwa Gunawan
siap siasp ya Rebec..
laki mu bakal lari ke pelukan madu mu
2023-03-27
0