Bab 4

...🌾🌾🌾...

"Sayang! kita akan menikah setelah kita membeli rumah! Kamu bersiap-siaplah. Bawa anak kita pergi untuk istirahat. Aku akan kembali setelah mengurus semuanya!" Ujar Veer berpamitan. tidak lupa, dia mencium kening Kinara dengan sangat lembut.

Denis yang melihat kasih sayang ayahnya itu langsung mengembangkan senyuman manisnya, "Ayah sangat romantis. Ibu sangat beruntung memiliki Ayah!" Ucap Denis yang seketika membuat kedua orang tuanya langsung terkekeh kecil.

"Dasar anak kecil! kamu tahu dari mana kata-kata seperti itu?" jawab Kinara mengusap gemas rambut anaknya.

Denis hanya tersenyum kikuk sambil memeluk tubuh ibunya, "Asalkan Ibu bahagia, Denis juga akan bahagia!"

Veer, adalah orang yang paling bahagia diantara Kinara dan Denis. Bisa menemukan Kinara adalah suatu keberuntungan yang tak ternilai harganya, apalagi bisa memiliki anak yang sangat pintar seperti Denis menambah kebahagiaan itu semakin sempurna untuknya.

"Veer!"

"Syutttt" Veer meletakan jari manisnya tepat di belahan bibir Kinara, hingga membuat Kinara menghentikan ucapannya.

"Jangan sebut namaku Kinara. Panggil aku dengan sebutan Mas saja!" perintah Veer. Kinara sangat gugup, sentuhan Veer selalu saja membuat hatinya bergetar, hingga dia hanya bisa menganggukkan kepala tanpa bisa mengeluarkan kata-kata.

Veer tersenyum, lalu pergi meninggalkan Kinara dan Denis di rumah mertuanya. lebih tepatnya adalah calon mertuanya.

Di tempat lain. Alex sangat marah dan malu. Dia melempar semua barang ke sembarang arah untuk melampiaskan kemarahannya atas dipermalukannya dirinya karena ulah Veer.

Walaupun Veer memiliki kedudukan yang tinggi darinya, tidak membuat Alex berhenti untuk merencanakan hal licik untuk menjatuhkan Veer. Dia memang belum mengetahui identitas Veer yang sebenarnya, tapi dia akan segera mengungkapkannya suatu hari nanti.

"Aku akan membalas mu Veer. Aku akan membalas mu!" geram Alex yang terlihat marah dan membanting meja.

Tok.

Tok.

Tok.

Suara pintu yang diketuk dari luar membuat Alex menghentikan kegiatannya yang sedang mengamuk. Dia berjalan menuju pintu dengan perasaan yang masih marah.

"Apa yang kau lakukan! Dasar pelayan Bodoh!" Pekik Alex marah.

"Tu-tuan! Saya minta maaf. Keluarga Kinara ada di depan dan ingin bertemu. Katanya ada informasi penting yang ingin dia sampaikan!" Jawab Pelayan itu tergagap.

Kening Alex mengkerut ketika mendengar ucapan pelayannya, "Informasi tentang apa?" tanya Alex, masih dengan sorot matanya yang tajam.

"Tentang Veer tuan. Mereka memiliki informasi tentang Veer!" jawab pelayan itu dan Alex segera melangkah keluar tanpa mengatakan apapun lagi.

Tidak ada informasi yang lebih penting dibandingkan informasi tentang Veer saat ini. Selagi informasi itu tentang Veer, maka informasi itu sangat berharga untuk dia dapatkan.

Sesampainya disebuah ruangan. Alex melihat Bertia, ibu tiri Kinara sedang duduk manis dia kursi ruang tamu. Kali ini Bertia datang seorang diri, tentunya Alex mulai bertanya-tanya, kemana suaminya? yang selama ini dengan sangat kejam juga menjual Kinara kepadanya saat itu.

Bertia segera berdiri setelah melihat kedatangan Alex. Tidak lupa juga dia memberi hormat kepada tuan muda keluarga Edward tersebut. Keluarga terkaya di kotanya yang menginginkan Kinara, Anak dari seorang gembala sederhana seperti dirinya.

"Tuan!" Seru Bertia ramah dengan senyuman manisnya yang sengaja di buat-buat.

"Duduk! Dan katakan apa yang ingin kamu katakan! aku tidak punya banyak waktu saat ini!" ujar Alex segera yang membuat Bertia langsung tersenyum kecut. Tidak hanya sikap Alex yang angkuh dan sombong, namun Alex juga memiliki sikap yang kritis terhadap hal apapun. Namun Bertia tidak peduli itu semua, dia hanya peduli kepada uang yang dimiliki oleh Alex, yang suatu saat nanti bisa dia nikmati bersama ketika Kinara menjadi milik Alex. Sayang, Alex tidak menyukai anaknya, jika tidak, sudah dari dulu Bertia pasti akan menyodorkan anaknya sebagai budak pelepasan nafsu birahi laki-laki kaya tersebut.

"Cepat katakan! Kenapa malah diam?" bentak Alex yang terlihat sudah tidak sabaran. Bertia sempat tersentak, lalu detik berikutnya dia mulai mengembangkan tuan muda tersebut dengan kata-kata manisnya.

"Tenanglah Tuan! Saya datang tentu tidak membawa sesuatu yang tidak penting untuk mu tuan. ini jauh lebih penting dari informasi apapun. Tapi,,, sebelum itu, Saya ingin konfensasi dari anda Tuan. Jika saya memberikan informasi ini, apa tuan mau membayarnya?" tanya Bertia yang seketika mendapatkan tatapan tajam dari Alex.

"Jino! ambilkan uangnya!" perintah Alex kepada anak buahnya. Alex sudah hapal perangai wanita paruh baya ini. Tidak ada uang, maka tidak akan ada yang akan dia sampaikan. Sebab itulah, Alex sudah menyiapkan segalanya untuk Bertia.

"Ini tuan!" ujar Jino menunduk hormat dan memberikan sebuah amplop coklat yang berisikan uang didalamnya.

"Lima puluh juta! apa cukup?" Alex melempar amplop itu ke atas meja dan bertanya dengan suara dinginnya.

Wajah Bertia seketika berbinar senang dan mengambilnya segera dari atas meja. Wanita itu sangat rakus akan uang, membuat Alex langsung mendecah karena sangat jijik melihat Bertia.

"Sekarang! katakan apa informasi yang kamu dapat?" tanya Alex kembali.

Setelah menerima uang, Bertia pun langsung menyampaikan informasi yang dia dapatkan, "Saya sudah tahu siapa Veer itu sebenarnya tuan. dia adalah pria yang telah menghamili Kinara empat tahun yang lalu. Dia datang untuk mengambil Kinara dan menikahinya. Tapi tuan tidak perlu khawatir. Dia bukanlah siapa-siapa dan dia sangat miskin. Tidak seperti dirimu yang sangat kaya raya. Alasan Tuan Jordan membantu Veer dan tidak ingin membuat masalah bersama Veer, itu karena Tuan Jordan memiliki hutang budi kepada Veer. Tuan Jordan juga akan membelikan rumah untuk Veer. Karena itu, Veer bukanlah tandingan mu tuan! Tuan bisa membawa Kinara lagi, saya akan membantu mu tuan!" Ujar Bertia.

Alex yang mendengar itu pun masih diam di dalam pikirannya sendiri, "Pantas saja Jordan tidak ingin menyakiti Veer. ternyata dia memiliki hutang budi dan bukan karena Kedudukan Veer yang lebih tinggi darinya!" Batin Alex tersenyum puas.

.

.

.

Bersambung

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***