Hari ini Viana sudah di perbolehkan pulang. Di perjalanan dia hanya diam sambil melihat-lihat bangunan yang menjulng tinggi.
"Kayaknya sama aja deh dunia novel sama dunia asli gue" pikir Viana.
"Baby kamu kenapa" tanya abangnya yang melihat Viana hanya bengong melihat luar.
"Bang mommy sama daddy enggak ikut jemput Nana ya" kata Viana.
"Mereka lagi keluar kota ada undangan pernikahan dari rekan kerja daddy" jawabnya sabil mengelus kepala Viana lembut.
"Ohh" katanya.
Beberapa saat mobil mereka pun memasuki mansion. Semua pelayan dan bodyguard berjejer rapi menyambut kedatangan tuan dan nona nya.
"Selamat datang kembali nona" ucap mereka serempak.
Viana terkejut mendengarnya "ini gue jadi putri raja mendadak ya, mana ini rumah gede banget. Eh bukan rumah ini mah namanya istana" pikir Viana melihat rumah yang besar.
"Nona mari masuk" ucap pelayan yang menghampirinya. Viana hanya tersenyum manis.
Semua yang melihat nonanya tersenyum pun terkejut karena biasanya nonanya akan cuek atau marah-marah tanpa sebab yang jelas. Sekarang mereka melihat nonanya sangat anggun dan cantik. Para pelayan dan pengawal mengetahui perihal bahwa nona nya hilang ingatan.
Di dalam kamar Viana hanya mematap kamarnya itu dengan kagum, di dunia aslinya mungkin kamar nya yang di sana dibandingkan disini sebagai kamar mandi. Di sana juga besar tapi ini lebih-lebih besar.
Tok..
Tok..
Tok..
Suara pintu di ketok.
"Masuk aja" jawab Viana.
"Ini non saya membawakan susu" kata pelayan gemetar.
Melihat palayan yang gemetar Viana pun mendekatinya dan memegang pundaknya membuat pelayan tersebut reflek menjatuhkan nampan nya sehingga susu nya juga tumpah.
"Ampun nona, maafkan pelayan ini, saya siap di hukum" ucapnya sambil bersujud, tidak lupakan badan nya yang sudah gemetar.
"Bagunlah kenapa kamu takut, sekarang beresin dan bawakan aku susu lagi" kata Viana lembut.
"Baik nona" jawabnya kemudian membereskan dan pergi mengambil susu yang baru.
"Kayaknya tubuh ini banyak dosanya" ucapnya sambil geleng-geleng kepala. "Ah lebih baik gue tidur aja dulu menikmati menjadi tuan putri" monolognya lagi.
Viana memasuki alam mimpinya. Malam hari nya Viana terbangun jam 9 malam karena merasa lapar, dia pun turun ke bawah untuk makan. Kamar Viana di lantai 3. Semua yang di lantai 3 adalah wilayah nya. mansion nya memiliki 4 lantai. Lantai 4 adalah wilayah dari abang nya.
Viana turun ke laintai 1 menggunakan tangga, walaupun sebenarnya ada lift tapi karena dia gabut jadi pakai tangga.
Sampai bawah Viana mendengar suara abang nya sedang mengobrol dengan orang lain, mungkin bersama teman nya.
Zalfa yang melihat adiknya baru bangun dan akan menuju dapur pun memanggilnya.
"Dek sini dulu" panggil Zalfa dengan lembut membuat teman-teman nya melongo kaget.
"Ehhh gue mimpi enggak sih, si bos ngomong nya lembut banget" ucap salah satu teman nya.
"Iya, coba tampar gua siapa tahu gue mimpi" timpal salah satu nya lagi.
Plakk...
tamparnya dengan keras, membuat yang di tampar kaget. "Woyyy, anjing lo" ucapnya. "Sakit tahu" lanjutnya sambil memegang pipinya yang sakit.
"Tadi katanya suruh tampar, giliran udah di tampar marah" ucap temennya yang nampar.
"Jangan ngomong kasar di depan adek gue" ucap Zalfa dingin.
"Sorry bos, kebablasan" ucap nya.
