Jika seseorang sudah memiliki kekayaan dan kekuasan, akan mudah baginya untuk melakukan banyak hal, termasuk membalas orang yang pernah menghinanya di masa lalu.
Itulah yang akan di lakukan Stanley, ia akan pulang ke kampungnya, di mana ia kehilangan sosok ibu yang ia cintai karena ulah seorang lelaki yang berpengaruh di kampungnya.
Sebelum ia pulang, ia menelepon seseorang yang ia panggil dengan sebutan guru.
“Guru, saya akan pulang ke kampung saya untuk membereskan satu masalah kecil, selepas itu saya akan mengerjakan hal yang kita rencanakan dulu.”
“Baik, pulang dan kembalilah lagi setelah pikiran kamu sudah tenang dan fokuskan apa yang jadi tujuanmu,” ucap lelaki yang ia panggil guru.
“Baik Guru,” ujar Stan, ia melihat kertas bertuliskan angka tersebut. Setelah ia di penjara selam lima tahun, ia belum bisa mencari tahu kode tersebut. Ia tertunda mencari keberadaan sang kakak karena ulah Jhony yang mejebaknya masuk penjara.
Setelah izin, Stan pulang ke kampung halamannya, sebelum tiba, ia sudah mengirim pesan pada Dorroty [aku pulang pergilah dari sana]
Lelaki bapak satu anak itu menghela napas panjang, lalu membereskan barang-barang miliknya dan meninggalkan rumah sederhana yang mereka tempati beberapa tahun terakhir ini.
“Bapak, kita akan pindah kemana?” tanya anak lelaki berkulit gelap khas anak timur.
“Kita akan pindah ke kota dekat dengan tante Dita dan tante Luna, apa kamu mau?”
“Hore! Tentu saja aku mau Bapak, itu kesukaanku,” seru anak lelaki berusia empat tahun itu.
Dorroty membantu istri yang sedang mengandung itu masuk ke dalam mobil bak, barang mereka semua sudah di susun ke sana dan tidak akan kembali ke kampung itu, Dorroty menatap sekeliling kampungnya sebelum ia meninggalkan desa.
“Apa kita tidak akan kembali lagi?” tanya wanita yang duduk di sampingnya.
“Tidak, Mari kita pergi,” ucapnya tegas, lalu menginjak pedal gas dan meninggalkan desa kehadirannya tersebut.
**
Besok harinya, sebuah mobil mewah jenis Range Rover Sport berwarna hitam berhenti di rumah seorang pria.
“Salam, apa ada orang?”
“Salam, anda siapa?” tanya wanita sembari menggendong seorang anak usia dua tahun dan seorang anak perempuan umur empat tahun.
“Saya Jake, apa ada Sagun?”
“Ada dia sedang main biliar.”
“Akan aku aku panggilkan,” ujar anak perempuan berkuncir kuda itu sembari berlari kearah rumah sebelah.
“Bapak ada tamu mencari bapak,” teriaknya , suara cempreng khas anak kecil terdengar jelas di telinga Stan, karena jaraknya dekat.
“Baiklah.” Sagun datang, ia melepaskan pakaiannya dan diletakkan di pundaknya, memperlihatkan kulitnya yang gosong diterpa panas matahari, tato ditubuhnya seolah-olah mengatakan indentitas dirinya.
“Oh … mobil, mewah siapa gerangan,” gumamnya bersemangat, ia berpikir kalau ia akan dapat job besar lagi.
“Saya datang.”lelaki itu duduk di atas dipan yang terbuat dari bambu itu.
“Halo Sangun!”
“Siapa?” tanya lelaki itu menatap dengan penasaran, wajahnya bersemangat berpikir ia akan mendapat cuan.
“Saya Asta Stanley, mendengar nama itu seketika wajahnya berubah, ia menatap wajah Stanley yang sudah berubah seratus delapan puluh derajat, rambut panjang sebahu dan brewok panjang menutupi wajahnya, tetapi tidak lantas mengurangi pesona ketampanannya, justru ia terlihat lebih berkelas dan macho.
“A-a-apa yang ingin kamu inginkan,” ucap Sangun ketakutan.
“Oh, ternyata kamu sudah menikah dan sudah punya seorang anak, sebentar lagi dia akan jadi anak gadis, dia cantik,’ ucap Stanley, melihat anak perempuan berambut kucir dua itu dengan tatapan berminat.
“Jangan melihatnya seperti itu,” ucap Sagun, ia menarik tangan anak dan istrinya lalu membawa ke kamar, “apapun yang terjadi jangan keluar dari kamar tetaplah di sini.” Ia mengunci kamar.
