Hidden Husband
"Hiks... Hiks..."
Megan mendengar suara tangisan yang mengganggu tidurnya. Perlahan dia membuka matanya, dia merasakan tubuhnya ngilu dan bagian intinya nyeri.
Dia tahu rasa ini, rasa setelah melakukan hubungan intim.
Dan benar saja tubuhnya tanpa busana sekarang.
"Eugh!" Megan melenguh dan mencoba mendudukkan dirinya. Dia belum sadar sepenuhnya dan suara tangisan semakin jelas Megan dengar.
"Berisik," Megan merasa terganggu dan matanya melebar ketika mendapati seorang lelaki telanjang yang menangis di sudut kamar.
Buru-buru Megan menutupi tubuhnya memakai selimut.
"Siapa kau, sialan?" Megan bertanya dengan nada gusar.
Lelaki itu membenamkan wajahnya di kedua lututnya jadi wajahnya tidak terlihat, dia hanya menangis seperti orang depresi.
Masih tidak ada respon dari lelaki itu walaupun Megan membentaknya, justru dia tampak ketakutan.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Megan memegangi kepalanya yang pusing. Perempuan itu mengingat-ngingat apa yang sebelumnya terjadi.
Sedetik kemudian ingatan demi ingatan kembali satu persatu di kepala Megan.
"Oh my God!" serunya.
Beberapa jam sebelumnya, Megan pergi ke club malam dan mabuk-mabukan di sana. Dia merayakan atas perhargaan yang berhasil Megan raih tahun ini.
"Top aktris tahun ini, wuhu!" seru Megan dengan memamerkan piala yang dia dapatkan.
Kerja kerasnya akhirnya mendapatkan apresiasi.
Megan Brox seorang perempuan keturunan Inggris -- Indonesia. Sejak kecil dia tinggal di Inggris namun ketika orang tuanya bercerai, Megan ikut kembali ke tanah air bersama sang ibu.
Sudah lima tahun hidup di ibukota, Megan mengikuti berbagai ajang dan mendapat tawaran bermain film. Wajahnya yang cantik dengan talenta akting yang mumpuni membuatnya meraih popularitas tinggi.
Namun, Megan tidak bisa menghilangkan kebiasannya saat tinggal di luar negeri. Kadang perempuan itu butuh sentuhan dan belaian kasih sayang dari lawan jenis.
Megan tidak suka menjalin hubungan serius jadi dia hanya akan melakukan one night stand kemudian tidak akan menghubungi teman tidurnya lagi.
"Aku menunggumu, Baby," Megan yang mabuk malam itu menghubungi salah satu teman laki-lakinya.
Perempuan itu memesan sebuah kamar hotel dan menunggunya di sana. Tentu saja semua sudah diatur oleh sang asisten supaya Megan tidak ketahuan.
"Jika kau tidak berhenti, suatu hari kau pasti akan terkena masalah dan karirmu bisa hancur seketika. Kerja kerasmu selama ini pasti sia-sia," ucap Tia mencoba mengingatkan. Tia selama ini begitu setia menjadi asisten Megan dan selalu berusaha menutupi semua kebiasaan buruk Megan.
"Aku pasti akan berhenti jika sudah waktunya," Megan menjawab dengan setengah sadar. Perempuan itu mabuk sampai tidak sengaja memecahkan gelas yang ada di meja.
"Ck! Kau begitu ceroboh," decak Tia melihat serpihan gelas kaca di lantai. "Aku akan memanggil petugas kebersihan dan sekalian pulang!"
Tia keluar dari kamar Megan, saat dia membuka pintu kamar itu kebetulan ada petugas kebersihan lewat.
"Tolong bersihkan pecahan kaca di dalam," Tia memberikan lembaran seratus ribu pada petugas laki-laki yang usianya terlihat masih muda.
Mendapat tips yang baginya besar di hari pertamanya kerja, membuat petugas kebersihan itu langsung menerima tanpa bertanya.
"Baik," jawabnya.
Tia langsung berlalu pergi dan petugas itu masuk ke kamar Megan perlahan.
"Permisi," ucapnya saat masuk.
Petugas itu kaget ketika melihat ada seorang wanita yang terbaring di pinggir kasur dengan kaki menjuntai ke bawah.
Kepala petugas kebersihan sudah berpesan padanya, untuk menutup mata dan telinga saat bekerja di hotel itu. Jadi, lelaki muda itu mencoba tidak memperdulikan keberadaan Megan.
Dipikirannya sekarang, bagaimana supaya bisa cepat keluar dari kamar itu. Dia membersihkan pecahan gelas yang ada di lantai segera mungkin.
Namun, dia tidak menyangka jika Megan akan bangkit dan mendekatinya dari belakang. Megan yang mabuk mengira jika petugas itu adalah teman laki-lakinya.
"Akhirnya kau datang juga, Baby," Megan langsung menerkam mangsanya dari belakang.
Tentu saja petugas itu kaget setengah mati, dia hanyalah pemuda desa yang baru menginjakkan kaki di ibu kota.
"No... nona," petugas itu merasa takut apalagi ketika melihat Megan membuka bajunya.
Refleks dia memejamkan matanya, jantungnya berpacu dengan cepat karena baru pertama kalinya melihat tubuh telanjang seorang wanita.
"Apa mataku setelah ini akan bintitan? Aku tidak akan mengintip," batinnya frustasi.
"Kenapa nona itu tidak punya malu?"
"Bukankah dia sudah besar, kenapa bertelanjang di depan orang lain?"
Tidak sampai disitu, Megan justru semakin menjadi-jadi dengan mendekat dan menyentuh milik petugas kebersihan itu.
Petugas itu berteriak dan berlari, dia ingin keluar dari kamar Megan dengan melempar uang seratus ribu yang dia dapatkan dari Tia.
"Sa... saya tidak mau uang itu!"
Namun, tidak semudah itu karena Megan berhasil menangkap tangannya dan menarik tubuh lelaki muda itu sampai terduduk di atas ranjang.
"No... nona, tolong lepaskan saya," pintanya yang sudah ketakutan.
"Kenapa, Baby?" Megan justru menindih lelaki itu. "Kau jual mahal, ya?"
Megan meraba milik petugas itu kemudian mengelusnya. Sesuatu yang sebelumnya tidur pun langsung bangun.
"Ke... kenapa itu berdiri?" petugas itu bingung, yang dia tahu miliknya akan bangun ketika pagi hari saja. "Apa dia sudah lupa waktu?"
Pikirannya seketika kalut apalagi Megan semakin melakukan apa yang perempuan itu inginkan.
"Sepertinya kau ingin aku yang memimpin permainan ya, Baby. Baiklah kalau begitu," Megan bersiap-siap melakukan gaya favoritnya.
"Tidak... tidak..." petugas itu sekarang mulai sadar kalau dia saat ini tengah dilecehkan. "Aku ternodaaa...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Hariyanti
🤣🤣🤣🤣astaga giliran laki2 yg diperkosa perempuan
2025-02-02
0
🍃❄️ WAHYUNINGTIYAS❄️🍃
kebalik jadinya /Facepalm/
2025-01-20
0
muhammad ibnuarfan
🤣🤣🤣aku mampir Thor...
2024-09-09
0