Viana yang menyaksikan itu hanya melongo karena di dalam pikiran nya sedang mengamati betapa cakep nya teman-teman abang nya. Walaupun lebih tampan abangnya.
Namun satu cowok yang benar-benar tampan, melebihi siapa pun. Matanya tajam, cool, hidung mancung pokoknya sempurna. Mata mereka sempat bertemu namun bukan nya Viana memalingkan muka dia malah mengedipkan matanya membuat cowo tersebut tersenyum tipis, sangat tipis hingga tidak ada yang menyadari nya.
"Menarik" pikir cowok tersebut.
"Kenapa bang?" tanya Viana.
"Bi Inah lagi pulang ke kampung jengukin anak nya dan enggak ada makanan, mau abang beliin aja makanan nya, abang tahu kamu laper kan" jawabnya.
Bi Inah adalah pembantu di mansion nya. Dia juga sudah di anggap seperti keluarga karena bi Inah juga sudah membantu mengasuh Zalfa dan Viana. Bi inah pulang ke kampung karena anak nya sakit, sedangkan pelayan yang lain nya sudah di suruh istirahat karena sudah malam.
"Iya, terserah abang, aku mau ambil minum dulu ya" ucap Viana.
" ehh dede emes enggak mau kenalan nih sama abang-abang tampan" ucap salah satu teman Zalfa.
"Kalau abang ini namanya abang Lio yang paling tampan" ucap ucap nya dengan penuh percaya diri. Di orang yang tadi menampar teman nya.
"Kalau abang ini namanya abang Nio, abang yang paling cakep, bohong tuh si Lio. Yang ganteng tuh abang ini" ucap pria yang tadi kena tampar.
"Kalo gue Bima, cowok paling bener di antara mereka semua" ucap Bima lembut.
"Haiii abang-abang ganteng kalau aku Viana, panggil aja Viana kalau mau panggil sayang juga boleh" kata Viana dalam mode buaya nya.
Via memang bener-bener aneh kadang kejam,cuek,dingin, jadi buaya pokoknya sesuai mood nya aja.
"Adek" ucap Zalfa geleng-geleng melihat tingkah Viana, karena biasanya dia tidak akan bersikap seperti itu, selain sama yang ono itu yang selalu di kejar-kejar. Viana akan diem saja jika bersama orang asing.
"Itu siapa yang diem aja?" tanya Viana sambil melihat cowok yang dia kedipin.
"Dia Zeen Putra William " ucap abang nya dan di angguk-angguk kan Viana.
" Cowok paling dingin,cuek, anti cewek, mukanya datar" timpal Nio dan langsung mendapat tatapan tajam dari sang empu.
"Adek mau makan apa?" tanya abang nya.
"Mau pizza, bakso, terus apa lagi ya" pikir Viana.
"Pizza aja ya, jangan banyak-banyak ini kan udah malem nanti sakit perut" ucap Zalfa lembut. Teman-temannya lagi dan lagi hanya melongo mendengar nada suara Zalfa yang terkesan gimana gitu. Hanya satu teman nya yang masih bersifat datar dengan sikap Zalfa.
"Ihh abang aku kan mau yang lain juga" kata Viana merajuk.
"Mau makan atau tidak, pilih satu!" ucap abang nya dingin.
"Ya sudah enggak usah, aku mau masak" kata Viana ketus, lalu melangkahkan kaki nya menuju dapur. Sekarang dia akan mode cuek nya.
"Cantik" pikir seseorang.
"Bodo amat enggak makan pizza, bakso, mending masak sendiri aja lagian gue juga udah biasa sendiri" pikir Viana.
"Bukan begitu dek, adek" teriak Zalfa merasa tidak enak, tapi itu semua demi kebaikan Viana karena jika makan malam terlalu banyak pasti dia akan sakit perut.
"Yahhh ngambek deh tuh dede gemes" ucap Lio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Daniela Whu
la td bilang banyak pembantu dan bodyguar kok sekarng bilang gk ada pembantu buat masak
2023-09-30
0
Na.Via
dukung terus author ya
2023-09-26
0
Wanda Wanda i
hai Thor salam kenal ya akoh mampir nih semoga critanya bagus 😍
2023-09-26
1