Melihat wajah tajam Stan dan pistol di pinggangnya, ia sadar kalau nyawanya dalam bahaya.
“Apa yang kamu inginkan?” tanya lelaki itu, mengajak Stan masuk ke dapur
“Kamu masih bertanya apa yang aku inginkan.” Stan mengarahkan pistol ke kepala Sagun, lalu ia menyalakan kompor, menangkap satu tangan Sagun membakar tangan itu ke tunggu api.
“AAA!” teriak Sagun.
“Bertindaklah, aku ingin melihat putri kecilmu melihat semua ini,” ucap Stan, lelaki yang kesakitan itu hanya bisa mengigit kain dari samping kompor agar suara teriakannya tidak terdengar putrinya.
“Tolong lepaskan ku, aku mohon,” mohon.. ucap lelaki itu, Stan masih memegang tangannya diatas tunggu kompor, tangan yang mana kamu jadikan melecehkan adik perempuanku,? Karena ulahmu sampai saat ini ia tidak pernah mau keluar, dan dia ketakutan sama lelaki. Bajingan kamu,” ucap Stan menekan tangan itu kedalam api lagi, ia merintih kesakitan , ‘ pistol ini memakai peredam suara, aku ledakkan juga kepalamu tidak akan ada yang dengar, kamu lihat kedua orang di luar sana, mereka suka anak kecil dan mereka juga suka bercinta dengan wanita yang hamil.”Sagun langsung ketakutan.
“Maafkan aku … jangan sakiti anak dan istriku, Pak Bonu yang memintaku membakar rumahmu dan Shopia yang membayar ku melakukan itu pada adikmu.”
“Kenapa?” tanya Stanley dengan suara bergetar.
“Katanya adikmu selalu mengalahkannya, selalu dapat juara satu di sekolahnya.”
‘Wanita murahan itu akan mendapat ganjarannya nanti’ ucap Stanley dalam hati.
“Kamu pilih sendiri, aku yang akan meledakkan kepalamu atau kamu melakukannya sendiri,”? ucap Stanley.
Lelaki itu bersujud di kaki Stanley, tetapi sebelah tangannya meraih parang besar di bawah meja, beruntung Stanley punya insting, ia menendang parang besar dari tangan Sagun, lalu ia marah mengarahkan moncong pistol ke pangkal kaki Sagun.
Dor!
Dor!
Dua tembakan mendarat di kaki dan tangan lelaki yang merusak mental adik perempuannya.
“itu tidak akan membuatmu mati, tapi kamu tidak akan bisa menggunakannya lagi, kamu kan hidup jadi pria yang tidak berguna, itu akibatnya telah menganggu adikku, katakan pada kedua rekanmu aku akan datang memberi mereka pelajaran” ucap Stan, meninggalkan pria itu meraung raung kesakitan.
Lalu ia menuju rumah Barkas.
“Salam Pak Barkas.” Lelaki bertubuh gemuk itu menatap Stanley.
“Salam, anda siapa?”
“Oh.. wajah tua itu tidak mengingatku lagi rupanya.”
“jangan main-main Bung, saya tidak mengingat anda,” ucapnya masih sombong dan angkuh menganggap semua orang dibawah kendalinya.
“Saya Asta Stanly Paman, kenapa kamu begitu cepat melupakanku?.”
“Apa yang kamu inginkan?” tanya lelaki itu ketakutan
“Putrimu sangat cantik.”
“Apa? Apa yang kamu lakukan padanya, jangan pernah menyakiti putriku.”
“Tidak, aku tidak menyakitinya pak tua, aku mengajaknya bersenang-senang, apa kamu mau melihat putri cantikmu dia sudah artis terkenal di ibu kota.” Stanley memperlihatkan vidio panasnya di tonton pria itu. Seketika wajah lelaki itu pucat dan ia memegang jantungnya.
“Apa yang kamu inginkan dari Shopia?” tanya Barkas dengan dada naik turun
“Dia mengajakku tidur bersamanya, aku sudah menolaknya tapi dia memaksa … aku tidak menyukainya, aku punya wanita yang aku suka, tapi kalau tubuhnya aku suka,” mendengar putrinya jadi mainan, hati orang tua mana yang tak sakit, tetapi semua itu ulah lelaki tua tersebut.
Setiap perbuatan jahat akan ada balasannya cepat atau lambat.
Apakah Stanley akan melenyapkan Barkas, lelaki jahat yang sudah menghancurkan keluarganya?
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Anizza Nuur
msh banyak tipo tor
2023-01-12
0